Daftar Isi
• Apa Itu Teknik Pengumpulan Data?
• Bagaimana Proses Pengumpulan Data?
• 4 Teknik Pengumpulan Data
o 1. Observasi (Pengamatan)
o 2. Kuestioner (Kuesioner/Angket)
o 3. Interview (Wawancara)
o 4. Document (Dokumen)
• Jenis-Jenis Data
o A. Berdasarkan Tipe Penelitian
o B. Berdasarkan Sumber
o C. Berdasarkan Cara Memperoleh
Dalam menulis atau mengerjakan karya ilmiah, peneliti tentu harus
memilih teknik pengumpulan data yang tepat. Teknik tersebut dinilai
sangat krusial atau penting demi lancarnya penelitian yang dilakukan.
Selain itu, teknik pengumpulan data juga harus dilakukan agar penelitian
lebih terarah dan terkendali.
Selain itu, teknik atau metode pengumpulan data ini biasanya digunakan
untuk peneliti demi mengumpulkan data yang merujuk pada satu kata
abstrak yang tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat
penggunaannya. Misalnya adalah melalui angket, wawancara,
pengamatan, uji atau tes, dokumentasi, dan lain sebagainya.
Baca Juga:
Mau menulis buku ajar tapi takut salah? Jadikan panduan ini pedoman
dan Anda bisa mulai menulis buku ajar sekarang dengan benar!
EBOOK GRATIS! : Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
Berikut ini, ada 8 tahap atau proses yang harus dilakukan sebagai
tahapan pengumpulan data.
1. Observasi (Pengamatan)
Teknik observasi artinya melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis mengenai gejala yang tampak pada objek penelitian.
Observasi ini tergolong teknik pengumpulan data yang paling mudah
dilakukan dan biasanya juga banyak digunakan untuk statistika survei,
misalnya meneliti sikap dan perilaku suatu kelompok masyarakat.
2. Kuestioner (Kuesioner/Angket)
Teknik yang kedua adalah kuestioner atau kuesioner yang artinya teknik
pengumpulan suatu data dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang berperan sebagai
responden agar dapat menjawab pertanyaan dari peneliti. Meski terlihat
mudah, teknik ini cukup sulit dilakukan jika jumlah respondennya besar
dan tersebar di berbagai wilayah.
4. Document (Dokumen)
Teknik pengumpulan data yang terakhir adalah dokumen yang mana
peneliti mengambil sumber penelitian atau objek dari dokumen atau
catatan dari peristiwa yang sudah berlalu, baik dalam bentuk tulisan,
gambar, atau karya monumental dari seseorang. Bisa diambil dari
catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, dan lain
sebagainya.
Baca Juga:
Jenis-Jenis Data
Dalam teknik pengumpulan suatu data, tentu saja dibutuhkan data yang
berupa fakta yang valid sebagai informasi. Sehingga ada beberapa jenis
data yang bisa dipilih dan dikategorikan. Pembagian data ini dibagi
menjadi tiga, yaitu: (a) berdasarkan tipe penelitian, (b) berdasarkan
sumber, dan (c) berdasarkan cara memperoleh.
1. Data Kualitatif
2. Data Kuantitatif
B. Berdasarkan Sumber
Berdasarkan sumbernya, data dalam teknik pengumpulan data dibagi
menjadi dua yakni data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer pada teknik pengumpulan data adalah data utama atau
data pokok yang digunakan di dalam penelitian. Biasanya, data primer
ini bisa dideskripsikan sebagai jenis data yang diperoleh langsung dari
tangan pertama subjek penelitian atau responden atau narasumber, dan
lain sebagainya, kecuali pada riset kuantitatif.
2. Data Sekunder
1. Observasi
Cara pengambilan data pada teknik observasi ada dua, yaitu observasi
partisipasi dan non partisipan.
2. Observasi Partisipasi
Metode ini sangat cocok untuk penelitian yang sifatnya memuat aspek
psikis, misalnya kesan, pemaknaan, apa yang dirasakan, dan lain-lain.
Akan tetapi, penelitian ini dirasa kurang objektif karena peneliti hanya
mengetahui orang yang diteliti atau partisipan umumnya mengetahui
bahwa mereka sedang diteliti.
Akan tetapi, peneliti harus memiliki pengetahuan yang lebih dan sudah
lebih dulu membaca teori-teori penelitian yang dilakukan karena teknik
pengumpulan data ini akan sulit jika dilakukan hanya dengan cara
mengamati saja.
5. Eksperimental