Di susun oleh :
Kelompok 12
Nurhalimah 40200120004
Jumriani 40200120003
2023
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PENDAHULUAN
Ibnu Khaldun dilahirkan di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H/27 Mei 1333
M dan wafat pada bulan Ramadhan di Kairo pada tanggal 19 Maret 1406 M/808
H. Keluarganya termasuk salah satu keluarga di Andalusia yang hijrah ke Tunisia
pada pertengahan abad ke 7 H. Nama lengkapnya Waliyuddin Abdurrahman ibn
Muhammad ibn Muhammad ibn Muhammad ibn al-Hasan ibn Jabir ibn
Muhammad ibn Muhammad ibn Abdurrahman ibn Khaldun.
Nama ibn Khaldun berasal dari Bani Khaldun yang berkembang di kota
Qarmunah (Caramona) di Andalusia. Ibn Khaldun menyebut keluarganya berasal
dari Hadramaut yang silsilahnya sampai kepada sahabat Nabi yang bernama Wail
ibn Hajar dari kabilah Kindah. Sebagaimana dilaporkan Ibn Hazm (457 H/1065
M), Cucu Wail bernama Khalid ibn ‘Utsman, bersama dengan orang-orang Arab
merupakan salah seorang penakluk awal yang memasuki daerah Andalusia pada
abad ke -9 M/3 H. Anak cucu Khalid membentuk satu keluarga besar bernama
Bani Khaldun, dari sinilah nama ibn Khaldun berasal.
Ayahnya merupakan seorang yang ahli dalam bahasa dan sastra Arab.
Setelah memutuskan untuk berhenti dalam menggeluti bidang politik, lalu beliau
menekuni bidang ilmu pengetahuan dan kesufian serta mendalami ilmu-ilmu
agama. Sehingga beliau pun dikenal sebagai orang yang mahir dalam sya’ir sufi
dan berbagai bidang keilmuan lainnya.
1
Kamaruddin. 2015. Pemikiran Politik Ibnu Khaldun dan Pembentukan Teori Sosiologi
Politik. Pdf.
Bani Khaldun yang menjauhkan diri dari politik dan lebih berkonsentrasi pada
bidang keilmuwan dan pengajaran seperti yang telah disebutkan diatas.2
Kehidupan Ibn Khaldun secara umum dapat dibagi menjadi empat fase,
yaitu:3
B. konteks zaman
Ibn Khaldun (1332-1406) hidup pada masa ketika dunia Islam sedang
mengalami perpecahan dalam bidang politik dan kemunduran dalam bidang ilmu
pengetahuan. Pada masa kemunduran Islam ini, banyak terjadi kekacauan historis
yang sangat serius, baik dalam kehidupan politik maupun intelektual. Situasi
kehidupan politik dunia Islam pada masa Ibn Khaldun dapat dikatakan tidak
stabil. Instabilitas politik ini telah membuat hidupnya selalu berpindah-pindah dari
satu kota ke kota lainnya. Afrika Utara, tempat kelahiran Ibn Khaldun, pada
2
Samsinas, “Ibnu Khaldun: Kajian Tokoh Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial”. Jurnal Hunafa
Vol.6 No. 3 th 2009, hal 332-333.
3
Badri Yatim, Historiografi Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hal. 140.
pertengahan abad ke-14 Masehi merupakan medan pemberontakan dan kekacauan
politik. Dinasti al-Muwahhidun, yang berkuasa ketika itu, telah mengalami
kehancuran, dan digantikan oleh dinasti-dinasti kecil berikutnya, seperti Keamiran
Bani Hafish di Tunisia, Keamiran Bani 'Abd al-Wad di Tilmisan, dan Keamiran
Bani Marin di Fez Suharto (2003, hlm. 25).
1. Muqaddimah
Muqaddimah yang selama ini kita ketahui hanyalah sebagai pendahuluan
(Muqaddimah) dari buku utamanya yakni kitab Al-‘Ibar namun demikian
sekarang dipisahkan menjadi bagian lain dari kitab al-‘Ibar tersebut, hingga
akhirnya menjadi karya yang berdiri sendiri sebagaimana yang kita kenal dengan
nama Muqaddimah Ibnu Khaldun (Hasis, 2010). Muqqaddimah ini didalamnya
membahas mengenai permasalahan-permasalahan kontemporer atau peristiwa
yang actual yang mencakup berbagai aspek kehidupan dan disiplin ilmu
pengetahuan. Ibnu khaldun menulis berdasarkan pengalaman berdasarkan realitas,
dimana setiap golongan yang mengalami konflik, dapat menemukan sesuatu
didalammnya untuk mencapai tujuan golongan.
Karya ini merupakan kekayaan yang tidak terkira dalam warisan sastra
Arab, dan tidak mengherankan jika karya ini disebut sebagai mu’jizat intelektual.
Tujuan utama dari karya ini adalah untuk menolak asumsi yang tidak baik
terhadap keintelektualan Ibnu Khaldun. Dimana ia mempunyai pandangan yang
tajam dan kritis bekerja aktif selam hidup penuh pergolakan dan peristiwa
cemerlang menyimpan semua pengetahuannya, sementara akalnya yang aktif terus
bekerja menata kenyataan-kenyataan yang dilihatnya, menimbang-nimbang antar
satu dengan yang lainnya, kemudian menarik kesimpulan akhir (Suhaimi, 2011).
Muqaddimah ditulis di Tunisia, yang dipersembahkan kepada Sutan
Tunisia, Abu Abbas. Didalam kitab muqaddimah terbagi menjadi enam pokok
pembahasan, bab pertama membahas peradaban dan kebudyaaan umat manusia
secara umum, bab kedua membahas tentan peradaban msyarakat pengembara,
bangsa dan kabilah-kabilah liar, dan kehidupannya, bab ketiga mengenai Negara,
kerajaan, khilafah, pangkat, dan pemerintahan, bab keempat mengenai wilayah-
wilayah pedesaan dan perkotaan, kondisi yag ada, berbagai peristiwa dan hal
utama yang harus di perhatikan, bab kelima membahas tentang sisi perekonomian
Negara, mata pencaharian, ekonomi, perdagangan dan industry, dan yang terakhir
pada bab keenam berisi tentang bebagai jenis ilmu pengetahuan.
Para kritikus Barat menganggap bahwa muqaddimah merupakan hasil
pemikiran manusia yang paling tinggi dan bernilai, karena pada abad ke-15
historiografi di Eropa masih terbelakang. Dimana belum mengenal konsep-konsep
karakter yang dikemukakan oleh Ibnu Khaldun, yang juga membahas masalah
secara keseluruhan yang dikemukakan secara mandiri, untuk membentuk suatu
pandangan para sejarawan modern. Muqaddimah ini dianggap pula sebagai
sumbangan yang besar khusus kepada perkembangan ilmu pengetahuan sejarah
dan pertumbuhan ilmu kemasyarakatan atau sosiologi.
2. Kitab al-ilbar
3. Kitab al-Ta’rif
Kitab ketiga ini berisi tentang sejarah bangsa Barbar dan suku-suku
didalamnya seperti suku Zanata, Nawatah,, Masmudah, Baranis, asal-usul dan
generasinya. Selain itu didalam kitab ini dibahas pula mengenai dinasti yang ada
pada masanya seperti Dinasti Bani Hafs, Dinasti Bani ‘Abdul Wadd, dan Dinasti
Bani Marin. Lalu pada pembahasan terakhir, Ibnu Khaldun membahas mengenai
dirinya sendiri yang memiliki judul al-Ta’rif bi Ibn Khaldun, Mu’allif Hadza al-
Kitab wa Rihlatahu Gharban wa Syarqan.
Dari ketiga karya diatas, dapat diyakini bahwa masih banyak lagi karya
Ibnu Khaldun yang mungkin belum ditemukan atau diterbitkan. Namu dapat
dinilai pula dari karya-karya yang dihasilkan Ibnu Khaldun memiliki pemikiran
yang luas dan mendalam, dan juga telah banyak memberikan sumbangan terhadap
ilmu pengetahuan.
Dan berikut merupakan teori filsafat sejarah Ibnu Khaldun, yaitu sebagai
berikut:
a) Teori Perkembangan
Seperti misalnya sebuah kerajaan yang telah mencapai pada titik puncak
kejayaan ataupun peradaban akan selalu mengalami kemunduran setelah
mencapai batasnya dan nantinya akan di gantikan dengan kerajaan baru lainnya.
Karna perkembangan ini segalanya akkan terus bergerak, tumbuh dan pada
akhirnya menghilang lalu digantikan dengan hal baru. Karena menurut Ibnu
Khaldun berkembang tidak memiliki pola yang lurus namun spiral ke depan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan diatas.
DAFTAR PUSTAKA