Anda di halaman 1dari 11

SYARAT DAN SIKAP PENELITI

RESUME

Oleh:

ANDI SYAHSHABILA APSARI


Nim:742352023033
AMALIA PUTRI
Nim:742352023039

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS

SYARIAH DAN HUKUM ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM

NEGERI (IAIN) BONE 2024


A. DEFENISI PENELITIAN DAN PENELITI

Penelitian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan untuk memperoleh


kebenaran mengenai sesuatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pengertian Penelitian
adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau
menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re
berarti kembali, dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti
mencari kembali.
Defenisi Penelitian menurut para ahli sebagai berikut:
 Menurut Yoseph (1979) penelitian adalah artand science guna
mencari jawaban terhadap suatu permasalahan karena seni dan
ilmiah maka penelitian akan memberikan ruang-ruang yang akan
mengakomodasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud
dengan penelitian.
 Kerlinger (1986). Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara
pengamatan dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban
permasalahan atau proses penemuan.
 David H Penny. Penelitian adalah pemikiran yang sistematis
mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya
memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
 J. Suprapto. Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang
ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta
atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
 Sutrisno Hadi. Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat
diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan.
 Mohammad Ali. Penelitian adalah suatu cara untuk memahami
sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti
yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan
secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

Sedangkan Peneliti merujuk pada setiap orang yang melakukan aktivitas


menggunakan sistem tertentu dalam memperoleh pengetahuan atau individu
yang melakukan sejumlah praktik-praktik di mana secara tradisional dapat
dikaitkan dengan kegiatan pendidikan, pemikiran, atau filosofis. Secara khusus,
istilah peneliti dikaitka pada individu-individu yang melakukan penelitian
(meneliti) dengan menggunakan metode ilmiah. Seorang peneliti, bisa jadi
adalah seorang ahli pada satu bidang atau lebih dalam ilmu pengetahuan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga mendefinisikan Peneliti
adalah orang yang mahir, paham sekali dalam suatu ilmu (kepandaian).

Sebagai kesimpulan bahwa pengertian penelitian adalah usaha seseorang


yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya
observasi secara sistematis, dikontrol dan mendasarkan pada teori yang ada dan
diperkuat dengan gejala yang ada. Sedangkan Peneliti lebih mengarah kepada
seseorang yang melakukan kegiatan penelitian.
B. SYARAT PENELITI ATAU PENELITIAN

Perlu kita ketahui bahwa syarat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah janji (sebagai tuntutan atau permintaan yang harus dipenuhi) atau
juga ketentuan (peraturan, petunjuk) yang harus diindahkan dan dilakukan.
Artinya syarat peneliti atau penelitian merupakan sebuah istilah yang harus
dipenuhi oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian atau syarat juga
dapat diartikan sebuah garis yang menentukan pantas atau tidaknya seorang
peneliti dalam melakukan penelitian.
Adapun syarat Peneliti dalam melakukan penelitian antara lain:
1. Seorang Peneliti sebelum melakukan penelitian harus memahami
lebih dalam tentang hakikat sebuah penelitian. Seorang peneliti
dituntut untuk belajar banyak tentang apa saja yang menjadi
urgensitas penelitian.
2. Seorang peneliti harus merencanakan hal apa yang hendak diteliti
dengan memahami metode penelitian agar hasil dari penelitian
tersebut tercapai.
3. Seorang peneliti harus kritis dengan melihat secara universal data-
data hasil penelitian.
4. Seorang peneliti harus bertanggung jawab terhadap hasil
penelitiannya dengan menjamin kebenaran hasil penelitian tersebut.
Perlu kita ketahui bahwa dalam dunia penelitian hasil yang kita
dapatkan akan menjadi bahan ajar oleh masyarakat umum sehingga
data yang kita dapatkan valid.

Dari beberapa poin diatas yang harus kita pahami bahwa seorang peneliti
harus berkompeten dalam dunia penelitian atau belajar banyak tentang penelitian
mulai dari:
1. Penentuan topik atau judul penelitian.
2. Menentukan metode yang tepat terhadap isu yang diangkat seperti metode
kualitatif dan kuantitatif.
3. Mengumpulkan data (kuisioner, angket, dll)
4. Penyusunan hasil penelitian dalam bentuk makalah, skripsi, tesis, disertasi,
dll.
5. Melakukan pengujian terhadap hasil penelitian
6. Melakukan publikasi apabila hasil penilitian sudah memenuhi syarat.

Perlu juga kita perhatikan bahwa seorang peneliti harus memahami apa
saja yang menjadi syarat penelitian, setidaknya ada tiga poin yang harus kita
ketahui mengenai syarat penelitian:
 Sistematis
Sistematis adalah segala usaha untuk meguraikan dan
merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh,
menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat
menyangkut obyeknya. Penelitian dilaksanakan dan disusun
dengan menggunakan pola, mulai dari yang paling sederhana
hingga yang paling kompleks. Hal ini sangat penting karena
apabila penelitian tidak dilaksanakan sesuai urutan maka akan
memerlukan waktu yang cukup lama.
 Terencana
Penelitian dilaksanakan dengan pertimbangan dan rencana
yang matang. Hal ini termasuk penggunaan metode penelitian
yang sudah diperhitungkan sebelumnya.
 Menerapkan konsep atau metode ilmiah
Penelitian dilaksanakan dari awal hingga akhir dengan
menerapkan konsep atau metode ilmiah ilmiah sesuai dengan
bidang ilmu pengetahuan. Metode ilmiah merupakan suatu
prosedur atau cara pemecahan masalah dengan
menggunakan langkah-langkah yang telah tersusun secara
sistematis. Langkah-langkah tersebut dilaksanakan melalui
konsep dasar berpikir ilmiah, yaitu analitis, logis, objektif,
konseptual, dan empiris. Terdapat tujuh tahapan metode ilmiah:

 Merumuskan Masalah
Pertama-tama, yang harus dilakukan oleh
peneliti adalah merumuskan masalah, yakni segala
persoalan yang ingin dipecahkan dan yang menarik
untuk diketahui kebenarannya. Masalah penelitian
umumnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang
berkaitan dengan objek penelitian seperti apa,
bagaimana, mengapa, kapan, dan sebagainya. Semakin
spesifik rumusan masalah, maka semakin
mempermudah kamu untuk melakukan penelitian ke
depannya.
 Merumuskan Hipotesis
Setelah menyusun rumusan masalah, langkah
selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah
merumuskan hipotesis. Secara definisi, hipotesis sendiri
merupakan dugaan jawaban sementara atas rumusan
masalah yang telah dipaparkan sebelumnya.
 Merancang Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, kamu harus
merancang penelitiannya secara jelas terlebih dahulu.
Mulai dari mempersiapkan alat dan bahan, menentukan
data yang akan dikumpulkan, serta teknik pengumpulan
data yang dilakukan.
 Melakukan Eksperimen
Dalam rangka untuk menguji hipotesis yang
telah dibuat sebelumnya, maka perlu dilakukan
eksperimen atau percobaan. Pelaksanaan eksperimen
dapat dilakukan melalui observasi, survei, ataupun
dalam laboratorium. Dari tahapan eksperimen inilah
kemudian akan menghasilkan data yang nantinya dapat
diolah dan dianalisis. Hasil pengolahan data tersebut
akan menunjukkan apakah hipotesis yang telah
dirumuskan sesuai dengan hasil eksperimen atau tidak.
Data-data ini akan bersifat objektif tanpa adanya
pengaruh dari subjektivitas ilmuwan peneliti.
 Mengolah dan Menganalisis Data
Data yang diperoleh dapat berupa data
kuantitatif atau kualitatif. Para peneliti umumnya
mencatat data-data yang diperoleh ke dalam bentuk
tabel, grafik, ataupun diagram untuk memudahkan
analisis. Saat mengolah dan menganalisis data, para
peneliti biasanya menggunakan dasar teori yang
menjadi rujukan agar hasil penelitian semakin
mendalam.
 Menarik Kesimpulan
Setelah menganalisis data, maka peneliti pun
akan mengetahui apakah hipotesis yang dipaparkan
sebelumnya diterima atau tidak.
 Melaporkan Hasil Penelitian
Tujuan dilakukan publikasi hasil penelitian adalah agar
pihak lain mengetahui hasil eksperimen. Selain itu,
peneliti lain juga bisa meneliti ulang tapi menawarkan
kebaruan. Misalnya menambah variabel lain.

Dari beberapa penjelasan diatas harus kita pahami bahwa pentingnya


syarat baik peneliti sebagai pelaku maupun penelitian sebagai kegiatan harus
memiliki syarat agar semua unsur terpenuhi.

C. SIKAP PENELITI
Pengertian sikap dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
merupakan perbuatan, perilaku, atau gerak-gerik yang berdasarkan pendirian
keyakinan dan pandangan hidup seseorang. Dalam penelitian seorang peneliti
memiliki sikap tersendiri diantaranya:
1. Objektif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Objektif adalah
keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan
pribadi.
Seorang peneliti harus bisa memisahkan antara pendapat pribadi
dengan fakta yang ada. Demi menghasilkan penelitian yang baik,
seorang peneliti harus bekerja sesuai dengan data yang ia peroleh di
lapangan dan tidak memasukkan pendapat pribadi yang dapat
mengurangi keabsahan hasil penelitian. Hal ini diperlukan untuk
menghindari bias dalam penelitian sehingga hasil penelitian bisa
dipercaya.
2. Kompeten
Menurut KBBI kompeten adalah cakap (mengetahui), berkuasa
memutuskan dan menentukan, serta berwenang. Kompeten atau
kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan atau tanggung jawab secara
efektif. Kompetensi terdiri atas tiga komponen: pengetahuan (cognitive),
keterampilan (psychomotor), dan sikap (affective).

Seorang peneliti yang baik mempunyai kompetensi terhadap hal


yang ditelitinya. Artinya, ia mempunyai pengetahuan mengenai obyek
yang dikaji serta kemampuan dalam memilih dan menggunakan metode
dan teknik penelitian tertentu. Selain itu, peneliti juga perlu mempunyai
kompetensi dalam melakukan analisis terhadap data yang didapat.

3. Faktual

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Faktual adalah


berdasarkan kenyataan, mengandung kebenaran Seorang peneliti harus
bekerja berdasarkan fakta yang ia peroleh. Bukan berdasarkan harapan
atau anggapan yang sifatnya abstrak. Peneliti yang baik selalu mendasari
hasil penelitiannya berdasarkan data dan fakta yang didapat di lapangan.
Terdapat juga hal yang perlu diperhatikan mengenai penelitian yaitu cara
berpikir peneliti antara lain
1. Berpikir Skeptis
Seorang peneliti harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta
yang dapat mendukung suatu pernyataan atau informasi. Dengan kata
lain, tidak mudah percaya. Hal ini mengakibatkan segala sesuatu
yang ditulis dalam suatu laporan ilmiah mampu untuk dipertanggung
jawabkan secara ilmiah.
2. Berpikir Analisis
Peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau
persoalan yang ia hadapi. Saat seorang peneliti memperoleh suatu
informasi atau fakta dari lapangan, ia harus mampu menganalisisnya
dan menghubungkannya dengan fenomena yang dikaji serta dengan
teori-teori dan kajian-kajian terdahulu.
3. Berpikir Kritis
Peneliti harus selalu mendasarkan pemikiran dan pendapatnya
pada logika, serta menimbang berbagai hal secara obyektif dengan
berdasarkan data dan analisis akal sehat (common sense).
DAFTAR REFERENSI

1. Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media Publishing. Karya


Siyoto, S. & Sodik, M. A. (2015).
2. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Islam. Ar-Raniry Press.
Karya Ibrahim, A. (2021).
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim Redaksi.
2001.
4. Pokok – Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta : Graha Indonesia Hasan, M.Iqbal. 2002.
5. https://metodepenelitianhlw134a09.wordpress.com/2016/03/30/12-
pengertian-penelitian-menurut-para-ahli-lengkap/

Anda mungkin juga menyukai