Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMULIAAN TANAMAN

Oleh
Gusti Ayu Putu Tiara Adi Hantari
2006541094

Program Studi Agroekoteknologi


Fakultas Pertanian
Universitas Udayana
2021/2022
BAB I
Pendahuluan

1.1Latar Belakang

Pengetahuan asal muasal tanaman dan biologi bunga perlu dipelajari dalam
pemuliaan tanaman, karena dalam memperluas keragaman gen, maka perlu diketahui asalnya
dan penyebrannya dan juga dalam pemuliaan dilakukan persilangan-persilangan yang
melibatkan bunga tanaman. Agar pekerjaan persilangan efektif diperlukan informasi yang
lengkap tentang karakter bunga struktur, susunan bunga atau morfologi bunga, waktu
tanaman berbunga, kapan waktu yang baik melakukan persilangan.

Suatu bunga disebut bunga lengkap jika bunga tersebut mempunyai bagian-bagian sbb;
1. Kelopak bunga atau calyx yaitu modifikasi dari daun berupa kelopak yang biasanya
berwarna hijau.
2. Mahkota bunga (corrola) biasanya mempunyai warna beraneka ragam.
3. Organ-organ kelamin (jantan/benang sari dan betina/putik).

Berdasarkan alat kelamin bunga dapat dibedakan menjadi :


1. Bunga sempurna (hermaprodit), bunga yang mempunyai benang sari dan putik.
2. Bunga berkelamin tunggal (unisexsualis), bunga ini hanya mempunyai satu alat kelamin.
Betina saja atau jantan saja.
3. Bunga mandul atau steril, bunga yang tidak memiliki alat kelamin, missal : bunga
matahari.

Berdasarkan cara penyerbukannya tanaman dapat digolongkan menjadi :


1. Tanaman autogam, yaitu kelompok tanaman yang penyerbukannya terjadi dengan
jatuhnya benangsari ke kepala putik pada bunga yang sama.
2. Tanaman allogam atau cross polynated, yaitu kelompok tanaman yang penyerbukannya
terjadi dengan jatuhnya benang sari pada kepala putik dari tanaman yang berbeda.

Sistem penyerbukan tanaman dibedakan menjadi :


1. Tanaman Menyerbuk Sendiri àpenyatuan sel telur dengan sel sperma yang berasal dari
satu tanaman
2. Tanaman Menyerbuk Silang à penyatuan sel telur dan selsperma dari tanamanyang
berbeda
1.2Tujuan
1. Untuk mengetahui asal atau pusat penyebaran atau asal muasal tanaman.
2. Untuk mengenal mengetahui karakter bunga struktur, susunan bunga atau morfologi
bunga
3. Untuk mendalami sitem penyerbukan tanaman.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan
berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, “tumbuhan berbiji tertutup”). Pada
bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga
dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau
inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu
karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut
floret. Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan
berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah.
Buah adalah struktur yang membawa biji.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya
terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula)
yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala
putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus
berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah. Fungsi biologi bunga adalah
sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk
menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan
pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Bunga merupakan alat reproduksi Angiospermae, dibentuk oleh meristem ujung
khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor
internal dan eksternal untuk keperluan itu. Bunga yang mempunyai kelopak, mahkota,
stamen dan putik disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur
yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau keduanya. Bila
hanya mempunyai alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan dan sebaliknya bila hanya
mempunyai alat kelamin betina saja disebut bunga betina (Sumardi dan Agus,
1992).
Bagian bunga yang menghasilkan megaspora (sel telur) disebut ginaecium yang tersusun
oleh karpela (megasporofil = daun buah). Karpela ini secara tersendiri atau bersama-sama
membentuk ovarium (bakal buah), stilus (tangkai putik) dan di ujungnya stigma (kepala
putik). Di dalam bakal buah terdapat satu atau lebih bakal biji (ovulus) yang terikat oleh
placenta pada bakal buah. Bagian bunga yang menghasilkan mikrospora (tepung sari)
disebut androecium yang tersusun oleh satuan-satuan yang disebut stamen (benang sari)
dan terdiri dari tangkai benang sari (filamen) dan kepala sari
(antera).

Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai
pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas
atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Penyerbukan adalah proses perpindahan tepung sari atau kepala sari ke kepala putik.
Apabila perpindahan tersebut terjadi pada satu bunga atau bunga lain pada satu tanaman,
maka disebut dengan penyerbukan sendiri (self pollination). Bila serbuk sari berasal dari
bunga tanamn lain disebut dengan penyerbukan silang (cross pollination). Baik tanaman
yang menyerbuk sendiri maupun tanaman yang menyerbuk silang memiliki kemungking
yang sama untuk terjadinnya penyerbukan yang berkebalikan. Tanamna yang menyerbuk
silang memiliki kemungkinan terjadinnya penyerbukan sendiri sebesar 5%. Begitu juga
tanaman yang menyerbuk sendiri memiliki peluang terjadinya penyerbukan silang sebesar
5%. Terjadinnya penyerbukan silang akan meningkatkan keragaman sifat dan genotip dari
tanaman. Sedangkan penyerbukan sendiri akan meningkatkan
kehomogenitasan dari suatu tanaman. (Sunarto, 1997).
Bakal buah tersusun oleh satu sampai banyak karpela (daun buah) tergantung dari
jenis tumbuhannya. Bila bakal buah berkembang menjadi buah, karpela akan berubah
menjadi perikarp yang umumnya bersatu dengan bagian-bagian buah yang lain
membentuk kulit buah. Perikarp dapat terbagi tiga lapis secara jelas yaitu eksokarp (kulit
luar), mesokarp (kulit tengah) dan endokarp (kulit dalam), tetapi sering sulit untuk
dipisahkan. Biji pada Angiospermae tersusun atas embrio, endosperm (kadang-kadang
tidak ada) dan jaringan pelindung kulit biji atau testa yang berasal dari integumen
(Woelaningsih, 1984).
BAB III
Metode Pelaksanaan
A. Alat dan Bahan
Alat : kaca pembesar, pinset, kamera, dan alat tulis.
Bahan : 10 jenis tanaman

B. Cara Kerja
1. Temukan jenis-jenis tanaman yag sedang berbunga, atau tanaman yang belum berbunga
tetapi dilakukan studi literatur tentang karakter pembungaannya. Tulis nama Indonesia,
Latin (dengan benar sesuai kaedah penulisan nama latin tanaman), dan nama daerah.
2. Amati dan gambar bunga tanaman tersebut dengan menunjukkan bagian-bagian bunga
(lengkapi dengan studi literatur). Foto bunga tersebut.
3. Lakukan karakterisasi bunga tanaman tersebut dan
4. Lakukan pendalaman dengan studi literatur tentang waktu berbunga, cara penyerbukan,
waktu terbaik penyerbukan, agen penyerbuk.
5. Lakukan pendalaman dengan studi literatur tentang cara perbanyakan tanaman tersebut.

6.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan

No Gambar Nama Tanaman Penyebaran


Bunga Markisa (Passiflora Tanaman markisa
edulis) berasal dari Amerika
Latin, terutama Brasil,
Buah Markisa sendiri kemudian menyebar ke
memiliki banyak nama di daerah-daerah tropis di
berbagai daerah seperti di dunia termasuk
1. Portugis yaitu maracuja, di
Indonesia. Di Indonesia,
Inggris disebut passion
fruit, Atau di Amerika markisa banyak ditanam
Selatan dan Afrika Selatan di dataran tinggi di Goa,
Sumber : yaitu granadilla. Malino (Sulawesi
planterandfolester.com Selatan) dan Brastagi
(Sumatera Utara).
Bunga euphorbia Dalam buku karya
(Euphorbia milii) Purwanto yang
bertajuk Euphorbia
Menurut Dalimartha Tampil Prima dan
(2003), beberapa nama lain Semarak Berbunga
dari Euphorbia milii adalah (2006) .
sebagai berikut: Euphorbia datang dari
Pulau Madagaskar.
 Nama umum: Kaktus Nama euphorbia diberik
pakis giwang an untuk menghormati
2.  Sulawesi Tenggara: service Euphorbus,
Bunga kancing seseorang dokter Raja
 Jawa Tengah: Mahkota Juba dari kerajaan
duri Mauritania, Afrika
 Sulawesi Selatan: Bunga Utara. Euphorbus yang
terkini membawa euphorbia ber
Sumber : dokumentasi
 Inggris: Crown of sosok unik serta
pribadi
thorns berbunga cantik itu
 Nama latin: Euphorbia menebar ke Cina serta
milii Thailand.
Bunga Kembang Sepatu Asia Timur
(Hibiscus rosa-sinensis) Merupakan bunga
nasional Malaysia pada
Sumatera : Bungong roja tanggal 28 Juli 1960.
(Aceh), Bunga-bunga
(Batak Karo), Soma Soma
(Nias), Bekeju (Mentawai)
Jawa : Kembang sepatu
(Betawi), Kembang wera
(Sunda),Kembang sepatu
(Jawa Tengah), Bunga
Rebong (Madura)
3.
Bali : Waribang
Nusa Tenggara :
Embuhanga (Sangir),
Bunga cepatu (Timor)
Sumber : dokumentasi Sulawesi : Ulange
pribadi (Gorontalo), Kulango
(Buol), Bunga sepatu
(Makasar), Bunga bisu
(Bugis)
Maluku : Ubu-ubu
(Ternate), Bala bunga
(Tidore).
Anggrek Bulan Putih Rumphius disebut
(Phalaenopsis amabilis) sebagai orang yang
pertama kali
menemukan
spesies anggrek bulan di
Ambon pada tahun 1750
.4.

Sumber : dokumentasi
pribadi
Bunga Kembang Kertas Amerika selatan
(Bougainvillea) Bunga bougenville
berasal dari Amerika
Selatan. Namun nama
yang dikenal saat ini
merupakan penamaan
dari bahasa Inggris,
5. yaitu bougainvillea.
Kata ‘bougainvillea’
diambil dari nama
seorang prajurit
Angkatan Laut asal
Sumber : dokumentasi Prancis, Sir Louis
pribadi
Antoine de
Bougainville.
Bunga Lili Hujan

6.

Sumber : bibitbunga.com
Bunga Cabai Amerika
(Capsicum frutescens)

7.

Sumber : dokumentasi
pribadi
Bunga Kamboja Jepang Berasal dari Benua
(Adenium obesum) Amerika dan dibawa
masuk bersama sekitar
2000-an jenis tumbuhan
lainnya pada abad ke-16
oleh para pelaut Portugis
8. dan Spanyol ke Asia
Tenggara.

Sumber : dokumentasi
pribadi
Bunga Kenanga Asia Tenggara
(Cananga odorata) Filipina, Thailand dan
Indonesia

9.

Sumber : dokumentasi
pribadi
10. Bunga Zinnia Anggun Tanaman ini merupakan
(Zinnia elegans) asli Amerika yang
berasal dari Meksiko.
Tanaman hias ini
sebelumnya kurang
diperhatikan yang pada
akhirnya biji tanaman
ini dibawa ke Royal
Botanical Garden di
Madrid pada tahun 1790
dari Meksiko.
Selanjutnya tanaman ini
menyebar ke seluruh
Eropa pada awal tahun
1796. (McVaugh, 1984).

Sumber : dokumentasi
pribadi

4.2 Pembahasan
4.2.1 Bunga Markisa

Gambar. Bagian-bagian bunga markisa


Sumber : pdfcoffe.com
Bunga Markisa mempunyai mahkota bunga berwarna ungu keputih-putihan. Bunga
Bunganya besar dan berbentuk mangkok/ cawan (urceolatus). Warnanya keunguan dan
harum. Bunganya berkelamin dua (hermafrodit) dan beraroma khas harum. Semua jenis
markisa (Passiflora) termasuk penyerbuk silang dengan bantuan lebah madu. Namun,
penyerbukan sendiri masih dapat berlangsung baik.
Bunga markisa mempunyai 3 daun penumpu, 5 kelopak dan 5 mahkota bunga
berwarna putih, benang sarinya 5 dengan kepala sari yang besar, putiknya bercabang tiga,
setiap cabang mempunyai kepala putik sendiri, serta mempunyai satu bakal buah yang
berisi ratusan ruang yang akan menjadi biji kecil bila terserbuki.
Lebah madu dan carpenters bee (Xylocopa sonorina) merupakan lebah penyerbuk
utama bagi bunga markisa. Apabila jumlah tanaman atau bunga markisa sangat besar maka
lebah carpenter lebih efektif dibandingkan dengan lebah madu, karena ukuran tubuhnya
lebih besar. Namun demikian, lebah ini biasanya sukar hadir pada bunga markisa. Selain
jenis lebah madu, ada pula jenis serangga lainnya. Namun, jenis ini biasanya hanya
mengumpulkan nektar dan terbang tanpa membantu penyerbukan. Di Brazil, Trigona
spp. dan Epicaris spp. juga sering mengunjungi bunga markisa, namun jenis lebah tersebut
berbahaya karena menyengat dan beracun terhadap manusia. Di India, Aphis
cerana merupakan penyerbuk alami yang utama.
 Karakter Bunga : Memiliki 5 sepala (daun – daun kelopak bunga) dan 5 helai petala
(daun mahkota bunga), aksilar( letak biji (placenta)di sudut tengah), indah, berdiameter
7,5 cm-10 cm, pedunkulus triangularis, panjang 2-5 cm, dekat apeks, berdaun tiga,
braktea (daun pelindung) ovalus-oblong menjalar, bagian bawah kuning kehijauan,
bagian atas putih, bagian tepi dengan lebih dari 4 kelenjar, apeks dengan bagian seperti
2, lima petal, bebas, putih dan berselang-seling, dengan lobus kalilis. Korong terdiri
dari dua barisan terluar-berombak, benang tersebar, panjang 2-3cm berwarna putih
dengan dasar ungu, dan tiga barisan lebih dalam berupa papilla pendek berujung ungu.
Stamen (benang sari )berjumlah 5, filamen bersatu dalam pipa melingkar ginotor kira-
kira 1 cm dan kemudian terbagi dengan luas 1 cm. Antena besar, ovarium ginotor,
ovoid, satu lokular dengan tiga plasenta palietal. Stilus berjumlah 3, horizontal,
klaratus, dengan alur longitudinal.
 Waktu berbunga : Bunga markisa ungu mekar menjelang fajar dan kemudian
menutup pada siang hari berikutnya. Bunga markisa kuning membuka pada siang hari
dan menutup pada sore hari berikutnya.
 Cara penyerbukan : Nektar diproduksi dibagian bawah tangkai sari. Tangkai putiknya
tumbuh tegak pada saat tangkai membuka, tetapi kemudian membengkok, sehingga
tingginya hampir sama dengan kepala sari. Sebelum bunga menutup kembali tangkai
putik ini tegak lagi. Perubahan ini kira-kira memerlukan waktu satu jam. Beberapa
jenis tangkai putik tetap tumbuh tegak tanpa membengkok. Beberapa jenis markisa
bersifat betina mandul, walaupun tepung sarinya subur.
 Waktu terbaik penyerbukan : Waktu yang terbaik untuk mengadakan penyerbukan
adalah sesudah tangkai putik membengkok. Dengan posisi ini, memungkinkan
terjadinya penyerbukan sendiri. Kepala putik resiptif pada saat bunga mulai mekar
hingga menutup kembali. Sedangkan tepung sari tersebar sebelum bunga membuka
dan sebelum kepala putik resiptif. Tepung sari tersebut kelihatannya bukan tipe yang
mudah disebarkan angin.
 Agen Penyerbuk : : Di alam, penyerbukan alami dibantu serangga, seperti lebah.
4.2.2 Bunga phorbia (Euphorbia)

Gambar. Bagian-bagian bunga euphorbia


Sumber : pdfcoffe.com

Bunga euphorbia muncul membentuk dompolan-dompolan, setiap dompol terdiri


atas 4-32 kuntum. Ada empat bagian utama bunga, yaitu mahkota bunga semu, benang
sari, putik dan bakal buah. Mahkota bunga yang berwarna-warni yang kita kenal sebagai
bunga sebetulnya adalah brachtea (seludang) bunga yang sudah mengalami modifikasi
sehingga menyerupai mahkota. Oleh karena itu, sering kali bunga euphorbia disebut
bermahkota semu (Purwanto, 2006).
Ciri-ciri bunga euphorbia antara lain letak bunga terdapat di ketiak (aksilaris)
dengan warna tangkai bunga adalah kuning kehijauan; kelopak bunga berwarna hijau
yang berjumlah 2 dengan daun kelopak saling lepas. Bentuk daun kelopak seperti bentuk
ginjal. Mahkota bunga berwarna pink dengan jumlah petal sebanyak 4. Petal-petal
tersebut terletak dalam 1 lingkaran. Petal-petalnya saling berlekatan satu dengan yang
lainnya. Bentuk petalnya seperti sebuah dempolan berwarna pink. Dasar bunga juga
berwarna kuning kehijauan.
Bunga Euphorbia merupakan bunga hermaphrodit (bunga berkelamin dua/bunga
banci/bunga biseksual) karena dalam satu bunga terdapat 2 alat kelamin yaitu alat
kelamin jantan (stamen) dan alat kelamin betina (pistilum) (Estiti, 1994: 135). Benang
sari (stamen) pada bunga euphorbia berwarna merah dan jumlahnya 5 dan terdapat dalam
satu lingkaran. Stamen pada bunga euphorbia ini saling berlepasan dengan ukuran yang
hampir sama. Bagian benang sari yang dapat diidentifikasi adalah kepala sari dan tangkai
sari. Duduknya kepala sari pada tangkai sarinya adalah tegak (innatus) yaitu kepala sari
dan tangkai sari memperlihatkan batas yang jelas, dan kepala sari bersambungan pada
pangkalnya dengan tangkai sari dan sambungan ini tidak memberikan kemungkinan
gerak bagi kepala sarinya. Pada bunga ini, posisi serbuk sari (pollen) berada pada kepala
sari (anther). Serbuk sari berwarna kuning.
Sedangkan putik bunga euphorbia berwarna pink. Jumlah putik dalam bunga
euphorbia ini adalah 1. Apabila jumlah putik dalam bunga euphoria ini lebih dari satu,
putik tersebut akan saling berlekatan. Bagian putik yang dapat teridentifikasi adalah
kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan ovarium. Letak ovarium pada bunga
Euphorbia ialah superum karena terletak di atas dasar bunga (reseptakel). Jumlah ruang
pada ovariumnya adalah 3 ruang. Di dalam ovarium tersebut terdapat bagian bunga yaitu
ovul (bakal biji). Posisi ovulum pada bunga euphorbia berada pada bagian dalam ovarium
yang mana ovarium tersebut terletak pada putik setelah tangkai putik.
 Karakter Bunga : Euphorbia adalah salah satu genus tumbuhan berbunga terbesar
yang memiliki 2.420 spesies. Euphorbia memiliki satu bunga betina terdiri dari satu
struktur reproduksi betina yaitu putik serta dikelilingi oleh banyak bunga jantan dari
masing-masing satu benang.Spesies dari Euphorbia yang berupa tanaman herba
sangat cocok untuk taman batu, tanah campuran, atau naturalizing. Spesies yang
berbentuk cocok untuk taman tropis kering dan beriklim sedang. Getah susu
Euphorbia dapat menyebabkan iritasi pada kulit, dan ketidaknyamanan parah jika
tertelan
 Waktu berbunga : Umumnya, fase penyuburan berlangsung 1-1,5 bulan. Sedangkan
pembungaan biasanya berlangsung selama 3-4 bulan. Setelah menjalani masa
penyuburan selama 1,5 bulan, sosok euphorbia telah bersalin rupa dengan
percabangan banyak dan daun yang rimbun.
 Cara penyerbukan : petik/potek bunga euphorbia yang mau silangin oleskan bunga
itu ke bunga lainnya (warna lain) (bagian tengah/putik ketemu sama bagian
tengah/putik juga) tunggu sekitar 1 minggu, jika proses kimpoi berhasil, di tengah
bunga akan muncul buah (biasanya 3 biji perbuah perbunga) kalau tidak, bunga layu
dan rontok setelah buah matang/kecoklatan (jangan sampai pecah) kupas dan
keluarkan biji didalamnya lalu tanam di media semai, sekitar 3-4 hari akan muncul
tunas. Jika takut buah terlanjur pecah, tempatkan pot euphorbia tersebut diatas wadah
besar yang ada media tanamnya, jika buah terlanjur pecah maka bijinya akan jatuh di
wadah besar tersebut. Jika mau penyerbukan alami (bantuan serangga) taruh bunga
dengan cara berselangseling warna bunga nya (merah-putih-orange-coklat-hijau-
kuning) dengan cara saling mengelilingi
 Waktu terbaik penyerbukan : Penyerbukan pada tanaman euphorbia ini dapat
dilakukan pada waktu pagi hari, karena pada pagi hari bunga-bunga pada tanaman
euphorbia baru mulai bermekaran.
 Agen Penyerbuk : Di alam, penyerbukan alami dibantu serangga, seperti lebah.
 Cara perbanyakan tanaman : Euphorbia termasuk tanaman yang sangat mudah
diperbanyak. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif (dengan biji)
ataupun secara vegetatif (dengan bagian tanaman itu sendiri) yang dalam hal ini
dilakukan secara setek dan sambung pucuk.

4.2.3 Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Gambar. Bagian-bagian bunga kembang sepatu


Sumber : pinterest.com
Tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan perdu yang
tumbuh tegak dengan banyak cabang. Tingginya mencapai 1-4 meter, tumbuh dari
dataran rendah sampai pegunungan. Daun tunggal, berbentuk bulat telur dengan tepi
bergerigi kasar dan tulang daun menjari, ujung meruncing, panjang daun 3, 5-9, 5 cm dan
lebar 2-6 cm dengan daun penumpu berbentuk garis. Daun mempunyai tangkai dengan
panjang tangkainya 1-3, 7 cm. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, sekaligus
menggantung, dengan tangkai bunga beruas, warna bunga ada yang merah, dadu, oranye,
kuning, putih, dan sebagainya.
Kembang sepatu biasanya ditanam sebagai pagar hidup atau tanaman hias karena
mewarnai kain, makanan, dan dipakai untuk menggosok sepatu agar mengkilap sehingga
disebut bunga sepatu. (Widjayakusuma et al., 1994).
 Karakter Bunga : Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh
kelopak tambahan (Epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga.
Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik
berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan
serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Bunga
berbentuk trompet, dengan diameter bunga sekitar 6 cm. hingga 20 cm. Putik
(Pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas,
ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan
tidak menghasilkan buah.
 Waktu berbunga : Kembang sepatu bisa berbunga sepanjang musim dan pemupukan
mingguan akan menghasilkan bunga yang lebih banyak.
 Cara penyerbukan : Cara penyerbukan bunga sepatu yaitu dengan autogami.
Autogami adalah penyerbukan sendiri yaitu penyerbukan pada bunga yang sama.
Serbuk sari dan kepala putik berasal dari bunga yang sama, Penyerbukan ini biasanya
terjadi pada bunga lengkap, yaitu dalam satu bunga memiliki alat kelamin jantan dan
alat kelamin betina.
 Waktu terbaik penyerbukan : Penyerbukan bisa terjadi apabila serbuk sari jatuh di
atas kepala putik.
 Agen Penyerbuk : kupu-kupu atau lebah membantu penyerbukan bunga sepatu pada
putik dan benang sari / melalui angin.
 Cara perbanyakan tanaman : Pengembangbiakan tanaman ini dengan stek

4.2.4 Anggrek Bulan Putih (Phalaenopsis amabilis)


Keterangan : 1 = sepal dorsale, 2 = sepal latelaria,
3 = petal latelaria, 4 = labellum, 5 = column
Phalaenopsis memiliki tipe pertumbuhan monopodial (hanya memiliki satu batang
dan satu titik tumbuh) dan bersifat epifit. Anggrek yang bersifat epifit umumnya menempel
pada pohon. Anggrek bulan memiliki batang yang sangat pendek. Daun anggrek bulan
berbentuk jorong, tersusun rapat, berdaging, dengan panjang 20-30 cm dan lebar 7-12 cm.
Bunga anggrek bulan tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan yang bercabang yang
keluar dari pangkal batang dengan panjang hingga 1 m. Jumlah bunga pada setiap tandan
hingga 25 kuntum. Lama mekar bunga selama satu bulan dengan musim berbunga
sepanjang tahun (Sabran dkk., 2003).
Pollen (serbuk sari) dan putik bunga anggrek terdapat didalam satu bunga,
sedangkan sifat kelaminnya adalah monoandrae (kelamin jantan dan betina terletak pada
satu tempat) sehingga anggrek termasuk tanaman yang mudah mengalami penyerbukan.
Jatuhnya serbuk sari ke kepala putik akan menyebabkan terjadinya penyerbukan. Proses ini
lebih mudah terjadi pada tipe bunga anggrek yang memiliki zat perekat pada putiknya
discus viscidis. Namun demikian, agar penyerbukan dapat terjadi sesuai yang kita inginkan
maka penyerbukan dapat kita bantu menggunakan cara yang sederhana.
 Karakter Bunga : Bunga anggrek bulan tersusun secara majemuk dan memiliki tiga
sepal (kelopak bunga) yang satu diantaranya menghadap atas dinamakan sepal dorsal.
Anggrek bulan juga memiliki tiga petal (mahkota bunga) yang terletak secara
berselang-seling dengan kelopak bunga. Satu helai petal yang terletak di bawah
berbentuk mirip dengan lidah dinamakan labellum (bibir bunga) (Agustin dan
Widowati, 2015). Kelopak bunga berbentuk jorong dengan ujung meruncing. Mahkota
bunga berbentuk bundar melebar dengan pangkal kecil dan ujung tumpul (Sabran dkk.,
2003). Anggrek merupakan tanaman monokotil dan memiliki ukuran stomata yang
relatif kecil (Haryanti, 2010).
 Waktu berbunga : Jika belum memasuki musim pertumbuhan, anggrek tidak
akan berbunga. Kebanyakan anggrek, termasuk Phalaenopsis, akan menghasilkan
daun baru selama bulan Juni-September. Bulir (spike) dan tunas bunga akan muncul
sekitar bulan November dan tidak lama setelah itu akan mekar. Bunga akan terus
bermekaran sampai Maret.
 Cara penyerbukan : Persilangan pada tanaman anggrek tidak bisa terjadi secara alami
kecuali pada jenis anggrek tertentu, oleh karena anggrek memiliki struktur bunga
yang khas dengan kepala putik yang terletak didalam maka sulit terjangkau serangga.
Penyerbukan alami dengan bantuan angin juga jarang terjadi. Salah satu caranya
adalah penyerbukan dengan bantuan manusia. Penyerbukan dengan bantuan manusia
dilakukan melalui persilangan/hibridisasi. Persilangan ini dilakukan untuk
memperkaya keanekaragaman genetik pada tanaman anggrek. Persilangan anggrek
ini akan dibahas lebih lanjut dalam tulisan ini.
 Agen Penyerbuk : Penyerbukan dapat terjadi secara tidak sengaja oleh alam, misalnya
serangga.
 Cara perbanyakan tanaman : Tanaman Anggrek dapat dikembangbiakkan secara
vegetatif dan generatif. Secara  vegetatif tanaman anggrek dikembangbiakkan dengan
menggunakan bagian vegetatif tanaman seperti stek keiki, stek mata tunas, dan stek
batang sympodial (Hendrayono 2000 dalam Andayani 2007). Cara perbanyakan
vegetatif secara konvensional dianggap kurang menguntungkan karena diperlukan
waktu lama untuk memperoleh tanaman dalam jumlah banyak. Cara perbanyakan
generatif dilakukan dengan menggunakan biji yang secara genetis akan menghasilkan
tanaman yang beragam namun akan dihasilkan tanaman dalam jumlah yang banyak.
Biji pada tanaman anggrek diperoleh melalui proses penyerbukan (polinasi) yang
diikuti dengan pembuahan.

4.2.5 Bunga Kembang Kertas (Bougainvillea)


Gambar. Bagian-bagian bunga kembang kertas
Sumber : pinterest.com
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, bunga kertas (Bougainvillea
spectabilis) merupakan bunga berjenis kelamin banci (hermaprodit) karena memiliki dua
alat kelamin sekaligus, yaitu putik dan benang sari. Bunga ini disebut bunga tenda, karena
antara kelopak dan tajuk bunganya sulit untuk dibedakan karena warna dan bentunya sama.
Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga disebut daun tenda bunga. Pada tanaman ini,
tenda bunganya ada 5 helaian dan berbentuk seperti tabung berukuran kecil. Benang
sarinya berjumlah 8 dan putiknya hanya ada 1. Bunga ini hanya memiliki banyak simetri,
karena dapat dilipat-lipat.
Bunga ini tumbuh pada ujung cabang. Berdasarkan jumah dan tata letak kelopak,
mahkota, benang sari, dan putik bunga kertas dapat dirumuskan sebagai berikut ☿  
P5 A8 G1. Dari rumus tersebut dapat diterangkan bahwa pada kembang kertas tidak bisa
dibedakan bagian kelopak dan mahkotanya sehingga disebut dengan tenda bunga. Tenda
bunga tersebut berjumlah 5, benang sari berjumlah 8 dan putik berjumlah 1. Bunga kertas
memiliki banyak simetri.
 Karakter Bunga : Bunga kertas atau bugenvil adalah tanaman hias populer. Bentuknya
berupa pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang
bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan
rimbunnya.
 Waktu berbunga : Bougenville membutuhkan air yang banyak pada saat awal
penanaman. Akar yang baru tumbuh membutuhkan jumlah air yang banyak
dibandingkan akar yang sudah tumbuh besar. Jadi ketika sudah tumbuh besar, bunga
kertas ini akan mengalami fase dimana ia tidak membutuhkan air. Fase ini dinamakan
‘fase kering’. Fase kering ini terjadi pada saat bougenville sudah mulai memperlihatkan
kuncupnya yang siap berbunga. Pada saat itu, kurangi pemberian air, karena jika terlalu
banyak diberi air, maka bunganya susah merekah. Namun fase kering ini tidak
berlangsung lama. Hanya sekitar 3-4 hari saja sampai bunganya mekar seluruhnya.
 Cara penyerbukan : Aroma dari bunga kertas memikat lebar. Aroma yang muncul
biasanya terjadi ketika bunga kertas berada dalam keadaan segar dan baru mekar
beberapa waktu tertentu. Lalu lebah mengambil nektar yang melekat pada struktur
anatomi bunga kertas berbentuk serbuk. Kemudian kondisi lebah yang memiliki bulu
dan/atau basah bisa membantu serbuk sari bunga kertas tersebar. Pada posisi yang tepat
ketika serbuk sari jatuh di putik bunga lain akan mempermudah tahapan selanjutnya
yaitu pembuahan.
 Waktu terbaik penyerbukan : Penyerbukan pada bunga kertas/Bougenville ternjadi
ketika kepala sari terkena sentuhan hewan ataupun karena angin, serbuk sari akan
berterbangan.
 Agen Penyerbuk : Lebah dan bantuan angin
 Cara perbanyakan tanaman : Stek batang.

4.2.6 Lili Hujan

Gambar. Bagian-bagian bunga lili hujan


Sumber : lelychusna.blogspot.com
 Waktu berbunga : Masa berbunga tanaman ini 1 sampai 2 hari saja akan tetapi kuntum
bunga mekar secara bergantian setiap hari. Daun tanaman berbentuk memanjang
menyerupai bawang, berwarna hijau tua, dan mengkilap. Bunga berbentuk terompet,
dengan diameter bunga 4,5–5,5 cm serta memiliki petal bunga sebanyak 6–8 helai.
 Cara penyerbukan : Penyerbukan dapat terjadi apabila organ reproduksi jantan dan
betina mencapai masa reseptif. Bunga ini memiliki struktur pistil lebih panjang dari
stamen (distyly), sehingga dalam penyerbukan memerlukan bantuan penyerbukan
seperti serangga, angin dan bantuan manusia (Ashari, 2002). Akan tetapi penyerbukan
pada lili tidak terlalu sulit karena lili memiliki serbuk sari yang banyak, mudah
diterbangkan angin dan stigma yang mengeluarkan lendir yang cukup banyak.
 Waktu terbaik penyerbukan : kisaran 10±0.5 hari.
 Agen Penyerbuk : Penyerbukan bunga lily bisa dibantu oleh serangga, seperti semut,
lebah, dan lain-lain.
 Cara perbanyakan tanaman : Perbanyakan menggunakan umbi akan menghasilkan
tanaman yang sama persis dengan induknya sedangkan melalui biji memerlukan waktu
relatif panjang untuk menghasilkan bunga (8-12 bulan).

4.2.7 Bunga Cabai (Capsicum frutescens)

Gambar. Bagian-bagian bunga cabai


Sumber : koleksifotobunga.blogspot.com
 Karakter Bunga : Bunga tanaman cabai juga bervariasi, namun memiliki bentuk yang
sama, yaitu berbentuk bintang. Ini menunjukkan tanaman cabai termasuk dalam sub
kelas Ateridae (berbunga bintang). Bunga biasanya tumbuh pada ketiak daun, dalam
keadaan tunggal atau bergerombol dalam tandan. Dalam satu tandan biasanya terdapat
2 — 3 bunga saja. Mahkota bunga tanaman cabai warnanya bermacam-macam, ada
yang putih, putih kehijauan, dan ungu. Diameter bunga antara 5 — 20 mm. Bunga
tanaman cabai merupakan bunga sempuma, artinya dalam satu tanaman terdapat bunga
jantan dan bunga betina.  Mahkota bunga berwarna putih dan mempunyai  4-6 kelopak
bunga. Panjang bunga sekitar  1-15 cm dan lebarnya sekitar 0,5 cm. Panjang tangkainya
sekitar 0,5 cm, kepala putik agak berwarna ungu dan kepala sari berwarna biru ungu
atau biru muda. Panjang tangkai sari sekitar 0,5 cm.
 Waktu berbunga : Apabila cabe sudah memasuki usi 2 – 3 bulan. Pada fase tersebut
tanaman cabai sudah mulai berbunga.
 Cara penyerbukan : Pemasakan bunga jantan dan bunga betina dalam waktu yang sama
(atau hampir sama), sehingga tanaman dapat melakukan penyerbukan sendiri. Namun
untuk mendapatkan hasil buah yang lebih baik, penyerbukan silang lebih diutamakan.
Karena itu, tanaman cabai yang ditanam di lahan dalam jumlah yang banyak, hasilnya
lebih baik dibandingkan tanaman cabai yang ditanam sendirian.
 Agen Penyerbuk : Pernyerbukan tanaman cabai biasanya dibantu angin atau lebah.
 Cara perbanyakan tanaman : Stek batang.

4.2.8 Bunga Kamboja Jepang (Adenium obesum)

Gambar. Bagian-bagian bunga kamboja jepang


Sumber : kutanam.com
 Karakter Bunga : Tanaman ini mempunyai corak bunga yang masing-masingnya
beragam bergantung dari jenisnya. Kamboja Jepang tergolong sebagai bunga berumah
satu, sebab di satu bunga ada mahkota bunga, kelopak bunga, ovari, putik, benang sari,
dan tangkai bunga. Motif bunga juga sangat beragam, dimulai dari yang polos, lalu
bergaris-garis, serta splash. Begitu pula dari warnanya, bunga kamboja Jepang ini
mempunyai warna merah, putih, merah muda, merah tua, dan ungu. Bentuk bunganya
menyerupai terompet.
 Waktu berbunga : Saat kuncup-kuncup bunga mulai bermunculan, tanaman harus
diletakkan di tempat yang mendapat sinar matahari minimal 7 jam sehari.
Kesegaran bunga adenium yang sedang mekar dapat bertahan sekitar 2 minggu bila air
dan zat hara tercukupi kebutuhannya.
 Cara penyerbukan : Cara penyerbukan adenium. Menyerbukkan bunga adenium dengan
tangan. Pada umumnya bunga adenium atau dikenal dengan kamboja jepang ini, tanpa
bantuan manusia dapat terjadi penyerbukan secara alami namun tidak terlalu sering
terjadi sehingga bunga-bunga adenium kebanyakan akan gugur begitu saja tanpa
menghasilkan buah. Prinsip penyerbukan buatan ini adalah meletakkan meletakkan
serbuk sari ke kepala putik pada tanaman. Pada bunga adenium ini yang dilakukan
adalah meletakkan pollen atau kumpulan serbuk sari yang berada di ujung kerucut ke
suatu area di kepala putik, tepatnya daerah melingkar dibawah kepala.
 Agen Penyerbuk : Pernyerbukan bunga biasanya dibantu angin,hewan dan manusia.
 Cara perbanyakan tanaman : disemai dari biji dibandingkan tanaman hasil setek adalah
bentuk pokoknya yang bagus, dan bonggol bagian bawahnya bisa menggelembung
besar lebih maksimal.

4.2.9 Bunga Kenanga (Cananga odorata)

Gambar. Bagian-bagian bunga kenanga


Sumber : pdfcoffe.com
Bunga kenanga merupakan bunga berkelamin dua/bunga biseksual/ bunga banci
karena pada satu bunga terdapat dua alat kelamin yaitu putik dan benang sari. Dalam
bakal buah tersebut terdapat bakal biji. Putik pada bunga kenanga berbentuk seperti
kuncup dengan kepala putik berbentuk tombol. (Estiti, 1994: 135). Selain itu, bunga
kenanga termasuk bunga berumah satu karena bunga jantan maupun bunga betina
terdapat pada tanaman yang sama (Estiti, 1994: 136). Biji kenanga sekitar 8 – 12 per
buah tersusun dalam dua baris, berbentuk bundar, pipih, berkulit keras dan warnanya
cokelat.
Berdasarkan observasi dan identifikasi yang telah dilakukan, pada bunga kenanga
mempunyai jumlah benang sari dan putik yang banyak. Hal tersebut memandakan bahwa
bunga kenanga merupakan bunga majemuk. Karena bunga kenanga termasuk bunga
majemuk maka bakal buah dan bakal bijinya berjumlah banyak pula.
Bagian-bagian dari benang sari yang dapat teridentifikasi yaitu kepala sari
(anther) dan tangkai sari (filament). Sedangkan pada putik, bagian-bagian yang dapat
diidentifikasi adalah stigma, stilus, dan ovarium serta ovul. Hal tersebut sesuai dengan
liteatur menurut Campbell (2009: 357) bahwa benang sari dan putik adalah bagian
reproduktif bunga. Masing-masing benang sari terdiri dari suatu tangkai yang disebut
filament dan struktur terminal yang disebut anther. Masing-masing putik terdiri dari suatu
kepala putik (stigma), suatu tangkai (stilus), dan ovarium. Dalam ovarium tersebut
terdapat bakal biji (ovul). Pada bunga kenanga posisi serbuk sari (pollen) berada pada
kepala sari (anther). Serbuk sari pada bunga kenanga berwarna kuning. Sedangkan posisi
ovulum pada bunga kenanga berada pada bagian dalam ovarium yang mana ovarium
tersebut terletak pada putik setelah tangkai putik.
 Karakter Bunga : Ciri-ciri bunga kenanga yaitu terdapat tangkai bunga berwarna
hijau; kelopak bunga berwarna kuning kehijauan yang berjumlah 3 dengan daun
kelopak hampir lepas; mahkota bunga berwarna kuning dengan jumlah petal
sebanyak 5-6. Bentuk mahkota bunga kenanga menggelung seperti bentuk bintang
laut dengan ukuran keenam petal hampir sama, dan mengandung minyak biang
(cananga oil) yang wangi. Dasar bunga juga berwarna hijau dan membentuk sedikit
cekungan. Benang sari pada bunga kenanga berwarna kuning dan jumlahnya banyak,
sedangkan putik berwarna hijau. Sama halnya dengan benang sari, putik pada bunga
kenanga juga berjumlah banyak sehingga membuat bakal buah banyak.
 Waktu berbunga : Tanaman kenanga mulai berbunga setelah empat bulan.
Adapun masa produktifnya sampai 10 tahun dan bisa dipanen setiap hari.
Tanaman kenanga ini dapat berbunga sepanjang tahun, sehingga waktu panen dan
penyulingan dapat dilakukan sepanjang tahun (Yuna, 2008).
 Cara penyerbukan : Penyerbukan terjadi ketika serangga lebah kupu-kupu atau hewan
yang mengambil sari madu bunga tidak sengaja menginjak serbuk sari yang
kemudian tertempel ribuan di bawah kakinya dan kemudian hidup tanpa sengaja
berpindah ke kepala putik untuk menghisap madu yang lain dan dan serbuk sari yang
menempel di kaki serangga tersebut jatuh di kepala putih dan terjadilah penyerbukan.
 Agen Penyerbuk : penyerbukan melalui hewan dan angin
 Cara perbanyakan tanaman : Salah satu cara pembibitan bunga kenanga adalah
dengan cara stek batang

4.2.10 Bunga Zinnia Anggun (Zinnia elegans)

Gambar. Bagian-bagian bunga zinnia anggun


Sumber : nanopdf.com
 Karakter Bunga : Bunga kembang kertas berbentuk floret dengan diameter bunga
hingga mencapai 10 cm. Bentuk bunga terdiri dari disk dan petal yang mana bagian
disk terletak di bagian tengah dengan warna kuning-jingga atau ungu kecoklatan.
Sementara bagian petal terletak di bagian disk yang tersusun menyebar dengan
jumlah mulai dai 8–20 dan jumlah tersebut bisa mencapai dua kali hingga tiga kali
lipatnya pada tanaman hasil kultivar. Warna pada petal beraneka macam mulai dari
putih, kuning, merah, jingga, pink, ungu, ungu kemerahan, namun di alam sering
dijumpai dengan warna merah. Bentuk kembang kertas sendiri terdiri dari bentuk
tunggal, tumpuk, dan pompom yang didasarkan atas lapisan petal pada bagian disk
bunga (Javid et al., 2005; Torres, 1963).
 Waktu berbunga : Musim mekar atau berbunga tanaman Zinnia dimulai dari akhir
musim semi dan berakhir pada musim gugur (sebelum es pertama). Tanaman
zinnia tumbuh cepat dan biasanya akan mekar enam hingga delapan minggu setelah
mereka dibibitkan. Lebih baik memilih tempat yang cerah di kebun kita.
 Cara penyerbukan : Bunga Zinnia lebih banyak melakukan penyerbukan sendiri
dengan bantuan angin. Bagi daerah yang ada burung kolibri, mereka juga membantu
penyerbukan Zinnia. Plus berbagai jenis serangga, utamanya kupu-kupu. Kupu-
kupulah yang terbanyak, baik jenis maupun jumlah yang menyerap nektarnya.
 Agen Penyerbuk : penyerbukan dibantu oleh angin untuk
mempercepat penyerbukan dibantu oleh serangga. 
 Cara perbanyakan tanaman : Pada umumnya budidaya secara tradisional dilakukan
dengan biji dan stek batang (Stimart & Boyle, 2007).
BAN IV
Penutup
Daftar Pustaka
Ashari, Sumeru. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta : Universitas Indonesia.
Loveless, AR.----------, Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 2. Jakarta: Gramedia
Content Google, source website unknown. Diakses hari Jumat tanggal 4 Juni 2010 pukul 20.00
Zuandi, Mizwandi. 2015. Kembang Sepatu. Diakses melalui http://dokumen.tips/documents/kembang-
sepatu-55a2365f5e658.html. Pada tanggal 14 Mei 2016.

Anda mungkin juga menyukai