Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM PENYAJIAN ILMIAH METODE PENELITIAN

KETUA KELOMOK ANGGOTA

: SUPRIYADI :
1. FITRI ANI ASTUTI 2. LISA NURI

E1J010007

E1J010030 E1J010093 E1B009026 E1B008008

3. AQUIS TERKELIN GINTING 4. M. YUSRIL 5. RIKI RAHMANSYAH E1B008043

TANGGAL PRAKTIKUM : DOSEN PEMBIMBING

26 OKTOBER 2012

: 1. BAMBANG GONGGO M.,M.S Ir. Doti suryati

COAASS

: HIMNY NUR.R

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU 2012


BAB I PENDAHULUAN
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. ( Wikipedia, 2012). Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Dapat disimpulkan bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. Akan tetapi, tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syaratsyarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetauan dapat disebut ilmu tercantum dalam apa yang dinamakan dengan metode ilmiah. Ada pula referensi lain yang menyebutkan bahwasanya metode ilmiah merupakan sintesis antara berpikir rasional dan bertumpu pada data emperis. Menurut Senn, metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa metodologi ilmiah merupakan pengkajian dan peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah. Metodologi ini secara filsafati termasuk dalam apa yang dinamakan Epistemologi. Epistemologi merupakan pembahasan mengenai bagaimana kita mendapatkan pengetahuan: Apakah sumber-sumber pengetahuan?, Apakah manusia dimungkinkan untuk mendapatkan pengetahuan?, Apakah hakikat, jangkauan, dan ruang lingkup pengetahuan?, Sampai tahap mana pengetahuan yang mungkin untuk dijangkau oleh manusia?. Seperti diketahui, berpikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan. Metodologi ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran. Dengan cara bekerja ini maka pengetahuan yang dihasilkan diharapkan mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang diminta oleh pengetahuan ilmiah. Dalam hal ini, maka metode ilmiah mencoba

menggabungkan cara berpikir deduktif dan cara berpikir induktif dalam membangun tubuh pengetahuannya. Adapun selaku alat atau media operasionalisasi metode ilmiah adalah bahasa, matematika, dan instrumen laboratorium. Metode ilmiah mempunyai mekanisme umpan balik yang bersifat korektif yang memungkinkan upaya keilmuan menemukan kesalahan yang mungkin diperbuatnya. Sebaliknya bila ternyata bahwa sebuah pengetahuan ilmiah yang baru adalah benar, maka pernyataan yang terkandung dalam pengetahuan ini dapat dipergunakan sebagai premis baru, yang bila kemudian ternyata dibenarkan dalam proses pengujian akan menghasilkan pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang baru pula. Pada dasarnya ilmu dibangun secara bertahap dan sedikit demi sedikit di mana para ilmuwan memeberikan sumbangannya menurut kamampuannya. Tidaklah benar bahwa ilmu dikembangkan hanya oleh para jenius saja yang bergerak dalam bidang keilmuan. Ilmu secara kuantitatif dikembangkan oleh masyarakat keilmuan secara keseluruhan, meskipun secara kualitatif beberapa orang jenius seperti Newton atau Einstein merumuskan landasanlandasan baru namun kesemuanya itu bersifat mendasar. Dalam metode ilmiah, ilmu pengetahuan dikembangkan dengan menerapkan baik logika induktif maupun logika deduktif, secara serentak. Dalam buku lain ditambahkan lagi beberapa pola, yaitu pola probabilistik, fungsional atau teologis, serta genetik. Alur yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa langkah-langkah yang mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan ilmiah. Kerangka berpikir ilmiah yang berintikan proses logico-hypothetico-verifikasi ini pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: 1. 2. Perumusan Masalah yang merupakan pertanyaan mengenai obyek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya. Penyusunan kerangka berfikir dalam pengajuan hipotesis yang merupakan argunetasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk permasalahan. Kerangka berfikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahan. 3. Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berfikir yang dikembangkan. Jika suatu hipotesa dirumuskan, maka perlu sekurang-kurangnya dua bahan-bahan bukti yang bisa mendukungnya: (1) Bahan-bahan keterangan yang diketahui harus cocok dengan hipotesa tersebut, dan (2) hipotesa itu harus meramalkan bahan-bahan keterangan yang sedang diamati.

4.

Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.

5.

Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan yakni memiliki kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebenarannya. Pengertian kebenaran disini harus ditafsirkan secara fragmatis artinya bahwa sampai saat ini belum terdapat fakta yang menyatakan sebaliknya. Keseluruhan langkah ini harus ditempuh agar suatu penelaahan dapat disebut ilmiah. Meskipun langkah-langkah ini secara konseptual tersusun dalam urutann yang teratur, di mana langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya, namun dalam prakteknya sering terjadi lompatan-lompatan. Hubungan antara langkah yang satu dengan langkah yang lainnya tidak terikat secara statis melainkan bersifat dinamis dengan proses pengkajian ilmiah yang tidak semata-mata mengandalkan penalaran, melainkan juga imajinasi dan juga kreativitas. Sering terjadi bahwa langkah yang satu bukan saja landasan bagi langkah yang berikutnya, namun sekaligus juga merupakan landasan koneksi bagi langkah yang lain. Dengan jalan ini diharapkan diprosesnya pengetahuan yang bersifat konsisten dengan pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya serta teruji kebenarannya secara empiris. ( aftanet, 2012 ). Penelitian dengan menggunakan metode ilmiah (scientific method) disebut penelitian ilmiah (scientific research). Dalam penelitian ilmiah ini, selalu ditemukan dua unsur penting, yaitu unsur observasi (pengamatan) dan unsur nalar (reasoning). Unsur pengamatan merupakan kerja dengan pengetahuan mengenai fakta-fakata tertentu diperoleh melalui kerja mata (pengamatan) dengan menggunakan persepsi (sense of perception). Nalar, adalah suatu kekuatan dengan mana arti dari fakta-fakta, hubungan dan interelasi terhadap pengetahuan yag timbul, sebegitu jauh ditetapkan sebagai pengetahuan yang sekarang. METODE ILMIAH Dalam melakukan penelitian, metode yang dipergunakan adalah metode ilmiah yang mempunyai skema berisikan kriteria 1. berdasarkan fakta,

2. bebas dari prasangka, 3. menggunakan prinsip-prinsip analisa, 4. menggunakan hipotesa, 5. menggunakan ukuran objektif, 6. menggunakan teknik kuantifikasi dan langkah-langkahnya 1. memilih dan mendefinisikan masalah, 2. survei terhadap data yang tersedia, 3. memformulasikan hipotesa, 4. membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa, 5. mengumpulkan data primer, 6. mengolah, menganalisa serta mempuat interpretasi, 7. membuat generalisasi dan kesimpulan, 8. membuat laporan Sedangkan pada metode penelitian, peneliti bisa memilih berjenis-jenis metode dalam pelaksanaan penelitiannya. Metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus sesuai dengan metode penelitian yang dipilih. Prosedur serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok dengan metode penelitian yang digunakan. Karena itu, sebelum melaksanakan penelitian, seorang peneliti perlu menjawab tiga buah pertanyaan pokok sebagai berikut: - Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian? - Alat-alat apa yang digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data? - Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

METODE PENELITIAN Tiap penelitian harus memenuhi beberapa syarat, antara lain: 1. Harus mengikuti metode yang ketat, rigorous, yang secara berdisiplin berpegang teguh pada aturan-aturan tertentu agar mencapai hasil yang objektif 2. Harus sedapat mungkin membatasi kekeliruan atau kesalahan dalam data yang dikumpulkan maupun dalam penafsirannya. 3. Harus mempublikasikan hasil penelitian agar membukanya bagi kritik dari semua pihak untuk dibantah, ditolak atau diterima. Selama ini yang dianggap memenuhi syarat ialah metode kuantitatif. Metode ini semula dilakukan dalam penelitian ilmu pengetahuan alam kemudian diikuti oleh ilmu-ilmu sosial. Metode ini menggunakan alat-alat atau instrumen untuk mengukur gejala-gejala tertentu dan data kuantitatif itu diolah secara statistik. Namun dalam dua tiga dekade akhir-akhir ini makin berkembang metode penelitian kualitatif atau naturalistik terutama dalam beberapa ilmu sosial seperti anthropologi, sosiologi, sejarah, pendidikan, dan lain-lain. ( srieni, 2012).

BAB II TUJUAN
1. Untuk mengevaluasa metode penelitian yang tertulis dalam skripsi. 2. Untuk menentukan komponen-komponen penting yang harus ada dalam metode penelitian. 3. Untuk memahami cara menentukan rancangan perlakuan yang bener dan tepat.

BAB III BAHAN DAN METODE


Bahan dan Alat : 1. Kertas kerja 2. Skripsi mahasiswa 3. Alat tulis 4. Form isian/boring Prosedur : 1. Sebeluum praktikum dimulai, mahasiswa sudah harus membaca materi metode penelitian dari skripsi yang dipilih. 2. Setiap anggota kelompok dan sub kelompok mendiskusikan apakah metode penelitian tersebut sudah benar dan tepat. Hasil diskusi ditulis pada format laporan sementara.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HASIL JUDUL SKRIPSI : PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DALAM VARIASI POLA BARISAN DAN WAKTU TANAM PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN CABAI MERAH.S JUDUL PENELITIAN Apakah judul telah memenuhi kriteria judul yang baik ? (sudah/belum) Jelaskan : belum, karena masih menggunakan 16 kata, sedangkan judul yang baik yaitu 512 kata. Apakah kata-kata penting (key words) dalam ringkasan hanya diambil dari judul penelitian ? (ya/tidak) Tuliskan kata-kata penting tersebut !! tidak terdapat kata kunci Apakah jumlah key words telah memenuhi kriteria? (ya/tidak) Jelaskan : tidak terdapat kata kunci Apakah judul sudah ringkas dan jelas? (sudah/belum) Jelaskan : pada judul kata-katanya masih berbelit sehingga sulit untuk di mengerti Apakah didalam judul digunakan nama latin tanaman? (ya/tidak). Jika ya apakah penggunaannya sudah tepat? (tepat/tidak tepat) Jelaskan : karena sudah memenuhi syarat dan kaidah penulisan? Apakah judul dimulai dengan kata-kata yang memiliki dampak lemah misalnya kata pengaruh? (ya/tidak). Jika ya apakah judul tersebut menarik?

Jelaskan : tidak menarik. Sebaiknya judul di penelitian ini yaitu pertumbuhan dan hasil tumpang sari jagung manis dan cabai merah dengan pola barisan dan waktu tanam yang berbeda. RINGKASAN Apakah seluruh komponen ringkasan (permasalahan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan kesimpulan) telah di ungkapkansecara ringkas dan jelas (sudah/belum) Tuliskan kalimat yang menunjukkan masing-masing komponen tersebut! Tujuan penelitian : mengetahui pengaruh perlakuan pola barisan dan waktu tanam terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis dalam sistem tumpang sari dengan cabai merah. mengetahui pola barisan dan waktu tanaman yang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil jagung manis dalam sistem tumpang sari dengan cabai merah, - mengetahui hasil jagung manis yang di tumpang sarikan dengan cabai. Permasalahan penelitian : seharusnya tujuan ketiga ini adalah permasalahan penelitian tapi diletakkan di bagian tujuan. Kalimat tersebut adalah : hubungan antara pertumbuhan dan hasil jagung manis di tumpangsarikan dengan cabi merah. Metode penelitian: dengan menggunakan rancangan petak terpisah (split lot desegn) yang di susun secara rancangan acak kelompok lengkap 3 ulangan. Hasil analisis keseragaman menunjukkan pada waktu tanam. Kesimpulan berdasarkan analisis regresi linier. Apakah penulisan komponen metode penelitian perlakuan percobaan) (ya/tidak) telah memenuhi kriteria? (kata sandi

PENDAHULUAN Apakah permasalahan penelitian yan menjadi justifikasi (pembenaran) dalam melakukan penelitian telah diidentifikasikan dan di kemukakan dengan jelas. Tuliskan kalimat yang menunjukkan hal tersebut.

Namun ada beberapa kendala dalam upaya peningkatan produksi jagung manis di atas, di antara keterbatasan lahan yang subur, serangan hama dan penyakit, kegagalan panen dan gangguan alam. Untuk mengatasi masalah tersebut penanaman jagung manis dapat di laksanakan secara tumpang sari. Apakah permasalahan yang di teliti di rumuskan dengan jelas (sudah/belum) Tuliskan kalimat yang menunjukkan permasalahan penelitian tersebut. Namun sampai saat ini belum di ketahui perbandingan jumlah barisan yang paling sesuai agar dicapai efisiensi pemanfaatan faktor-faktor tumbuh, juga belum diketahuinya saat penanaman yang paling tepat bagi keua jenis tanaman yang di kombinasikan. Apakah ada hipotesi yang akan ddi uji dalam penelitian ini ? (ada/tidak) Jika ada tuliskan hipotesis dari penelitian tersebut. Jika tidak ada buatlah hipotesi dari penelitian tersebut. Hubungan pertumbuhan jagung manis yang ditumpangsarikan dengan cabai merah pada perlakuan pola barisan dan waktu tanam yang terbaik meningkatkan hasil jagung manis dan cabai merah. Berapa jumlah pustaka yang dikutip dalam pendahuluan?..(...4...) Tuliskan sumber pustaka 5 tahun terakhir (sejak skripsi diterbitkan) yang di acu dalam permasalahan penelitian. Di dalam skripsi ini tidak aada pustaka 5 tahun terakhir.

Apakah menurut anda, topik penelitian ini mutakhir? Jelaskan Tidak karena pustaka yang digunakan tidak terbaru

TUJUAN PENELITIAN Apakah tujuan penelitian telah dirumuskan dengan jelas dan terukur? (sudah/belum) Tuliskan kata/kalimat yng menunjukkan keterukuran dan kejelasan tujuan penelitian tersebut. Karena pada tujuan terdapat kata mengetahui sedangkan kata mengetahui sifatnya sulit untuk diukur.

Apakah tujuan penelitian terjawab dalam kesimpulan (ya/tidak) Tuliskan masing-masing tujuan penelitian dengan kesimpulan yang diperoleh. Mengetahui pola baris dan waktu tanam yang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil jagung manis dalam sistem tumpang sari. Variasi pola barisan 2 baris jagung dan 1 baris cabai merah C2, jagung manis dengan ditanam 21 hari sebelum tanaman cabai dengan hasil 12,025 kg/petak atau setara dengan 6,680 ton/ha.

B. PEMBAHASAN Dari skripsi yang kami epaluasi mengenai judul, ringkasan, pendahuluan dan tujuan penelitian ternyata skripsi yang kami epaluasi masi banyak sekali terdapat kesalahan baik dalam penulisan ataupun dalam penyajian dari skripsi itu sendiri, seperti dari hasil epaluasi yang dilakukan diantaranya mengenai: 1. Judul Pada judul yang kami epaluasi belum memenuhi kereteria judul yang baik karena kata-kata dalam judul melibihi kareteria judul yang baik judul yang baik 5-12 kata sedangkan judul yang kami epalusi melebihi 12 kata pada judul selain itu juga judul masi sulit untuk dipahami karena penepatan kata-kata nya yang tidak tepat sehingga pembaca sulit untuk memahimi skripsi yang di sajikan selain itu pada judul juga tidak terdapat kata-kata penting(key word) sehingga skripsi ini tidak menarik untuk dibaca dan jika di baca pun haruslah membaca seluruh publikasi dari skripsi barulah kita dapat memahami dari skripsi ini 2. Ringkasan Pada ringkasan juga kami masi banyak menemukan kesalahan pada judul ataupun masi terdapat kekurangan dalam ringkasan seperti pda ringkasan tidak terdapatny permasalahan mengapa dilakukan nya penelitian. 3. Pendahuluan Dalam pendahuluan pun masi banyak terdapat kekurangan karena pada

pendahuluan harus terdapat permasalahan yang akan di uji atau yang akan diteliti sejelas mungkin sedangkan pada skripsi ini tidak tedapat permasalahan yang akan

di teliti, kutip pustaka pustaka yang mendukung terhadap permasalahan penelitian 5 tahun terakhir sedangkan pada pendahuluan skeripsi ini pustaka nya semua nya melebihi 5 tahun dan banyak juga yang tidak sesuai dengan permasalahan dari penelitian yang akan di lakukan serta pada pendahuluan skripsi ini tujuan dari penelitian sulit untuk dipahami karena penepatan kata-kata dalam tujuan pada tujuan yang tidak tepat sehingga sulit di pahami selain itu juga yang lebih pentingnya pada skeripsi ini tidak terdapatnya hipotesis dari penelitian ini baik tertulis maupun tersirat dalam pendahuluan. 4. Tujuan penelitian Tujuan penelitian dari skripsi yang kami epaluasi sifatnya tidak dapat terukur karena terdapatnya kata mengetahui dalam tujuan sedangkan kata mengetahui merupakan kata yang sulit untuk terukur

BAB V KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil pada praktikum ini adalah: Metode penelitian di dalam skripsi yang kami teliti sudah cukup baik, sudah memenuhi asas reproducibility, walaupun terdapat sedikit kekurangan, yakni penulisan alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan di dalam penelitian terintegrasi dalam sub-bab pelaksanaan penelitian, sehingga menyulitkan pembaca dalam memahami metode penelitian. Seharusnya, penulisan alat-alat dan bahan-bahan dipisahkan dalam sub-bab bahan dan alat tersendiri.

Komponen-komponen penting yang harus ada dalam metode penelitian adalah rancangan penelitian, variabel dan pengukuran, prosedur penarikan sampel, prosedur pengumpulan data, dan metode analisis data.

Rancangan perlakuan yang kita pilih tergantung dari banyaknya faktor yang digunakan dan kondisi lingkungan dimana kita melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Sireni. 2012. Metode Penelitian kualitatif dan Kuantitatif. http://blog.uki.ac.id/srieni/metodepenelitian/2-metoda-kualitatif-dan-kuantitatif/ . Download 3 november 2012. Wikipedia.2012. metode ilmiah. http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah. Download 3 November 2012. Afta. 2011. Metode Ilmiah. http://aftanet.blogspot.com/2011/05/metode-ilmiah.htmls. Download 3 November 2012.

Alfa. 2012. Metode Ilmiah. http://alphaomega86.tripod.com/metode_ilmiah.htm. Download 3 November 2012. Staff. 2012. Metodologi Ilmiah. staff.unud.ac.id/~sampurna/wp-content/.../metodologiilmiah.doc. download 3 November 2012.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai