NIM : 2006541083
Agroekoteknologi C
Soal:
1. Mengapa pengambilan sample tanah di lapangan merupakan hal yang krusial dan harus
dilakukan dengan benar?
2. Dari pengamatan secara visual, pada lahan sawah dan lahan jeruk manakah yang paling
subur? berikan alasan.
3. Kenapa pada lahan sawah hanya dilakukan pengambilan sample pada kedalaman 0-20 cm
saja, sedangkan pada lahan jeruk diambil pada 3 kedalaman (0-20 cm, 20-40 cm, dan 40-60
cm)?
Jawaban:
2. Masing-masing lahan itu subur, jika tanaman yang di tanam itu sesuai dengan situasi dan
kondisi lingkungan pada lahan tersebut. Misal, pada lahan sawah yang terendam air akan
sesuai jika ditanami padi, karena padi memerlukan banyak air tapi tidak akan cocok bila
ditanami dengan jeruk, karena perbedaan jenis akar, mengakibatkan proses pengambilan
unsur hara dan penyerapan airnya juga berbeda.
3. Hal ini disebabkan oleh penetrasi akar pada tiap tanaman itu berbeda, tanaman padi
penetrasi akarnya itu kurang lebih sampai 20 cm saja, sehingga pengambilan sample berkisar
0-20 cm. berbeda dengan penetrasi akar dari tanaman jeruk, yang tiap akarnya memiliki
penetrasi akar yang berbeda, sehingga kedalaman pengambilan sample tanahnya juga
berbeda.
Soal:
1. Secara umum manakah nilai pH yang lebih tinggi atara H₂O dan KCl? Berikan alasan.
Jawaban:
1. Secara umum yang terlihat dalam video, pH yang lebih tinggi terdapat pada larutan KCl,
hal ini disebabkan KCl mengandung unsur klorin yang memiliki pH rendah sehingga bersifat
asam, sedangkan H2O merupakan nama lain dari air, yang kandungan terdapat hydrogen dan
oksigen, pertemuannya keduanya menjadikan sifat yang dimiliki H2O netral, sehingga kadar
pH nya lebih tinggi.
2. pH atau potensial of hydrogen tanah merupakan standar pengukuran tingkat keasaman atau
kebasaan suatu lahan dengan skala 0-14. suatu tanah dikatakan asam bila pH tanah kurang
dari 7, dan dikatakan basa bila lebih dari 7. Kondisi tanah yang paling ideal untuk
pertumbuhan tanaman adalah bila pH tanah dalam skala netral (pH 6,5 - 7,8). Dengan
mengetahui pH tanah, petani dapat menentukan tanaman apa yang cocok untuk ditanam atau
dibudidayakan karena setiap tanaman memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk
mengetahui tingkat pH tanah dapat menggunakan pH- meter atau dengan menggunakan
kertas lakmus. Pengukuran pH tanah dengan menggunakan pH meter adalah cara paling
mudah. Alat ini kini dapat dibeli bebas dengan harga yang cukup terjangkau bagi
petani. Manfaat pengukuran pH tanah diantaranya (1) menentukan tinggi rendahnya unsur
hara yang diserap oleh tanaman, (2) dapat diketahui bila ada unsur yang beracun dalam tanah,
(3) mengetahui potensi perkembangan mikroorganisme, dan (4) dapat memonitor pengolahan
pertanian terhadap penggunaan bahan kimia dan diketaui dampaknya terhadap lingkungan.