Anda di halaman 1dari 13

METODE PENELITIAN PENGAJARAN BAHASA PRANCIS

TUGAS RESUME

Disusun Oleh :

Desi Nur Cahyati (18204241018)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
A. Pengertian
Metodologi berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu, dan logos yang berarti pengetahuan atau ilmu. Jadi, metodologi
adalah cara melakukan sesuatu menggunakan pikiran yang seksama dengan tujuan
untuk mencapai suatu tujuan.
B. Metode Ilmiah, Logika Deduktif & Induktif
1. Metode Ilmiah
Menurut Almack (1939), metode ilmiah adalah cara menerapkan
prinsip-prinsip logis terhadap peneman, pengesahan, dan penjelasan kebenaran.
Kemudian, menurut Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah
pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
Jadi metode ilmiah adalah suatu metode atau cara untuk memperoleh
sesuatu hal yang sedang diteliti secara sistematis dan berdasarkan fakta atau
metode pemecahan masalah yang menggunakan pendekatan ilmiah Dalam
menjalankan metode ilmiah terdapat kriteria yang seharusnya dipenuhi :
 Berdasarkan Fakta
 Bebas dari Prasangka
 Menggunakan Prinsip-Prinsip Analisis
 Menggunakan Hipotesis
 Menggunakan Ukuran Objektif
 Menggunakan Teknik Kuantifikasi

Dengan 6 kriteria tersebut diharapkan dalam melakukan suatu penelitian


dapat berjalan dengan baik dan benar. Pelaksanaan penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu.
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian
dengan metode ilmiah, yaitu :

 Pemilihan bidang, topic atau judul penelitian


 Mengadakan survey lapangan untuk merumuskan masalah-
masalah yang ingin dipecahkan
 Membangun sebuah bibliografi
 Memformulasikan dan mendefinisikan masalah
 Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur
permasalahan
 Mengklasifikasikan unsur-unsur dari masalah manurut
hubungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun
tidak langsung
 Menemukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai
dengan pokok-pokok dasar dalam masalah
 Menentukan apakah data atu bukti yang diperlukan tersedia atau
tidak
 Menguji unutuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan
atau tidak
 Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan
 Mangatur data secara sistematis untuk dianalisis
 Menganalisis data dan bukti yang diperoleh untuk membuat
interpretasi
 Mengatur data masuk untuk persentase dan penampilan
 Menggunakan citasi, referensi, dan catatan kaki
 Menulis laporan penelitian

Ada beberapa ahli yang mengungkapkan langkah-langkah yang harus


dilakukan jika menggunalan metode ilmiah, namun secara jika disimpulkan,
sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah sebagi berikut :

 Merumuskan serta mendefinisikan masalah


 Mengadakan studi kepustakaan
 Memformulasikan hipotesis
 Menetukan model untuk menguji hipotesis
 Mengumpulkan data
 Menyusun, menganalisis, dan memberikan interpretasi
 Membuat generalisasi dan kesimpulan
 Membuat laporan ilmiah
2. Logika Deduktif
Logika deduktif adalah suatu penalaran yang digunakan pada suatu
penelitian dengan hasil yang secara umum menuju ke khusus. Dalam kehidupan
sehari-hari, orang sering menggunakan penalaran deduktif untuk memecahkan
masalah. Para peneliti juga menggunakan penalaran deduktif dalam
melaksanakan penelitian. Logika deduktif lebih mengarah ke penalaran yang
lebih rasional, tidak terlalu berbelit-belit atau mendetail, dan bersifat konsisten
juga dalam melakukan suatu penelitian. Kesimpulan yang dicapai dengan
penalaran deduktif hanya benar kalau diperoleh dari premis-premis yang benar
3. Logika Induktif
Logika Induktif adalah suatu penalaran yang digunakan untuk menguji
premis-premis yang sudah dihasilkan dari premis deduktif. Pada logika induktif
kita lebih berfikir mendasar atau detail dalam memecahkan suatu masalah.
Kemudian ditarik kesimpulan secara umum unutk membenarkan premis
deduktif, dari khusus ke umum.
C. Paradigma Positivistik dan Post-Positivistik
Paradigma adalah suatu sudut pandang atau cara orang memandang sesuatu.
Denzin & Lincoln (1998: 105) mendefinisikan paradigm sebagai “basic belief system
or world view that guides the investigator, not only in choisesof method but in
ontologically and epistemologically fundamental ways” (paradigma adalah system
keyakinan dasar atau cara memandang dunia yang membmbing peneliti, tidak hanya
dalam pemilihan metode, tetapi juga cara-cara fundamental yang ersifat ontologis dan
epistomologis).
Paradigma Positivistik digunakan dalam penelitian Kuantitatif. Cara berfikir
Positivistik adalah berfiki .r spesifik, Positivisme sendiri adalah suatu keyakinan dasar
yang berakar dari paham ontology realism yang menyatakan bahwa realitas itu ada
(exist) dalam kenyataan yang berjalan sesuai dengan hokum alam. Dengan begitu
dengan menggunakan pandangan ini penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan
kebenaran realitas yang ada dan bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan.
Positivisme adalah system keyakinan dasar yang menyatakan kebenaran itu
berada pada realitas yang terikat pada hokum-hukum ala, yaitu hukum kuasalitas atau
hokum sebab akibat . Paradigam ini muncul pada abad 14 dikemukakan oleh Aguste
Comte. Beliau memaparkan banyak prinsip-prinsip yang sampai sekarang masih
digunakan oleh para peneliti. Agust Comte dianggap sebagai peletak dasar positivism
memperkenalkan “hukum tiga jenjang” perkembangan intelektual manusia, yaitu
tingkatan teologi, metafisika, dan positivis. Paradigma ini juga biasa disebutparadigma
funcfutionalist.
Paradigma ini mencoba mengembangkan teori berdasarkan pendekatan
deduktif dengan diawali riview atas literature dan mengaplikasikannya dalam
penelitian. Dugaan itu kemudian dikembangkan dan diuji dengan benar berdasarkan
data yang ada dan akurat. Oleh karena iut, paradigm ini lebih mengacu pada
mengkonfirmasi, memperluar ataupun merevisi teori melalui analasisis sebab akibat.
Penelitian Kuantitatif menggunakan alat penumpul data yang menghasilkan data
statistic atau angka.
Sedangkan Paradigma PostPositivistik adalah paradigm dalam penelitian
kualitatif. Sebenarnya pada penelitian Kualitatif mempunyai 3 aparadigma, yaitu
konstruktivisme, teori kritis, dan post-positivistik. Menurut Guba (1990:20) berkata
bahawa positivism mempunyai ciri utama sebagai modivikasi dari positivism. Melihat
banyaknya kekurangan dari positifisme menyebabkan para pendukung post-positivistik
berupaya memperkecil kelemahan tersebut dan menyesuaikannya. Prediksi dan control
tetap menjadi tujuan dari post-positivisme tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa paradigma post-positivistik adalah paradigma yang
ada untuk memperbaiki dan bisa lebih dikembangkan lagi dari paradigm positivistic yg
dianggap masih terdapat kekuranggannya. `

D. Pendekatan dan Metode Positivistik dan Post-Positivistik


Terdapat beberapa arti atau istilah dari metode Positivistik dan Post-positivistik.
Landasan berfikir pada metode kuantitatif adalah positivism. Seringkali positivism
disangkut pautkan dnegan metode kuantitatif, karena memang terdapat hubungan
antara dua hal tersebut.
Menurut Suparlan (1994: 6-7) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif
memusatkan perhatiannya pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu
dalam kehidupan manusia, yang dinamakan variable. Jadi, Metode Kuantitatif
merupakan metode yang digunakan untuk meneliti pada kasus tertentu, mengumpulkan
data, alat pendataan, menganalisis yang bersifat statistic, yang mempunyai tujuan
menguji sebuah hipotesis yang telah ditetapkan. Sasaran pada metode kuantitatif adalah
pada gejala yang ada, sedangkan gejala yang ada memang tidak terbatas macamnya.
Menurut Suparlan (1994: 4-7) menyatakan bahwa penelitian kualitatif
memusatkan perhatiannya pada prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-
satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia, atau pola-pola. Metode penelitian
kualitatif dinamakan sebagai metode baru, metode lamanya adlaah postpositivistik,
karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Pada penelitian kualitatif ini, sasaran
kajian yang dituju adalah pola-pola yang berlaku dengan prinsip-prinsip mendasar dan
mencolok atas kehidupan manusia, sehingga analisis terhadap gejala-gejala tersebut
tidak harus menggunakan kebudayaan yang bersangkutan sebagai kerangka acuannya.
Jadi, Metode Kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
kajian yang dituju (obyek) yang alamiah, dimana peneliti adalah alat kunci, teknik
pengumpulan data yang digunakan secara gabungan, dan hasil dari penelitian kualitatif
lebih menekankan pada makna.
Berikut terdapat table perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif dari
pandangan Cresswell (1994), Denzin & Lincoln (1998), dan Lincoln & Guba (1994) :
No Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1. Mengukurfakta yang obyektif. Mengonstruksi realitas sosial, makna
budaya.
2. Terfokus pada variabel-variabel. Berfokud pada proses interpretasi dan
peristiwa-peristiwa.
3. Reliabilitas merupakan kunci. Keaslian merupakan kunci.
4. Bersifat bebas nilai. Nilai hadir dan nyata/tidak bebas nilai.
5. Tidak tergantung pada konteks. Terikat pada situasi/terikat pada
konteks.
6. Terdiri atas kasus atau subjek yang Terdiri atas beberapa kasus atau
banyak. subjek.
7. Menggunakan analisis statistic. Bersifat analisis tematik.
8. Peneliti tidak memihak. Peneliti memihak.

E. Asas-Asas Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian juga diperlukan asas penelitian supaya


terpandu dengan baik menurut Wiersma dalam (Wuradji, (2001: 3-4) menjelaskan
secara umum asas-asas dasar penelitian, yaitu:

1. Sistematis
2. Menghasilkan pengetahuan yang:
a. Valid : Mengarah kepada penelitian yang dapat di maknai dengan
akurat dan dapat dibuktikan kebenarannya.
b. Validitas : Mengarah kepada keakuratan penelitian dan validitas
eksternal
c. Realibel : Menunjukkan seberapa jauh pengumpulan data, analisis
data dan pemahaman yang dilakukan penelitian konsisten dalam
pemaknaan; realibel eksternal menunjukkan seberapa jauh peneliti
lain yang independen dapat mengulang penelitian dan menunjukkan
hasil yang sama dalam setting yang serupa.
d. Objektif : Mengarah kepada penelitian yang terbebas dari campur
tangan atau unsur-unsur subjektif
3. Didukung data empiris

F. Jenis-Jenis Penelitian
Penelitian terdiri dari beberapa golongan. Menurut Prof. Sutrisno Hadi MA, jenis-
jenis penelitian dapat digolongkan menjadi :
1. Menurut Tujuan
a. Penelitian Eksploratif
b. Penelitian Developmental
c. Penelitian Verifikatif
2. Menurut Bidang
a. Penelitian Pendidikan
b. Penelitian Pertanian
c. Penelitian Hukum
d. Penelitian Ekonomi
e. Penelitian Agama
3. Menurut Tempatnya
a. Penelitian Laboratorium
b. Penelitian Perpustakaan
c. Penelitian Kancah
4. Menurut Tarafnya
a. Penelitian Deskriptif
b. Penelitian Inferensial
5. Menurut Pendekatannya
a. Penelitian Longitudinal
b. Penelitian Cross Sectional
Menurut Sugiyono, jenis penelitian sebagai berikut :

1. Menurut Tujuan
a. Penelitian Dasar (Basic Research)
b. Penelitian Terapan (Applied Research)
2. Menurut Metode
a. Penelitian Survei
b. Penelitian Expost Facto
c. Penelitian Eksperimen
d. Penelitian Naturalisme
e. Penelitian Kebijakan (Policy Research)
f. Penelitian Tindakan (Action Research)
g. Penelitian Evaluasi
h. Penelitian Sejarah
3. Menurut Tingkat Eksplanasi
a. Penelitian Deskriptif
b. Penelitian Komparatif
c. Penelitian Asosiatif
4. Menurut Jenis dan Analasis Data
a. Penelitian Kualitatif
b. Penelitian Kuantitatif

Menurut Nazir (1999), sebagai berikut :

1. Sejarah/ Historis
a. Penelitian Sejarah Komparatif
b. Penelitian Yuridis atau Legal
c. Penelitian Biografis
d. Penelitian Bibliografis
2. Metode Deskriptif
a. Survei
b. Deskriptif Berkesinambungan
c. Studi Kasus
d. Analisis Pekerjaan dan Aktivitas
e. Penelitian Tindakan (Action Research)
f. Penelitian Perpustakaan dan Dokumenter
3. Metode Eksperimental
a. Eksprimen Absolut
b. Eksprimen Perbandingan
c. Eksprimen Sungguhan
d. Eksprimen Semu
4. Grounded Reesearch
5. Penelitian Expos Facto

Menurut Arikunto (2002), jenis penelitiannya sebagai berikut :

1. Penelitian Menurut Tujuan


a. Penelitian Eksploratif
b. Penelitian Pengembangan
c. Penelitian Verifikatif
d. Penelitian Kebijakan
2. Penelitian Menurut Pendekatan
a. Penelitian Longitudinal
b. Penelitian Cross Sectional
3. Penelitian Berdasarkan Variabel
a. Penelitian Deskriptif
b. Eksprimen
4. Penelitian Kuantitatif
a. Penelitian Non-Eksprimen
b. Penelitian Eksprimen
5. Penelitian Kualitatif
a. Fenomenologis
b. Interaksi Simbolik
c. Kebudayaan
d. Antropologi

Menurut buku yang bersumber dari buku Metodologi Penilitian Terbitan Dirjen
Perguruan Tinggi Depdikbud dan Pengantar Penelitian (Dasar, Metode, dan Teknik)
oleh Prof. Dr. Winarno Surachmad M. Sc. Ed. Terdapat 9 macam penelitian, yaitu:

1. Penelitian Historis
2. Penelitian Deskriptif
3. Penilitian Perkembangan
4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
5. Penelitian Korelasional
6. Penelitiam Kasual Komparatif
7. Penelitian Eksperimental Sungguhan
8. Penelitian Eksperimental Semu
9. Penelitian Tindakan

Secara umum, penelitian dibagi atas dua jenis, yaitu

1. Penelitian Dasar (Basic Research)


Penelitian dasar juga bisa disebut penelitian murni. Penelitian dasar
adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari sesuatu karena adanya
keingintahuan terhadap hasil suatu aktifitas. Hasil dari penelitian dasar ini
adalah suatu pengetahuan umum yang belum diteliti secara mendasar atau
detail, Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan
mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara
langsung dari hasil penelitian tersebut.
2. Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah suatu penelitian atau penyelidikan yang
dilakukan secara teliti dan hati-hati untuk menemukan suatu hasil dari sebuah
masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan
tertentu. Peneliti yang mengerjakan penelitian dasar atau murni tidak
mengharapkan hasil yang detail, namun peneliti yang mengerjakan penelitian
terapanlah yang akan merinci hasil dari peneliti yang mengerjakan penelitian
dasar.

G. Tujuan Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian kita pasti memiliki tujuan, terkait hal
tersebut terdapat 3 tujuan secara garis besar, yaitu :
1. Tujuan Eksploratif
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan sesuatu hal yang
benar-benar baru dalam suatu bidan tertenu dan belum pernah ditemukan oleh
peneliti lain.
2. Tujuan Verifikatif
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kebenaran dari suatu
penelitian (ilmu pengetahuan) yang sudah ada. Penelitian dilakukan karena
terdapat keraguan dari hasil yang telah diperoleh sebelumnya.
3. Tujuan Pengembangan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan penelitian
(ilmu pengetahuan) yang sudah ada, dengan mengembangkan hal tersebut maka
penelitian sebelumya akan menjadi lebih sempurna, dan akan terus dievaluasi
dan dikembangkan.

Menurut Ibnu S. (2003:5) penelitian dilakukan dengan tujuan untuk


meningkatkan kemampuan dan keberhasilan peneliti dalam mendeskripsikan,
menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan fenomena dan peristiwa-peristiwa yang
menjadi pusat perhatian mereka. Maka tujuan dari penelitian dapat diperinci menjadi :

1. Mendeskripsi fenomena
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui suatu kejadian atau fenomena
yang terjadi berupa penamaan klasifikasi, dan uraian tentang sifat-sifat
fenomena tersebut dan hal-hal lain yang bersifat deskriptif secara
terpereinci.
2. Menjelaskan hubungan

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan antar fenomena,


terutama hubungan kausal atau sebab-akibat. Penjelasan sebab-akibat
semacam itu sangat penting dan telah banyak sekali digunakan dalam
berbagai bidang untuk bermacam-macam keperluan
3. Meramalkan fenomena yang akan terjadi
Penelitian ini dilakukan untuk meramalkan atau mengira apa yang
sedang dan akan terjadi dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang ada
secara ilmiah dan akurat, seperti dalam pembangunan sebuah gedung
dengan perencanaan pembangunan yang tepat dan akurat maka akan
diketahui apa saja dampak yang akan terjadi.
4. Mengendalikan fenomena
Penelitian dilakukan untuk membantu manusia dalam mengatasi
fenomena yang mungkin membahayakan hidupnya seperti penyakit,
bencana, dll. Penelitian ini dilakukan dalam ilmu kedokteran, industry,
teknologi, dll.
DAFTAR PUSTAKA

Muhadjir, Noeng. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif : Teori & Praktik. Jakarta: Bumi Aksara

Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Sugiyono. 2010. METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Pendektan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D). Bandung: ALFABETA

Winarno. 2013. Metodologi Penelitian dalam Pendidikan Jasmani. Malang: UM PRESS

Hudayat, Asep Yusup. 2007. Metode Penelitian Sastra

Darma, Surya. 2008. Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai