Anda di halaman 1dari 37

PERILAKU KONSUMEN

PENGARUH BUDAYA TERHADAP


PERILAKU KONSUMEN

Disusun oleh:

Nadia Fevrier Hardieka (145020201111094)


Bakti Hasanudin (145020201111044)
Bunga Masitha (145020201111096)
Apa yang dimaksud dengan budaya?

Budaya merupakan kepribadian


masyarakat. Budaya sebagai
keseluruhan kepercayaan, nilai
nilai, dan kebiasaan yang
dipelajari yang membantu
mengarahkan perilaku konsumen
para anggota masyarakat
tertentu.
Kepercayaan terdiri dari sejumlah besar pernyataan mental dan verbal
yang menggambarkan pengetahuan dan penilaian khusus seseorang
mengenai sesuatu. Nilai-nilai juga merupakan kepercayaan. Tetapi nilai-
nilai berbeda dari kepercayaan, karena mereka memenuhi kriteria berikut:

Berlaku
Relatif sedikit
sebagai Sulit diubah
jumlahnya
pedoman

Tidak terikat
Diterima
kepada situasi
secara luas
tertentu
Budaya memberikan aturan, arahan, dan pedoman di semua
tahap pemecahan masalah manusia. Budaya dihubungkan
dengan apa yang dianggap anggota masyarakat sebagai
kebutuhan dan apa yang mereka pandang sebagai kemewahan.
Kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan budaya terus diikuti
selama menghasilkan kepuasan. Jika standar tertentu tidak lagi
memuaskan,maka akan diubah atau diganti, sehingga standar
yang dihasilkan lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
sekarang
BUDAYA DIPELAJARI
Tidak seperti karakteristik biologis
bawaan, budaya itu dipelajari. Sejak usia
kanak-kanak, kita mulai memperoleh
serangkaian kepercayaan, nilai-nilai, dan
kebiasaan dari lingkungan sosial kita
yang membentuk budaya kita. Para
antropolog telah mengenali tiga bentuk
dalam mempelajari budaya:

Pembelajaran Formal
Pembelajaran Informal
Pembelajaran Teknis
Enkulturasi & Akulturasi

Para Antropolog sering membedakan antara pembelajaran


budaya sendiri (budaya ibu), dengan pembelajaran suatu
budaya yang baru. Pembelajaran budaya sendiri dikenal sebagai
Enkulturasi. Pembelajaran budaya baru atau asing dikenal
sebagai Akulturasi.
BAHASA DAN SIMBOL
Tanpa bahasa yang umum komunikasi
yang sebenarnya tidak akan terjadi. Dan
ntuk dapat berkomunikasi secara efektif
dengan audiens, para pemasar harus
menggunakan berbagai simbol yang
tepat untuk menyampaikan citra atau
sifat-sifat produk yang diinginkan.
RITUAL
Ritual merupakan jenis kegiatan simbolis
yang terdiri dari serangkaian tindakan
yang terjadi dalam urutan yang tetap
dan selalu diulang. Dalam prakteknya
ritual meluas ke seluruh kehidupan
manusia dari kelahiran sampai pada
kematian.
BUDAYA DIPAKAI BERSAMA
Untuk dapat dianggap sebagai
sebuah karakteristik budaya,
kepercayaan, nilai, atau kebiasaan
tertentu harus dipakai bersama-
sama oleh sebagian besar
masyarakat. Dengan demikian,
budaya sering dipandang sebagai
adat (kebiasaan) kelompok yang
menghubungkan para anggota
suatu masyarakat.
Budaya Bersifat Dinamis
Budaya harus terus menerus
berkembang dalam membina
kepentingan masyarakat. Pemasar
harus mengamati dengan lebih
teliti lingkungan sosiobudaya untuk
dapat memasarkan produk yang
sudah ada secara lebih efektif.
Dengan berubahnya sifat budaya
berarti para pemasar harus secara
konsisten mempertimbangkan
kembali apa yang telah terjadi
Pengukuran Budaya

1. Analisis Isi
2. Penelitian Lapangan
Konsumen
3. Nilai Pengukuran Instrumen
Analisis Isi
Sebuah metode untuk secara
sistematis menganalisis isi
komunikasi verbal dan bergambar.
Metode ini sering digunakan untuk
menentukan nilai-nilai sosial dari
masyarakat yang berlaku.
Penelitian Lapangan Konsumen

Berlangsung dalam
Sebuah teknik pengukuran budaya lingkungan alam
yang terjadi dalam lingkungan dan
berfokus pada mengamati perilaku.
Terdapat karakteristik observasi
lapangan sebagai berikut: Dilakukan terkadang
tanpa kesadaran subjek

Berfokus pada
pengamatan perilaku
Nilai Pengukuran Instrumen
Survey Nilai Rokeach (RVS)
Sebuah persediaan nilai yang dijalankan sendiri yang terdiri dari delapan belas
nilai-nilai "terminal“ yang dimaksudkan untuk mengukur tingkat kepentingan
(tujuan pribadi) dan delapan belas nilai-nilai “instrumental" (yaitu, cara mencapai
tujuan pribadi)
Daftar Nilai (LOV)
Sebuah instrumen pengukuran nilai yang meminta konsumen untuk
mengidentifikasi dua nilai-nilai mereka yang paling penting dari daftar sembilan
nilai yang didasarkan pada nilai-nilai terminal dari Survey Nilai Rokeach
Nilai-nilai dan Lifestyles (VALS)
Sebuah pengukuran nilai berdasarkan dua kategori: definisi diri dan sumber daya
Referensi
Nilai
Terminal
Nilai-Nilai Inti Orang Amerika
1. Prestasi dan Sukses
2. Aktifitas
3. Efisiensi dan Kepraktisan
4. Kemajuan
5. Kesenangan pada Materi
6. Individualisme
7. Kebebasan
8. Penyesuaian Eksternal
9. Perikemanusiaan
10. Kemudaan
11. Kebugaran dan Kesehatan
BAB 13
Subbudaya dan
Perilaku Konsumen
Apa itu Subbudaya?
Sebuah kelompok
budaya berbeda
yang ada sebagai
segmen yang dapat
dikenali dalam
masyarakat
tertentu yang
lebih luas dan lebih
kompleks.
Hubungan Budaya dan Subbudaya

Sifat-sifat Sifat-sifat Sifat-sifat


SubBudaya Budaya SubBudaya
Warga
Orang Orang
Negara
Amerika Amerika Amerika
Keturunan Serikat yang Keturunan
Spanyol Menonjol Asia
Karakteristik Tradisional Pasar Amerika Spanyol
Lebih menyukai merk-merk yang terkenal atau sudah di kenal baik

Membeli merk-merk yang dirasakan lebih bermartabat

Memperhatikan mode

Secara historis lebih menyukai berbelanja di toko-toko perorangan yang lebih kecil

Membeli merk-merk yang diiklankan oleh toko-toko kelompok etnis mereka

Cenderung merupakan pembeli yang tidak menurutkan kata hati (yaitu, berhati-hati dan tidak tergesa-gesa)

Semakin banyak menggunting dan menggunakan kupon-kupon untuk menghemat beberapa sen

Kemungkinan membeli apa yang dibeli orang tua mereka

Lebih menyukai makanan segar daripada yang dibekukan atau yang sudah matang

Cenderung negatif terhadap berbagai praktik pemasaran dan campur tangan pemerintah dalam bisnis
Cara yang Digunakan untuk Menentukan ”Orang Spanyol”
NAMA INDIKATOR SIFAT / JANGKAUAN DAN KOMENTAR

Nama Keluarga Spanyol Bukan sesuatu yang pasti: karena orang yang bukan keturunan Spanyol mungkin
memakai nama keluarga Spanyol; atau orang Spanyol mungkin memakai nama
keluarga yang bukan Spanyol.

Negara asal Tempat lahir orang-orang yang dilahirkan di Amerika Serikat dari orang tua Spanyol
(misal; asal-usul dari Puerto Rico) tidak akan mengungkapkan latar belakang Spanyol
mereka.
Negara leluhur keluarga Termasuk orang-orang yang mungkin bukan orang Spanyol walaupun datang dari
negara Spanyol-Latin tertentu (misalnya, orang yang berasal-usul jerman yang
mungkin dibesarkan di sebuah negara latin)

Berbicara bahasa Spanyol di rumah Segolongan kecil rumah tangga Amerika Spanyol mungkin berbicara bahasa Inggris di
rumah; namun menganggap diri mereka secara budaya sebagai orang Spanyol.

Identifikasi diri Adalah wajar ketika sejumlah pilihan laporan diri ditawarkan, seseorang mungkin
akan mengidentifikasikan diri mereka sebagai ”orang Spanyol”.
Tingkat identifikasi Ukuran ini mengemukakan ”tingkat” identifikasi diri sebagai ”orang Spanyol” dan
mempertinggi ukuran identifikasi diri tersebut.
Subbudaya Agama

200+ kelompok agama yang diselenggarakan di


AS. Agama terorganisir utama meliputi:

• Protestan
• Katolik Roma
• Yahudi

Perilaku konsumen secara langsung dipengaruhi


oleh agama dalam hal produk yang simbolis
dan ritualistik terkait dengan perayaan hari
besar keagamaan.
SUBBUDAYA GEOGRAFIS DAN REGIONAL

Banyak perbedaan regional yang ada dalam


perilaku konsumsi, terutama jika menyangkut
makanan dan minuman. Sebagai contoh:
Semangkuk kopi hitam menjadi ciri daerah
Barat.
Secangkir kopi dengan susu dan gula lebih
disukai di daerah Timur.
Di daerah Selatan dan Barat Tengah, roti
putih yang lembut lebih disukai.
Di pantai Timur dan Barat, roti yang lebih
keras (roti gandum hitam, roti gandum
putih, dan roti Perancis dan Italia).
SUBBUDAYA RAS
Konsumen Amerika Afrika
 Para konsumen Amerika keturunan Afrika yang terdiri dari
sekitar 34 juta orang, sekarang ini merupakan minoritas ras
yang terbesar di Amerika Serikat (hampir 13% dari populasi).
 Daya beli yang diperkirakan sebesar $469 milyar.
Konsumen Amerika Asia
 Penduduk Amerika keturunan Asia (terutama Cina, Filipina,
Jepang India, Korea, Vietnam) sekarang ini berjumlah sekitar
10 juta orang dan merupakan minoritas Amerika yang
tercepat perkembangannya.
 Diduga imigrasi akan meningkatkan penduduk Amerika Asia
menjadi 10,9 juta pada tahun 2001 yang merupakan
tambahan hamper 50% sejak tahun 1999.
SUBBUDAYA UMUR
Generasi Pre Baby Boom

• Generasi Pre Baby Boom adalah generasi yang lahir pada


tahun 1945 dan tahun-tahun sebelumnya.
• Generasi ini dianggap sebagai “orang lama” dan bisa juga
generasi ini di artikan sebagai generasi sebelum PD II
terjadi.
• Kalau di Indonesia sendiri ada istilah generasi 45 yang
mengartikan bahwa orang itu hidup di masa perjuangan
Indonesia untuk merdeka.
• Makna generasi 45 ini juga bisa diartikan sebagai
semangat untuk berjuang sebagaimana penggambaran
perjuangan pada masa itu.
Ini bisa dibilang generasinya kakek - nenek atau ortu kita.

Generasi ini lahir antara tahun 1946-1964.

Disebut “baby boomers” sebab periode itu banyak bayi dilahirkan


sebagai imbas dari Perang Dunia II yang menewaskan banyak orang.

Seolah orang pada jadi berlomba-lomba


menghasilkan keturunan, takut manusia punah.

Generasi ini lahir dan besar di masa sebelum internet.

Kalau ada generasi ini yang sekarang sangat update teknologi, layak diacungi
jempol Itu pertanda mereka jago dalam beradaptasi.

Teknologi komunikasi yang dikenal pada masa generasi ini


berupa telepon rumah, telegram, dan faksimil awal.

Tapi mayoritas generasi ini tergolong agak gaptek, sebab sudah mulai sulit mempelajari teknologi baru.
Generasi X
• Lahir antara tahun 1965-1980.
• Generasi ini sering juga disebut dengan generasi “the baby bust”.
• Waktu generasi ini lahir, sudah mulai dikembangkan komputer,
floopy disk atau disket, video games, TV kabel, dan internet.
Hanya saja penggunaannya belum terlalu popular.
• Generasi X juga mengalami masa kejayaan video games seperti
Nintendo, Sega, Atari, Game and Watch. Game and Watch ini di
Indonesia lebih populer dengan sebutan “jimbot”.
• Generasi ini sekarang masih sangat update dengan teknologi
terkini, sebab mereka tidak mau ketinggalan zaman.
• Sayangnya, Generasi X ini merasakan “abad kegelapan” di mana
akses internet masih minim, lemot, dan sulit. Maka kini mereka
sangat menikmati akses internet yang mulai oke dan cepat.
Generasi Y
• Generasi ini juga populer dengan sebutan Generasi Milenial yang lahir
antara tahun 1981-1994.
• Waktu generasi ini lahir, teknologi komunikasi tengah gencar
dikembangkan.
• Ponsel dan internet belum terintegrasi, tapi sudah booming SMS, e-
mail, pesan instan (Yahoo Messenger).
• Ketika Generasi Y mulai remaja, muncul lah media sosial seperti
Friendster, MySpace, Facebook, Twitter.
• Games online juga mulai populer, sehingga lumayan banyak Generasi Y
yang jadi gamer online.
• Di eranya, koneksi internet sudah mulai membaik dan mulai mudah
diakses. Generasi Y bisa dibilang cukup beruntung. Dan sudah jelas
Generasi Y sangat mengikuti update teknologi.
Generasi Z
• Generasi ini dikenal juga dengan nama iGeneration,
sebab mereka lahir di era internet sudah sangat
popular.
• Generasi ini lahir antara tahun 1995-2010.
• Generasi Z ini sangat diuntungkan dengan kemajuan
infrastruktur yang memungkinkan internet diakses
mudah, cepat, dan lumayan murah.
• Generasi Z sangat mudah beradaptasi dengan
teknologi komunikasi. Mendengarkan musik,
menonton film atau TV secara streaming sudah jadi hal
bisa bagi Generasi Z. Apalagi media sosial, sudah jadi
bagian dari keseharian yang sulit ditinggalkan.
GENDER SEBAGAI SUBBUDAYA
Karena peran gender mempunyai unsur budaya yang penting,
cocok sekali mempelajari gender sebagai kategori subbudaya.
Peran Gender dan Perilaku Konsumen
Semua masyarakat cenderung memberikan sifat dan peran
tertentu kepada pria dan yang lain kepada wanita.
Misalnya, dalam masyarakat AS keagresifan dan kemampuan
bersaing dianggap menjadi sifat-sifat pria yang tradisional;
kerapihan, kebijaksanaan, kelembutan, dan kesukaan berbicara
dianggap sifat-sifat wanita yang tradisional.
Produk Konsumen dan Peran Gender

Dalam setiap masyarakat, biasa sekali dijumpai


berbagai produk yang secara eksklusif atau
sangat bersangkutan dengan anggota satu
gender. Sebagai contoh, di Amerika Serikat
kacamata, jas, celana, sepatu, dan pakaian
kerja secara historis merupakan produk untuk
pria.

Gelang, bulu mata, make up, dan pengering


rambut yang beraroma wangi biasanya
dianggap produk wanita. Untuk kebanyakan
produk ini, kaitan peran gender telah
berkurang ataupun telah lenyap ;untuk produk
lainnya pembatasan tetap ada.
Wanita Bekerja
Para pemasar dan peneliti konsumen
semakin tertarik kepada para wanita
bekerja, terutama wanita bekerja yang
sudah menikah. Mereka mengetahui
bahwa para wanita yang sudah menikah
dan bekerja di luar rumah merupakan
segmen pasar yang besar dan
berkembang, yaitu segmen yang
kebutuhannya berbeda dengan wanita
yang tidak bekerja di luar rumah (sering
menyebut dirinya “ ibu rumah tangga”).
Membagi Pasar Wanita Bekerja

Untuk memberikan kerangka yang lebih mendalam untuk segmentasi, para


pemasar telah mengembangkan penggolongan yang membedakan motivasi
wanita bekerja dengan wanita tidak bekerja. Misalnya beberapa studi telah
membagi penduduk perempuan menjadi empat segmen: istri yang tinggal
di rumah, istri yang berencana untuk bekerja, wanita bekerja hanya untuk
suatu pekerjaan, dan wanita bekerja berorientasi kepada karier.

Pola Berbelanja Wanita Bekerja

Para wanita bekerja lebih sedikit menggunakan waktu untuk berbelanja


daripada para wanita yang tidak bekerja. Mereka mencapai “penghematan
waktu” dengan jarang berbelanja dan dengan setia kepada merk dan toko.
Tidak mengherankan jika para wanita bekerja juga mungkin berbelanja
pada malam hari dan pada akhir minggu, maupun membeli melalui
berbagai katalog.
INTERAKSI SUBBUDAYA
Semua konsumen secara simultan adalah anggota lebih dari satu segmen subbudaya
(sebagai contoh, seorang konsumen mungkin seorang ibu rumah tangga muda,
keturunan spanyol, ibu rumah tangga Katolik yang tinggal di daerah Barat Tengah).
Karena itu, para pemasar harus berusaha memahami bagaimana berbagai
keanggotaan subbudaya berinteraksi untuk mempengaruhi perilaku konsumsi yang
relevan dari para konsumen yang ditargetkan. Strategi promosi tidak boleh dibatasi
dengan menargetkan keanggotaan subbudaya tunggal.

Anda mungkin juga menyukai