Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MATA KULIAH EKOTOKSIKOLOGI

KERACUNAN MAKANAN MASSAL (KERANG MENGANDUNG ARSEN DAN


SIANIDA) DI JANEPONTO SULAWESI SELATAN

Dosen Pengampu : Drs. H. Khairuddin, M.Eng.

OLEH
NAMA : NI KADEK MARDIANI P.
NIM : E1A018064
KELAS : C/VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ingin memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat karunia dan anugerah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Makalah ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan pihak lain
yang banyak membantu saya. Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya saya ucapkan
kepada dosen pengampu mata kuliah ekotoksikologi bapak Drs. H. Khairuddin, M.Eng. Ucapan
terima kasih juga saya ucapkan kepada penulis buku dan jurnal, yang hasil karyanya saya jadikan
sebagai panduan dalam membuat makalah ini. Masih banyak lagi, pihak-pihak yang membantu
saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Demikian makalah ini saya buat. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini,
masih banyak kekeliruan dan kesalahan karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya miliki.
Oleh karena itu, saya banyak mengharapkan masukan baik berupa saran maupun kritikan.
Terlepas dari adanya kekurangan pada makalah ini, saya mengharapkan makalah ini tetap dapat
memberikan banyak manfaat baik kepada masyarakat setempat maupun pada perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu juga, saya berharap makalah ini sendiri dapat
memberikan manfaat bagi saya selaku penyusunnya.

Mataram, 10 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2
D. Manfaat ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
A. Kronologi Kasus .......................................................................................................... 3
B. Penyebab Keracunan Massal ....................................................................................... 3
C. Bahaya Arsen dan Sianida ........................................................................................... 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 6
B. Saran ............................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kasus-kasus keracunan akibat bahan kimia baik pada manusia, maupun pada hewan
dan tumbuhan semakin marak. Kasus keracunan ini dapat terjadi dari kasus keracunan ringan
hingga kasus keracunan berat yang menimbulkan kematian. Kematian akibat keracunan
makanan menurut pada data yang tercatat pada World Health Organization (WHO) adalah 2
juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, merujuk pada
data BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), dari kurun waktu 2011 hingga 2016
terdapat peningkatan sebesar 35% terhadap produk makanan yang tidak sesuai standar dan
mengandung berbagai zat berbahaya.
Salah satu bahan kimia berbahaya yang dapat mengancam nyawa manusia adalah
arkenik dan sianida. Kedua bahan kimia ini merupakan zat berbahaya yang sama sekali tidak
boleh ada pada bahan pangan. Kontaminasi dari kedua zat berbahaya in pada makanan bisa
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurang bersih saat mencuci bahan pangan ataupun
terkontaminasi akibat faktor luar, misalnya akibat pencemaran.
Dari banyaknya berita mengenai kasus keracunan makanan, sebagian besar kasus
merupakan kasus keracunan makanan yang terjadi di lingkungan rumah tangga. Kasus-kasus
seperti ini umumnya terjadi pada saat pelaksanaan pesta-pesta keluarga (pernikahan, aqiqah,
syukuran, dll). Makanan yang diolah untuk acara-acara tersebut biasanya akan dikelola
secara bersama-sama dengan bantuan tetangga sekitar. Manajemen pengelolaan pangan yang
kurang baik pada saat menyiapkan makanan untuk hajatan-hajatan tersebut yang kerap
menjadi penyebab kasus keracunan makanan massal terjadi.
Hal yang sangat krusial pada saat kasus keracunan makanan massal tersebut terjadi
adalah tindakan pertolongan pertama. Apabila tidak dilakukan tindakan pertolongan pertama
dengan benar, maka akan mengancam nyawa dari orang yang keracunan. Oleh karena itu
pada makalah ini, selain akan dibahas mengenai kronologi kasus, penyebab kasus, dan
bahaya dari bahan kimia terkait, akan dibahas juga mengenai solusi (pertolongan pertama)
dan pecegahan terhadap kasus keracunan makanan massal ini.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kronologi kasus keracunan massal yang terjadi di Janeponto, Sulawesi
Selatan?
2. Apa penyebab kasus keracunan massal tersebut terjadi?
3. Apa saja bahaya yang dapat ditimbulkan dari bahan arsen dan sianida pada tubuh
manusia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kronologi kasus keracunan massal yang terjadi di Janeponto, Sulawesi
Selatan.
2. Untuk mengetahui penyebab kasus keracunan massal tersebut terjadi.
3. Untuk mengetahui bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan dari bahan arsen dan sianida
pada tubuh manusia.

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar dapat mengetahui kronologi kasus
keracunan massal kerang mengandung arsen dan sianida di Janeponto Sulawesi Selatan,
mengetahui apa saja bahaya yang dapat ditimbulkan kedua bahan kimia tersebut bagi tubuh.
Diharapkan juga dengan adanya makalah ini diharapkan agar dapat memberikan ilmu dan
pengetahuan baru mengenai pentingnya untuk mengetahui kasus keracunan ini bagi khalayak
umum, para peneliti, pemerintah di bidang kesehatan, serta orang-orang lain yang
berwenang. Manfaat lain yang diharapkan penulis adalah agar makalah ini bisa menjadi
acuan bagi penulisan-penulisan karya yang serupa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kronologi Kasus
Kasus keracunan kerang massal ini terjadi pada hari Senin, 29 Agustus 2016 di
Dusun Bungungpandang, Desa Mallosoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto,
Sulawesi Selatan. Kronologi kasus bermula dari munculnya banyak kerang hijau di pinggir
laut saat kondisi laut sedang surut. Banyaknya kerang hijau yang muncul di pinggir laut ini
membuat warga sekitar berbondong-bondong mengambil kerang sebanyak-banyaknya untuk
dibawa pulang dan dibagikan pada warga lain.
Kerang hijau tersebut segera diolah untuk dijadikan masakan oleh warga setempat.
Namun setelah menyantap hidangan kerang tersebut, hampir bersamaan mulai berjatuhan
korban. Gejalanya bermacam-macam, ada yang mengalami kejang dan sulit bergerak, ada
juga yang mengalami mual, muntah, kepala pusing, tekanan darah naik, bengkak pada bagian
wajah, serta mati rasa atau kebas pada bagian mulut. Segera setelah banyak korban
berjatuhan, warga yang tidak menyantap kerang langsung membawa korban ke rumah sakit
terdekat.
Namun naas, bagi Daeng Bombom (43 tahun) dan Mamunah, nyawanya tidak
tertolong. Daeng Bombom dilarikan ke rumah sakit Talakar pada saat kejadian berlangsung
dan meninggal dunia keesokan harinya pukul 10.30 pagi. Kasus keracunan kerang ini
memakan korban jiwa sebanyak 2 orang, dan 61 korban lain yang harus menjalani perawatan
intensif di rumah sakit (Chandra, 2016).

B. Penyebab Kasus
Penyebab kasus keracunan makanan massal ini diakibatkan oleh kandungan bahan
kimia berbahaya, yaitu arsen dan sianida yang terdapat di dalam kerang hijau tersebut.
Berdasarkan pengakuan dari warga sekitar, diketahaui bahwa terdapat dua aktivitas industri
di daerah pengambilan kerang hijau tersebut. Aktivitas industri itu dilakukan oleh PLTU
Janeponto yang sudah beroperasi selama lima tahun terakhir ini. Menurut Balai Besar
Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM), sampel dari lokasi, telah dipastikan kerang

3
tersebut mengandung arsen dan sianida, dimana kedua bahan kimia tersebut sama sekali
tidak boleh ada pada pangan, walaupun syarat minimal yang diperkenankan adalah 1 ml/kg.
Faktor-faktor lain yang menjadi penyebab kasus keracunan ini adalah kurangnya
kebersihan dalam mencuci kerang hijau sebelum dikonsumsi. Warga bisa jadi hanya mencuci
kerang sekedarnya saja atau bahkan tidak mencucinya sama sekali. Faktor lainnya adalah
bisa jadi karena pencemaran limbah (Chandra, 2016).

C. Bahaya Arsen dan Sianida


Arsen merupakan bahan kimia dan metaloid paling beracun yang ditemukan di alam.
Unsur ini menjadi perhatian karena dapat menyebabkan toksisitas dan karsinogenik. Paparan
arsen pada manusia dapat dalam bentuk anorganik dan organik. Keberadaan arsen di
lingkungan dapat terjadi sebagai zat alami dan kontaminasi dari aktivitas manusia. Arsen
dapat ditemukan di air, udara, makanan, dan tanah termasuk dari letusan gunung berapi,
kontaminasi tambang, penggunaan pestisida dan pupuk.
Efek toksisitas arsen telah banyak diketahui, akan tetapi tingkat toksisitasnya
bergantung pada bentuk organik atau anorganik senyawa arsen. Senyawa arsen dalam bentuk
anorganik lebih beracun daripada organik. Arsen bersifat karsinogen karena paparan jangka
panjang dapat mengakibatkan peningkatan risiko untuk berbagai karsinoma termasuk kulit,
kandung kemih, paru-paru, ginjal, hati, dan prostat.
Efek arsen berhubungan dengan perubahan dalam gastrointestinal, kardiovaskular,
hematologi, paru, saraf, imunologi, reproduksi dan efek jangka panjang arsen dapat
menyebabkan kanker. Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), arsen
dimasukkan pada kelas pertama sebagai bahan karsinogen dan dapat menyebabkan kanker
paru-paru, kulit dan kanker kandung kemih pada manusia tanpa nilai ambang batas minimum
dimana dalam jumlah kecil arsen dapat berbahaya bagi manusia (Cahyady, 2020).
Sianida merupakan senyawa anti nutrisi yang banyak terkandung pada
beberapa jenis tumbuhan, seperti ketela pohon, gadung, rebung, dan lain-lain.
Berdasarkan kajian medis diketahui bahwa sianida dapat mengganggu kesehatan,
terutama sistem pernapasan, karena oksigen di dalam darah terikat oleh senyawa beracun
tersebut. Gejala keracunan akibat mengonsumsi sianida yang terkandung dalam makanan

4
antara lain radang kerongkongan, pusing, lemas, muntah-muntah, pingsan, dan
kejang perut (Erinda, 2021).

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, tujuan, rumusan masalah, dan pembahasan dapat
disimpulkan :
1. Kronologi kasus keracunan kerang hijau masal yang terjadi di Janeponto, Sulawesi
Selatan bermula dari banyaknya kerang hijau yang muncul di pinggiran laut yang
menyebabkan warga sekitar mengambil kerang tersebut untuk dijadikan hidangan.
Namun setelah dikonsumsi, para warga mulai mengalami berbagai gejala keracunan.
2. Penyebab dari kasus keracunan kerang hijau massal ini adalah karena kerang hijau
tersebut mengandung arsen dan sianida. Faktor lain penyebab kasus keracunan ini adalah
kurang bersihnya warga dalam mencuci kerang hijau dan juga faktor adanya aktivitas
industri di sekitar lokasi pengambilan kerang, yang menunjukkan kontaminasi bahan
kimia berbahaya.
3. Arsen merupakan bahan kimia dan metaloid paling beracun yang ditemukan di alam.
Unsur ini menjadi perhatian karena dapat menyebabkan toksisitas dan karsinogenik.
Arsen bersifat karsinogen karena paparan jangka panjang dapat mengakibatkan
peningkatan risiko untuk berbagai karsinoma termasuk kulit, kandung kemih, paru-paru,
ginjal, hati, dan prostat. Sianida merupakan senyawa anti nutrisi yang banyak
terkandung pada beberapa jenis tumbuhan, seperti ketela pohon, gadung, rebung,
dan lain-lain. Bahaya sianida bagi tubuh yaitu dapat menyebabkan lain radang
kerongkongan, pusing, lemas, muntah-muntah, pingsan, dan kejang perut hingga
kematian.
B. Saran
Sebaiknya dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber, penulis akan memperbaiki makalah
tersebut. Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.

6
DAFTAR PUSTAKA

Cahyady, Boby, dkk. 2020. Analisis Kadar Arsen (As) pada Sayur Kubis Hijau (Brassica
oleracea L.) Pasca Erupsi Gunung Sinabung. Alchemy : Journal of Chemistry. 9 (1) : 32 –
36.

Chandra, Wahyu. 2016. “Kerang Mengandung Arsenik dan Sianida, 63 Warga Jeneponto
Keracunan, 2 Meninggal”. (https://www.mongabay.co.id/2016/09/12/kerang-
mengandung-arsenik-dan-sianida-63-warga-jeneponto-keracunan-2-meninggal/).
Diakses pada 10 November 2021 pukul 21.23 WITA.

Erinda, Siska. 2021. Uji Organoleptik Pemanfaatan Garam dan Abu Dapur terhadap
Detoksifikasi Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst.) dalam Pembuatan Tepung.
Jurnal Sosial dan Sains. 1 (8) : 881 – 891.

Anda mungkin juga menyukai