Anda di halaman 1dari 93

PESAN DAKWAH DALAM APLIKASI WEBTOON WEE!!!

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat

Memperoleh gelar sarjana

Ilmu komunikasi dan penyiaran islam(S.Sos)

Oleh:

MOHAMMAD NAUFAL AMRULLAH

NIM.2042116038

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH UNIVERSITAS

ISLAM NEGERI K.H ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

2023
PESAN DAKWAH DALAM APLIKASI WEBTOON WEE!!!

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam

Oleh:

MOHAMMAD NAUFAL AMRULLAH

NIM: 2042116038

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KH. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

2023

i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Mohammad Naufal Amrullah

NIM : 2042116038

Jurusan : Komunikasi Dan Penyiaran Islam

Fakultas : Ushuluddin, Adab dan Dakwah

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi dengan judul “PESAN


DAKWAH DALAM APLIKASI WEBTOON WEE!!!” adalah benar hasil
karya penulis berdasarkan hasil penelitian. Semua sumber yang digunakan dalam
penelitian ini telah dicantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

Apabila di kemudian hari pernyataan ini terbukti tidak benar, maka penulis

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri K.H.

Abdurrahman Wahid Pekalongan.

Pekalongan, 2 Maret 2023

Yang Menyatakan,

Mohammad Naufal Amrullah

NIM. 2042116038

ii
NOTA PEMBIMBING

Muhammad Rikzam Kamal, M.Kom

Lamp : 4 (Empat) eksemplar


Hal : Naskah Skripsi Sdra. Mohammad Naufal
Amrullah

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah

c.q Ketua Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam

di- PEKALONGAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah diadakan penelitian dan perbaikan seperlunya, maka bersama ini


kami kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama : Mohammad Naufal Amrullah

NIM : 2042116038

Judul : PESAN DAKWAH DALAM APLIKASI WEBTOON WEE!!!

Dengan ini saya mohon agar skripsi saudara tersebut dapat segera
dimunaqasyahkan.

Demikian nota pembimbing ini dibuat untuk digunakan sebagaimana


mestinya. Atas perhatiannya, saya sampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pekalongan, 7 Maret 2023

Pembimbing,

Muhammad Rikzam Kamal, M.Kom

NIP. 198812312019031011

iii
PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman transliterasi yang digunakan dalam penulisan buku ini adalah hasil

Putusan Bersama Menteri Agama Republik Indonesia No. 158 tahun 1987 dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.0543b/U/1987.

Transliterasi tersebut digunakan untuk menulis kata-kata Arab yang dipandang

belum diserap ke dalam bahasa Indonesia sebagaimana terlihat dalam Kamus

Linguistik atau Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Secara garis besar

pedoman transliterasi itu adalah sebagai berikut:

1. Konsonan

Fonem-fonem konsonan bahasa Arab yang didalam sistem tulisan

Arab dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian

dilambangkan dengan huruf, sebagian dilambangkan dengan tanda, dan

sebagian lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.

Di bawah ini daftar huruf Arab dan transliterasi dengan huruf latin.

Huruf
Nama Huruf Latin Keterangan
Arab

‫ا‬ Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

‫ب‬ Ba B Be

‫ت‬ Ta T Te

‫ث‬ Sa S es (dengan titik di atas)

‫ج‬ Jim J Je

iv
‫ح‬ Ha H ha (dengan titik di bawah)

‫خ‬ Kha Kh ka dan ha

‫د‬ Dal D De

‫ذ‬ Zal Z zet (dengan titik di atas)

‫ر‬ Ra R Er

‫ز‬ Zai Z Zet

‫س‬ Sin S Es

‫ش‬ Syin Sy es dan ye

‫ص‬ Sad S es (dengan titik di bawah)

‫ض‬ Dad D de (dengan titik di bawah)

‫ط‬ Ta T te (dengan titik di bawah)

‫ظ‬ Za Z zet (dengan titik di bawah)

‫ع‬ ‘ain ‘ koma terbalik (di atas)

‫غ‬ Gain G ge

‫ف‬ Fa F Ef

‫ق‬ Qaf Q Qi

‫ك‬ Kaf K Ka

‫ل‬ Lam L El

‫م‬ Mim M Em

‫ن‬ Nun N En

‫و‬ Wau W We

v
‫ه‬ Ha H Ha

Hamza ’ Apostrof
‫ء‬
h

‫ي‬ Ya Y Ye

2. Vokal

Vokal tunggal Vokal rangkap Vokal panjang

‫= أ‬A ‫=أ‬ā

‫=أ‬I ‫ = أ ي‬Ai ‫ = إي‬ī

‫=أ‬U ‫ = أو‬Au ‫ =أو‬ū

3. Ta Marbutah

Ta marbutah hidup dilambangkan dengan /t/

Contoh:

‫مر أة جميلة‬ Ditulis mar’atun jamīlah

Ta marbutah mati dilambangkan dengan /h/

Contoh:

‫فا طمة‬ Ditulis fātimah

4. Syaddad (tasydid, geminasi)

vi
Tanda geminasi dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf

yang diberi tanda syaddad tersebut.

Contoh:

‫ر بنا‬ Ditulis rabbanā

‫البر‬ Ditulis al-bir

5. Kata sandang (artikel)

Kata sandang yang diikuti oleh huruf “huruf syamsiyah”

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu bunyi /I/ diganti dengan

huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.

Contoh:

‫الشمس‬ Ditulis asy-syamsu

‫الر جل‬ Ditulis ar-rajulu

‫السيد ة‬ Ditulis as-sayyidah

Kata sandang yang diikuti oleh “huruf qamariyah” ditransliterasikan

sesuai dengan bunyinya, yaitu bunyi /I/ diikuti terpisah dari kata yang

mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sempang.

Contoh:

‫القمر‬ Ditulis al-qamar

‫البد يع‬ Ditulis al-badī’

vii
‫الجال ل‬ Ditulis al-jalīl

6. Huruf Hamzah

Hamzah yang berada di awal kata tidak ditransliterasikan. Akan

tetatpi, jika hamzah tersebut berada di tengah kata atau di akhir kata, huruf

hamzah itu ditransliterasikan dengan apotrof /’/.

Contoh:

‫أ مرت‬ Ditulis umirtu

‫شيء‬ Ditulis syai’un

viii
PERSEMBAHAN

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang mana Allah SWT lah

yang mengatur segala kegidupan di bumi ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat

serta salam tak lupa dihaturkan kepada suri tauladan yaitu baginda Nabi

Muhammad SAW, dengan penuh rasa syukur dan tulus serta ikhlas maka skripsi

ini saya persembahkan untuk:

1. Kepada kedua orang tua tercinta yaitu Bapak Kurniadi dan Ibu Fasikhah yang

senantiasa mendo’akan dan mendukung anaknya sehingga dapat berhasil

dalam melaksanakan study untuk memproleh gelar Sarjana Strata satu.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kebahagiaan dan keberkahan

untuk kedua orang tua saya di dunia maupun di akhirat nanti.

2. Kepada Dosen Pembimbing skripsi saya yaitu Bapak M. Rikzam Kamal,

M.Kom terimakasih untuk setiap masukan dan saran dalam penyusunan

skripsi ini, semoga Allah SWT senantiasa memudahkan segala urusan Bapak.

3. Kepada Muhammad Krisjayanto, terimakasih banyak sudah menjadi support

system terbaik,selalu mendoakan, dan memotivasi selama dalam penyelesaian

skripsi ini, semoga selalu diberikan kebahagiaan dan keberkahan oleh Allah

SWT.

4. Kepada sahabat-sahabatku yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,

terimakasih sudah membersamai semasa perkuliahan, semoga Allah SWT

senantiasa memudahkan segala urusan kalian.

ix
5. Kepada teman-teman Jurusan KPI Angkatan 2016. Terimakasih banyak sudah

menemani di saat suka maupun duka selama berada di bangku perkuliahan.

6. Terimakasih Aku untuk tidak menyerah dan tetap semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat saya sebut satu persatu yang telah membantu

menyemangati dalam pengerjaan skripsi.

x
MOTTO

" Jika saya menyerah sekarang, saya akan menyesalinya”

Monkey D Luffy

xi
ABSTRAK

Mohammad Naufal Amrullah. 2023. Pesan Dakwah Dalam Aplikasi Webtoon


WEE!!!. Skripsi Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid
Pekalongan. Pembimbing: Muhammad Rikzam Kamal, M.Kom.
Kata Kunci: Pesan Dakwah, Komik WEE!!!
Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya
menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia, sebagai rahmat bagi seluruh
alam. Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat
manusia, bilamana ajaran Islam yang mencangkup segenap aspek kehidupan
dijadikan pedoman hidup dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh umat
manusia. Pada era sekarang dakwah tidak hanya melalui mimbar-mimbar saja
melainkan masih banyak cara lain untuk berdakwah, salah satunya adalah dakwah
melalui sebuah komik
Dalam hal ini peneliti tertarik untuk mengkaji salah satu akun webtoon
yaitu amoeba.uwu karena komik tersebut diindikasi mengandung pesan-pesan
dakwah yang disukai para komikus. Peneliti memilih untuk meneliti komik
webtoon WEE!!! Karena ingin mengetahui pesan dakwah yang digunakan
sehingga dakwah bisa diterima dengan baik.
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data melalui teknik analisis data dengan mengambil sempel
menggunakan sampling sistematis dengan jumlah like terbanyak. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Komunikasi milik Laswelldengan
strategi komunikasi diklasifikasikan berdasarkan komponen komunikasi yaitu,
strategi komunikasi da’i, mad’u, pesan dan media.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam komik webtoon WEE!!!
terdapat pesan-pesan dakwah. Pesan dakwah tersebut yaitu pesan aqidah, syariah
dan akhllak. Pesan dakwah aqidah dalam komik webtoon WEE!!! yaitu pada
episode 2, 6 dan 4. Pesan dakwah syariah pada episode 14 dan 4. Adapun pesan
dakwah akhlak dalam komik webtoon terletak pada episode 17 dan 3.

xii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan kekuatan, kenikmatan hidup dan kemudahan kepada hamba-

Nya. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW yang telah menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan di dunia dan

akhirat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial di

Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Universitas

Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Skripsi ini tidak akan

terselesaikan dengan baik manakala tidak ada bantuan dari beberapa pihak,

sehingga penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam

Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

2. Bapak Dr. H. Sam’ani, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ushuludin Adab dan

Dakwah Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

3. Ibu Vyki Mazaya, M.S.I, selaku ketua Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran

Islam Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

4. Bapak Muhammad Rikzam Kamal, M.Kom, selaku pembimbing skripsi yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama pembuatan skripsi

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah

Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

6. Teman-teman Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan

yang telah membantu dan mendukung penyelesaian skripsi ini.

xiii
7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu terselesainya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan, untuk itu saran dan masukannya yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Aamiin...

Pekalongan, 7 Maret 2023

Penulis

xiv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................... ii
NOTA PEMBIMBING .................................................................................. iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................. iv
PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii
MOTTO ......................................................................................................... x
ABSTRAK ..................................................................................................... xi
KATA PENGANTAR ................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
E. Tinjauan Pustaka................................................................................. 5
F. Penelitian Relevan .............................................................................. 7
G. Kerangka Berfikir ............................................................................... 9
H. Metode Penelitian................................................................................ 10
I. Sistematika Pembahasan....................................................................... 13
BAB II PESAN DAKWAH DALAM DALAM KOMIK WEBTOON WEE!!!

A. Dakwah............................................................................................... 14
1. Pengertian Dakwah ..................................................................... 14
2. Pesan Dakwah ............................................................................ 15
3. Komponen dakwah ...................................................................... 26
4. Unsur-Unsur Dakwah................................................................... 28
B. Tinjauan Tentang Komik..................................................................... 41
1. Pengertian Komik ........................................................................ 41

xv
2. Bagian-Bagian Dalam Komik ..................................................... 42
3. Sejarah Dan Asal Usul Komik..................................................... 43
4. Fungsi Komik .............................................................................. 47
5. Jenis-Jenis Komik ....................................................................... 50
BAB III KOMIK SEBAGAI MEDIA DAKWAH

A. Profil Webtoon.................................................................................... 53
B. Komik WEE!!! .................................................................................. 54

C. Pesan Dakwah Dalam Komik WEE!!!............................................... 54

BAB IV ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM WEBCOMIC WEE!!!

A. Analisi Pesan Dakwah Dalam Komik WEE!!!................................... 62


BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 69
B. Saran - Saran ..................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Daftar Riwayat Hidup

LAMPIRAN 2 Surat Penunjukan Pembimbing

LAMPIRAN 3 Similarity Checking

LAMPIRAN 4 Lembar Pemeriksaan Skripsi

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Komik merupakan media komunikasi yang sangat efektif dalam
menyampaikan pesan, karena komik sebagai perpaduan antara seni rupa
dan seni sastra atau bahasa, bahasa yang digunakan adalah bahasa verbal
dan visual. Menurut Daryanto, komik adalah suatu wujud berupa kartun
yang mampu menceritakan karakter dan memerankan suatu cerita dalam
urutan yang begitu erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk
memberikan hiburan, karena komik berupa kartun yang dapat menarik
perhatian para pembacanya.1
Yunani menyebut komik dengan kata komikos yang memiliki arti
sesuatu yang lucu atau juga dapat diartikan sebagai gambar yang terdiri
dari komik strip. Sedangkan komik strip ialah cerita melalui gambar-
gambar yang terpisah, yang dimana setiap karakter gambar
berkesinambungan dengan gambar yang lain, yang juga terdapat dialog
pada gambar yang tertera. Komik juga dapat menyampaikan pesan apapun,
termasuk pesan untuk kepentingan dakwah. Walaupun terkesan main-
main, komik mampu menyampaikan pesan yang serius dan penting.2
Komik sebagai seni populer dianggap meracuni pikiran anak-anak,
merusak daya nalar dan membuat malas belajar, banyak menyajikan
adegan-adegan kekerasan, pornographis, non gramatis dan non edukatif.
Menurut Marcel Bonneff.3 seorang peneliti sejarah dan perkembangan
komik Indonesia, sejarah pertumbuhan komik asli Indonesia dimulai pada
awal perang dunia pertama, yaitu pada saat dipublikasikannya cerita
bergambar karya Nasroen A.S dengan judul “Mentjari Poetri Hijaoe” di
Harian Ratoe Timoer, Solo, pada tahun 1939. Kemudian pada tahun 1942,
1
Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera, 2015), hlm. 126
2
Setiawan G. Sasongko, Kartun Sebagai Media Dakwah, (Jakarta : Sisma Digi
Media, 2005), hlm. 53
3
Marcell Bonneff, Komik Indonesia, (Cet. II. KPG, kota2001), hlm.99.
2

B. Margono membuat komik Roro Mendut dan diterbitkan di Harian Sinar


Matahari Jogjakarta.
Semenjak saat itu perkembangan komik semakin pesat hingga
bermunculan berbagai komik pada saat ini. Awal mulanya komik dikemas
sangat sederhana dan belum berserial tampilannya pun hanya hitam putih
yang tampak membosankan. Tapi seiring perkembangan era moderen kini
komik-komik tampil lebih menarik dan berserial, komik berserial tidak
hanya dalam lembaran namun juga dalam bentuk buku komik berserial
tampilannya pun kini banyak yang full colour dan menjadikan para
penggemar komik lebih tertarik untuk membaca dan tentunya merasakan
kenyamanan tersendiri ketika membacanya.4
Dalam bahasa komik, bahasa visual (gambar) dirangkai menjadi
alur cerita yang menarik, sehingga dapat membangkitkan minat anak-anak
untuk mengikuti alur cerita dari awal hingga akhir, selain itu pemberi
pesan dapat digambarkan dengan peran yang lucu dan sederhana. Setiap
komik memiliki symbol, ikon, indeks, setiap tanda memiliki makna yang
berbeda. Akan tetapi terdapat pesan dakwah di dalamnya dengan demikian
pada saat membaca komik humor, masyarakat juga mendapatkan pelajaran
agama.5
Scott McCloud mnyebutkan komik merupakan sebuah media, yang
didasarkan pada suatu gagasan sederhana, yakni, gagasan untuk
menempatkan sebuah gambar setelah gambar yang lain untuk,
menunjukkan perjalanan waktu. Kemampuan gagasan ini tidak terbatas
tetapi secara terus-menerus terbutakan oleh penerapannya yang terbatas
dalam kebudayaan populer. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai
bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah hingga
berbentuk buku sendiri atau comic book.6

4
Dendi Sudiana, Komunikasi Periklanan Cetak, Penerbit Remadja Karya,
Bandung. 1986, hlm 37
5
Siti Ulya “Komik Sebagai Media Dakwah” Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam,
Vol 4, No 4, (Novermber 2019) hlm 365
6
Dindin Sholahudin “Komik Sebagai Media Dakwah” Jurnal komunikasi dan
penyiaran islam, Vol 4 No 4 2019, hlm 365
3

Dakwah merupakan seruan kepada kebaikan yang disampaikan


kepada seluruh manusia dengan hikmah, mau’idhah hasanah, dan
mujadalah. Menurut bahasa, pesan dapat diartikan sebagai nasihat,
permintaan dan amanat yang dilakukan atau disampaikan orang lain. 7
Sedangkan dakwah dapat diartikan sebagai suatu proses upaya untuk
mengubah suatu situasi lain yang lebih baik sesuai dengan ajaran agama
islam atau proses mengajak manusia kejalan Allah yaitu islam.8
Dakwah dapat disampaikan melalui berbagai cara dan berbagai
media. Salah satu di antaranya adalah melalui media sosial. Sedangkan itu
berdakwah bukan hanya ada dalam masjid dan pengajian saja yang
terfokus kepada audien yang sudah lanjut usia, tetapi pengajian juga
merambah pada kalangan remaja. Namun pada era digital ini remaja pada
umumnya jarang mengakses situs-situs yang berkaitan dengan keagamaan
akan tetapi lebih cendrung untuk hiburan semata.9
Perkembangan saat ini komik diterbitkan melalui internet sehingga
penggemar komik secara mudah menikmatinya di media maya, didalam
Smart phone, tablet maupun dekstop salah satunya adalah pada website
webtoon.com. selain website, Webtoon mampu dibaca melalui deskop
sampai dengan mobile, yang menyediakan aplikasi Line Webtoon untuk
pengguna Android maupun iOS. Line menyatakan bahwa akun resmi Line
Webtoon memperoleh 2 juta penggemar hanya 2 minggu setelah
diluncurkan. Dengan platfrom digital ini karya komikus dapat menjangkau
banyak pembaca dari berbagai kalangan. Line webtoon juga menyajikan
berbagai konten di platfrom digitalnya, sehingga para komikus dapat
memberikan sajian yang diinginkanya kepada para pembaca. Seseorang
dapat juga memiliki aplikasi line webtoon ini dengan cara mengunduhnya
di play store melalui gedget hanya dengan menggunakan jaringan internet.

7
Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:PN.Balai Pustaka,
1984), hlm.677
8
Wardi Baktiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1981), hlm.31
9
Eko Sumadi “Dakwah dan media”, dalam AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi
Penyiaran Islam, Vol 4, No 1 (Juni 2015), hlm 174
4

Amoeba.uwu adalah penulis komik WEE!!! pada aplikasi webtoon


dan komik WEE!!! termasuk kedalam bestseller pada urutan ketiga.
Komik yang sangat menghibur dan sarat akan nilai-nilai pendidikan
keagamaan yang kental, bukan hanya sekedar bacaan ringan, tetapi sudah
termasuk karya yang mendidik. Butir-butir hadis yang diriwayatkan
Bukhari dan Muslim, diterjemahkan dalam bahasa komik yang segar,
dengan kisah kontektual dalam kehidupan masyarakat Indonesia sekarang,
meliputi beberapa aspek seperti sosial dan budaya. Dari situlah penulis
berpikir bahwa komik WEE!!! layak untuk diteliti. Diharapkan penilitian
ini dapat menjadi pengetahuan masyarakat agar mampu
mengimplementasikan makna atau nilai-nilai dakwah yang tersirat dalam
komik WEE!!!.
Komik online WEE!!! ini mengangkat tema cuplikan kehidupan,
menggambarkan kehidupan sehari-hari yang sering kita alami. Bagaimana
cita rasa dakwah. Hal ini karena tujuan kami adalah untuk menghibur dan
menginspirasi pembaca pada saat yang sama.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan
masalah yang menjadi dasar dari penelitian ini yaitu “Apa saja pesan
dakwah yang terdapat pada komik webtoon “WEE!!!”?

C. Tujuan Penelitian
Sinkron dengan yang telah dijelaskan pada pertanyaan di atas.
Tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui komik WEE!!! Sebagai media dakwah.
2. Untuk mengetahui pesan dakwah pada komik WEE!!!.

D. Manfaat Penelitian
Kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
5

1. Secara Teoritis
Yang akan terjadi penelitian ini dibutuhkan dapat
bermanfaat bagi perkembangan ilmu komunikasi, serta juga
dibutuhkan bisa sebagai referensi bagi penelitian
selanjutnya, khususnya yang berkaitan memakai media
baru dahwah mirip web komik.
2. Secara Praktis
Yang akan terjadi penelitian ini diperlukan bisa
memperdalam pemahaman dan pengetahuan media baru
perihal budaya media modern pada aplikasi webtoon
tersebut.

E. Tinjauan Pustaka
1. Kerangka Teori
a. Pesan dakwah
Pesan dakwah adalah bahan-bahan atau isi ceramah
yang akan disampaikan dalam dakwah. Penyusunan pesan
dakwah didasarkan pada obyektif mad’u yang diperoleh
melalui pengamatan interview atau telaah sumber-sumber
tertulis. Dalam kajian pesan dakwah dikenal pesan utama
dan pesan pendukung. Bahan dasar atau materi utama
dakwah dalam al-Qur’an dan hadis, ditambah dengan
pendapat ulama, hasil-hasil penelitian dari para ahli di
bidangnya, kisah-kisah, dan berita.10 Pesan-pesan dakwah
yang memenuhi kriteria pada atas dapat semakin
memperkuat keyakinan seorang agama Islam, serta non-
Muslim juga mengagumi poin-poin ajaran Islam. Dakwah
ialah upaya buat “mengurangi” serta membenahi nilai-nilai

10
Iftitah Jafar, Bentuk-Bentuk Pesan Dakwah dalam Kajian Al-Qur’an,
(Surabaya: Al-Ikhlas, 2018), hlm.43
6

Al-Qur’an pada kehidupan masyarakat.11 Pesan dakwah


bisa dikategorikan pada 3 bagian yaitu:
1. Akidah, yaitu yang berafiliasi menggunakan
keimanan akan ketauhidan ilahi yang Maha Esa
serta kaitannya memakai korelasi insan dengan
Tuhannya atau hablumminallah.
2. Akhlak, yaitu yang berafiliasi dengan tindak tanduk
atau kelakuan manusia, sifat, tabiat serta perangai.
3. Syariah, yaitu yang berafiliasi dengan ibadah
sinkron syariat Islam.
b. Webtoon
Webtoon ialah sebuah aplikasi cartoon yang berasal
dari Korea Selatan, yang didirikan oleh Daum dengan
nama korea nya Kim Jun-koo pada tahun 2003. Aplikasi
ini memiliki 7000 komik bergenre romantic, drama,
thriller, horror serta lainya dengan total pengunduh
600.000.12 Selain itu Webtoon memiliki beberapa fitur
khas, dapat mencari cerita sesuai genre yang ada, dapat
berlangganan serta mengaktifkan lonceng notifikasi agar
para pembaca dapat mengetahui unggahan episode terbaru
dari Webtoon favorite, dapat juga diunduh agar bisa dapat
dibaca ketika waktu luangnya, selain itu terdapat kolom
komentar yang juga dapat dikomentari dan disukai juga
agar para pembaca bisa saling berinteraksi.
c. Komik Sebagai Media Dakwah
Pada era elektronik saat ini, komik tidak hanya
tersedia pada media cetak. namun, komik mampu
ditemukan pada dunia maya. Penggunaan komik pada
dunia maya mampu diakses memakai desktop atau
11
Syaam dan Syahrul “Pesan Dakwah Dalam Tradisi Bugis Di Kecamatan
Tanete” Jurnal Al-Khitabah, Vol: 4 No 12018, hlm. 45
12
Kreativv.com “Apa Itu Webtoon” Diakses pada 24 Maret 2022
7

handphone dengan koneksi internet. Banyak alat yang bisa


dijadikan media penyampaian pesan dakwah. Secara lebih
luas, dapat dikatakan bahwa alat komunikasi apapun bisa
digunakan sebagai media dakwah bila ditujukan untuk
berdakwah, karena pada dasarnya baik buruk suatu alat itu
tergantung dari tujuan pemakainya.13 Pengguna komik
berbasis software ini dapat membaca serta menikmati
banyak sekali aliran serta judul manga kapan saja serta di
mana saja. Menggunakan perangkat lunak ini, umat Islam
wajib menyadari bahwa komik bisa digunakan menjadi
tunggangan propaganda strategis. Para khatib tak hanya
melakukan aktivitas dakwahnya di pada masjid, tetapi
hanya bisa didengar oleh orang-orang yang tiba. Memang,
cara penyampaian pesan mampu berubah sewaktu-waktu.

F. Penelitian Relevan
Pada penelitian ini agar nantinya tidak terdapat kekeliruan dan
terjadi kesamaan dalam segi fokus, objek dan hasil penelitian berikut
beberapa penelitian terdahulu yang serupa dan peneliti jadikan sebagai
rujukan:
Pertama Muhammad Mufti yang berjudul Representasi Kritik Sosial
dalam Komik strip Si Juki di Instagram Terhadap Fenomena Sosial
Yang terjadi di Indonesia (2018) penelitian tersebut membahas
tentang fenomena yang ada di tengah masyarakat. Sebagai contohnya
adalah masalah pembuatan E-KTP, persteruan satu kelompok dengan
kelompok lainya.
Komik si juki ini membahas tentang sindiran dan kritikan pada
dunia nyata yang dituangkan kedalam komik si juki. 14 Persamaan nya

13
Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta:Kencana,2009) hlm. 405.
14
Representasi Kritik Sosial dalam Komik strip Si Juki di Instagram Terhadap
Fenomena Sosial Yang terjadi di Indonesia, Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi,
(Kuala: FISIP Unsyiah Kuala, agustus 2018).
8

terletak pada objek penelitian yaitu analisis media sosial pada


Comic’s Strip. Letak perbedaanya pada analisinya yaitu analasis
semiotika. Sedangkan penulis menggunakan alanalisis kualitatif.
Kedua M. Fahmi Abdul Ghoni (2018) yang berjudul
“Penggunaan Instagram menjadi Media Dakwah (Studi masalah
Mahasiswa Jurusan Komunikasi serta Penyiaran Islam Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang)” Pada tesis ini,
Fahmi bertujuan buat mengeksplorasi bagaimana mahasiswa KPI
Fakultas DK menggunakan aplikasi Instagram menjadi sarana
komunikasi berupa media interaksi dengan warga. Tesis ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis
sebagian besar mahasiswa KPI. Perbedaan antara penelitian dan
penulis merupakan pada topiknya. Penelitian ini memakai aplikasi
Instagram sedangkan penulis memakai aplikasi webtoon.15
Ketiga Yogi Mukti Andayani (2018) yang berjudul “Komik
Online menjadi Media Penyampaian Pesan Dakwah (Studi Analisis di
Line Webtoon “Ngopi yuk!” Episode 208-217)”. Pada tesis ini, Yogi
bertujuan mengungkap lebih jauh perihal akidah, syariah serta pesan
dakwah yang terkandung pada komik online "Ngopi yuk!" jilid 208,
232. Pada tesis Yogi memakai metode kualitatif. Akibat yang dibahas
skripsi Yogi artinya amanat ilmu islam aqidah hingga akhir zaman
serta qadha qadhar yang didapat di jilid 212, 210 serta 213,
dilanjutkan dengan pesan ilmu Islam serta ibadah sholat, bersedekah
dan jual beli. muamalah dan akad jual beli mampu ditemukan di
episode 213, 228, 216, 212, 215, 222, 227, dan pesan berasal dakwah
akhlak mahmudah tabah serta mazmumah iri, arogan bisa ditemukan
pada jilid 213, 226, 208, 209, 228, 220. Perbedaan dalam penelitian
ini menilti penyampaian pesan dakwah pada beberapa episode,
15
M. Fahmi Abdul Ghoni, “Penggunaan Instagram Sebagai Media Dakwah
(Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Walisongo Semarang)”, (Jurnal Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang,
2018)
9

sedangkan penulis meneliti keseluruhan episode. Persamaan nya


terletak pada objek penelitian.16
Hal inilah yang menjadi alasan bagi peneliti untuk bagi
peneliti untuk melanjutkan penelitianya secara lebih mendalam.
Penyusun akan menguraikan komunikasi, nilai pesan dakwah didalam
komik secara umum yang bisa dijadikan kerangka acuan pada
penelitian secara konseptional yang dianggap relevan dengan topik
penelitian ini

G. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah model konseptual akan teori hubungan
antar variabel. Dalam kerangka berpikir ini menjelaskan tentang
paradigma yang berisi ilustrasi contoh korelasi antar variabel atau
kerangka konseptual yang akan dipergunakan buat memecahkan
persoalan yang telah diteliti serta tersusun sinkron kajian-kajian teoritis
yang sudah dilakukan.17 Dalam kerangka berfikir ini peneliti akan
meneliti tentang komik webtoon WEE!!! sebuah gambaran berupa
komik dengan menyebarkan pesan-pesan dakwah tersebut. Seperti pada
Gambar 1.1. Dakwah ini bisa ditransformasikan melalui komik. WEE!!!
banyak mengandung nilai ilmu dakwah yang tersirat pada komik
tersebut. Penelitian webtoon komik ini menggunakan metode kualitatif
dengan jenis teori analis deskriptif dimana analisis deskriptif itu
merupakan teks serta ucapan manusia serta perilaku yang bisa diamati
dengan tujuan untuk menemukan nilai-nilai dakwah yang terkandung
dalam komik tersebut agar masyarakat yang membaca dapat
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai dakwah bisa
dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu; Akidah, syariah, akhlak.

16
Yogi Mukti Andayani, “Komik Online Sebagai Media Penyampaian Pesan
Dakwah (Studi Analisis pada line Webtoon “Ngopi Yuk!” Episode 208- 217)”, (Skripsi
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah, Institut Islam Negeri
Salatiga, 2018)
17
Imam Suprayogo dan Tabroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, Skripsi
Sarjana Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2001), hlm. 129
10

Pada hal kini penulis meneliti tentang nilai-nilai dakwah dalam


WEE!!! dengan kerangka berpikir sebagai berikut:

Gambar 1.1
Kerangka Berfikir

WEE!!!

Analisis Deskripsi (Konten


Analisis)

Implementasi Nilai Dakwah

Gambar Hiburan
Nilai-Nilai
Dakwah

1. Akidah
2. Akhlak
3. Syariah

H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang
artinya proses penelitian yang membuat biodata deskriptif untuk
teks serta ucapan manusia serta perilaku yang bisa diamati.18 Pada
hal ini, peneliti memakai jenis penelitian kepustakaan (library
research) pada penelitiannya memakai metode kualitatif. 19 Metode
kualitatif adalah mekanisme penelitian yang membuat data naratif
atau aktualisasi diri dari orang-orang yang diamati.

18
Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif.
19
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2001), hlm. 3.
11

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analis, yaitu


penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai
sikap pustakawan terhadap komik sebagai koleksi dan bacaan
anak. Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran,
atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.20
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menambah informasi penulis, maka penulis
menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai
berikut:
a. Observasi, yaitu merupakan sebuah kegiatan yang
berhubungan dengan pengawasan, peninjauan, penyelidikan,
dan riset. Melalui observasi penulis mengumpulkan bahan-
bahan melalui internet.
b. Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan variabel berupa
catatan, buku-buku penelitian, dakwah, komunikasi, artikel,
serta data lainnya tentang komik tersebut yang terdapat dalam
internet.
3. Teknik Analisis Data
Analisis data artinya proses organisasi, mengatur hasil ke pada
contoh dasar, kategori serta unit naratif, grup, kode, organisasi.21
Analisis hasil kualitatif interpretatif ialah upaya yang
dilakukan menggunakan bekerja serta hasil yang mengaturnya dan
mengklasifikasikannya ke pada unit-unit yang bisa dikelola,
mensintesisnya, meneliti serta menemukan templat, menemukan
apa yang krusial, serta catatan menghasilkan lapangan, yang
enkripsi sehingga sumber data bisa dilacak.22
Model analisis data pada penelitian ini mengikuti konsep yang
dikemukakan sang Miles serta Huberman. Miles dan Huberman
20
Moh. Nasir, Metode penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), hlm.24
21
Lexy J. Moleong, M.A, Metodolog, hlm. 280-281
22
Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi, hlm. 248
12

berkata bahwa aktivitas analisis hasil kualitatif dilakukan secara


interaktif serta berkesinambungan di semua tahapan penelitian
hingga terselesaikan.23
a. Reduksi data
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan,
pemusatan perhatian, dan informasi data kasar yang
muncul dari catatan-catatan terdapat di pustaka, proses ini
melakukan penelitian dengan cara menyeleksi data-data
yang di dapat dari hasil dokumentasi, dan hasil observasi
di pustaka. Hal ini diharapkan untuk menyederhanakan
data yang telah diperoleh agar memberikan kemudahan
dalam menyimpulkan hasil peneliti. Dengan kata lain
seluruh hasil penelitian dari pustaka yang telah
dikumpulkan kembali dipilih untuk menentukan data mana
yang tepat untuk digunakan.
b. Penyajian data
Penyajian data penelitian kualitatif interpretaktif bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, dan sejenisnya.
c. Penyimpulan data
Kesimpulan awal dikemukakan masih bersifat
sederhana, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti
yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali kepustaka dengan mengumpulkan data,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.

23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2017), hlm. 246-252.
13

I. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pemahaman selama penyusunan proposal
ini, penulis melakukan pembahasan sistematis yang meliputi:
BAB I: Pendahuluan, Bab ini berisi perihal latar belakang
persoalan, rumusan persoalan, tujuan serta manfaat penelitian,
tinjauan pustaka, serta metodologi penelitian (jenis penelitian, asal
data, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data).
BAB II: Landasan teori, Pesan Dakwah Dalam Aplikasi
Webtoon WEE!!!. Bab ini terdapat tiga sub pembahasan:Pertama,
Deskripsi Teori tentang Pesan Dakwah, Komik.Kedua tentang
Penelitian yang relevan, Ketiga tentang Kerangka berpikir.
BAB III: Hasil Penelitian Pesan Dakwah Dalam Aplikasi
Webtoon WEE!!! meliputi:Pertama,Profil Aplikasi Webtoon Komik.
Kedua, membahas tentang Komik WEE!!!. Ketiga, Pesan dakwah
dalam Komik WEE!!!.
BAB IV: Analisis Pesan Dakwah Dalam WEE!!!. Meliputi:
Pertama, Analisis Pesan Dakwah Dalam Aplikasi Webtoon WEE!!!.
BAB V: Penutup, berisi simpulan hasil penelitian dan saran-
saran.
BAB II

PESAN-PESAN DAKWAH DALAM KOMIK WEE!!!

A. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Secara etimologi Dakwah berasal dari bahasa Arab yang ‫يدعو‬-‫دعا‬

menjadi bentuk masdar ‫ دعوة‬yang berarti seruan, ajakan, atau panggilan.

Seruan yang digunakan dalam dakwah bertujuan untuk mengajak

seseorang baik dalam melakukan sesuatu kegiatan atau dalam merubah

pola serta kebiasaan hidup. Dari kata seruan, dakwah memiliki banyak

arti yang bisa digunakan secara luas tidak hanya dalam Agama, dimana

kata Dakwah sering digunakan namun seruan yang diberikan bisa

dimaknai dalam hal positif maupun negatif. Allah pun berfirman dalam

Al-Qur’an didalam Surat An-Nahl ayat 125

‫اْدُع ِإَلى َس ِبيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَحَس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتي ِهَي َأْح َس ُن ِإَّن َر َّبَك ُه َو َأْعَلُم ِبَم ْن‬

‫َض َّل َع ْن َس ِبيِلِه َو ُهَو َأْعَلُم ِباْلُم ْهَتِد يَن‬

Artinya: ‘Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan


hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.’ (surat An Nahl
125)

14
15

Menurut Abu Dzakaria adalah kegiatan para ulama dengan

mengajarkanmanusia kepada apa yang baik bagi mereka, yaitu

kehidupan dunia akhirat menurut kemampuan mereka.24

Menurut Hamzah Ya’kub dakwah adalah mengajak manusia dengan

hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah SWT. dan

Rasul-Nya. Menurut Ahmad Ghalwasy dakwah adalah pengetahuan

yang dapat memberikan segenap usaha bermacam-macam yang

mengacu pada penyampaian ajaran Islam kepada seluruh manusia

yang mencakup akidah, syariah, dan akhlak. Dakwah merupakan

kegiatan mengajak dan mentaati untuk beriman kepada aqidah dan

syariat Islam.

2. Pesan Dakwah

Pada dasarnya pesan dakwah meliputi bidang pengajaran dan

akhlak. Bidang pengajaran harus menekankan dua hal. Pertama, pada

hal keimanan, ketauhidan sesuai dengan kemampuan daya pikir

obyek dakwah. Kedua, mengenai hukum-hukum syara’ seperti wajib,

haram, sunah, makruh dan mubah. Hukum-hukum tersebut tidak saja

diterangkan klasifikasinya, melainkan juga hikmah-hikmah yang

terkandung di dalamnya, mengenai bidang akhlak harus menerangkan

batasan-batasan tentang mana akhlak yang baik, mulia dan terpuji

serta mana pula yang buruk, hina dan tercela. 25

24
Wahyu Ilaihi. Komunikasi Dakwah. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010).hlm 17

25
Kahatib Pahlawan, Manajemen Dakwah Dari Dakwah Konvensional Menuju Dakwah
Kontemporer(Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007), hlm: 52-53
16

Pesan dakwah adalah suatu yang disampaikan di dalam proses

kegiatan dakwah. Ada tiga dimensi yang saling terkait dengan istilah

pesan dakwah. Pertama, pesan dakwah menggambarkan sejumlah

kata atau imajinasi tentang dakwah yang diekcpresikan dalam bentuk

kata-kata. Pada konteks ini pesan dakwah mengandung dua aspek

yaitu isi pesan dan lambing. Isi pesan adalah pikiran, sedangkan

lambangnya adalah kata-kata atau bahasa. Tanpa bahasa, pikiran

sebagai isi pesan tidak mungkin didakwahkan. Oleh karena itu,

bahasa melekat pada pikiran sehingga tidak mungkin dilepaskan dari

pikiran , tegasnya orang berfikir dengan bahasa.

Kedua, pesan dakwah berkaitan dengan makna yang di

persepsi atau diterima oleh seseorang. Makna merupakan proses aktif

yang diciptakan dari hasil kerja sama antara sumber (pengirim pesan)

dengan penerima pesan, pembicara dengan pendengar, atau penulis

dengan pembaca. Pemahaman terhadap makna apa yang akan

disampaikan dan bagaimana menyampaikan makna kepada orang lain

akan membantu diri kita dalam memaksimalkan pengolahan pesan

yang verbal maupun non verbal. Makna tidak hanya bergantung pada

pesan saja, melainkan juga pada interaksi antara pesan dan perasaan

penerima pesan.

Ketiga, penerima pesan dakwah yang dilakukan oleh mad’u atau

obyek dakwah. Semua pesan dakwah memiliki peluang terbuka untuk

diimaknai dan dipahami secara berbeda oleh penerima yang berbeda.


17

Meskipun demikian, ada kesempatan Bersama antara pengirim dan

penerima yang memungkinkan proses dakwah terjadi. Yang menjadi

pedan dakwah adalah agama islam itu sendiri, sebab semua ajaran

islam dapat dijadikan pesan dakwah. Dalam buku ilmu dakwah secara

umum, Pesan-pesan dakwah dapat dikategorikan dalam tiga bagian

yaitu:

a. Akidah,

yaitu yang berhubungan dengan keimanan akan ketauhidan

Tuhan Yang Maha Esa dan kaitannya dengan hubungan

manusia dengan Tuhannya atau hablumminallah.Akidah

adalah pokok pokok kepercayaan yang harus yakini oleh setiap

umat islam berdasarkan dalil aqli dan naqli.26 Aqidah disebut

tauhid dan merupakan inti dari kepercayaan. Tauhid adalah inti

kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam islam,

aqidah merupakan iqtikad batiniyah yang mencakup masalah

masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman. Masalah

aqidah ini secara garis besar ditunjukkan oleh Rasulullah

SAW, yang artinya: “Iman ialah engkau percaya kepada Allah,

Malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, hari akhir, dan percaya

adanya ketentuan Allah yang baik ataupun yang buruk”. (HR

Muslim). Dalam bidang aqidah ini bukan saja pembahasannya

tertuju pada masalah-masalah yang wajib diimani, akan tetapi

26
Zainudin, Al Islam 1 : Aqidah dan Ibadah (Jakarta: Pustaka Setia, 2004), Hlm 49.
18

materi dakwah meliputi masalah-masalah yang dilarang

sebagai lawannya, misalnya syirik, ingkar dengan adanya

tuhan dan sebagainnya.

Alat ukur aqidah adalah hati. Tentu yang dapat mengukur

hati adalah dirinya sendiri. Ruang lingkup kajian adiqah

berkaitan erat dengan rukun iman, yaitu:27

1.) Iman kepada Allah

Iman kepada Allah adalah keyakinan yang kuat

terhadap keberadaan Allah, Rabb yang disifati dengan

semua sifat kesempurnaan dan sifat kemuliaan, satu-

satunya Rabb yang berhak diibadahi, dan hati merasa

tentram dengannya, suatu ketentraman dari

pengaruhnya yang terlihat dalam perilaku manusia,

komitmennya dalam menjalankan perintah-perintah

Allah dan menjauhi larangannya.

Iman kepada Allah ke-EsaanNya dan

keberhakanNya untuk diibadahi, karena keberadaannya

tidak diragukan lagi. Keberadaan Allah telah

dibuktikan oleh fitrah, akal, syariat, dan kenyataannya.

Termasuk beriman kepada Allah beriman ke EsaanNya,

Uluhiyyah Nya serta Asma dan Sifat-sifat Nya. Yaitu

27
Nur Hidayat, Aqidah Akhlak dan Pembelajarannya, (Yogjakarta: Penerbit Ombak, 2015),
Hlm 60-65
19

dengan mengikrarkan ketiga jenis tauhid, meyakini

Nya, dan mengamalkan Nya:

a) Tauhid Rubbubiyah

Maknanya adalah keyakinan yang kuat

bahwa Allah lah (Tuhan) segala sesuatu dan yang

mengusainya, tidak ada sekutu baginya. Dialah satu-

satunya pencipta, dialah yang mengatur dan yang

menjalankan alam semesta dan Dialah pencipta para

hamba, yang memberi rizki kepada mereka, yang

menghidupkan dan mematikan mereka dan beriman

kepada qada dan qadar Allah serta ke Esaan zat

Nya. Jadi kesimpulannya bahwa tauhid Rububiyyah

adalah mengEsakan Allah berkenan dengan

perbuatan-perbuatannya.

b) Tauhid Uluhiyyah

Yaitu mengEsakan Allah dengan perbuatan

para hamba dan disebut pula tauhid ibadah. Artinya,

keyakinan yang kuat adalah illah (yang diibadahi)

yang haq, yang tidak ada illah selainNya dan segala

yang diibadahi selainnya adalah batil, serta

mengEsakan Nya dengan peribadahannya,

ketundukkan dan ketaatan secara mutlak. Tidak

boleh seorangpun dipersekutukan denganNya dan


20

tidak boleh sesuatu pun dari peribadahan

dipalingkan kepada selainNya, seperti sholat, zakat,

puasa, haji, do’a, meminta pertolongan, nazar,

menyembelih, tawakal, khauf, raja’(harapan), cinta,

dan selainnya dari jenis-jenis peribadatan yang

nampak dan tersembunyi.

c) Tauhid Asma’ Wash Shifat

Artinya keyakinan yang kuat bahwa Allah

SWT memiliki nama-nama yang indah dan sifat-

sifat yang mulia. Dia disifati dengan semua sifat

kesempurnaan dan disucikan dari semua sifat

kekurangan, yang hanya dimiliki-Nya dan tidak

dimiliki oleh semua makhluk.

2.) Iman kepada Malaikat Allah

Iman kepada Malaikat Allah adalah mengimani

keberadaan mereka dengan keimanan yang kuat, tidak

tergoyahkan oleh keraguan dan kebimbangan.

3.) Iman kepada Kitab-kitab Allah

Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab-

kitab Allah, sumber pengetahuan dalam hal ini adalah

Al-Qur’an. Beriman dan menyakini dengan keyakinan

yang pasti bahwa Allah telah menurunkan kepada para

RasulNya, kitab-kitab yang berisikan perintah,


21

larangan, janji, ancaman dan apa yang dikehendaki oleh

Allah terhadap makhlukNya serta di dalamnya didalam

nya terdapat petunjuk dan cahaya.

4.) Iman kepada Rasul-rasul Allah

Dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ : 165 Allah SWT

bahwa tidak semua para Rasul itu disebutkan kepada

nabi Muhammad SAW, dan hanya Nabi dan Rasul

yang disebutkan namanya dalam Al-Qur’an yang wajib

diketahui dan di imanni. 5 orang Nabi diantara nya

mendapat gelar Ulul Azmi yaitu Nabi Nuh, Nabi

Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad

SAW. Gelar ini diberikan kepada mereka sebagai

pertanda mereka adalah pejuang-pejuang agung,

memiliki semangat dan himmah yang tinggi serta

kesabaran dalam berdakwah.

5.) Iman kepada Hari Akhir

Dalam Al-Qur’an sering dijumpai ayat-ayat yang

menyebutkan iman kepada hari akhir. Beriman kepada

Allah berarti juga beriman kepada kebenaran firman

Nya, yakni Al-Qur’an yang menjelaskan kepada

manusia tentang adanya janji Allah kepada orang-orang

yang berbuat baik dan orang-orang yang berbuat jahat

dengan balasan nanti di akhirat.


22

6.) Iman kepada Qada dan Qadar

Yang dimaksud dengan qada dan qadar adalah

kehendak Allah yang azali menciptakan sesuatu dalam

bentuk tertentu (qada) kemudian Allah SWT

menyadikannya dalam bentuk nyata yang konkrit sesuai

dengan kehendak yang azali itu (qadar). 28

b. Syariah

Yaitu yang berhubungan dengan ibadah sesuai syariat

Islam.29 Secara bahasa syariah adalah peraturan atau undang

undang, sedangkan secara istilah syariah adalah hukum-hukum

yang ditetapkan Allah untuk mengatur manusia baik dalam

hubungannya dengan Allah, dengan sesama manusia, dan


30
dengan makhluk ciptaan lainnya. Syariah ditetapkan oleh

Allah untuk kaum muslimin, baik yang dimuat dalam Al-

Qur’an maupun dalam Sunnah Rasul. Hal ini dijelaskan dalam

sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya “ Islam adalah

bawasannya engkau menyebah kepada Allah SWT dan

janganlah engkau mempersekutukan Nya dengan sesuatu

apapun, mengerjakan sholat, membayar zakat-zakat yang

wajib, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan menunaikan

ibadah haji di Makkah” (HR. Muslim).


28
M Munir, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), Hlm 24.
29
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), hlm.
65.
30
Abdul Mujib, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: Pustaka Firdaus , 2002), Hlm 23
23

Hadist tersebut mencerminkan hubungan dengan Allah

SWT. Artinya masalah-masalah yang berhubungan dengan

syariah tidak hanya ibadah kepada Allah, akan tetapi masalah-

masalah yang berkaitan dengan pergaulan hidup antar sesama

manusia juga diperlukan, misalnya hukum jual beli, berumah

tangga, bertetangga, warisan, kepemimpinan, dan amal-amal

sholeh lainnya. Demikian juga larangan-larangan dari Allah

SWT seperti meminum minuman keras, mencuri, berzina,

membunuh, serta masalah-masalah yang menjadi materi

dakwah islam. Syariah bukan hanya mencakup kehidupan

beragama secara pribadi, tetapi juga menyentuh aktivitas

manusia secara kolektif seperti ekonomi, sosial budaya,

politik, pendidikan, dan lain sebagainya. Semua itu adalah

untuk keselamatam hidup didunia dan akhirat.

c. Akhlak

Yaitu yang berhubungan dengan tindak tanduk atau

kelakuan manusia, sifat dan watak serta perangai. Dalam

islam, akhlak manusia tidak dibatasi pada perilaku sosial,

namun juga menyangkut kepada seluruh ruang lingkup

kehidupan manusia, oleh karena itu nilai-nilai akhlak islam

mengatur pola kehidupan manusia yang meliputi:

1) Akhlak antara manusia dengan Allah


24

Akhlaq kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap

atau perbuatan baik yang seharusnya dilakukan oleh

manusia sebagai makhluk kepada Allah sebagai khaliq.

Adapun kewajiban manusia pada Allah SWT adalah:31

a) Mentauhidkan Allah SWT yaitu tidak memusryikanNya

kepada suatu apapun.

b) Beribadah kepadaNya dengan tulus dan ikhlas tanpa

dipengaruhi atau dipaksa oleh siapapun.

c) Bertaqwa kepadanya yaitu melaksanakan apa-apa yang

diperintahkan Allah SWT dan meninggalkan

larangannya.

d) Berdoa kepada Allah SWT

e) Dzikrullah yaitu mengingat Allah baik diwaktu lapang

atau sempit, baik diwaktu sehat maupun sakit.

f) Bertawakal ialah berserah diri kepada Allah

g) Bersyukur hanya kepada Allah SWT.32

2) Akhlak terhadap sesama manusia

Merupakan sikap seseorang yang baik terhadap orang

lain. Sikap tersebut harus dikembangkan sebagai berikut:

a) Akhlak terhadap orang tua

31
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur’an,(Jakarta: Amzah, 2007), hlm 200-201
32
Muhammad Al-Ghazali, Mutiara Ihya’ Ulumuddin,(Bandung: Mizan, 2008), hlm 332
25

Wajib bagi manusia untuk menghormati kedua

orang tua, berbakti, mentaati perintahnya dan berbuat

baik kepadanya, selain itu juga harus berbicara dengan

kata-kata yang baik, melindungi, mendoakannya dan

memberi kasih sayang kepada orang tua.

b) Akhlak terhadap anak

Anak sesungguhnya amanah dan karunianya kepada

setiap keluarga yaitu agar dididik melaksanakan

perintah agama dengan baik dan bersikap baik kepada

orang tua serta hormat kepada orang tua.

c) Akhlak terhadap lingkungan masyarakat

Adapun akhlak terhadap lingkungan masyarakat

diantaranya yaitu tolong menolong untuk kebaikan dan

takwa kepada Allah SWT, menghargai perasaan orang

lain dan saling mengasihi.

d) Akhlak terhadap alam sekitar

Melalui pelestarian dan pemeliharaan alam sekitar

dengan baik, tidak merusak dan tidak mengeksploitasi

nya secara berlebihan.

3. Komponen dakwah
26

Sebelum lebih jauh mendiskusikan atau membahas persoalan

dakwah dalam perpektif komunikasi, perlu diklarifikasikan terlebih

dahulu pandangan umum, khususnya berkaitan dengan makna dan

persentuhan antara dakwah dan komunikasi, kedua istilah ini dapat

dimaknai berbeda. Sebagian ada yang menganggap dakwah merupakan

bagian dari komunikasi, sementara sebagian lainnya memandang

sebaliknya, komunikasi merupaka sebagian dari dakwah.

Dalam kontek ilmu, kedua istilah itu berbeda. Komunikasi dan

dakwah merupakan satu disiplin ilmu tersendiri : ilmu komunikasi dan

ilmu dakwah. Keduanya memiliki objek masing-masing, baik objek

formal maupun objek material. Secara etimologis, keduanya juga

berbeda. Komukasi sendiri berasal dari bahasa inggris, to communicate

atau dalam bentuk bendannya communication yang secara sederhana

berarti menyampaikan. Sedangkan dakwah berasal dari bahasa Arab,

da’a, yad’u, da’watan, yang berarti memanggil. “Menyampaikan”

dengan “memanggil” tentu berbeda. Keduanya memiliki konsep

tersendiri.33

Oleh karena itu, setalah kita ketahui pengertian yang mendalam

dari kata komunikasi dan dakwah, bahwasanya sangatlah berbeda

pengertian dari makna komunikasi dan dakwah, mau itu di tinjau dari

segi bahasa atau segi lainnya. Menganalogikan dakwah dengan

komunikasi, baik secara ilmu maupun praktis, tidak bias begitu saja di
33
Prof.Dr.Asep Saeful Muhtadi, komunikasi dakwah, teori, pendekatan, dan aplikasi,
(Bandung : Simbios Remaja Rosdakarya, 2003). Hlm 6.
27

terima. Kumunikasi dan dakwah tetap berbeda, meskipun memiliki

kesamaan objek, yaitu aktivitas manusia. Komunakasi menitikberatkan

analisisnya pada fenomena “menyampaikan” agar dengan pesan itu

dapat terjadi perubahan.

Sementara dakwah menitikberatkan analisisnya pada fenomena

“memanggil” atau “mengajak” untuk melakukan perubahan. 34 Setelah

itu kita akan membahas tentang komponen-kompoen yang ada di dalam

komunikasi dakwah, sebelum kita membahas yang mendalam tentang

itu, alangkah baiknya kita mengetahui makna secara harfiah tentang apa

itu komponen. Komponen secara etimologi (lughatan), dalam bahasa

Indonesia di artikan unsur, berarti bagian yang utuh, secara terminology

(istilah) unsur adalah komponen-komponen yang terdapat dalam suatu

kegiatan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa komponen-

komponen dakwah adalah unsur-unsur atau bagian-bagian yang

terdapat dalam kegiatan dakwah yang merupakan sebuah system yang

satu sama lain keterkaitan atau mendukung. Apabila ada bagian yang

tidak berfugsi atau hilang, maka kegiatan tersebut tidak akan berjalan.

Oleh karena itu, apabila kegiatan dakwah tanpa ada unsur yang lenkap

maka kegiatan dakwan mengalami gangguan atau tidak akan berjalan

dengan lancer.

34
Prof.Dr.Asep Saeful Muhtadi, komunikasi dakwah, teori, pendekatan, dan aplikasi,
(Bandung : Simbios Remaja Rosdakarya, 2003). Hlm7.
28

4. Unsur-unsur dakwah.

Komponen atau unsur dakwah antara lain, da`i(subjek),

mad`u(objek), maudhu`u(materi), ushlub(metode), dan wasail(media).

Semua unsur ini saling keterkaitan satu sama lainnya.

a. Da’I ( subjek dakwah ).

Da’i dalam ilmu dakwah bermakna sebagai pelaku dakwah,

biasa disebut dengan istilah subyek dakwah. Tentang subyek dakwah

ini ada yang mengatakan hanya da’i atau mubaligh saja. Yang

menjadi subyek dakwah adalah manusia, meskipun ada pendapat

yang berpendapat bahwa yang menjadi subyek dakwah itu selain

manusia Allah S.W.T sendiri. Adapun manusia yang menjadi subyek

dakwah adalah semua muslim yang mukallaf sesuai dengan

kemampuannya, kesanggupannya masing-masing, karena Islam tidak

memaksa manusia, kecuali sesuai dengan kesanggupannya.35

Jadi sebagaimana telah diterangkan di atas, bahwa kewajiban

dakwah bukan hanya untuk ulama, Kiyai atau para santri dan

lembaga-lembaga baik yang beridentitas lembaga dakwah atau yang

ada di bawah Departemen Agama, tetapi di luar itu semua wajib

untuk melaksanakan dakwah.

35
Moh Ali Aziz,Ilmu Dakwah,(Jakarta: Kencana Media Group, 2009), Cet ke-2, hlm.216
29

Pelukis dapat berdakwah lewat ekspresi gambarnya, penulis atau

wartawan dapat berdakwah lewat tulisannya, aktor dan aktris dapat

berdakwah lewat aktingnya, sutradara dapat berdakwah lewat karya

film atau dramanya. Diantara para ulama masih terjadi perbedaan

pendapat tentang dakwah itu, apakah wajib kifayah atau wajib a’in,

sementara Muhammad Abduh cenderung berpendapat, bahwa

dakwah itu hukumnya wajib a’in.

Subyek dakwah sangat menentukan terhadap keberhasilan suatu

proses dakwah di samping faktor hidayah Allah. Manusia tertarik

oleh ajaran Islam karena sikap subyek dakwah, sebagaimana yang

telah dilakukan oleh Rasulullah Saw. terhadap orang kafir, sehingga

mereka mau masuk Islam. Dengan demikian faktor subyek Da’i

sangat mempengaruhi terhadap keberha-silan suatu proses dakwah.36

Dengan demikian dai adalah semua orang atau setiap diri

manusia yang melakukan suatu seruan, ajakan, panggilan terhadap

sesuatu secara umum diartikan sebagai dai. Secara khusus yang

penulis maksudkan dari da’i itu adalah siapa saja yang melakukan

ajakan, seruan atau panggilan kepada jalan Allah berupa kebaikan

dan petunjuk atau kebaikan dan melarang dari kemungkaran dengan

orientasi keselamatan dan kebahagiaan manusia itu sendiiri baik di

dunia maupun untuk akhiranya kelak. Jika diurutkan siapa yang

36
Abdul Karim Zaidan, Ushulud al-Dakwah,(Bairut :Muassaah al-Risalah, 2001),Cet ke-
9,hlm.305
30

menjadi Da’i, maka Da’i yang pertama adalah Allah, kemudian yang

mendakwahi manusia kejalan Allah itu adalah Nabi.

Nabi yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW. Sesudah

Nabi wafat dilajutkan oleh para sahabat dan para pengikut setianya.

Rasul merekomendasikan bahwa pelanjutnya bukanlah para

sahabatnya, akan tetapi menunjuk kepada ulama sebagai pewarinya

sampai kepada mubaligh sekarang dan seterusnya. Dalam hal ini ada

beberapa sifat yang harus di miliki seorang subjek dakwah(da’i).

1) Mengetahui tentang Al-Quran dan Sunnah Rasul sebagai pokok

agama Islam.

2) Memiliki pengetahuan Islam yang berlandaskan dengan Al-

Quran dan Hadist.

3) Memiliki pengetahuan yang menjadi kelengkapan dakwah

seperti, teknik dakwah, Ilmu Jiwa (Psikologi), Sejarah,

Antropologi, Perbandingan Agama, dan sebagainya.

4) Memahami bahasa umat yang akan diajak kepada jalan yang

diridlai Allah.

5)Penyantun dan lapang dada.

Demikianlah beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang

subjek dakwah, dan masih banyak lagi sifat yangt memang harus di

miliki oleh seorang Da’i.


31

b.Madu’u Dakwah ( objek dakwah ).

Objek dakwah adalah orang-orang yang menjadi sasaran

kegiatan dakwah. Secara umun dapat dikatakan bahwa siapa saja

yang mendapat seruan atau ajakan, panggilan atau himbauan kepada

kebaikan, meninggalkan kejahatan, atau kemungkaran maka mereka

adalah Maud`u. Ketika dipahami pengertian dakwah sebagaimana

yang dikemukan oleh Syaekh Ali Mahfuzh, 37 maka objek dakwah itu

adalah semua manusia. Hal ini sejalan dengan misi kerasulan

Muhammad SAW sebagai dai yaitu Kafatalinnas (seluruh manusia).

Begitu pula halnya jika dicermati lebih jauh kata-kata dakwah

dalam berbagai bentuk, bermakna mengajak kepada yang ma`ruf

serta mencegah dari kumungkaran, terlihat bahwa yang menjadi

obyek atau penerima dakwah itu ialah seluruh umat manusia. Hal ini

sesuai dengan kerasulan Nabi Muhammad SAW. diutus untuk

seluruh umat manusia. Sebagaimana Allah SWT. berfirman dalam

QS. al-A’raf ayat 158:

‫ُقْل َياَأُّيَها الَّناُس ِإِّني َر ُسوُل ِهَّللا ِإَلْيُك ْم َجِم يًعا‬

Artinya: Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah


utusan Allah kepadamu Semua.
Kemudian dipertegas lagi dalam surat Saba’ ayat 28 :

‫َو َم ۤا َاۡر َس ۡل ٰن َك ِااَّل َك ٓاَّفًة ِّللَّناِس َبِش ۡي ًرا َّو َنِذ ۡي ًرا َّو ٰل ـِكَّن َاۡك َثَر الَّناِس اَل َيۡع َلُم ۡو َن‬
37
Syaeh Ali Mahfuzh,Hidayatul Mursyidin,terj. Dra. Hadijah Nasution (Jogjakarta, 1970).
32

Artinya : Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada


umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahui.(Qs. Saba` : 28).
Dengan demikian dapat dipahami bahwa yang menjadi obyek

dakwah(sasaran dakwah) adalah seluruh umat manusia tanpa

terkecuali, seluruh umat manusia dituntut untuk menerimanya

selama dia berakal, baik laki-laki atau perempuan tanpa memandang

kepada kebangsaan, warna kulit, pekerjaan, daerah tempat tinggal

dan sebagainya. Dapat juga dikatakan bahwa dakwah tidak tertuju

kepada bangsa tertentu, kepada tingkatan tertentu, kepada golongan

tertentu.

Selanjutnya kalau diklasifikasikan objek dakwah dalam Al-

Qur`an, maka sasaran dakwah tersebut dikelompokkan menjadi

bebrapa kelompok seperti kelompok orang mukmin, kafir, dan

munafiq.

Golongan mukmin, mereka yang meyakini kebenaran Al-Qur’an

sebagai wahyu Allah serta telah melaksanakan ajaran Al-Qur’an itu

dalam kehidupan sehari-hari. Kelompok ini tidak akan ada keraguan

dalam menerima ajaran agama.

Golongan kafir, yakni mereka yang belum meyakini atau belum

beriman serta mengingkari kebenaran Al-Qur’an itu. Sehingga

apakah mereka diberi nasehat atau tidak, namun mereka tetap tidak

beriman kepada Allah Swt.dan golongan berikutnya, golongan


33

munafik, yaitu mereka yang secara lahiriah telah beriman, tapi pada

hakikatnya mereka belum yakin terhadap kebenaran Al-Qur’an.

Abdul Karim Zaidan,38 lebih lanjut menjelaskan, bahwa dalam

Al-Qur`an yang menjadi objek dakwah adalah para penguasa

(mala`), masyarakat umum (jumhur), munafiq dan orang-orang yang

berbuat maksiat.

1). Al-Mala’.

Menurut ahli tafsir kata-kata al-Mala’ berarti pemimpin-

pemimpin, kepala-kepala dan orang besar kaumnya. Dengan

demikian karakteristik dan kecendrungan mentalitas al-malak

terkesan sebagai para penantang dan pembangkang karena

kekuasaannya. Hal ini dapat ditemukan dalam beberapa ayat al-

Qur’an seperti dalam QS. 34:35,36, Hal itu disebabkan oleh

berberapa factor antara lain :

a) Karena Takabbur

b) Karena cintanya kepada kekuasaan dan kemegahan.

c) Karena Jahil.

2). Jumhur al-Nas

38
Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar Ilmu Dakwah,(Jakarta: Media Da’wah, 1980) hlm.18
34

Jumhur diartikan sebagai orang kebanyakan (public) atau

masyarakat umum yakni orang yang menjadi pengikut para

pemimpin dan penguasa, yang pada umumnya adalah orang-

orang miskin dan lemah dalam berbagai masalah. Dari segi

respon dakwah, jumhur lebih cepat menerima dakwah dari

golongan al-Mala’ dan merekalah yang menjadi pengikut para

rasul, yang membenarkan dan beriman lebih dahulu kepada para

rasul itu. Sifat-sifat jumhur ini diterangkan dalam al-Qur’an

antara lain : QS. 43: 54.

3). Munafik.

Kelompok penerima dakwah yang ketiga adalah orang

munafik, yakni orang yang menyembunyikan kekufurannya dan

melahirkan imannya. Sikap orang munafik ini terhadap dakwah

sebenarnya lebih sulit dan lebih berbahaya dari orang kafir.

Sebab mereka bermuka dua, apabila bertemu dengan orang

beriman, mereka mengaku beriman dan apabila mereka kembali

kepada kelompoknya (kafir) mereka juga menyatakan keku-

furannya. Sifat-sifat orang munafik ini diceritakan dalam QS. 2:

14

4). Orang yang Maksiat.

Pelaku maksiat dimaksudkan adalah suatu golongan yang

beriman dan menuturkan dua kalimat syahadat, namun tidak


35

menunaikan isi dan jiwa syahadat yang dituturkannya,

mengerjakan sebagian perintah agama dan menyalahi sebagian.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi

objek dakwah itu adalah semua manusia yang tergolong pada

kelompok orang beriman, kafir, munafik, imala` jumhurnas dan

orang-orang yang berbuat kemaksiatan.

c. Materi Dakwah (Maudu`uddakwah)

Materi adalah segala sesuatu yang menjadi bahan ajar yang akan

disajikan oleh sipemateri atau yang diajarkan kepada orang lain

(penerima materi). Materi dakwah adalah seluruh ajaran Islam yang

mencakup dalam al-Qur’an dan sunnah Rasul yang meliputi tiga

prinsip pokok; akidah, akhlak dan hukum-hukum, 39 yang biasa

disebut dengan “syari’at Islam”. Syari’at biasa juga disebut dengan

agama (al-din atau al-millat).40

Dengan demikian, materi dakwah meliputi seluruh ajaran Islam

dengan segala aspeknya dan hal ini dijiwai dengan keberadaan Rasul

Allah Saw. sebagai pembawa rahmat di alam ini sesuai dengan QS.

al-Ambiya’: 107. Mushthafa al-Maraghiy menjelaskan ayat ini

merupaka prinsip ilahiyah, bahwa Tuhan tiada mengutus Rasul-Nya

dengan membawa agama yang lengkap dengan metode

penjabarannya dari syari’at serta hukum-hukum yang berhubungan


39
Lihat, Tafsir al-Qurthubi III/234 dan Tafsir Ibnu Katsir II/223(Jakarta: Pustaka Azzam,
2009) hlm 223 dan 234
40
Ibid., hlm. 162
36

dengan kebahagiaan dunia akhirat, melainkan sebagai rahmat dan

petunjuk bagi manusia seluruhnya mengenai urusan kehidupan dunia

dan tempat kembalinya (akhirat).41 Hal ini sesuai denga Firman

Allah dalam QS. al-Maidah: 67:

‫َيَأيَها الَّرسوُل َبِّلْغ َم ا ُأنِز َل ِإَلْيك ِم ن َّرِّبك َو ِإن َّلْم َتْفَع ْل َفَم ا َبَّلْغ ت ِر ساَلَتُه َو ُهَّللا َيْع ِص ُم ك‬

‫ِم َن الَّناِس‬

‫ِإَّن َهَّللا ال يْهِد ى اْلَقْو َم اْلَك ِفِريَن‬

Artinya :Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan


kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang
diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.
Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.( Qs.
Al-Maidah : 67)
Dengan demikian objek materi pokok dalam berdakwah adalah

ajaran Islam itu sendiri, yang bertujuan untuk mengajak manusia

untuk meyakini dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupannya

demi keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.

d. Metode Dakwah

Kata Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang

berarti cara atau jalan.42 Metode berasal dari dua kata yaitu “meta”

(melalui) dan “hodos”(jalan,cara).43 Dalam bahasa Jerman

41
Lihat, Al-Maraghi, op.cit., Juz XVII, hlm. 78
42
Fuad Hasan dan Koentjaranigrat,beberapa Asaz Metodologi Ilmiyah,di dalam
Koentjaranigrat (Ed),Metodologi Penelitian Masyarakat ,(Jakarta : Gramedia, 1997, hlm.16.
43
M. Arifin,Ilmu Pendidkan Islam,(Jakarta: Bumi Aksara,1991),hlm.61
37

methodica, artinya ajaran tentang metode.44 Dalam bahasa Arab

disebut dengan thariq,45 manhaj. Sedangakan dalam bahasa

Indonesia kata “metode” mengadung pengertian cara yang teratur

dan berpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu

pengetahuan dsb); cara kerja yang bersistem untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. 46

Adapun yang dimaksud dengan metode dakwah adalah cara atau

jalan yang dilakukan dan ditempuh oleh para dai dalam

menyampaikan atau mendakwahkan ajaran Islam kepada umat

(almaduin) melalui proses-proses atau strategi tertentu.

Terkait dengan metode dakwah, maka al-Qur`an mengemukan

berberapa prinsip dan strategi dalam menyampaikan ajaran Islam

(dinul haq) sebagaimana Firman Allah dalam surat, An-nahl 125.

‫اْدُع ِإَلى َس ِبيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَحَس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتي ِهَي َأْح َس ُن ِإَّن َر َّب َك ُه َو َأْعَلُم‬

‫ِبَم ْن َض َّل َع ْن َس ِبيِلِه َو ُهَو َأْعَلُم ِباْلُم ْهَتِد يَن‬

Artinya:Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan


hikmah47dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih

44
Munzier Saputra dan Harjani Hefni (Ed),Metode Dakwah,(Jakarta :
RahmadSemesta,2006) Cet. Ke-2,hlm.6
45
Hasanudin,Hukum Dakwah,(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1996),Cet.ke- 1,hlm.35
46
Poerwadarminta,Kamus Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka, 1986),
Cet.ke9,hlm.649
47
38

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah


yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Di lihat dari ayat di atas maka metode dakwah dapat di lihat

dalam 3 konsep besar yaitu:

1) Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan

kondisi sasaran dakwah dengan meitik beratkan pada kemampuan

mereka, sehingga didalam menjalankan ajaran-ajaran islam

selanjutnya, mereka tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan.

2) Mau'izatul hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan

nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran islam dengan

rasa kasiih sayang, sehingga nasihat dan ajaran-ajaran islam yang

disampaikan itu dapat menyentuh hati mereka.

3) Mujadalah billati hiya ahsan, yaitu berdakwah dengan cara

betukar pikiran dan membantah dengan cara bertukar pikiran

dengan tidak memberikan tekanan-tekanan dan tidak pula dengan

menjalankan yang menjadi sasaran dakwah.

e. Media Dakwah

Media dakwah (wassailull al-da`a) ialah alat obyektif yang

menjadi saluran, yang menghubungkan ide dengan umat, suatu

elemen yang vital dan merupakan urat nadi dalam totaliteit dakwah. 48

48
Hamzah Ya’cub, Publisistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership, (Diponegoro:
Bandung: 1986), hlm. 47
39

Kalau dilihat secara eksplisit tidak ada penjelasan al-Qur’an tentang

media atau alat apa saja yang dapat digunakan untuk menyampaikan

dakwah. Tetapi secara implisit banyak isyarat al-Qur’an tentang

masalah media ini. Antara lain Hamzah Ya’cub, mengelompokkan

media dakwah tersebut kepada lima, yakni:

1) Lisan

Menurut Abdul Karim Zaidan, media lisan atau bahasa

adalah media pokok dalam penyampaikan dakwah Islam kepada

orang lain.49 Dalam al-Qur’an, ditemui isyarat tentang media lisan

ini antara lain dalam QS. 7: 158 dan 2: 104. Dalam beberapa ayat

tersebut dinyatakan bahwa para Nabi telah menyampaikan

dakwahnya pertama kali dengan menggunakan media lisan secara

langsung. Termasuk dalam kelompok media ini antara lain

khutbah, pidato, ceramah, kuliah, diskusi, seminar, musyawarah,

nasihat, pidato radio dan sebagainya, yang kesemuanya dilakukan

dengan lidah atau bersuara.

2) Tulisan

Tulisan merupakan hasil dari uapaya dai dalam menuliskan

sesuatu pesan yang dimungkinkan tulisan tersebut dibaca dan

digubris oleh para pencinta dakwah.Dapat pula dikatakan bahwa

dakwah tulisan adalah dakwah yang dilakukan dengan perantaran


49
Abdul Karim Zaidan, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, (Alih bahasa: M. Asywadie Syukur),
Media Dakwah, Jakarta, 1980) hlm. 259
40

tulisan, seperti buku-buku, majalah, surat-surat kabar, buletin,

risalah, kuliah-kuliah tertulis, pamplet, pengumuman tertulis,

spanduk dan sebagainya.50

3) Lukisan

Lukisan yang dimaksud adalah gambar-gambar hasil seni

lukis, foto, film cerita dan sebagainya. Media ini memang banyak

menarik perhatian orang dan banyak dipakai untuk

menggambarkan suatu maksud ajaran yang ingin disampaikan

kepada orang lain. Namun sulit ditemukan isyaratnya dalam Al

Quran.

4) Audio-Visual

Audion visual merupakan kombinasi audio dengan visual

yang bisa dijadikan sebagai salah suatu cara penyampaian yang

sekaligus merangsang penglihatan dan pendengaran. Bentuk ini

dilaksanakan dalam Televisi dan media jenis lainnya. Sama juga

halnya dengan media nomor 3 tidak begitu jelas diungkapkan

dalam Al Quran.

5) Akhlak (keteladanan).

Akhlak disini ialah prilaku yang tercermin dalam kehidupan

sehari-hari dapat dijadikan media dakwah dan sebagai alat untuk

50
Ibid, hlm. 48
41

mencegah orang dari kemungkaran, atau juga yang akan

mendorong orang lain berbuat yang ma’ruf, seperti membangun

mesjid, sekolah dan sebagainya, atau suatu perbuatan yang

menunjang terlaksananya syari’at Islam di tengah-tengah

masyarakat.51

B. TINJAUAN TENTANG KOMIK

1. Pengertian komik

Kata komik berasal dari prancis comique. Sebagai kata sifat,

comique berarti lucu atau menggelikan dan sebagai kata benda artinya

pelawak atau badut. Comique sendiri berasal dari bahasa Yunani

komikos. Disebut komik karena pada zaman dahulu cerita komik

kepada cerita-cerita humoristis atau satiris ubtuk menghibur khalayak.

Dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia disebutkan bahwa:

“komik adalah cerita gambar serial sebagai perpaduan karya seni

rupa atau seni gambar dansen sastra. Di Prancis, orang menyebutnya

sastra ekspresi grafis. Komik berbentuk rangkaian gambar, masing-

masing dalam kotak, yang keseluruhanya merupakan rentetan satu

cerita. Gambar-gambar itu umumnya dilengkapi balon-balon ucapan

dan kalanya masih disertai narasisebagai cerita bersambung dalam

masalah dan surat kabar, atau diterbitkan sebagai buku dalam bentuk

majalah.

51
Abdul Karim Zaidan, op.cit., hlm. 281
42

Dalam bahasa inggris, komik sekali muat atau bersambung dalam

penerbitan pers disebut comic strip atau strip cartoon. Komik yang

diterbitkan dalam bentuk buku disebut comic book. Secara umum,

seluruhnya comics.52

2. Bagian-bagian dalam Komik

Seperti yang sudah dijelaskan dalam pengertian komik, terdapat

beberapa unsur/ bagian yang menjadi ciri khas dari komik.

Selain unsur gambar, komik memerlukan sarana untuk

menyampaikan materi atau gagasan, yaitu: teks, balon dialog, balon

perasaan dan bingkai. Adapun fungsi dari sarana tersebut adalah:

a. Teks, yaitu teks percakapan,teks penjelas gambar (narasi), dan

onomatope. Teks percakapan berisi materi yang sedang

dipersoalkan; teks perasaan berisi jalan pikiran atau suara batin,

teks penjelas gambar yang ditempatkan diatas atau dibawah

berfungsi untuk menambah kejelasan, misalnya untuk

menunjukan pergantian waktu serta lokasi sedangkan

onomatope adalah teks yang bacaannya meniru bunyi yang

tercantum dalam gambar, seperti bunyi dor untuk tembakan,

bruk untuk benda jatuh, dan deg-deg untuk suara hati yang

berdebar-debar. Toni Masdiono menyebut onomatope dengan

52
Atmakusumah, “komik”, dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia, vol. 9 (Jakarta: Delta
Pamungkas, 2004), hlm. 54
43

istilah sound lettering (huruf bunyi-bunyian). Setiap komikus

memiliki gaya tersendiri dalam menggambarkan onomatope.

b. Balon kata/dialog, berfungsi untuk menempatkan teks

percakapan yang dilakukan oleh tokoh cerita, sedangkan balon

perasaan berisi ungkapan perasaan, suara batin. Perbedaan dari

kedua jenis balon tersebut terletak pada penggambaran ujung

balon. Pada balon perasaan ujung balon dilukiskan terputus-

putus atau dengan bulatan-bulatan yang makin lama makin

kecil ke arah mulut atau kepala tokoh, sedangkan pada balon

dialog ujung balon dilukis tanpa terputus-putus. Namun, seiring

dengan perkembangan banyak komikus yang berkreasi pada

penggambaran balon kata.

c. Bingkai/ panel, berguna sebagai batas antara peristiwa yang

satu dengan peristiwa lain. Pada mulanya bingkai berbentuk

segi empat, tetapi sekarang bentuknya bervariasi tergantung

dari selera komikus.53

3. Sejarah dan Asal Usul Komik

Sejarah komik bermula pada masa pra-sejarah di Gua Lascaux,

Prancis Selatan. Banyak ditemukan gambar-gambar bison (jenis

banteng atau kerbau Amerika) yang dilukis pada dinding goa.54

53
Scott McCloud, terj. S. Kinanti 2008. Understanding Comics: Memahami Komik.
Jakarta, Kepustakaan Populer Gramedia, hlm 9.
54
Nick Soedarso “Komik: Karya Sastra Bergambar” Jurnal Humaniora Vol 6 No 4, hlm
499
44

Sementara itu, pada tahun 3000 sebelum Masehi, seniman dari

Mesir menjadikan papirus sebagai media untuk menggambar kartun

binatang. Begitu juga dengan bangsa Romawi yang sudah biasa

menggambar kartun satire pada tabula.55

Di Indonesia, cikal bakal komik banyak dipengaruhi oleh agama

Budha, Hindu dan Islam. Hal ini terlihat pada relief Candi Borobudur

yang bercerita mengenai riwayat Sang Budha, relief Candi Prambanan

yang berkisah tentang Ramayana, juga pada candi-candi sekitar abad

ke-18 yang terdapat pada gambar kuno di atas kertas dengan tinta

berwarna dengan keterangan teks beraksara Arab dalam bahasa Jawa.56

Komik strip pertama adalah karya James Swinnerton berjudul The

Little Bear and Tigers pada tahun 1892. Serial komik strip pertama kali

sukses secara besar-besaran adalah komik berjudul Down in Hogan’s

Alley karya Richard Outcault yang diterbitkan pertama kali di surat

kabar New York World milik Joseph Pulitzer pada tahun1895.57

Komik pertama Indonesia yang diterbitkan melalui surat kabar

adalah Put On karya Kho Wang Gie tahun 1930 di harian Sin Po.

Komik panjang pertama dibuat oleh Nasroen A.S. berjudul Mentjari

Poetri Hidjaoe, yang dimuat berseri pada majalah Ratoe Timoer yang

terbit di Yogyakarta.58

55
David Manning White, “Comics,” dalam Encyclopedia Americana, Vol 7 (New York:
Americana Corp., 1975), hlm 370
56
Angkat, “Selintas Sejarah Komik Indonesia”
57
E. M. Plunket, “ Comic Strip,” dalam Grolier Academic Enyclopedia, Vol 5 (United
States of America: Grolier Internasional, 1983), hlm 135
58
Atmakusumah, “Komik,”hlm 55
45

Pada akhir tahun 1960-an dan selama tahun 1970-an, eksitensi

komik semakin mendapat perhatian seperti ditunjukan oleh pembuatan

tiga film berdasarkan karya-karya Ganes Th. Si buta dari Goa Hantu

adalah komik pertama yang difilmkan di Indonesia pada tahun 1970,

disusul dengan dua komik lainnya, yaitu Tuan Tanah Kedawung

(1972) dan Sorga yang Hilang (1977), komikus lainya yang sukses

pula pada masa itu antara lain Jan Mintaraga, Teguh Santosa, dan S. H.

Mintardjo.59

Tahun 1970-an merupakan masa subur bagi pemasaran komik-

komik terjemahan yang berasal dari luar negeri. Komik-komik yang

pada umumnya berasal dari Amerika Serikat dan beberapa Negara

Eropa dan dicetak berwarna itu menyingkirkan banyak komik hitam-

putih indonesia dari pasaran.60

Sejak tahun 1990 hingga sekarang, dunia perkomikan lokal mulai

eksis kembali. Komik-komik independen komikus muda indonesia

mengawali perlawanan mereka terhadap eksitensi komik-komik impor

(Amerika Serikat dan Jepang). Banyak komikus indie yang melakukan

penggandaan karya mereka dengan menggunakan mesin foto copy

untuk disebarluaskan melalui pameran-pameran komik, baik untuk

dibeli ataupun dibarter. Beberapa studio komik indie, antara lain

adalah Badjak Laoet, RED Army, Daging Tumbuh, Bengkel Qomik,

59
Atmakusumah, “Komik” hlm 56
60
Nick Soedarso, “Komik” dalam sejarah komik, vol. 6, no. 4 (Jakarta, 2015), hlm 499
46

Akademi Samali, dan Mubal Komike. Komik-komik karya komikus

muda Indonesia juga banyak yang diterbitkan.61

Namun sayang, kebangkitan komik lokal tidak diikuti dengan

kerorisinalan gaya dalam pengammbaran karakter tokohnya, pada saat

ini ada dua aliran gaya yang cenderung masih dijadikan kiblat para

komikus muda Indonesia dalam penggambaran karakternya, yaitu gaya

gambar Amerika dan gaya gambar manga (komik Jepang). Komikus

dengan gaya gambar Amerika mereferensikan karya mereka pada gaya

gambar komik dari Amerika. Sebagian dari mereka bahkan ada yang

bekerja untuk produksi komik Amerika. Komikus yang dapat

dikatakan memiliki ciri gaya gambar dari komik Amerika antara lain

adalah Admiranto Wijayadi, Ahmad Thoriq, Alfi Zachkyelle, Donny

Kurniawan, Pe’ong, Tony Masdiono, dan Wisnoe Lee. Sedangkan

komikus Indonesia yang gaya gambarnya condong ke arah gaya

gambar komik Jepang, seperti halnya komikus dengan aliran Amerika,

merefrensikan gaya gambarnya pada komik Jepang (dengan ciri khas

menonjol yaitu penggambaran bentuk mata yang besar). Para komikus

dengan gaya ini banyak yang menggunakan nama samaran karya

antara lain Sentimental Amethyst atau Hisako Ikeda (Anthony Ann),

Calista, Anzu Hizawa, Lily, dan Shinju Arisa, dan studio PETSHOP.62

4. Fungsi Komik

61
Scott McCloud, Understanding Comics, Penerbit KPG, Jakarta, 2002, hlm. 20
62
Atmakusumah, “Komik”, dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia, vol. 9 (Jakarta: Delta
Pmungkas, 2004), hlm. 54
47

Suatu kelompok di Kirl, Jerman, bekerjasama dengan Malte

Dahrendrof menyusun daftar fungsi komik.

Fungsi itu tidak perlu dianggap sebagai tujuan. Di sini soalnya

berkenan dengan pernyataan-pernyataan umum dan kebanyakan

hipotesis yang dapat diubah menurut jenis komik dan kelompok

penerimanya. Pada penyajian fungsi komik harus diperhatikan pula

persyaratan perekonomian masyarakat (pasaran, laba, taktik promosi,

konflik masyarakat, cara sosialisasi masyarakat). Berikut adalah fungsi

komik, seperti yang dikutip oleh Franz dan Meier:

a. Memenuhi keperluan yang dipersyaratkan orang tua, sosial,

dan masyarakat.

1) Penjauhan-aku:

a) Dengan membuat otoritas sebagai tertawaan,

b) Melalui identifikasi (penyamaan) diri dengan

‘pahlawanya’, yang atas nama pembaca ’dapat

melakukan semuanya’ (keinginan serba mampu yang

regresif).

2) Penyediaan benda agresi, memperbolehkan penyaluran dan

pelepasan agresivitas (rasa ingin menyerang) dan

membebaskan diri dari frustasi, suatu pemroyeksikan

konflik pada benda pengganti

3) Penyederhanaan masalah, model yang meringankan

kehidupan dan memberikan rasa terjamin.


48

4) Pelarian dari kebosanan (menotani) dan kehidupan sehari-

hari (eskapisme)

5) Kesenangan, kesantaian, kebebasan dari beban, pengesian

waktu tanpa bersusah payah.

b. Strategi/ taktik pemuasan

Pemuasan keperluan dan keinginan terjadi dalam dua tahap:

1) Imbauan terhadap keinginan tak sadar, suatu sikap yang

cara berbuatnya tabu (tak diperbolehkan) dalam

masyarakat, dan karenanya menimbulkan ketegangan,

ketakutan, harapan.

2) Dan itu semuanya diatasi dengan kegiatan pahlawanya

(rasa puas).

c. Kemungkinan pengaruh

1) Pemecahan konflik dan ketakutan, pembebasan dari beban

(menertawakan otoritas, seperti membayarnya kembali

dengan tunai, suatu kesempatan untuk membebaskan diri

dari serangan).

2) Fungsi terapi bagi kesulitan dan keperluan yang terdapat

dalam perkembangan (petualangan, perjuangan,

agresivitas).

3) Pembongkaran otoritas dan rasa rendah diri.


49

4) Tetapi juga pembongkaran fungsi kritis, karena kebutuhan

yang diinginkan secara tak sadar masih tetap ada (pengaruh

gambaran) dan demikian saja ‘dialami’ menurut fantasi

5) Pemantapan dan karenanya pengesahan sosialisasi yang

palsu (paksaan penyesuaian, penekanan hasrat).

6) Penatapan struktur kemasyarakatan yang mendasari

sosialisasi

7) Penetralan energi yang mengubah masyarakat.

8) Membawa serta/ penerimaan yang ada dan diketahui,

perhatian terhadap otoritas, mempercayakan diri pada

‘penyelamat’.

9) Kesangsian terhadap yang ‘nonkonformis’ (tak sesuai

dengan dirinya), pemantapan praduga, permusuhan

terhadap yang asing (etnosentrisme).

10) Kebergantungan pada sarana, kemantapan pada budaya-

pengganti, kebiasaan konsumtif alih-alih berbuat secara

giat: kegiatan pahlawan yang mengganti/ mewakilinya,

pada pahlawan itu berganti menjadi kegiatan dalam

menerima, membeli, atau memakai (kegiatan konsumtif).63

5. Jenis-jenis Komik

Berikut adlah jenis-jenis dan penjabarannya:

a. Kartun atau Karikatur (Cartoon)

63
Kurt Franz dan Bernard Meier, Membina Minat Baca Anak. Penerjemah (Bandung:
Remadja Karya, 1986), hlm. 65-67.
50

Hanya berupa satu tampilan saja,dimana didalamnya bisa

terdapat gambar yang dipadu dengan tulisan-tulisan. Biasanya

komik tipe kartun atau karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan

editorial (kritikan) atau politik (sindiran) yang mana dari gambar

tersebut dapat menimbulkan sebuaharti sehingga si pemaca dapat

memahami maksud dan tujuanya. Contohnya adalah bisa dilihat

dari surat kabar maupun majalah dimana suka menampilkan

gambar kartun atau karikator dari sosok tertentu yang maknanya

sebagai kritikan dan sindiran bahkan terkadang dikemas dengan

lucu serta menghibur.

b. Komik Potongan (Comic Strip)

Artimya penggalan-penggalan gambar yang

disusun/dirangkai menjadi sebuah alur cerita pendek. Namun isi

ceritanya tidak terpaku harus selesai disitu bahkan bisa juga

dijadikan suatu cerita bersambung/berseri. Biasanya terdiri dari 3

hingga 6 panel atau sekitarnya. Komik potongan (Comic Strip) ini

biasanya disodorkan dalam tampilan harian atau mingguan

disebuah surat kabar, majalah maupun tabloid atau buletin.

Penyajian isi cerita juga dapat berupa humor atau banyolan atau

cerita yang serius yang asik untuk disimak setiap periodenya

hingga tamat. Contohnya adalah “Panji Koming” di surat kabar

Kompas.

c. Buku Komik (Comic Book)


51

Alunan gambar-gambar, tulisan dan cerita dalam bentuk

sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku komik (Comic Book)

ini disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam buku

komik berisikan 32 halaman, biasanya pada umumnya ada juga

yang 48 halaman dan 64 halaman, dimana didalamnya berisikan isi

cerita, iklan, dan lain-lain. Buku komik seperti ini bisa kamu

dapatkan di toko-toko buku atau toko-toko komik maupun lapak-

lapak.

d. Komik Online (Webcomic)

Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan

buletin, media internet juga dapat dijadikan sarana dalam

mempublikasikan komik-komik. Dengan menyediakan situs web

maka para pengunjung/pembaca dapat menyimak komik. Dengan

menggunakan media internet jangkauan pembacanya bisa lebih

luas (diseluruh dunia yang memiliki koneksi internet dapat

mengaksesnya) daripada media cetak.

e. Komik Ringan (Comic Simple)

Biasanya jenik komik ini terbuat dari hasil cetakan kopian

dan steples (buatan tangan). Hal ini dimana pemilik dan pembuat

dengan biaya yang rendah turut dapat menciptakan komik-komik

dan berkarya, cara ini digunakan sebagai alternatif cara untuk

berkarya kecil-kecilan, bisa dijadikan langkah awal bagi para

komikus.
BAB III

KOMIK SEBAGAI MEDIA DAKWAH

A. Profil Webtoon

Line Webtoon atau lebih dikenal dengan Webtoon merupakan

platform komik digital yang dapat digunakan secara gratis. Tidak seperti

kartun tradisional, Line Webtoon menampilkan konten digital yang

berkesinambungan dan baru setiap minggunya. Komik digital ini dapat

diakses melalui web maupun mobile, baik untuk iOS maupun Android. Line

Webtoon didirikan oleh Kim Junkoo ketika dia melihat penerbit buku komik

di Korea Selatan mulai mati dari akhir 1990-an hingga awal 2000-an karena

resesi ekonomi dan pemerintah yang gagap bahwa komik adalah pengaruh

yang berbahaya pada saat itu.

Untuk mengubah pola pikir tersebut, Junkoo membuat situs web Line

baru untuk pembaca buku komik dengan akses mudah dan gratis serta ide

orisinal. Pada awal peluncurannya, nama Line Webtoon adalah Never

Webtoon yang disesuaikan dengan nama perusahaan penerbit asli aplikasi

ini yaitu Never Corporation. Never Corporation adalah perusahaan

teknologi, informasi, dan komunikasi terbesar di Korea Selatan, yang

produknya meliputi mesin pencari, aplikasi perpesanan, video, dan komik

digital. Pada tahun 2014, Naver Webtoon bermitra dengan Line Corporation

untuk menangani pasar global.

Line Corporation adalah perusahaan teknologi asal Jepang yang

mengembangkan bisnis di Korea Selatan dengan nama Line Plus


53

Corporation. Dengan kerjasama ini, Line Webtoon sukses diluncurkan di

beberapa negara termasuk Indonesia.64

B. Komik WEE!!!

Komik WEE!!! ialah komik yang menceritakan tentang keseharian

hidup yang sering kita alami dimasa sekolah, komik WEE!!! juga bisa

diartikan sebuah karya seni yang berisi sekumpulan gambar membisu atau

simbol yang disusun sedemikian rupa buat membentuk alur, dengan komik

religi yang mengambarkan realita sehari-hari, yang mungkin kita alami.

Komik WEE!!! ini bertujuan untuk saling mengingat kita semua agar selalu

berusaha memperbaiki diri dan mau belajar khususnya ajaram islam. Komik

sendiri dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:

Yang pertama Comic-strips adalah komik yang terus menerus

diterbitkan pada surat berita.

Yang kedua Comic-books adalah perpaduan cerita gambar yang terdiri

asal satu judul serta satu-satunya tema cerita.

C. Pesan Dakwah Dalam Komik WEE!!!

Seperti yang sudah dipaparkan di bab sebelumnya bahwa pesan

dakwah Islam itu adalah sifat dalam kehidupan sehari-hari yang bertumpu

pada pokok ajaran Islam. Pesan-pesan tersebut perlu ditanamkan pada umat

manusia karena pada hakikatnya manusia perlu dituntun untuk menuju jalan

yang di ridhoi oleh Allah. Pesan Dakwah Islam juga digunakan untuk

memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia

64
Annisa Fitriana Lestari “Ilmu Komunikasi” Jurnal Ilmu Komunisi, Vol 4 No 1
2020, hlm 137
54

yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya sesuai dengan

norma Islam. Pada bab sebelumnya sudah dipaparkan bahwa pesan pokok

dari dakwah Islam itu ada tiga, yaitu aqidah, syariah dan akhlak.

Disini peneliti mencoba memaparkan pesan dakwah islam apa saja

yang terdapat pada tiap-tiap komik WEE!!!. Berikut penjabaranya:

1. Pesan dakwah tentang Aqidah dalam komik WEE!!!

Ruang lingkup kajian adiqah berkaitan erat dengan rukun

iman, yaitu Iman kepada Allah SWT, iman kepada Malaikat Allah,

iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-rasul Allah,

iman kepada hari akhir, dan iman kepada Qada dan Qadar.

a. Iman kepada Allah SWT

Berdasarkan cerita pada webcomic WEE!!! ada

pesan dakwah aqidah iman kepada Allah SWT yang

disampaikan oleh komikus. Pesan dakwah tersebut

berada pada episode 2. Episode tersebut menceritakan

tentang musibah yang dialami oleh Sho yang terjatuh

dari atap kelas. Pak guru pun kaget sambil meliat atap

kelas serta berbicara dalam hati “Duh Gusti”


55

Gambar 3.1.: Sumber: official Line Webtoon WEE!!!

episode 2.

b. Iman kepada kitab kitab Allah

Berdasarkan cerita pada webcomic WEE!!! ada

pesan dakwah aqidah iman kepada kitab-kitab Allah

yang disampaikan komikus. Pesan dakwah tersebut

berada pada episode 6. Episode tersebut menceritakan

tentanf amu yang masih tidur pada jam 04:61 Am dan

dibangunkan kakaknya untuk melakukan ibadah sholat.

Gambar 3.2.: Sumber: official Line Webtoon

WEE!!! episode 6.

c. Iman kepada Qada dan Qadar

Berdasarkan cerita pada webcomic WEE!!! ada

pesan dakwah aqidah iman kepada Qada dan Qadar

yang disampaikan komikus. Pesan dakwah aqida

tersebut berada pada episode 4. Episode tersebut


56

menceritakan amu dan upi sedang berdoa ketika mau

melakukan makan bakso.

Gambar 3.3.: Sumber: official Line Webtoon

WEE!!! episode 4.

2. Pesan dakwah tentang Syariah dalam komik WEE!!!

Yaitu yang berhubungan dengan ibadah sesuai syariat

Islam. Beberapa syariat islam yaitu:

a. Syariat Ibadah

Syariat ibadah berarti penghambaan atau

merendahkan diri terhadap Allah SWT. Yang terdiri

dari rukun islam dengan mengucapkan syahadad,

mengerjakan sholat, memberi zakat/bersedekah,

berpuasa, dan menunaikan haji bagi yang mampu.

Berdasarkan webcomic WEE!!! pada episode 14

mengandung pesan dakwah syariat bersedekah. Dalam

cerita tersebut salah satu komik yang bernama Toro

memberikan makanan untuk teman nya.


57

Gambar 3.4.: Sumber: official Line Webtoon

WEE!!! episode 14.

b. Syariat Muamalah

Syariat Muamalah merupakan peraturan yang

mengatur tentang hubungan seseorang dengan

lingkungannya, salah satunya adalah dalam bentuk hal

tukar menukar harta atau jual beli. Diantaranya adalah

berdagang, pesanan, wasiat, nafkah, piutang, dan lain

sebagainya.

Berdasaran pada webcomic WEE!!! episode 4

mengandng pesan dakwah syariat muamalah yaitu jual

beli dengan berdagang. Pesan dakwah tersebut

ditunjukan oleh komikus melalui berdagang bakso yang

terdapat dalam cerita komik tersebut.


58

Gambar 3.5.: Sumber: official Line Webtoon

WEE!!! episode 4.

3. Pesan dakwah tentang Akhlak dalam komik WEE!!!

Yaitu yang berhubungan dengan tindak tanduk atau

kelakuan manusia, sifat dan watak serta perangai. Ada 2 hal

tentang akhlak yaitu:

a. Akhlak Mahmudah

Akhlak Mahmudah adalah sifat-sifat terpuji yang

dimiliki manusia. Akhlak mamudah merupakan akhlak

yang dibenarkan oleh agama. Akhlak mahmudah

meliputi sifat sabar, adil, ikhlas, syukur dan amanah.

Dalam episode 17 ini terdapat pesan akhlak mahmudah

sabar. Komikus memberikan pesan akhlak mahmudah

pada cerita komik tersebut. Kata sabar ditunjukan pada

episode 17 dengan dialog dari salah satu tokoh yang

menyuruh Pak Guru untuk sabar.


59

Gambar 3.6.: Sumber: official Line Webtoon

WEE!!! episode 17.

b. Akhlak Mazmunah

Akhlak mazmumah merupakan sifat-sifat tak terpuji

atau tercela yang ada pada diri manusia. Akhlak ini

merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan dalam

agama. Beberapa contoh-contoh sifat atau perbuatan

tercela adalah iri hati, sombong, dengki, mencuri,

tamak, kafir, berbohong, dan lain sebagainya. Adapun

pesan akhlak mazmumah yang terdapat dalam

webcomic WEE!!!.

Pesan akhlak mazmumah yaitu mencuri juga ada

dalam episode 2. Komikus memberikan pesan akhlak

mazmumah mencuri pada cerita komik tersebut. Dalam

cerita tersebut menceritakan amu dan upi mencuri buah

mangga yang dimiliki oleh Kepala sekolah.


60

Gambar 3.7.: Sumber: official Line Webtoon

WEE!!! episode 3
BAB IV

ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM WEBCOMIC WEE!!!

A. Analisis Pesan Dakwah Dalam Komik WEE!!!

Komik merupakan Gambar dan lambang-lambang lain yang

terjukstaposisi (posisi berdekatan atau bersebelahan) dalam ururtan

terntentu, yang bertujuan untuk memberikan informsi atau untuk mencapai

tanggapan estetis dari para pembaca. Banyak sekali komik yang

mengandung pesan tentang agama, sama halnya komik wee!!!. Selanjutnya

dari kajian teoritis dan data yang terkumpul penulis telah memaparkan

pada bab sebelumnya dan didukung dengan analisis isi sehingga data yang

terkumpul menjadi jelas dan maksimal.

Pesan-pesan yang terkandung dalam webcomic WEE!!! kemudian

kami teliti dan klasifikasikan menjadi beberapa aspek pesan yaitu pesan

akidah, pesan syariah dan pesan akhlak. Berdasarkan kemampuan, peneliti

memiliki uraian analisa sebagai berikut:

1. Analisis Pesan Akidah

Dalam komik WEE!!! pada episode 2, 4, dan 6

menggandung pesan aqidah.

Aqidah adalah sesuatu yang mengharuskan hati

membenarkannya, yang membuat jiwa menjadi tenang dan

tentram kepadanya yang menjadi kepercayaan bersih dari

kebimbangan atau keraguan.65

65
Syekh Hasan Al-Banna, Aqidah Islam (yogyakarta: Percetakan Offset, 1979), hlm. 9
62

Sesuai dengan buku yang saya kutip pada bab II, buku

karya dari Slamet Untung tentang Muhammad Sang Pendidik

dijelaskan didalamnya bahwa akidah islamiyah selalu

berhubungan dengan persoalan utama tentang keimanan

sebagaimana tercantum dalam Rukun Iman, yaitu iman kepada

Allah, iman kepada malaikat-malaikat-Nya, iman kepada kitab-

kitab-Nya, iman kepada rasul-rasul-Nya, iman kepada hari akhir,

dan iman kepada takdir baik atau buruk.66

Pesan aqidah adalah pesan yang paling fundamental yang

masuk dalam topik pembahasan dakwah Islam. Dikarenakan

aqidah mengandung muatan aspek yang paling penting dalam

beragama. Pesan aqidah dalam beragama yang tertuang pada

dakwah mempunyai dampak besar bagi umat manusia. Sejatinya

aqidah membahas aspek keimanan yang melahirkan akhlak

sebagai wujud implementatif dari teori atau dogma.

Maka keimanan dan taqwa adalah hal yang paling dasar

bagi kaum muslim mukmin untuk dipelajari dan di hayati serta

dipraktekkan dalam kehidupan. Konsep aqidah sudah ditawarkan

oleh beberapa ulama dan cendikiawan muslim yang ahli di

bidangnya. Mulai dari ulama salaf hingga ulama kontemporer,

aqidah merupakan kajian utama untuk terus dikembangkan agar

menjadi solusi bagi perubahan zaman. Karena, aqidah ini adalah

dasar pokok dari dakwah islam. Maka dakwah ini ini diletakkan di
66
Slamet Untung, Muhammad Sang Pendidik, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2005), hlm. 96.
63

awal ketika manusia mengawali tahap-tahap dalam kehidupannya.

Kajian aqidah seputar iman dan keyakinan akan dzat yang di luar

kemampuan manusia adalah sangat penting bagi kehidupan

muslim mukmin. Disebabkan mempelajari aqidah ibarat

membangun pondasi awal dalam membangun rumah. Bila aqidah

itu kuat maka tahap pembangunan akan lancar hingga selesai.

Namun sebaliknya jika rapuh, maka tahap pembangunan akan

menemui hambatan dan kendala. Pesan dakwah aqidah dalam hal

ini ditransformasikan melalui lirik komik atau kandungan makna

dalam komik.

Setelah membaca dan memahami webcomic WEE!!!

dengan didukung data-data yang relevan dan teori yang peneliti

gunakan, maka terkait pesan aqidah yang terkandung dalam

webcomic WEE!!! terdapat pada episode 2, 4, dan 6. Pesan aqidah

yang terdapat pada komik tersebut adalah mengandung arti

bahwasannya webcomic WEE!!! mengajarkan kepada para

manusia tentang siapa yang memberi rahmat dan rasa kasih

sayang, karunia dan nikmat yang diberikan kepada makhluknya

diseluruh alam semesta. yang mana telah peneliti singgung pada

bab sebelumnya, yakni meyakini atau mengimani bahwa Allah

mengasihi, menyayangi dan memberi karunia serta nikmat kepada

makhlukNya diseluruh alam semesta. Pada komik berikut komikus

mengajak kita untuk senantiasa bersyukur atas nikmat karunia


64

yang Allah berikan serta dengan didasari dengan iman yang kuat

manusia bisa menjalani hidup dengan penuh ketenangan karena

dihatinya selalu ada Allah SWT sebagai tuhan satu-satunya yang

maha pengasih dan maha penyayang.

2. Analisis Pesan Syariah

Dalam komik episode 5 dan 4 mengandung pesan syariat.

Syariah secara bahasa berarti jalan ke tempat pengairan

atau jalan yang harus diikuti. Secara istilah Syariah merupakan

jalan hidup muslim yang memuat ketetapan-ketetapan Allah dan

ketentuan RasulNya, baik berupa larangan maupun perintah,

meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia.67

Sumber-sumber Syariah:

a. Al-Qur’an

Al-Qur’an sebagai kitab suci umat islam adalah

firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

SAW, melalui malaikat Jibril untuk disampaikan

kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Al-

Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan

oleh Allah yang sekaligus sebagai penyempurna dari

kitab yang diturunkan sebelumnya.

b. Hadist

Hadist merupakan sumber hukum kedua setelah Al-

Qur’an yang memuat segala ucapan, ketetapan maupun


67
Abdul Mujib, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: Pustaka Firdaus , 2002), Hlm 23
65

perbuatan Rasulluah SAW, yang didalamnya memuat

aturan pelaksanaan, tata cara ibadah, akhlak, ucapan

yang di nisbatkan kepada nabi Muhammad SAW.

c. Ijtihad

Ijtihad merupakan sebuah usaha para ulama untuk

menetapkan suatu putusan hokum islam. Berdasarkan

Al-Qur’an dan hadist, ijtihad dilakukan setelah nabi

Muhammad SAW wafat sehingga tidak bisa langsung

menanyakan kepada beliau tentang sesuatu hokum

maupun perihal peribadatan yang lainnya

Berdasarkan webcomic WEE!!! pesan dakwah Syariah

terdapat pada episode 5 dan 4 dimana yang di maksud dalam

komik tersebut adalah wadah bagi manusia untuk belajar lebih

dalam tentang agama islam(secara mendalam) agar kita menjalani

hidup sesuai dengan syariat-syariat islam dan terhindar dari jalan

kesesatan, sehingga kelak nanti kita bisa mendapatkan surganya.

Agama islam merupakan agama satu-satunya yang diridhoi oleh

Allah SWT, jadi sudah sepantasnya kita sebagai umat islam untuk

bisa lebih dalam mempelajari dan memahami agama kita sendiri,

karena bagaiamanapun kita hidup harus sesuai pedoman ataupun

ketetapan yang telah di buat oleh Allah SWT agar kita bisa

selamat dunia maupun akhirat.

3. Analisis Pesan Akhak


66

Secara teori akhlak berarti budi pekerti. Budi pekerti disini

artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan tingkah laku

seseorang, baik itu tingkah laku yang baik maupun tingkah laku

yang tidak baik. Bidang akhlak merupakan aspek ajaran Islam

yang amat penting. Sampai-sampai dalam salah satu hadits, Nabi

pernah mengatakan:

“Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang

baik” (H.R.Malik dari Abu Hurairah r.a)

Misi dakwah Nabi tersebut sesuai dengan tujuan dakwah

Islam, yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga mencapai

tingkat akhlak mulia.68

Dalam Bab II sudah peneliti paparkan bahwa nilai akhlak

dibedakan menjadi banyak jenis. Diantaranya akhlak terhadap

allah, akhlak terhadap rasulullah akhlak terhadap sesama mausia,

dan Akhlak kepada Lingkungan Masyarakat.

Setelah melakukan pengkajian terhadap webcomic WEE!!!

terdapat pesan-pesan dakwah tentang akhlak, adapun macam-

macam pesan dakwah tentang akhlak yang sesuai dengan teori

maupun data adalah sebagai berikut:

a. Akhlak Mahmudah

Di dalam webcomic WEE!!! pada episode 17

terkandung pesan sabar dimana yang dimaksud

68
Azhar Basyir, Pendidikan Agama Islami (Aqidah), (Yogyakarta: Perpustakaan Fakultas Hukum
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 1995), hlm. 35.
67

menajadi tindakan menahan diri dari hal-hal yang ingin

dilakukan, menahan diri dari emosi, dan bertahan serta

tidak mengeluh pada saat sulit atau sedang mengalami

musibah.

Kesabaran erat kaitannya dengan keikhlasan. Ini

menjadi modal yang paling penting dalam kehidupan

bermasyarakat. Dengan kesabaran, manusia bisa

menjadi bernilai. Hal ini memang harus dimiliki dalam

jiwa para manusia agar bisa memiliki akhlak yang baik.

b. Akhlak mazmumah

Di dalam webcomic WEE!!! pada episode 2

terkandung pesan akhlak mazmunah dimana yang

dimaksud tentang hal negatif mencuri, akan semakin

jauh dari petunjuk Allah SWT, karena setiap dosa yang

dilakukan akan membekas di hatinya dan bila ia tidak

mengentikan maka akan semakin terjerumus.

Dalam islam, mengindari perilaku mencuri dengan

cara mensyukuri nikmat Allah SWT.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis yang penulis lakukan, dalam

webcomic WEE!!! terdapat pesan-pesan dakwah aqidah, syariah, dan

akhlak. Pesan-pesan dakwah ini komikus tunjukkan melalui cerita yang

dibuat.

Pesan dakwah aqidah iman kepada Allah terdapat pada episode 2,

dan pesan dakwah aqidah iman kepada kitab-kitab Allah terdapat pada

episode 6, serta pesan dakwah aqidah iman kepada qada dan qadar terdapat

pada episode 4 panel 17. Kemudian pesan dakwah syariah ibadah

bersedakah ditunjukan oleh komikus melalui cerita dalam komik yang

berada pada episode 14. Sedangkan pesan dakwah syariah muamalah jual

beli ditunjukan pada episode 4 panel 4.

Selain itu pesan dakwah akhlah mahmudah ditunjukan pada

episode 17. Sedangkan pesan dakwah akhlak mazmumah ditunjukan pada

episode 3.

B. Saran

Setelah penulis menelaah tentang pesan-pesan dakwah yang

terkandung dalam webcomic WEE!!! karya Amoeba. uwu ada beberapa

saran yang perlu disampaikan antara lain:

1. Pendakwah

69
70

Dakwah melalui webcomic (komik online) perlu dilakukan

terus menerus oleh para da‟i agar dapat menyesuaikan dengan

keadaan zaman sekarang. Selain itu juga dapat menjangkau

para mad‟u secara luas tanpa batasan ruang dan waktu. Selain

itu juga dengan menggunakan komik sebagai media dakwah

akan menjadikan kegiatan berdakwah menjadi lebih kreatif dan

menarik. Disamping itu pula dengan perilisan webcomic dapat

bertahan lebih lama, karena webcomic ini terekam dalam dunia

maya. Webcomic juga dapat dibaca oleh masyarakat dimana

saja mereka berada dan kapunpun mereka menginginkannya.

2. Pembaca

Setelah mengetahui pesan-pesan dakwah yang terkandung

dalam webcomic WEE!!! karya Amoeba. uwu, hendaknya para

pembaca dapat termotivasi dan terdorong dalam

mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

dilakukan agar dapat mendapatkan kebahagiaan dunia dan

akhirat.

3. Penulis

Untuk penelitian selanjutnya agar meneruskan penelitian

dengan menggunakan metode yang lain seperti analisis

semiotika atau analis isi wacana untuk mengetahui isi konten

webcomic WEE!!! tersebut.


71

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Yatimin. 2007, Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta :


Amzah

Abdul Karim Zaidan, 2001 Ushulud al-Dakwah, Bairut :Muassaah al-Risalah.

Arifin M. 1991, Ilmu Pendidkan Islam,Jakarta : Bumi Aksara.

Angkat, Selintas Sejarah Komik Indonesia

Aziz Ali. 2009, Ilmu Dakwah, Jakarta : Kencana

Basyir Azhar. 1995, Pendidikan Agama Islami (Aqidah), Yogyakarta:


Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Bonneff Marcell. 2001, Komik Indonesia, Cet. II. KPG, kota. Sumadi Eko. 2015,
Dakwah dan media, dalam AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran
Islam, Vol 4, No 1

Daryanto. 2015, Media Pembelajaran, Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani


Sejahtera.

Hasan Al-Banna Syekh. 1079, Aqidah Islam, Yogyakarta : Percetakan Offset.

Hamzah Ya’cub. 1986, Publisistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership,


(Diponegoro: Bandung

Hasanudin. 1996, Hukum Dakwah, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya.

Hefni Harjani dan Saputra Munzier. 2006, Metode Dakwah, Jakarta :


RahmadSemesta.

Hidayat Nur. 2015, Aqidah Akhlak dan Pembelajarannya, Yogjakarta: Penerbit


Ombak.

Ilaihi Wahyu. 2010, Komunikasi Dakwah, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


72

Jafar Iftitah. 2018, Bentuk-Bentuk Pesan Dakwah dalam Kajian Al-Qur’an,


Surabaya: Al-Ikhlas.

Koentjaranigrat dan Hasan Fuad, , 1997 beberapa Asaz Metodologi Ilmiyah,di


dalam Koentjaranigrat (Ed),Metodologi Penelitian Masyarakat, Jakarta :
Gramedia.

Kreativv.com. 2022, Apa Itu Webtoon

Lestari Fitriana Annisa. 2020, lmu Komunikasi, Jurnal Ilmu Komunisi, Vol 4 No
1

Lihat, Al-Maraghi, op.cit., Juz XVII.

Lihat, Tafsir al-Qurthubi III/234 dan Tafsir Ibnu Katsir II/223 2009 Jakarta:
Pustaka Azzam,

Meier Bernard dan Franz Kurt. 1986, Membina Minat Baca Anak. Penerjemah
(Bandung: Remadja Karya.

Moleong Lexy J. M.A. 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif

Mujib Abdul. 2002, Kamus Istilah Fiqih, Jakarta: Pustaka Firdaus.

Munir M. 2006, Manajemen Dakwah, Jakarta: Prenada Media

Mursyidin Hidayatul Mahfuzh Ali Syaeh, 1970 terj. Dra. Hadijah Nasution
Jogjakarta

Mutiara Ihya Muhammad Al-Ghazali Ulumuddin. 2008, Bandung: Mizan.

Nasir Moh. 2003, Metode penelitian Jakarta : Ghalia Indonesia.

Pahlawan Kahatib. 2007, Manajemen Dakwah Dari Dakwah Konvensional


Menuju Dakwah Kontemporer, Jakarta : Sinar Grafika Offset.

Plunket M E. 1983, Comic Strip, dalam Grolier Academic Enyclopedia, Vol 5


(United States of America: Grolier Internasional.

Poerwadarminta. 1986, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka


73

Prof.Dr. Muhtadi Saeful Asep. 2003 komunikasi dakwah, teori, pendekatan, dan
aplikasi, Bandung : Simbios Remaja Rosdakarya.

Purwodarminto. 1984, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:PN.Balai


Pustaka.

Sasongko Setiawan G. 2005, Kartun Sebagai Media Dakwah, Jakarta : Sisma Digi
Media.

Sholahudin Dindin. 2019, Komik Sebagai Media Dakwah Jurnal komunikasi dan
penyiaran islam, Vol 4 No 4.

S.Kinanti terj, Scott McCloud. 2008. Understanding Comics: Memahami Komik.


Jakarta, Kepustakaan Populer Gramedia.

Soedarso Nick. Komik: Karya Sastra Bergambar, Jurnal Humaniora Vol 6 No 4.

Sudiana Dendi. 1986, Komunikasi Periklanan Cetak, Penerbit Remadja Karya,


Bandung.

Sugiyono. 2017, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung :


Alfabeta

Syahrul dan Syaam. 2018, Pesan Dakwah Dalam Tradisi Bugis Di Kecamatan
Tanete” Jurnal Al-Khitabah, Vol: 4 No 1

Syukir Asmuni. 1983, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya : Al-Ikhlas.

Tabroni dan Suprayogo Imam. 2001 Metodologi Penelitian Sosial-Agama,


Skripsi Sarjana Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Ulya Siti. 2019, Komik Sebagai Media Dakwah Jurnal Komunikasi Penyiaran
Islam, Vol 4, No 4.

Untung Slamet. 2005, Muhammad Sang Pendidik, Semarang : Pustaka Rizki


Putra..

White Manning David. 1975, Comics, dalam Encyclopedia Americana, Vol 7


(New York: Americana Corp.
74

Zaidan Karim Abdul. 1980, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, (Alih bahasa: M.


Asywadie Syukur), Media Dakwah, Jakarta.

Zainudin. 2004, Al Islam 1 : Aqidah dan Ibadah, Jakarta: Pustaka Setia


75

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap : Mohammad Naufal Amrullah

2. Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 09 Oktober 1997

3. Alamat : Salam Manis RT 03 RW 12 Pekalongan

Utara Kota Pekalongan

4. No. Hp : 08979516897

5. Motto Hidup : Jika saya menyerah sekarang, saya akan

menyesalinya.

6. Pendidikan :

2004-2009 : SD Kandang Panjang 11 Kota Pekalongan

2009-2012 : SMP 12 Kota Pekalongan

2014-2016 : SMA Islam Kota Pekalongan

7. Email : noppallll13@gmail.com

8. Nama Orang Tua :

Ayah : Kurniadi

Ibu : Fasikhah

9. Alamat Orang Tua : Salam Manis RT 03 RW 12 Pekalongan

Utara Kota Pekalonga


76

Anda mungkin juga menyukai