Disusun Oleh :
Jl. Perjuangan, Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45131
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
penyusun bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul Pemikiran Ekonomi Ibnu Khaldun.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sejarah Pemikiran Islam.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Bapak Moh. Mabruri Faozan, MA selaku
dosen mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dan semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalh ini masih juah dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan Karya Ibnu Khaldun
2.2 Pemikiran Ekonomi Ibnu Khaldun
2.2.1 Mekanisme Pasar
2.2.2 Penetapan Harga
2.2.3 Keuntungan
2.2.4 Division Of Labor dan Perdagangan Internasional
2.2.5 Keuangan Public
2.2.6 Standar Kekayaan Negara
2.2.7 Neraca Pebayaran Positif
2.2.8 Konsep Uang
2.2.9 Kesejahteraan Masyarakat
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.3 KEUNTUNGAN
Keuntungan menurut Ibnu Khaldun adalah nilai yang timbul dari kerja
manusia yang di peroleh dari usaha untuk mencapai barang-barang dan perhatian
untuk memilikinya. Oleh karena itu, kerja manusia merupakan elemen penting dalam
proses produksi.
Nilai suatu produk sama dengan jumlah tenaga kerja yang dikandungnya.
Demikian pula, kekayaan bangsa tidak ditentukan oleh jumlah uang yang dimiliki
bangsa tersebut, tetapi ditentukan oleh produksi barang dan jasanya dan di tentukan
pula oleh neraca pembayaran yang sehat. Neraca pembayaran yang sehat merupakan
konsekuensi alamiah dari tingkat produksi yang tinggi.
Ibnu Khaldun mengemukakan bahwa niali sesuatu itu terletak pada kerja
manusia yang di curahkan kepada nya, dan segala yang terpenting dalam kerja
tersebut adalah pencuraha tenaga untuk memproduksi sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat. Sebagaimana yang dikatakan khalifah Ali bahwa nilai setiap
orang terletak pada keahlian yang dimilikinya.
Dalam konsep keuntungan Ibnu Khaldun, nilai kerja menemoati point sentral
dalam teori produksiia mengharuskan dalam setiap penentuan biaya produksi, biaya
tenaga kerha harus dimasukkan Ke dalamnya karena adanya usaha dan kerja, laba dan
keuntungan akan diperoleh, bila tidak ada kerja maka tidak akan ada produksi.
Ketika tingkat pendapatan dan kesejahteraan tinggi, hal ini akan memberikan
kontribusi terhadap kenaikan penadapatan pajak sehingga memungkinkan pemerintah
mengeluarkan anggaran yang lebih untuk kesejahteraan rakyat. Alat untuk mencapai
kesejahteraan dan pembangunan yang paling utama menurut Ibn Khaldun adalah
masyarakat, pemerintah, dan keadilan. Di masyarakat, solidaritas diperlukan untuk
meningkatkan kerja sama, sehingga akan meningkatkan produktivitas, solidaritas
akan menguat jika ada keadilan. Dalam kesempatan lain, Ibn Khaldun juga
mengungkapkan bahwa faktor ekonomi, kebersihan, moral dan sosial mempengaruhi
jumlah populasi masyarakat, dan populasi yang besar akan menciptakan
kesejahteraan.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Ibnu Khaldun di lahirkan di Tunisia pada awal Ramadhan tahun 732 H, atau tepatnya pada 27
Mei 1333. Rumah tempat kelahirannya masih utuh hingga sekarang yang terletak di jalan
Turbah Bay. Dalam beberapa tahun terakhir ini rumah tersebut menjadi pusat sekolah Idarah
‘Ulya, yang pada pintu masuknya terpampang sebuah batu manner berukirkan nama dan
tanggal kelahiran Ibnu Khaldun.
Bani Khalduniyah di Andalusia memainkan peran yang cukup menonjol, baik dalam bidang
ilmu pengetahuan maupun politik. Setelah menetap di Carmona, kemudian mereka pindah ke
Sevilla, dikarenakan situasi politik di Andalusia yang mengalami kekacauan, baik karena
perpecahan di kalangan Muslim maupun karena serangan pihak Kristen di Utara, maka Banu
Khaldun pindah lagi ke Afiika Utara. Al- Hasan Ibn Jabir adalah nenek moyang Ibnu
Khaldun yang mula-mula datang ke Afiika Utara, di mana Ceuta merupakan kota pertama
kali yang mereka pijak, sebelum pindah ke Tunis pada tahun 1223. (Toto Suharto, 2003:33
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/irfan91maulana/analisis-konsep-perdagangan-
internasional-ibnu-khaldun-dan-agenda-ekonomi-donald-
trump_5851d4514b7a61dc30dff314
https://scholar.google.co.id/scholar?
q=related:N2loF7rMCGoJ:scholar.google.com/&scioq=pemikiran+ekonomi+ibnu+khal
dun&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DN2loF7rMCGoJ
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pemikiran+ekonomi+ibnu+khaldun&oq=#d=gs_qabs&u=
%23p%3DqBnSy25pTxQJ
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pemikiran+ekonomi+ibnu+khaldun&oq=#d=gs_qabs&u=
%23p%3Du7umSBlkUUEJ
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pemikiran+ekonomi+ibnu+khaldun&oq=#d=gs_qabs&u=
%23p%3D_9Xsn6Fy5o0J