Anda di halaman 1dari 50

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG RI NO 27 TAHUN 2022 TENTANG

PERLINDUNGAN DATA PRIBADI BAGI PENGGUNA SOSIAL MEDIA


DI DISKOMINFO KAB. GOWA PERSPEKTIF SIYASAH DUSTURIYAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Alauddin Makassar

OLEH:

MUH. RIFQY HIDAYATULLAH ARHAM


NIM : 10200119023

PROGRAM STUDI HUKUM TATANEGARA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2023
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Ahmad Farhan Mandang
Nim : 10200119026
Tempat/Tgl. Lahir : Jayapura, 05 November 1999
Prodi : Hukum Tata Negara (Siyasah Syar’iyyah)
Fakultas : Syariah dan Hukum
Alamat : Bantinoto Kelurahan Bontokadatto
Judul Skripsi :Pencegahan Korupsi Bagi Pelajar di
Kabupaten Takalar Perspektif Siyasah
Dusturiyah

Menyatakan dengan sepenuhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar adalah hasil karya sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan

duplikat tiruan, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka

skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Samata-Gowa, 2023
Pemohon

MUH. RIFQY HIDAYATULLAH ARHAM

NIM. 10200119023

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang senantiasa memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga dapat menyusun skripsi ini sebagaimana mestinya.

Kebesaran jiwa dan kasih sayang yang tak bertepi, doa yang tiada terputus dari

kedua orang tua yang tercinta, Ayahanda .. dan Ibunda.., yang senantiasa

memberikan curahan kasih sayang, nasihat, perhatian, bimbingan serta doa restu

yang selalu diberikan sampai saat ini. Terima kasih kepada saudara-saudariku

yang tercinta beserta keluarga besar, terima kasih atas perhatian dan kasih

sayangnya selama ini serta berbagai pihak yang tulus dan ikhlas memberikan

andil sejak awal hingga usainya menempuh pendidikan di Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Alauddin Makassar.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi (S1)

pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Penyusunan skripsi ini tidak sedikit kekurangan dan kesulitan yang dialami,

baik dalam kepustakaan, penelitian lapangan, maupun hal-hal lainnya. Tetapi

berkat ketekunan, bimbingan, petunjuk serta bantuan dari pihak lain akhirnya

dapatlah disusun dan diselesaikan skripsi ini. Kendatipun isinya terdapat

kekurangan dan kelemahan, baik mengenai materinya, bahasanya serta

sistematikanya. Skripsi ini disusun dan diselesaikan berkat petunjuk, bimbingan

dan bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, sudah pada tempatnyalah
menghaturkan ucapan penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga kepada

semua pihak yang telah rela memberikan, baik berupa moril maupun berupa

materil dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

Penghargaan dan ucapan terima kasih yang terdalam dan tak terhingga

terutama kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. H. Hamdan Juhannis, S.Ag., M.A., Ph.D. selaku Rektor UIN

Alauddin Makassar; beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. H. Muammar Muhammad Bakry, Lc., M.Ag. selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar beserta jajarannya.

3. Ibu Prof. Dr. Kurniati, S.Ag., M. Hi, selaku Ketua Jurusan Hukum

Tatanegara (Siyasah Syar`iyyah) UIN Alauddin Makassar beserta Ibu Dr. Hj.

Rahmiati, S.Pd., M.Pd. selaku Sekertaris Jurusan Hukum Tatanegara

(Siyasah Syar`iyyah).

4. Bapak Prof. Dr. Drs. H. Sabri Samin, B.A., M.Ag. selaku pembimbing I dan

Ibu Dea Larissa, S.H. M.H., selaku pembimbing II. Di tengah kesibukan

dan aktivitasnya bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

memberikan petunjuk dan bimbingan dalam proses penulisan dan

penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dr. Nila Sastrawati, M. Si. selaku dosen penguji I dan Bapak

Hizbullah, S.H., M.H. selaku Dosen penguji II, yang senantiasa memberikan

masukan dan saran dalam perbaikan skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staf akademik dan pegawai Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar.


7. Semua instansi terkait dan informasi yang telah bersedia membantu dan

memberikan data kepada penulis, terkhusus dari pihak Sekolah Madrasah

Aliyah Bulukunyi, yang telah memberikan masukan dan saran selama

penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh sahabatku di kampus, Rifqy Hidayatullah Arham, Farid, Eril

Anriawan, Muh. Ariyandi dan Syarwan terima kasih atas kesetiakawanan,

bantuan, dan dukungannya selama ini.

9. Seluruh keluarga besar yang tidak bosan memberikan bantuan, semangat

sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.

Atas segala bantuan, kerjasama, uluran tangan yang telah diberikan dengan

ikhlas hati kepada penulis selama menyelesaikan studi hingga rampungnya skripsi

ini. Begitu banyak bantuan yang telah diberikan, namun melalui doa dan harapan,

semoga jasa-jasa yang telah diberikan mendapat imbalan pahala yang setimpal

dengannya dari Allah swt.

Akhirnya, dengan penuh rendah hati berharap tegur sapa manakala terdapat

kekeliruan menuju kebenaran dengan mendahulukan ucapan terima kasih yang tak

terhingga.

Samata-Gowa, 2023

Penyusun

MUH. RIFQY HIDAYATULLAH ARHAM


DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI....................................................................................................i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...............................................................ii

PENGESAHAN SKRIPSI....................................................................................iii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv

DAFTAR ISI.......................................................................................................vii

PEDOMAN TRANSLITERASI........................................................................viii

ABSTRAK...........................................................................................................xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan

dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi

dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.

Berikut ini daftar huruf Arab yang dimaksud dan transliterasinya dengan

huruf latin:

Huruf Nama Huruf Latin Nama

Arab

‫أ‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

‫ب‬ Ba B Be

‫ت‬ Ta T Te

‫ث‬ Ṡa ṡ es (dengan titik di atas)

‫ج‬ Jim J Je

‫ح‬ Ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah)

‫خ‬ Kha Kh ka dan ha

‫د‬ Dal D De
‫ذ‬ Żal Ż Zet (dengan titik di atas)

‫ر‬ Ra R Er

‫ز‬ Zai Z Zet

‫س‬ Sin S Es

‫ش‬ Syin Sy es dan ye

‫ص‬ Ṣad ṣ es (dengan titik di bawah)

‫ض‬ Ḍad ḍ de (dengan titik di bawah)

‫ط‬ Ṭa ṭ te (dengan titik di bawah)

‫ظ‬ Ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah)

‫ع‬ `ain ` koma terbalik (di atas)

‫غ‬ Gain G Ge

‫ف‬ Fa F Ef

‫ق‬ Qaf Q Ki

‫ك‬ Kaf K Ka

‫ل‬ Lam L El
‫م‬ Mim M Em

‫ن‬ Nun N En

‫و‬ Wau W We

‫ﮬ‬ Ha H Ha

‫ء‬ Hamzah ‘ Apostrof

‫ي‬ Ya Y Ye

B. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

1. Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,

transliterasinya sebagai berikut:

Huruf Nama Huruf Latin Nama

Arab

‫ﹷ‬ Fathah A A

‫ﹻ‬ Kasrah I I

‫ﹹ‬ Dammah U U
2. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf sebagai berikut:

Huruf Nama Huruf Latin Nama

Arab

‫ْي‬.َ.. Fathah dan ya ai a dan u

‫ْو‬.َ.. Fathah dan wau au a dan u

C. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut:

Huruf Nama Huruf Nama

Arab Latin

‫ى‬...َ‫ا‬.َ.. Fathah dan alif atau ā a dan garis di atas

ya

‫ى‬.ِ.. Kasrah dan ya ī i dan garis di atas

‫و‬.ُ.. Dammah dan wau ū u dan garis di atas


D. Ta’ Marbutah

Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu:

1. Ta’ marbutah hidup

Ta’ marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah, dan

dammah, transliterasinya adalah “t”.

2. Ta’ marbutah mati

Ta’ marbutah mati atau yang mendapat harakat sukun, transliterasinya

adalah “h”.

3. Kalau pada kata terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka

ta’ marbutah itu ditransliterasikan dengan “h”.

E. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, ditransliterasikan dengan huruf,

yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.

F. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu

‫ال‬, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas:

1. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah


Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan

sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf “l” diganti dengan huruf yang

langsung mengikuti kata sandang itu.

2. Kata sandang yang diikuti huruf qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan

dengan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan

bunyinya.

Baik diikuti oleh huruf syamsiyah maupun qamariyah, kata sandang ditulis

terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanpa sempang.

G. Hamzah

Hamzah ditransliterasikan sebagai apostrof. Namun hal itu hanya berlaku

bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Sementara hamzah yang

terletak di awal kata dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.

H. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fail, isim maupun huruf ditulis terpisah.

Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim

dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan,

maka penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang

mengikutinya.

I. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam

transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti

apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: huruf kapital digunakan untuk

menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bilamana nama diri itu

didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf

awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.

ABSTRAK

Nama : MUH. RIFQY HIDAYATULLAH ARHAM


NIM : 10200119023

Judul : Implementasi Undang-Undang Ri No 27 Tahun 2022 Tentang


Perlindungan Data Pribadi Bagi Pengguna Sosial Media Di
Diskominfo Kab. Gowa Perspektif Siyasah Dusturiyah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Revolusi industri 4.0 merupakan disruption era yaitu era disrupsi dimana

cara kerja berpindah atau berubah dari cara kerja yang konvensional menjadi

moderen,dengan pendekatan digital. Oleh sebab itu, semua lapisan harus dapat

bersahabat dengan yang namanya teknologi supaya dapat mengikuti

perkembangan jaman yang semakin maju.1

Indonesia saat ini telah memasuki Revolusi Industri 4.0. Segala hal dapat

dikendalikan dari segala tempat melalui jaringan internet dan perangkat gawai

yang saling terhubung. Implikasi dari era ini sangat besar ketika teknologi

berbasis digital dipakai oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya

untuk meningkatkan produktivitas kerja, serta membantu memudahkan dalam

berbagai hal. Perkembangan teknologi informasi komunikasi berbasis komputer

telah berkembang sangat pesat, masyarakat kemudian dimudahkan dengan

perkembangan teknologi tersebut.

Dalam era digital mempengaruhi terhadap cara kinerja sistem pengelolaan

data, baik dalam instansi pemerintahan maupun swasta, berbagai macam kegiatan

dilakukan dengan basis digital, hal ini memberikina efisiensi dalam kinerja yang

dilakukan. Data atau informasi yang didapatkan melalui media elektronik,

1
Erlina Maria Christin Sinaga,Mery Christian Putri, “Formulasi Legislasi Perlindungan
Data Pribadi Dalam Revolusi Industri 4.0,” Jurnal Rechts Vinding, vol. 9 no 2 (Agustus 2020),
h.237-256.

14
merupakan hal yang sangat berharga, seperti data kependudukan dan demografis

di Indonesia seperti Kartu Keluarga, Nomor Induk Kependudukan, Kartu Tanda

Penduduk. Penting dilakukannya perlindungan agar tidak mudah terjadi

ekspolitasi data yang dilakukan oleh pihak pihak tidak bertanggung jawab.

Data pribadi merupakan sesuatu yang melekat pada setiap orang. Data

pribadi merupakan sesuatu yang bersifat sensitif. Data pribadi adalah sesuatu yang

harus dilindungi karna sejatinya merupakan hak privasi setiap orang. Hak privasi

adalah hak konstitusional warga negara yang telah diatur dalam Undang-Undang

Dasar Negara republik Indonesia Tahun 1945. Hak konstitusional adalah

kewajiban dari suatu negara terhadap warga negaranya. Di Indonesia saat ini

banyak terjadi permasalahan hukum yang menyalahgunakan data pribadi

seseorang untuk kepentingan pribadi. Tetapi, saat ini penanganan permasalahan

hukum tersebut belum maksimal dikarenakan kekosongan norma dalam

perlindungan hukum data pribadi.0

Tujuan bernegara dalam perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi diwujudkan dalam bentuk perlindungan data pribadi bagi semua

warga negara Indonesia. Sebagai negara yang berkembang dilihat dengan adanya

inovasi dalam teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mengumpulkan,

menyimpan, serta menganalisis data. Hal ini membuat berbagai sektor kehidupan

akan selalu memanfaatkan sistem teknologi informasi dan komunikasi, misalnya

dalam hal electronic commerce (e-commerce) pada sektor perdagangan/bisnis,


0
Moh Hamzah Hisbulloh, “Urgensi Rancangan Undang-undang (RUU) Perlindungan
Data Pribadi,” Jurnal Hukum Unissula, Vol 37 no 2 (Desember 2021), hlm.120.
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/jurnalhukum/article/view/16272/6156 (Diakses 30 November
2022)
electronic education (e-education) di bidang pendidikan, electronic health (e-

health) di bidang kesehatan, electronic government (e-government) pada bidang

pemerintahan, search engines, socialnetworks, smartphone dan mobile internet

serta perkembangan industry komputasi awan atau cloud computing.

Problematika tentang pentingnya perlindungan data pribadi mulai menguat

seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna telepon seluler dan internet.

Banyak kasus terjadi yang berkaitan dengan kasus penyalahgunaan dan kejahatan

data pribadi seperti jual beli data pribadi, penggelapan rekening nasabah,

kebocoran data pribadi seseorang yang berakhir dengan aksi penipuan atau tindak

kriminal pornografi. Berkaca dari kejadian ini semakin menguatkan wacana

pentingnya pembuatan aturan hukum untuk melindungi data pribadi. Perlindungan

data pribadi berhubungan dengan konsep privasi. Konsep privasi sendiri adalah

gagasan untuk menjaga integritas dan martabat pribadi. Hak privasi juga

merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang memegang

informasi tentang mereka dan bagaimana informasi tersebut digunakan.0

Kasus kebocoran data pribadi di internet makin sering bermunculan.

Bahkan, berbagai kasus kebocoran data menimpa perusahaan global raksasa.

Kebocoran data juga terjadi di Indonesia, sejumlah akun dan data pribadi

pengguna internet bocor melalui media sosial hingga e-commerce. Sayangnya,

penegakan hukum kasus kebocoran data pribadi di Indonesia sangat lemah

dibandingkan luar negeri. Kondisi ini berisiko kasus kebocoran data pribadi akan

terus berulang tanpa penegakan hukum. Permasalahan ini muncul dengan


0
Wahyudi Djafar dan Asep Komarudin, Perlindungan Hak Atas Privasi Di Internet,
Jakarta 2014, hlm 2.
perkembangan teknologi informasi saat ini telah menimbulkan persoalan hukum

baru, yaitu mengenai keamanan atas data pribadi yang berlangsung melalui media

elektronik. Banyaknya pihak yang menggunakan media elektronik tersebut

sebagai alat komunikasi dan transaksi mengakibatkan terjadinya pencurian data

pribadi.

Berawal pada tahun 2003 banyak kejahatan- kejahatan (cybercrime) yang

bermunculan dengan dengan memanfaatkan kemajuan dari teknologi informasi,

seperti kejahatan carding (credit card fraud), ATM/EDC skimming, hacking,

cracking, phising (internet banking fraud), malware (virus/worm/trojan/bots),

cybersquatting, pornografi, perjudian online, transnasional crime (perdagangan

narkoba, mafia, terorisme, money laundering, human trafficking, underground

economy). Kesemua tindak pidana tersebut bisa dengan mudah dan efektif

dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi itu sendiri.0

Kemajuan teknologi informasi terutama pada bidang jejaring sosial

terbukti telah memberikan dampak positif bagi kemajuan kehidupan manusia.

Dibalik kelebihan dan kemudahan yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi ini,

ternyata memberikan juga dampak negatif yang dapat menghancurkan kehidupan

dan budaya manusia itu sendiri. Salah satu nya terhadap kebocoran data pengguna

teknologi termasuk penggguna sosial media.

Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain

melalui jaringan internet yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi

0
Maulia Jayantina Islami, “Tantangan Dalam Implementasi Strategi Keamanan Siber
Nasional Indonesia Ditinjau Dari Penilaian Global Cybersecurity Index,” Jurnal Masyarakat
Telematika Dan Informasi, vol 8 no 2 (Desember 2017), hlm 137-144.
dengan mudah serta berpatisipasi, berkomunikasi, berbagi, dan menciptakan

berbagai konten tanpa dibatasi ruang dan waktu. Umumnya media sosial

dirancang untuk memudahkan seseorang dalam bersosialisasi dan berkomunikasi

dengan orang lain.

Media social (Social Networking) adalah sebuah media online dimana para

penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi

meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.

Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang

paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Sementara jejaring

sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi,

kemudian terhubung dengan teman- teman untuk berbagi informasi dan

berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan

Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast,

maka media sosial menggunakan internet.0

Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan

memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta

membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.5 Konsep

perlindungan data pribadi sebuah amanah dari UUD 1945 nomor 27 tahun 2022

yang mengatur hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,

martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya. Dalam UUD tersebut

0
Wilga Secsio Ratsja Putri,Nunung Nurwati,Meilanny Budiarti s, “Pengaruh Media Sosial
Terhadap Perilaku Remaja,” jurnal Prosiding Penelitian & Pengabdian Masyarakat, vol 3 no 1
(2016), hlm 48. https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/13625 (Diakses 30 November
2022)
perlindungan data pribadi menjadi hak bagi setiap warga negara Indonesia dan

harus dilindungi oleh negara dan juga merupakan salah satu hak asasi manusia

yang merupakan bagian dari pelindungan diri pribadi maka perlu diberikan

landasan hukum untuk memberikan keamanan atas data pribadi.0

Pemerintah pun membuat aturan terkait perlindungan data pribadi yang

tersebar pada perundang-undangan dan dibedakan berdasarkan sektornya. Dalam

hal ini UUD nomor 27 tahun 2022 juga menjamin hak warga negara atas

perlindungan diri pribadi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat serta

menjamin pengakuan dan penghormatan atas pentingnya perlindungan data

pribadi.6 Undang-undang No. 27 Tahun 2022 memiliki nilai-nilai perlindungan

data.

Dari kasus diatas muncul pertanyaan seberapa berpengaruhnya UUD

Perlindungan Data Pribadi tersebut terhadap perlindungan data pribadi dan apakah

dengan adanya UUD perlindungan data pribadi ini bisa mengurangi atau bahkan

menghilangkan angka kebocoran data bagi pengguna sosial media? Inilah yang

menjadi dasar penulis untuk mengkaji permasalahan ini. Maka berdasarkan

permasalahan yang telah dipaparkan diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai “Analisis yuridis undang-undang no 27 tahun

2022 tentang perlindungan data pribadi bagi pengguna sosial media perspektif

siyasah dusturiyah”

B. Fokus Penelitian Dan Deskripsi Fokus

0
Republik Indonesia, “Undang-undang RI Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan
Data Pribadi,” dalam jdih.setneg.go.id: 34 hlm.
1. Fokus Penelitian

a. Implementasi Yuridis Undang-undang No 27 Tahun 2022

b. Perlindungan Data Pribadi

c. Sosial Media

d. Siyasah Dusturiyah

2. Deskripsi Fokus

a. Implementasi Yuridis Undang-undang No 27 Tahun 2022

1) Pengertian Implementasi

Implementasi adalah proses pengembangan atau pelaksanaan suatu

rencana, kebijakan, atau proyek dalam praktik nyata. Dalam konteks yang lebih

umum, implementasi merujuk pada penerapan atau pelaksanaan suatu ide, konsep,

atau gagasan menjadi kenyataan yang dapat dirasakan dan dijalankan.

Implementasi merujuk pada proses penerapan atau pelaksanaan undang-undang,

peraturan, kebijakan, atau program oleh pihak yang berwenang. Setelah suatu

undang-undang atau peraturan disahkan atau suatu kebijakan diputuskan, langkah

berikutnya adalah melaksanakan atau menerapkan apa yang telah ditetapkan

tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari atau lingkungan yang relevan.

Implementasi hukum melibatkan serangkaian tindakan praktis dan

langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa aturan atau kebijakan

tersebut benar-benar dijalankan dan diikuti dengan tepat oleh masyarakat,

lembaga pemerintah, atau pihak terkait.


2) Undang-undang RI No 27 Tahun 2022

Pada Pasal 1 undang-undang tersebut di antaranya menjelaskan tentang

Data Pribadi dan Perlindungan Data Pribadi sebagaimana dimaksud dalam

undang- undang tersebut. Lalu, Pasal 2 menjelaskan tentang berlakunya aturan

tersebut, yang mana pada ayat (1) berbunyi, Undang-Undang ini berlaku untuk

Setiap Orang, Badan Publik, dan Organisasi Internasional yang melakukan

perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.0

b. Perlindungan Data Pribadi

Perlindungan adalah memberikan keamanan dan hak-hak kepada individu

atau kelompok agar terhindar dari diskriminasi, kekerasan, atau tindakan yang

merugikan dan memastikan bahwa setiap orang dihormati dan dilindungi dari

pelanggaran hak-haknya. Data Pribadi adalah data tentang orang perseorangan

yang teridentifikasi atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi

dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui

sistem elektronik atau nonelektronik. Pelindungan Data Pribadi adalah

keseluruhan upaya untuk melindungi Data Pribadi dalam rangkaian pemrosesan

Data Pribadi guna menjamin hak konstitusional subjek Data Pribadi.

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa Perlindungan data

pribadi adalah konsep yang berkaitan dengan upaya melindungi informasi pribadi

individu dari penyalahgunaan atau akses yang tidak sah. Melindungi data pribadi

adalah hak asasi manusia yang penting untuk di jalankan demi memastikan privasi

0
Republik Indonesia, “Undang-undang RI Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan
Data Pribadi,” dalam jdih.setneg.go.id: h. 34
dan keamanan individu dari Penyalahgunaan data pribadi yang dapat

mengakibatkan pencurian identitas, penipuan, atau penggunaan yang merugikan

individu.

c. Sosial Media

Sosial media Media sosial adalah sebuah media online, dengan para

penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi

meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial

dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh

masyarakat di seluruh dunia. Pengertian media sosial adalah seperangkat alat

komunikasi dan kolaborasi baru yang memungkinkan terjadinya berbagai jenis

interaksi yang sebelumnya tidak tersedia bagi orang awam.

d. Siyasah Dusturiyah

Dusturiyah berasal dari bahasa Persia yang berarti dusturi. Semula artinya

adalah seseorang yang memiliki otoritas, baik dalam bidang politik maupun

agama. Menurut istilah, dusturiyah berarti kumpulan kaedah yang mengatur dasar

dan hubungan kerja sama antara sesama anggota m asyarakat dalam sebuah

Negara baik yang tidak tertulis (konvensi) maupun tertulis (konstitusi).

Dapat disimpulkan bahwa Siyasah dusturiyah adalah bagian fiqh siyasah

yang membahas masalah perundang-undangan negara, didalamnya juga

membahas konsep-konsep konstitusi, legislasi, lembaga demokrasi dan syura,

lebih luas lagi bahwa siyasah dusturiyah membahas konsep negara hukum dalam

siyasah dan hubungan symbiotic antara pemerintah dan warga negara serta hak-
hak yang wajib dilindungi. Penyusunan pengaturan perundang-undangan ialah

bertujuan untuk mengatur kepentingan manusia dan tentunya harus dapat

dilaksanakan oleh penegak hukum dan masyarakat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka peneliti

merumuskan pokok masalah yaitu “Bagaimana implementasi Undang-undang No

27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi Bagi Pengguna Sosial Media

perspektif siyasah dusturiyah”. Agar permasalahan yang diidentifikasi lebih

spesifik, maka dijabarkan dalam rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi undang-undang no 27 tahun 2022 bagi pelaku

pembobolan data pribadi di sosial media?

2. Bagaimana perlindungan data pribadi bagi pengguna sosial media perspektif

siyasah dusturiyah?

D. Kajian Penelitian Terdahulu

1) Skripsi yang ditulis oleh Nadya Nurhamdiah Purnamasari yang berjudul

Perlindungan Hukum Terhadap Data Pribadi Pengguna Marketplace,dalam

skripsi ini menggunakan metode penelitian Library Research yang berisikan

tentang bentuk-bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen apabila

terjadi penyalagunaan data pribadi dan juga membahas tentang aturan bagi

pelaku usaha. Dalam penelitian ini peneliti tidak mendapat pembahasan

terkait aturan yang mengikat terhadap permasalah perlindungan data

pribadi.
2) Jurnal yang ditulis oleh Endah Pertiwi, Dzikra Delvina Nuraldini, Gilang Tri

Buana, Amos Arthacerses yang berjudul Analisi Yuridis Terhadap

Penyalahgunaan Data Pribadi Pengguna Media Sosial, dalam jurnal ini

menggunakan metode penelitian kualitatif yang membahas tentang

perlindungan hukum bagi pemilik data pribadi apabila terjadi kebocoran

data dan dalam jurnal ini masih mengacu pada UU ITE dan peraturan

menteri komunikasi dan informasi nomor 5 tahun 2020 tentang

penyelenggaraan sistem eletronik lingkup privat. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi acuan dalam membandingkan UU ITE dengan

Undang-undang No 27 Tahun 2022 tentang perlindungan data pribadi.

3) Jurnal yang ditulis oleh Sekaring Ayumeida Kusnadi, Andy Usmina Wijaya

yang berjudul Perlindungan Hukum Data Pribadi Sebagai Hak Privasi,

dalam jurnal ini menggunakan metode penelitian Yuridis Normatif yang

membahas tentang hakekat dari perlindungan hukum data pribadi sebagai

hak privasi adalah hak konstitusional setiap warga negara dan dalam jurnal

ini banyak membahas tentang konsep perlindungan hukum di berbagai

negara seperti Indonesia, Malaysia, Hongkong, Singapura dan Korea

selatan. Jurnal ini juga banyak membahas perbandingan antara

telekomunikasi, perlindungan konsumen sehingga peneliti berharap dari

hasil penelitian ini banyak membahas mengenai Undang-undang No 27

Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi.

4) Jurnal yang ditulis oleh Hanifan Niffari yang berjudul Perlindungan Data

Pribadi Sebagai Bagian Dari Hak Asasi Manusia Atas Perlindungan Diri
Pribadi, dalam jurnal ini menggunakan metode Yuridis Normatif yang

membahas Konsep perlindungan data sering diperlakukan sebagai bagian

dari perlindungan privasi. Perlindungan data pada dasarnya dapat

berhubungan secara khusus dengan privasi seperti yang dikemukakan oleh

Allan Westin yang untuk pertama kali mendefinisikan privasi sebagai hak

individu, grup atau lembaga untuk menentukan apakah informasi tentang

mereka akan dikomunikasikan atau tidak kepada pihak lain sehingga

definisi yang dikemukakan oleh Westin disebut dengan information privacy

karena menyangkut informasi pribadi.

5) Artikel Ilmiah yang ditulis oleh Achmad Paku Braja Arga Amanda yang

berjudul Tinjauan Yuridis Perlindungan Data Pribadi Pada Media Sosial,

dalam artikel ilmiah ini menggunakan metode Yuridis Normatif yang

membahas tentang perlindungan terhadap privasi yang ada di sosial media

Facebook tertuang dalam statement of right and responsibilities yang

disetujui oleh pengguna dan Facebook. Perjanjian tersebut berisi

kewenangan Facebook dalam menggunakan data pengguna serta pengaturan

aktivitas pengguna di media sosial tersebut.

E. Tujuan & Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan ini mengindikasikan pada suatu tujuan

yang diharapkan mampu dicapai yaitu:

1) Untuk Mengetahui Analisis Yuridis Undang-undang No 27 Tahun 2022

Tentang Perlindungan Data Pribadi Bagi Pengguna Sosial Media

2) Untuk Mengetahui Penerapan Undang-undang No 27 Tahun 2022 bagi

Pelaku Pembobolan Data Pribadi di Sosial Media

3) Untuk Mengetahui Tinjauan Siyasah Dusturiyah terhadap Analisis Yuridis

Undang-undang No 27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi

Bagi Pengguna Sosial Media

b. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat dari sisi,

yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian nantinya diharapkan dapat memberikan masukan bagi

pemerintah, dalam hal perlindungan data pribadi bagi pengguna sosial media.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan hasil penelitian dapat menambah wawasan yang lebih terkait

bagaimana perlindungan data pribadi bagi pengguna sosial media.

3. Manfaat Akademis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber literatur bagi Universitas

Islam Alauddin Makassar khususnya program studi Hukum Tata Negara dan
menjadi referensi bahan bacaan dalam mengembangkan wawasan keilmuan

di bidang Hukum Tata Negara

b. Sebagai wawasan khazanah keilmuan dibidang pendidikan dan

kepemimpinan khususnya bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

c. Sebagai salah satu persyaratan dalam meraih gelar sarjana Hukum pada

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.


BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Tinjauan Umum Tentang Implementasi

1. Pengertian Implementasi

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengemukakan bahwa implementasi

berarti pelaksanaan atau penerapan. Kata implementasi biasanya dikaitkan dengan

suatu kegiatan yang lakukan agar ddapat mencapai tujuan tertentu. Implementasi

juga sering disebut sebagai suatu proses rangkaian suatu kegiatan akan ditindak

lanjuti setelah sebuah rencana dan kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas

pengambilan keputusan.0

Secara etimologis, implementasi dapat didefinisikan sebagai suatu

aktivitas yang berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan dengan penggunaan

sarana untuk memperoleh hasil atau mencapai maksud yang diinginkan.

Implementasi adalah sebuah proses interaksi antara penentuan tujuan dan tindakan

untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi inti dasar suatu implementasi adalah

“membangun hubungan” dan mata rantai agar supaya kebijakan bisa berpengaruh

terhadap kebijakan. Pengertian implementasi mengandung unsur-unsur:

1) proses, yaitu serangkaian aktivitas atau aksi nyata yang dilakukan untuk

mewujudkan sasaran/tujuan yang telah ditetapkan.

2) tujuan, yaitu sesuatu yang hendak dicapai melalui aktivitas yang dilaksanakan.

3) hasil yaitu dampak dan manfaat nyata yang dirasakan oleh kelompok sasaran.0
0
Suratman, Generasi Implementasi Evaluasi Kebijakan Publik. (Yogyakarta:
capiya publishing ; 2017) h. 23.
0
Parawangi, Anwar, “Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Studi
Implementasi ialah suatu tindakan yang akan dilakukan baik oleh individu

maupun dalam kelompok dan pejabat-pejabat pemerintah dan swasta yang

ditujukan demi tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh sebuah

keputusan kebijaksanaan, mereka menekankan bahwa tahapan implementasi baru

terjadi selama proses legitimasi dilalui dan pengalokasian sumber daya, dana yang

telah disepakati tidak pada saat dimulai pada saat tujuan dan sasaran kebijakan

publik ditetapkan, tetapi tahap implementasi. Implementasi dalam prinsipnya

adalah suatu cara agar sebuah kebijakan tersebut dapat terlaksana dengan baik

demi mencapai tujuannya.

B. Undang-undang No 27 Tahun 2022

Berdasarkan salinan undang-undang Bab pertama berisi tentang Ketentuan

Umum. Pada Pasal 1 undang-undang tersebut di antaranya menjelaskan tentang

Data Pribadi dan Perlindungan Data Pribadi sebagaimana dimaksud dalam

undang-undang tersebut. Lalu, Pasal 2 menjelaskan tentang berlakunya aturan

tersebut, yang mana pada ayat (1) berbunyi, Undang-Undang ini berlaku untuk

Setiap Orang, Badan Publik, dan Organisasi Internasional yang melakukan

perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini:

1. Yang berada di wilayah hukum Negara Republik Indonesia

2. Di luar wilayah hukum Negara Republik Indonesia, yang memiliki akibat

hukum :

a. Di wilayah hukum Negara Republik Indonesia atau

Kasus Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah Di Kabupaten Bone)”. Disertasi,


(Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar, ,2011).
b. Bagi Subjek Data Pribadi warga negara Indonesia di luar wilayah hukum

Negara Republik indonesia

Sedangkan pada Pasal 2 Ayat (2) berbunyi, Undang-Undang ini tidak

berlaku untuk pemrosesan Data Pribadi oleh orang perseorangan dalam kegiatan

pribadi atau rumah tangga.

C. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Data Pribadi

1. Pengertian Perlindungan Data Pribadi

Data Pribadi adalah data tentang orang perseorangan yang teridentifikasi

atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi

lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik

atau nonelektronik.0

Pelindungan Data Pribadi adalah keseluruhan upaya untuk melindungi

Data Pribadi dalam rangkaian pemrosesan Data Pribadi guna menjamin hak

konstitusional subjek Data Pribadi. Konsep perlindungan data sering diperlakukan

sebagai bagian dari perlindungan privasi. Perlindungan data pada dasarnya dapat

berhubungan secara khusus dengan privasi seperti yang dikemukakan oleh Allan

Westin yang untuk pertama kali mendefinisikan privasi sebagai hak individu, grup

atau lembaga untuk menentukan apakah informasi tentang mereka akan

dikomunikasikan atau tidak kepada pihak lain sehingga definisi yang

dikemukakan oleh Westin disebut dengan information privacy karena menyangkut

informasi pribadi.
0
Republik Indonesia, “Undang-undang RI Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan
Data Pribadi,” dalam jdih.setneg.go.id: h.34.
Perlindungan data juga merupakan hak asasi manusia yang fundamental,

sejumlah negara telah mengakui perlindungan data sebagai hak konstitusional atau

dalam bentuk “habeas data” yakni hak seseorang untuk mendapatkan pengamanan

terhadap datanya dan untuk pembenaran ketika ditemukan kesalahan terhadap

datanya. Albania, Armenia, Filipina, Timor Leste, Kolombia dan Argentina adalah

negara-negara dengan perbedaan sejarah dan budaya yang telah mengakui peran

dari perlindungan data yang dapat memfasilitasi proses demokrasi dan telah

menjamin perlindungannya dalam konstitusi mereka.

Pengumpulan dan penyebarluasan data pribadi merupakan pelanggaran

terhadap privasi seseorang karena hak privasi mencakup hak menentukan

memberikan atau tidak memberikan data pribadi. Data pribadi merupakan suatu

aset atau komoditas bernilai ekonomi tinggi. Isu mengenai pentingnya

perlindungan data pribadi mulai menguat seiring dengan meningkatnya jumlah

pengguna telepon seluler dan internet. Sejumlah kasus yang mencuat, terutama

yang memiliki keterkaitan dengan kebocoran data pribadi seseorang dan Menurut

Alan Westin “Privacy is the claim of individuals, group or institution to determine

for themselves when, how, and to what extent information about them is

communicated to others” bermuara kepada aksi penipuan atau tindak criminal

pornografi, menguatkan wacana pentingnya pembuatan aturan hukum untuk

melindungi data pribadi.

2. Jenis-jenis Data Pribadi


Data Pribadi terdiri atas Data Pribadi yang bersifat spesifik dan Data

Pribadi yang bersifat umum.

a. Data Pribadi yang bersifat spesifik sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf

a meliputi:

1) Data dan informasi kesehatan

2) Data biometrik

3) Data genetika

4) Catatan kejahatan;

5) Data anak

6) Data keuangan pribadi atau

7) Data lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Data Pribadi yang bersifat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf b

meliputi:

1) Nama lengkap

2) Jenis kelamin;

3) Kewarganegaraan

4) Agama;

5) Status perkawinan dan

6) Data Pribadi yang dikombinasikan mengidentifikasi seseorang.

3. Konsep Perlindungan Data Pribadi


Perkembangan teknologi telah memberikan dampak yang signifikan

terhadap kehidupan sosial. Teknologi menawarkan banyak fasilitas terutama

berkontribusi terhadap kecepatan konektivitas internet. Secara bersamaan,

aksesibilitas terhadap kemajuan teknologi menimbulkan pertanyaan tentang hak

individu untuk mempertahankan kerahasiaannya untuk beberapa informasi.

Penyebaran informasi yang mudah dan cepat melalui teknologi menciptakan

ancaman terhadap privasi dengan memberikan peluang besar bagi pihak yang

memiliki akses ke informasi pribadi tersebut.

Sebagai suatu bentuk inovasi, teknologi informasi sekarang ini telah

mampu melakukan pengumpulan, penyimpanan, pembagian dan penganalisaan

data di mana hal tersebut tidak dapat dibayangkan sebelumnya, sehingga hak

privasi telah berkembang untuk merumuskan hak untuk melindungi data pribadi,

sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 17 Human Rights Committee General

Commnt No. 16 on the Rights to Respect of Privacy, Family, Home, and

Correspondence, and Protection of Honour and Reputation.

Konsep perlindungan data menginsyaratkan bahwa individu memiliki hak

untuk menentukan apakah ia akan bergabung dengan masyarakat kemudian akan

membagi atau bertukar data pribadi diantara mereka serta hak untuk menentukan

syarat-syarat apakah yang harus dipenuhi untuk melakukan hal tersebut. Hukum

perlindungan data secara umum juga mencakup langkah- langkah pengamanan

perlindungan dari keamanan data pribadi dan memperbolehkan penggunaannya

oleh orang lain sepanjang sesuai dengan syarat yang ditentukan.


Beberapa negara memiliki hukum khusus yang melindungi privasi dan

data pribadi bagi warga negaranya. Hal ini terutama telah terwujud di negara-

negara Eropa dan Amerika Serikat, dimana terdapat hukum yang khusus

melindungi privasi dan data pribadi. Namun demikian, konsep privasi yang

terdapat di Eropa dan Amerika Serikat memiliki perbedaan karakteristik. Amerika

Serikat tidak memiliki regulasi tunggal untuk melindungi privasi dan data yang

dapat diterapkan secara khusus. Sementara di Uni Eropa, karena merupakan

kawasan terintegrasi, maka perlindungan privasi dan data pribadi diatur oleh

kebijakan yang bersifat supranasional dalam bentuk the EU Data Protection

Directive.

Sementara itu, konsep dasar perlindungan data pribadi pertama kali

muncul sekitar tahun 1960. Selanjutnya tahun 1970, Jerman adalah negara

pertama yang memberlakukan peraturan tentang perlindungan data yang

kemudian diikuti oleh hukum nasional Swedia pada tahun 1973, Amerika Serikat

pada tahun 1974, dan Perancis pada tahun 1978. Konsep perlindungan data sering

diperlakukan sebagai bagian dari perlindungan privasi, seperti aturan memberikan

perlindungan untuk data pribadi.

Perlindungan data pada dasarnya dapat berhubungan secara khusus dengan

privasi, dan gagasan itu sendiri dapat diterapkan sebagai kategori yang lebih luas

dari privasi. Melihat perlindungan data sebagai bagian dari privasi adalah

konsisten dengan pemahaman bahwa privasi sebagai bentuk kerahasiaan, atau hak

terhadap pengungkapan maupun penutupan informasi, atau hak untuk membatasi

akses individu, atau kontrol informasi yang berkaitan dengan diri seseorang.8
D. Tinjauan Umum Tentang Sosial Media

1. Pengertian Sosial Media

Media social (Social Networking) adalah sebuah media online dimana para

penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi

meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.

Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang

paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Sementara jejaring

sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi,

kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan

berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan

Twitter.

New media merupakan media yang menawarkan digitisation, conver-

gence, interactiviy, dan development of network terkait pembuatan pesan dan

penyampaian pesannya. Kemampuanya menawarkan interaktifitas ini

memungkinkan pengguna dari new media memiliki pilihan informasi apa yang

dikonsumsi, sekaligus mengendalikan keluaran informasi yang dihasilkan serta

melakukan pilihan-pilihan yang diinginkannya. Kemampuan menawarkan suatu

interactivity inilah yang merupakan konsep sentral dari pemahaman tentang new

media.

Munculnya virtual reality, komunitas virtual identitas virtual merupakan

fenomena yang banyak muncul seiring dnegan hadirnya new media. Fenomena ini

muncul karena new media memungkinkan penggunanya untuk menggunakan


ruang seluas-luasnya di new media, memperluas jaringan seluas-luasnya, dan

menunjukkan identitas yang lain dengan yang dimiliki pengguna tersebut di dunia

nyata. Sebutan media baru/ new media ini merupakan pengistilahan untuk

menggambarkan kerakteristik media yang berbeda dari yang telah ada selama ini.

Media seperti televisi, radio, majalah, koran digolongkan menjadi media lama/ old

media, dan media internet yang mengandung muatan interaktif digolongkan

sebagai media baru/ new media. Sehingga pengistilahan ini bukan lah berarti

kemudian media lama menjadi hilang digantikan media baru, namun ini

merupakan pengistilahan untuk menggambarkan karakteristik yang muncul saja.

Media sosial atau yang dikenal juga dengan jejaring sosial merupakan

bagian dari media baru. Jelas kiranya bahwa muatan interaktif dalam media baru

sangatlah tinggi. Media sosial, dikutip dari Wikipedia, didefinisikan sebagai

sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,

berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia

virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling

umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Ardianto dalam buku Komunikasi 2.0 mengungkapkan, bahwa media

sosial online, disebut jejaring sosial online bukan media massa online karena

media sosial memiliki kekuatan sosial yang sangat mempengaruhi opini publik

yang berkembang di masyarakat. Penggalangan dukungan atau gerakan massa

bisa terbentuk karena kekuatan media online karena apa yang ada di dalam media

sosial, terbukti mampu membentuk opini, sikap dan perilaku publik atau

masyarakat. Fenomena media sosial ini bisa dilihat dari kasus Prita Mulyasari
versus Rumah Sakit Omni International. Inilah alasan mengapa media ini disebut

media sosial bukan media massa.

2. Fungsi Sosial Media

Setelah mengetahui dan memahami mengenai definisi tentang media sosial

secara umum dan berdasarkan para ahli, pada bagian ini akan dijelaskan tentang

fungsi media sosial. Sebagai salah satu platform digital yang paling banyak

digunakan saat ini, media sosial berhasil menghubungkan hampir setiap orang

yang memiliki akses internet.

Namun, fungsi media sosial ternyata tidak hanya sebatas itu saja, ada

banyak sekali fungsi lain yang bisa Kamu dapatkan dari media sosial. Berikut ini

adalah beberapa fungsi media sosial diantaranya yaitu:

a. Komunikasi

Fungsi pertama dari media sosial tentunya adalah komunikasi. Sebelum

berkembang hingga seperti ini, media sosial pada awalnya hanya berfokus pada

membangun ekosistem komunikasi yang baik baik bagi pengguna. Namun, seiring

dengan berkembangnya internet dan teknologi, media sosial lebih dari hanya

komunikasi, media sosial telah menjadi dunia kedua bagi manusia di seluruh

belahan dunia untuk berkumpul dan berinteraksi. Media sosial telah berhasil

membangun komunikasi yang tanpa batasan waktu dan geografi.

b. Branding
Fungsi kedua dari media sosial yaitu branding. Setelah berhasil

membangun tempat berkumpul untuk seluruh manusia dari berbagai belahan

dunia, media sosial selalu berkembang dan menyediakan berbagai kebutuhan dari

manusia, salah satunya yaitu branding. Branding sendiri adalah cara seseorang

dalam membangun sebuah citra di mata banyak orang. Untuk melakukan

branding, pengguna biasanya memiliki cara yang unik dan khas untuk mendesain

akun media sosial sehingga menarik untuk dilihat pengguna yang lain. Hal inilah

yang menjadikan akun media sosial mirip seperti dunia nyata, karena setiap orang

memiliki ciri khasnya masing-masing.

c. Tempat Usaha

Fungsi ketiga dari media sosial adalah sebagai wadah untuk melakukan

usaha atau bisnis. Setelah berhasil menyediakan komunikasi dan branding, sosial

media perlahan berkembang sehingga membuat setiap penggunanya dapat

membangun sebuah usaha dalam jaringan atau online. Sebagai tempat yang

terbuka selama 24 jam, media sosial terbukti sangat memudahkan penggunanya

untuk membangun suatu bisnis secara maya. Hal ini diprediksi memiliki banyak

potensi untuk menjangkau lebih banyak orang dibandingkan usaha yang hanya

mengandalkan dunia nyata.

d. Marketing

Fungsi keempat dari media sosial adalah untuk melakukan marketing atau

pemasaran. Sebagai platform yang hampir selalu digunakan oleh manusia,

sekarang ini media sosial berhasil menciptakan layanan yang memudahkan


pebisnis untuk mengenalkan dan menjangkau lebih banyak konsumen. Cara ini

terbukti efektif untuk meningkatkan keuntungan dan memudahkan pengguna

untuk mendapatkan kebutuhannya.

3. Manfaat Sosial Media

Setelah kita mengetahui dan memahami berbagai informasi tentang

pengertian sosial media dan lainnya, berikut ini akan dijelaskan tentang manfaat

yang bisa Kamu dapatkan dari memaksimalkan penggunaan media sosial,

diantaranya yaitu:

a. Sarana Belajar, Mendengarkan, dan Menyampaikan

Beberapa platform media sosial yang sekarang tersedia bisa Kamu

manfaatkan untuk belajar, mulai dari mencari berbagai informasi, data, hingga isu

yang sedang hangat di masyarakat.. Selain itu, media sosial juga dapat Kamu

gunakan sebagai sarana untuk berbagi informasi kepada para pengguna lainnya,

baik teman di dunia nyata maupun teman di dunia maya.

b. Sarana Dokumentasi, Administrasi, dan Integrasi

Manfaat kedua yang bisa Kamu dapatkan dari menggunakan sosial media

adalah untuk membuat dokumentasi, administrasi, hingga integrasi. Aplikasi

media sosial pada dasarnya adalah sebuah tempat untuk Kamu menyimpan

berbagai konten, mulai dari profil, informasi, reportase, kejadian, rekam peristiwa,

sampai pada hasil riset-riset kajian. Tidak hanya itu, ini adalah beberapa manfaat

dari media sosial, seperti membuat blog organisasi, melakukan integrasi berbagai
lini pada suatu perusahaan, membagikan konten yang relevan sesuai target

masyarakat, dan efektivitas operasional organisasi.

c. Sarana Perencanaan, Strategi, dan Manajemen

Manfaat yang ketiga dari media sosial adalah sebagai sarana perencanaan,

strategi, dan manajemen. Di tangan para ahli manajemen dan marketing, media

sosial bisa berubah menjadi salah satu senjata yang digunakan untuk melancarkan

perencanaan dan strateginya. Misalnya saja untuk melakukan promosi, menggaet

pelanggan setia, menjajaki pasar, mendidik publik, hingga mengumpulkan

tanggapan dari para konsumen atau masyarakat.

d. Sarana Kontrol, Evaluasi, dan Pengukuran

Terakhir, manfaat sosial media keempat adalah sebagai sarana kontrol,

evaluasi, dan pengukuran. Media sosial sendiri dapat digunakan untuk melakukan

kontrol terhadap organisasi sekaligus melakukan evaluasi, mulai dari perencanaan

dan strategi. Selain itu, sosial media juga dapat mengolah data terkait tanggapan

masyarakat dan pasar sebagai alat ukur, kalibrasi dan parameter untuk evaluasi.

E. Perspektif Siyasah Dusturiyah

Siyasah Dusturiyah yaitu yang berhubungan dengan undang-undang dasar

yang menjelaskan bentuk pemerintahan, membatasi kekuasaan penguasaan dan

penyelenggara negara lainnya dan meletakan cara yang ditempuh dalam

menerapkannya serta menetapkan hak-hak perorangan dan lembaga. Sedangkan

Siyasah Tasyri'iyah berkaitan dengan undang-undang dan mengeluarkan peraturan

yang berkaitan dengan kemaslahatan masyarakat. Adapun Siyasah Qadhaiyah


merupakan upaya lembaga dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Siyasah dusturiyah adalah bagian fiqh siyasah yang membahas masalah

perundang-undangan negara. Dalam hal ini juga dibahas antara lain konsep-

konsep konstitusi (undang-undang dasar negara dan sejarah lahirnya perundang-

undangan dalam suatu negara), legislasi (bagaimana cara perumusan undang-

undang), lembaga demokrasi dan syura yang merupakan pilar penting dalam

perundang-undangan tersebut. Di samping itu, kajian ini juga membahas konsep

negara hukum dalam siyasah dan hubungan timbal balik antara pemerintah dan

warga negara serta hak-hak warga negara yang wajib dilindungi.

Dalam buku fiqh siyasah karangan J. Suyuthi Pulungan definisi dari

Siyasah Dusturiyah adalah hal yang mengatur atau kebijakan yang di ambil oleh

kepala negara atau pemerintahan dalam mengatur warga negaranya. ini berarti

siyasah dusturiyah adalah kajian terpenting dalam suatu negara, karena hal ini

menyangkut hal-hal yang mendasar dari suatu negara. Yaitu keharmonisan antara

warga negara dengan kepala negaranya.

Keputusan hukum yang dibuat oleh pemimpin atau penguasa dapat

dikategorikan sebagai tasyri‟ karena secara definitif, tasyri‟ adalah kata yang

diambil dari lafazh syari‟ah yang artinya “jalan yang lurus”. Secara terminologis,

tasyri‟ diartikan oleh fuqaha sebai hukum-hukum yang diteapkan oleh Allah bagi

hamba- hambanya yang diungkapkan melalui perentara Rasulullah Saw agar

manusia meleksankan hukum-hukum tersebut atas dasar keimanan, baik hukum


yang berpautan dengan perbuatan badaniah manusia maupun yang berkaitan

dengan masalah akidah, akhlak, dan budi pekerti.

Siyasah dusturiyah mencakup bidang kehidupan yang sangat luas dan

kompleks. Keseluruhan persoalan tersebut, dan persoalan siayasah dusturiyah

umumnya tidak lepas dari dua hal pokok: pertama, dalil-dalil kulliy, baik ayat-

ayat al- Quran maupun hadis, maqosidusy syariyyah, dan semangat ajaran Islam

di dalam mengatur masyarakat, yang akan tidak akan berubah bagaimanapun

perubahan masyarakat. Karena dalil-dalil kulliy tersebut menjadi unsur

dinamisator dalam mengubah masyarakat. Kedua, aturan-aturan yang dapat

berubah karena perubahan situasi dan kondisi, termasuk di dalamnya hasil ijtihad

para ulama, meskipun tidak seluruhnya.

a. Bidang siyasah tasyriyah, termasuk dalam persolan ahlu hali wal aqdi,

perwakilan persoalan rakyat. Hubungan muslimin dan non muslim di dalam

satu negara, seperti Undang-Undang Dasar, Undang-undang, Peraturan

Pelaksanaan, Peraturan daerah, dan sebagainya.

b. Bidang siyasah tanfidiyah, termasuk di dalamnya persoalan imamah,

persoalan baiah, wizarah, waliy al-ahadi, dan lain-lain

c. Bidang siyasah qadlaiyah, termasuk di dalamnya masalah-masalah peradilan

d. Bidang siyasah idariyah, termasuk di dalamnya masalah-masalah administratif

dan kepegawaian.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara kualitatif lapangan (field research)

yang digunakan adalah memberikan gambaran situasi dan kejadian yang

sistematis, melihat dan mengungkapkan suatu keadaan maupun suatu objek dalam

menemukan makna atau pemahaman yang mendalam tentang suatu masalah yang

dihadapi, yang tampak dalam bentuk data kualitatif, baik berupa gambar, kata,

maupun kejadian. Tujuan dari penelitian kualitatif lapangan (field research) yaitu

untuk mengungkap fenomena sosial atau berbagai masalah yang muncul

dilapangan. Penelitian lapangan (field research) adalah metode penelitian yang

dilakukan di lokasi nyata atau di lapangan untuk mengumpulkan data secara

langsung. Penelitian ini melibatkan pengamatan, pengumpulan data, dan analisis

langsung dari objek atau fenomena yang sedang diteliti Selain itu juga

menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk

menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap objek yang

menjadi permasalahan.0

Adapun yang menjadi maksud dalam penelitian ini adalah memperoleh

pengetahuan tentang “Implementasi Undang-Undang Ri No 27 Tahun 2022

0
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005), h. 6-7
Tentang Perlindungan Data Pribadi Bagi Pengguna Sosial Media Di

Diskominfo Kab. Gowa Perspektif Siyasah Dusturiyah”.

2. Lokasi Penelitian

Peneliti lebih memilih lokasi penelitian di Kabupaten gowa . Letak

astronomis Kabupaten GOWA

B. Pendekatan Penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah :

1. Pendekatan Yuridis

Pendekatan Yuridis adalah pendekatan dengan menggunakan peraturan

perundang-undangan yang ada. Menurut Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji

menjelaskan bahwa penelitian hukum empiris atau sosiologis adalah penelitian

hukum yang dilakukan dengan cara meneliti data primer.

2. Pendekatan Normatif Syar’i

Pendekatan Normatif Syar’i adalah upaya untuk memahami agama

melalui pendekatan Syar’i dengan menelusuri syariat Islam yakni, Al-Qur’an.

C. Sumber Data

Berdasarkan sumber data yang diperoleh dari penelitian ini, peneliti

mengelompokkan kepada dua sumber data, yaitu:

1. Sumber data primer


Sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data empiris

yang peneliti peroleh dari lapangan didasarkan pada hasil wawancara bersama

dengan informan penelitian dan hasil observasi. Penelitian ini melibatkan

diantaranya Pelajar, Guru, Wakil Kepala Kesiswaan, Wakil Kepala Hubungan

Masyarakat, Tokoh Pemuda sekaligus Alumni, Tokoh Agama dan Kepala

Madrasah Aliyah Bulukunyi Kabupaten Takalar.0

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder di peroleh peneliti merupakan data yang langsung

diperoleh peneliti dalam menunjang sumber pertama penelitian ini seperti buku

buku, literatur-literatur ilmiah jurnal, yang dibuat dalam berbagai media yang

terkait dengan permasalahan yang diteliti sebagai acuan sebelum melakukan

pembahasan lebih lanjut.0

D. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu observasi

partisipasif, dimana peneliti mengikuti kegiatan keseharian yang dilakukan

informan dalam kurung waktu tertentu, peneliti memerhatikan apa yang terjadi,

mendengarkan perkataan informan, menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti serta mempelajari dokumen yang informan miliki.0

2. Wawancara

0
Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi (Bandung :
Remaja Rosdakarya 2017), h.70.
0
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru, 2014), h. 73.
0
Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), h. 91.
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yaitu metode

pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak dan berlandaskan pada

tujuan penelitian, dengan pertanyaan yang open onded (wawancara yang

jawabannya tidak terbatas pada satu tanggapan saja) dan mengarah pada

pendalaman informasi serta dilakukan tidak secara formal terstruktur. Sehingga

peneliti dan informan dapat bertukar informasi serta ide melalui sesi tanya jawab

sehingga dapat dikontruksikan dalam suatu topik tertentu.0

Tujuan dari wawancara ini adalah untuk memperoleh data dari narasumber
seputar penelitian yang akan dilakukan. Adapun tokoh yang akan diwawancara
oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 2 Tokoh yang diwawancara.

Adapun pertanyaan yang akan diberikan kepada para narasumber adalah

mengenai Pencegahan korupsi bagi Pelajar di Kabupaten Takalar Perspektif

Siyasah Dusturiyah.

3. Dokumentasi

Dokumentasi atau pengumpulan data yang di pakai dalam penelitian ini

yakni peneliti menggunakan kamera dan alat tulis maupun alat perekam guna

untuk membantu peneliti mengumpulkan data-data secara akurat demi

menghindari kesalahan penyusunan hasil penelitian.

0
Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneliti Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), h. 68.
E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang dipakai dalam penelitian ini dalam

mengumpulkan data selama melakukan penelitian, yaitu:

1. Peneliti sendiri sebagai instrument penelitian

2. Pedoman wawancara/ daftar pertanyaan

Pedoman wawancara adalah alat yang digunakan dalam melakukan

wawancara yang dijadikan dasar untuk memperoleh informan dan informasi

yang berupa daftar pertanyaan.

3. Alat perekam/Handphone

Alat yang digunakan untuk merekam aktivitas/ kegiatan dengan sumber

data. Alat perekam yang digunakan yaitu Handpone.

4. Alat tulis (buku catatan dan pulpen)

Buku catatan dan pulpen memilki fungsi untuk mencatat kegiatan dan

menulis semua percakapan dengan sumber data.

F. Teknik Pengolahan Data

1. Teknik Pengolahan Data

a. Kategori data (memilah-milah data) merupakan motode yang digunakan

untuk menyusung data secara sistematis atau menurut beberapa aturan atau

kaedah yang telah ditentukan/diterapkan.

b. Reduksi data merupakan kegiatan dalam memilah-milah data yang relevan

dengan pembahasan dimana data diperoleh dari penelitian.


c. Editing data adalah suatu proses untuk memeriksa data hasil penelitian

dengan tujuan mengetahui hubungan dari keabsahan data yang akan

dideskripsikan dari menemukan jawaban dari pokok permasalahan.

G. Pengujian Keabsahan Data

Suatu penelitian sangat dituntut untuk agar memenuhi standar dari sebuah

penelitian hingga dapat memperoleh kesimpulan yang berstandar objektif. Apabila

telah memenuhi standar objektifnya maka boleh dikatakan bahwa penelitian

tersebut telah teruji keabsahan datanya. Dalam menguji keabsahan data yang

diperoleh guna mengukur validasi hasil penelitian peneliti dituntut lebih

meningkatkan ketkunan dalam melakukan penelitian, pengamatan yang cermat

dan berkesinambungan dengan menggunakan tekhnik Triangulasi.

Triangulasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu Triangulasi dengan sumber

yaitu peneliti menggali kebenaran informasi melalui berbagai metode dan

perolehan data, misalnya melalui wawancara dan observasi. Peneliti

menggunakan observasi terlibat (participant observation), dokumen tertulis, arsip

dokumen sejarah, catatan revisi, catatan atau tulisan pribadi dan gamber atau foto.

Masing- masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda.

Triangulasi dengan metode membandingkan informasi atau data dengan cara yang

berbeda. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang handal dan gambaran yang

utuh mengenai informan tertentu. Triangulasi tahap ini digunakan jika data atau

informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan

kebenarannya, dan Triangulasi dengan teori yaitu hasil akhir dari penelitian

kualitatif bahwa sebuah rumusan informasi atau thesis statement. Informasi


tersebut selanjutnya dibandingkan perspektif teori yang relevan untuk

menghindari bias individual peneliti atas temuan atau kesimpulan yang dihasilkan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN GOWA

Anda mungkin juga menyukai