SKRIPSI
Oleh:
ISTIQAMA
NIM: 190102004
FAKULTAS SYARIAH
2023
PENGESAHAN SKRIPSI
i
Skripsi yang berjudul “Upaya Mempertahankan Keutuhan Rumah
Tangga Pasangan Kawin Hamil (Studi Kasus Air Besar RT.004/RW.017
Desa Batu Merah Ambon) yang disusun oleh saudari ISTIQAMA, Nim:
190102004 Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah,
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon. Telah diuji dan dipertahankan dalam
sidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada tanggal 21 Juli 2023, dan
dinyatakan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar
Sarjana Hukum (SH) di Fakultas Syariah pada Program Studi Hukum Keluarga
Islam.
DEWAN MUNAQASYAH
Diketahui Oleh
PERNYATAAN Dekan Fakultas Syariah
KEASLIAN IAIN Ambon
ii
NIM : 190102004
Penyusun
ISTIQAMA
NIM. 190102004
A. Transliterasi
1. Konsonan
Huruf-huruf Arab ditransliterasi ke dalam huruf Latin sebagai berikut:
b : ﺐ z : ﺯ f : ﻒ
iii
t : ﺖ s : ﺱ q : ﻕ
ts : ﺚ sy : ﺵ k : ﻙ
j : ﺝ sh : ﺹ l : ﻝ
h : ﺡ dh : ﺽ m : ﻡ
kh : ﺥ th : ﻁ n : ﻥ
d : ﺩ dz : ﻅ h : ﻫ
dz : ﺫ ‘ : ﺃ w : ﻭ
r : ﺮ g : ﻍ y : ﻱ
Hamzah ( ) ﺀyang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa
diberi tanda apapun. Jika hamzah tersebut terletak di tengah atau di akhir,
maka ditulis dengan tanda ( ‘)
2. Vokal dan Diftong
a. Vokal atau bunyi (a), (i), dan (u) ditulis dengan ketentuan sebagai
berikut:
pendek panjang
fathah a ā
kasrah i ī
dhummah u ū
b. Diftong yang sering dijumpai dalam tmransliterasi ialah (ay)
dan(aw), misalnya bayn( ) ﺒﻴﻥdan qawl ( ) ﻗﻭﻝ.
3. Syaddah dilambangkan dengan konsonan ganda.
4. Kata sandang al- (alif lām ma’rifah) ditulis dengan huruf kecil,
kecualijika terletak di awal kalimat. Dalam hal ini kata tersebut ditulis
dengan huruf besar (Al-), contohnya :
Menurut pendapat al-Zuhaili, kaedah tersebut….
Al-Zuhaili berpendapat bahwa kaedah tersebut….
5. Tā’ marbuthah( ) ﺓditransliterasi dengan t, tetapi jika tā’ marbuthah
terletak di akhir kalimat, maka ia ditransliterasi dengan huruf “h”.
contohnya : Al- risālat al-mudarrisah
6. Kata atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah istilah arab yang
belum menjadi bagian dari perbendaharaan Bahasa Indonesia. Adapun
iv
istilah yang sudah menjadi bagian dari perbendaharaan Bahasa Indonesia,
atau sudah sering ditulis dalam Bahasa Indonesia, tidak ditulis lagi
menurut cara transliterasi di atas, misalnya perkataan Alquran (dari Al-
Qur’an), dan sunnah.
Bila istilah itu menjadi bagian dari teks yang harusditransliterasi
secara utuh, misalnya :
Fiy dzilāl al-Qur’ān;
Al-Sunnah qabl al-tadwīn;
Al-‘Ibarat bi ‘umum al-lafzh lā bi khushūsh al-sabab
7. Lafzh al-jalalah ( ) ﺍﷲyang didahului partikel seperti huruf jar dan huruf
lainnya atau berkedudukan sebagai mudhāf ilayh (frasa nominal)
ditransliterasi tanpa huruf hamzah. Contohnya : dinullāh, billāhAdapun
tā’ marbuthah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz al-jalālah,
ditransliterasi dengan huruf t. contohnya :hum fiy rahmatillāh
B. Singkatan
Beberapa singkatan yang dibakukan adalah :
1. Swt. = Subhānah wa ta’ālā
2. Saw. = Shalla Allāh ‘alayhi wa sallam
3. R.a. = Radhy Allah anh
4. H. = Hijriah
5. M. = Masehi
6. H.R… = Hadits Riwayat
7. w. = wafat
8. Q.S. (…) : 5 = Quran, Surah…, ayat 5.
MOTTO
v
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai
(dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk (urusan yang lain).
PERSEMBAHAN
vi
beliau mampu mendidik penulis, memotivasi, memberikan dukungan
hingga penulis mampu menyelesaikan studinya sampai sarjana.
2. Pintu surgaku, Ibunda Ariama. Beliau sangat berperan penting dalam
menyelesaikan program studi penulis, beliau juga memang tidak sempat
merasakan pendidikan sampai di bangku perkuliahan, tapi semangat,
motivasi serta do’a yang selalu beliau berikan hingga penulis mampu
menyelesaikan studinya sampai sarjana.
3. Untuk Om dan Tante, Saiful Arif, Ariani, dan Fauziah. Terimakasih telah
membantu membiayai perkuliahan penulis dari awal perkuliahan hingga
penulis bisa menyelesaikan studi sampai sarjana.
4. Dosen pembimbing saya, Bapak Hasan, M.Ag selaku pembimbing I dan
Ibu Harni Kelderak, MH selaku pembimbing II. Terimakasih telah rela
mengorbankan dan merelakan waktunya untuk membimbing saya selama
proses tugas akhir ini. Semoga segala yang diberikan menjadi amal jariyah
untuk akhirat kelak.
5. Untuk kedua adikku, Farhan Aufar dan Arsifa Salsabila. Terimakasih
sudah menjadi Mood boster untuk penulis. Semoga selalu diberkahi dan
diberikan kesehatan.
6. Untuk kakak sepupu, Tirta Awaludin dan Fardianty Nadila. Terimakasi
telah memotivasi, membantu dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada teman-teman seperjuangan saya yaitu Juliatika ishlah sangadji,
Nilasari kamaludin, Nurjannah opier, Nursafitri layadi, Wajahudin
rumakat, Ilham tarmidi dan Fajar pande bula.
8. Terakhir, terimakasih untuk diri sendiri, karena telah mampu berusaha
keras dan berjuang sejauh ini. Mampu mengendalikan diri dari berbagai
tekanan diluar keadaan dan tak pernah memutuskan menyerah sesulit
apapun proses penyusunan skripsi ini dengan menyelesaikan sebaik dan
semaksimal mungkin, ini merupakan pencapaian yang patut dibanggakan
untuk diri sendiri.
vii
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis yang senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
KATA PENGANTAR
viii
Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat dan
salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Al-Mustafa Muhammad SAW. serta
keluarga, sahabat dan seluruh umat beliau yang senantiasa berjuang dalam
menegakan islam.
Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar sarjana pada prodi
hukum Keluarga Islam Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN
Ambon).
Dalam penulisan ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan dan hambatan
baik secara kualitas maupun kuantitas. Semua ini didasarkan atas doa dan usaha
penulis. Walaupun tulisan ini jauh dari kesempurnaan dan banyak keterbatasan
yang dimiliki penulis. Olehnya dalam kesempatan ini penulis membutuhkan kritik
dan saran yang membangun dalam rangka kesempurnaan penulisan ini
selanjutnya.
Pasalnya penulisan ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah
berpartisipasi baik pikiran maupun tenaga. Sehingga pada akhirnya dengan
kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Arfan Hasan & Ariama, selaku keluarga besar (Kedua Orang Tua) Penulis.
2. Dr. Zainal Rahawarin, M.SI., Selaku Rektor IAIN Ambon, Wakil Rektor I
Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Adam Latuconsina,
M.Si , Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan
Keuangan Dr. Ismail Tuanany, M.M ,Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. M. Faqih Seknun, M.Pd.
3. Dr. H. Anang Kabalmay, MH., Selaku Dekan Fakultas Syari’ah, Dr.
Nasarudin Umar, MH, Selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr.
Roswati Nurdin, MH.I, Selaku Wakil Dekan II Administrasi Umum
Perencanaan dan Keuangan & Dr. Ahmad Lonthor, MH.I, Selaku Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Fakultas Syariah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon.
ix
4. Farid Naya, M.SI., Selaku Ketua Jurusan, dan Harni Kelderak, MH.,
Selaku Sekertaris Jurusan dan Staf Jurusan Hukum Keluarga Islam
Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Ambon, yang telah banyak
memberikan waktu, bimbingan dan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Hasan , M.Ag .,Selaku pembimbing I dan Harni Kelderak , MH., Selaku
pembimbing II. Atas pengorbanan yang senantiasa meluangkan waktu,
tenaga dan fikiran guna membimbing, serta memberikan petunjuk kepada
penulis hingga selesainya skripsi ini.
6. Dr. Husin Anang Kabalmay,MH., Selaku penguji I dan Dr. Nadhifah
Attamimi, MSi., Selaku penguji II yang telah meluangkan waktu,
memberikam masukan, kritik dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak dan ibu dosen serta keluarga besar civitas akademika IAIN Ambon
yang telah membina dan membekali ilmu pengetahuan dan atas pelayanan
yang baik selama perkuliahan, semoga jasa-jasanya diberkahi oleh Allah
SWT.
8. Saudara dan keluarga besar dari Bapak dan Mama, Bapak La sapar,
Bapak Saiful Arif, Ibu Fauzia, Ibu Ariani dan semua kakak sepupu dan
adek sepupu yang selalu mendoakan, yang senantiasa memberi kasih
sayang, memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan
perkuliahan ini hingga selesai. Terima kasih banyak untuk segalanya.
9. Teman-teman Program Studi Hukum Keluarga Islam Angkatan 2019
terima kasih atas dukungan, doa dan semangat yang diberikan kepada
penulis.
10. Semua pihak yang namanya tidak disebut satu persatu, terimakasih atas
bantuannya kepada penulis selama menempuh studi S1, kiranya Allah
SWT memberikan balasan yang berlimpah ganda atas semua bantuan
dandukungan yang di berikan. Akhirnya Kepada Allah SWT penulis
serahkan semuanya. Semoga apa yang di paparkan dalam skripsi ini, dapat
berguna bagi pembaca.
x
Demikian kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak
langsung turut membantu penyelesaian skripsi yang tidak bisa disebut
namanya satu persatu, semoga diberkahi oleh Allah SWT. Harapannya
semoga skripsi ini dapat berguna untuk bahan ilmiah kedepannya.
Penulis
ISTIQAMA
1901020004
DAFTAR ISI
xi
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................
.............................................................................................................................xii
ABSTRAK ...........................................................................................................
.............................................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
xii
E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 43
A. KESIMPULAN ....................................................................................... 58
B. SARAN .................................................................................................... 59
ABSTRAK
Nama : Istiqama
Nim : 190102004
Judul : Upaya Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangga Pasangan
Kawin Hamil (Studi Kasus Air Besar RT.004/RW.017 Desa
Batu Merah Ambon)
xiii
Pembahasan yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu Bagaimana Upaya
Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangga Pasangan Yang Kawin Hamil. Apa
saja upaya pasangan kawin hamil untuk mencapai keutuhan rumah tangganya.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Upaya Mempertahankan
Keutuhan Rumah Tangga Pasangan kawin hamil (Studi Kasus di Desa Batu
Merah RT 04/ RW 17 Kota Ambon). Untuk mengungkap permasalahan tersebut
secara mendalam peneliti menggunakan metode penelitian lapangan (field
research) yaitu pengumpulan data secara langsung dilapangan dan data
dikumpulkan melalui kepustakaan (library research).
Teknik pengumpulan data ini menggunakan (dokumentasi dan
wawancara). Sedangkan untuk responden peneliti ini adalah Pasangan kawin
hamil, dan Ketua RT Desa Batu Merah RT 04 RW 17 Kota Ambon. Dari hasil
penelitian yang dilakukan yaitu: Upaya Mempertahankan Keutuhan Rumah
Tangga Pasangan Kawin Hamil adalah pertama berkomitmen yang kuat, kedua
saling menghargai, ketiga saling percaya, keempat berkomunikasi dan
membudayakan keterbukaan kelima memenuhi nafkah, keenam saling mencintai
dan menyayangi.Bahwasannya pasangan kawin hamil di Desa Batu Merah RT 04/
RW 17 Kota Ambon tetap mampu menjaga keutuhan di dalam rumah tangganya
dengan upaya-upaya yang mereka lakukan.
Seperti salah satu kunci kebahagian yang hampir semua subjek
berdominan dengan berkomunikasi dan membudayakan keterbukaan. Supaya bisa
melalui semua permasalahan yang sedang dihadapi dan pasangan suami istri
sama-sama berusaha belajar mencari solusi setiap ada konflik, yang mana
berupaya agar tetap tentram dan utuh dalam rumah tangganya.
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Allah swt, menciptakan wujud manusia dalam dua jenis kelamin laki-laki
dan perempuan. Antara ke dua jenis manusia itu terdapat perbedaan, baik dari
segi fisik maupun dari segi sifatnya. Penciptaan manusia dilengkapi dengan akal
dari segi materi maupun mental, sebab pernikahan itu bukanlah hanya sekedar
melepaskan hawa nafsu belaka tetepi juga dituntut tanggung jawab penuh bagi
suatu keluarga yang bahagia dengan dasar cinta kasih sayang untuk memperoleh
1
Soemiyati, Hukum Perkawinan Dalam Islam dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974, (Jakarta :
Libety, 1993), h. 12
2
Nenan Julir, Pencatatan Perkawinan di Indonesia Perspektif Ushul Fikih, Jurnal Mizani, Vol. 4,
No. 1, 2017
1
Pernikahan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha Esa. 3 Oleh karena itu
yang tertera pada pasal 2 Kompilasi Hukum Islam menegaskan bahwa pernikahan
adalah suatu akad yang kuat untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya
merupakan suatu hal ibadah. Perkawinan disebut juga pernikahan, berasal dari
kata nikah yang menurut bahasa artinya mengumpulkan, saling memasukkan, dan
Pernikahan dilihat dari segi agama, dalam agama pernikahan itu dianggap
sesuatu yang suci. Upacara pernikahan adalah upacara yang suci, kedua
hidup yang penuh cinta dan kasih sayang, sekaligus memenuhi kebutuhan biologis
kehormatan dan juga tujuan ibadah. Selain itu tujuan pernikahan adalah untuk
bersangkutan, keluarga dan masyarakat. Tujuan yang lebih utama adalah menjaga
ras manusia dari keturunan yang rusak, sebab dengan pernikahan akan jelas
nasabnya.5
3
Tim Redaksi Nuansa Aulia, Kompilasi Hukum Islam, (Cet 4), (Bandung: Nusantara Aulia,
2012), h. 76
4
Abd Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana 2003), h. 7
5
K. N. Sofyan Hasan dan Warkum Sumitro, Dasar-Dasar Memahami Hukum Islam di Indonesia
(Surabaya: Usaha Nasional, 1994), h.113
2
Segi sosial, pernikahan bertujuan untuk membentuk keluarga yang diliputi
rasa cinta dan kasih sayang sebagai dasar dari bangunan umat yang dicita-citakan
oleh Islam. Rasulullah melarang untuk hidup menyendiri dengan tidak kawin,
sebab jatuhnya hukum itu karena melanggar peraturan hidup, susunan masyarakat,
melanggar kesopanan dan merampas hak orang lain yang sah dimilikinya.
perempuan yang tidak atau belum diikat dalam pernikahan tanpa disertai unsur
keraguan dalam hubungan seksual tersebut yang keduanya tidak ada ikatan
pernikahan yang sah7. Sedangkan hukum bagi orang perzinaan dalam agama Islam
sudah jelas, yaitu diancam pidana had bagi laki-laki maupun perempuan.
memberikan ketegasan bagi pelaku zina dengan hukuman yang berat agar menjadi
efek jera bagi pelaku perzinaan, namun ketentuan hukum di atas tidak mutlak
6
Kamal Mukhtar, Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan (Jakarta: Bulan Bintang, 1993),
h.23
7
Abdul Aziz Dahlan, et all., Ensiklopedi Hukum Islam, (Jilid 6; Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve,
1996), h. 2026
3
Di dalam masyarakat yang cukup menonjol pada saat ini merupakan
pergaulan bebas sebagai pengaruh dari kemajuan zaman dimana dua orang
berlawanan jenis tidak malu lagi duduk berduan, gandengan tangan, bahkan
salah satu faktornya adalah pergaulan bebas.8 Padahal kehamilan diluar nikah
adalah merupakan sebuah aib yang harus ditutupi, maka salah satu cara yang
dilakukan adalah dengan menikahkan wanita yang hamil tersebut. Oleh karena itu
kemaslahatan itu, dan tidak ada dalil yang menunjukan atas pengakuannya atau
pembatalannya.
yang cukup menonjol pada saat ini yaitu hamilnya seorang gadis yang belum
Status pernikahan yang telah dilakukan memang sah, baik dilakukan saat
hamil atau setelah melahirkan. Maka status anaknya adalah sah. Dan hal ini
membawa implikasi bahwa anak yang pada hakikatnya anak zina, secara formal
dianggap menjadi anak yang sah9. Pada sisi lain, sebagian hak anak gugur secara
hukum, secara yuridis tidak memiliki ayah. Sehingga laki-laki yang menghamili,
tidak bisa menjadi wali nikah dalam status ayah kandung bila yang lahir wanita.
8
Saifuddin ASM, Membangun Keluarga Sakinah (Tangerang: PT.Agromedia Pustaka, 2000), h.
29
9
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), h.226
4
Begitu juga tidak terjadi waris mewarisi, baik yang lahir wanita atau laki-laki.
Keutuhan rumah tangga adalah gambaran suatu keadaan yang dibina oleh
setiap anggota keluarga, terutama suami dan istri untuk bisa terus menjaga,
berpegang teguh pada prinsip, norma dan tujuan yang di sepakati bersama sejak
semula.11
dilandasi dengan ibadah kepada Allah. Dengan begitu, situasi dan kondisi
keluarga menjadi harmonis dan menjadi keluarga yang ideal. Hal ini tentu saja
Beda dengan pernikahan yang tidak berlandasan syari’at Islam, tentu saja
kehidupan keluarga. Seperti pernikahan yang didahului akibat hamil di luar nikah,
dosa, aib yang selalu berada pada dirinya, sehingga hal ini menjadikannya kurang
10
Saifuddin ASM, Membangun Keluarga Sakinah (Tangerang: PT.Agromedia Pustaka, 2000), h.
27-28
11
Andarus Darahim, Membina Keharmonisan dan Ketahanan Keluarga, (Jakarta: Institut
Pembelajaran Hidup, 2015), h. 45-46
5
Hal semacam itu terjadi di Desa Batu Merah RT, 004/ RW 017 Arbes
Hamil. Karena kehamilan di laur nikah adalah aib bagi keluarga, oleh sebabnya
orang tua akan segera menutupi aib tersebut dengan menikahkan putrinya jika
yang dilaksanakan di Desa Batu Merah RT, 004/ RW 017 Arbes Kecamatan
Sirimau kota Ambon karena tepaksa, dalam tanda kutip terpaksa melakukan
pernikahan hamil yang hanya untuk bertujuan menutupi aib bagi keluarga, yakni
adanya bertujuan semata-mata sebagai nilai ibadah kepada Allah swt, menjaga
dan memelihara keturunan yang sah, dan untuk mencegah perzinaan agar tercipta
membahagiakan, pasangan baru harus bersiap-siap untuk memulai awal yang baik
Sedangkan yang terjadi Desa Batu Merah RT, 004/ RW 017 Arbes
Kecamatan sirimau Kota Ambon, pasangan yang Kawin Hamil tetap bisa bertahan
Berdasarkan uraian di atas, maka yang akan peneliti bahas tentang Upaya
di Desa Batu Merah RT, 004/ RW 017 Arbes Kecamatan Sirimau Kota Ambon).
12
Awalludin, (Wawancara dengan Bapak, selaku Imam Masjid Desa Padang Sepan), 16 february
2019
6
B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus dan tidak meluas dari pembahasan
C. Rumusan Masalah
tangga?
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
itu penelitian ini dapat dijadikan informasi yang berguna bagi penulis
7
2. Secara Praktis
tangga pasangan kawin hamil di Desa Batu Merah RT, 004/ RW 017
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
(studi kasus di Desa Batu Merah RT, 004/ RW 017 Arbes Kecamatan Sirimau
Tangga Akibat Dari Kawin Hamil (Studi Kasus Di Desa Air Pikat
internal yang terdapat pada diri individu (pelaku kawin hamil) dan dalam
keluarga, baik berupa fisik dan mental individu dan pola pendidikan orang
tua, serta dukungan dari orang tua. Kemudian faktor eksternal yang berasal
di luar diri individu (pelaku kawin hamil) ialah lingkungan. Metode dalam
9
kesimpulan penulisan yang akan dilakukan dengan peneliti bahwa dampak
dari pernikahan kawin hamil yaitu berdampak pada pelaku kawin hamil
dan keutuhan rumah tangga pelaku kawin hamil, serta pada orang tua
Dalam hal ini penelitian penulis berbeda dalam judul dan isi yang mana
Wanita Hamil Akibat Zina Dalam Tinjauan Hukum Islam” tahun 2017.
wanita hamil akibat zina adalah mubah (boleh) apabila yang menikahi
10
hamil akibat zina dibolehkan asalkan tidak ada suatu kemaksiatan atau
kemungkaran13.
Dalam hal ini penelitian penulis berbeda dalam judul dan isi yang
nikah, tempat dan isi wawancara memiliki perbedaan yang sangat beda.
Terhadap Wali Yang Menikahkan Wanita Hamil Akibat Zina” tahun 2019.
telah melakukan hubungan suami istri sebelum menikah, dengan kata lain
keduanya sudah berzina. Hamil akibat zina adalah seseorang yang belum
ikatan perkawinan yang sah, dalam hal ini hukumnya haram. Apabila
orang tua atau wali yang menikahkan anak zina, dan apabila wanita itu
wali yang menikahkan wanita hamil akibat zina, bahwasannya hukum wali
13
Amin Hanafia, Menghadiri Walimatul Urs Wanita Hamil Akibat Zina Dalam Tinjauan Hukum
Islam, Skripsi (IAIN Bengkulu, Bengkulu), 2017
14
M.Iqbal Fajrurrahman, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Wali Yang Menikahkan Wanita Hamil
Akibat Zina, Skripsi (IAIN Bengkulu, Bengkulu), 2019
11
Dalam hal ini penelitian penulis berbeda dalam judul dan isi yang
nikah, tempat dan isi wawancara memiliki perbedaan yang sangat beda.
haromonisan rumah tangga akibat dari kawin hamil dan dalam metode
Islam terhadap wali yang menikahkan wanita hamil akibat zina dan
B. Landasan Teoritis
1. Pengertian Perkawinan
ketentraman serta kasih sayang dengan cara yang diridhai Allat swt. 15
Dalam konsep Islam mempunyai nilai ibadah, sehingga yang tertera pada
suatu akad yang kuat untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya
15
Ilmu Fiqh, (Jakarta: Departemen Agama,1982), Jilid II, h. 49
12
Perkawinan disebut juga pernikahan, berasal dari kata nikah yang
yaitu akad yang dengannya menjadi halal hubungan seksual antara pria
an-Nur [24]: 32
Ada beberapa definisi nikah yang dikemukakan para ahli Fiqh. Namun
secara prinsipil tidak terdapat perbedaan yang berarti kecuali pada sisi
segaja.
16
Abd Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana 2003), h. 7
17
Mohd. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h.
18
Departemen Agama RI Al-Hikmah, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Diponegoro,
2010), h.354
13
c. Menurut Imam Malik nikah adalah akad yang mengandung
masing-masing.
dilarang.20
14
upacara yang suci, kedua mempelai dijadikan sebagia suami-istri atau
yaitu rangkain ijab yang diucapkan oleh wali dan kabul yang
orang saksi.23
a. Tujuan Perkawinan
21
Departemen Agama RI Al-Hikmah, dan Terjemahnya al-Qur’an, (Bandung: CV. Diponegoro,
2010), h.77
22
Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam
23
Pasal 1 huruf c Kompilasi Hukum Islam
15
Dalam kompilasi hukum Islam perkawinan bertujuan untuk
rahmah24
yang sah akan muncul keturunan yang sah dan diakui dihadapan
kerusakan
24
Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam
25
Ilmu Fiqh, (Jakarta: Departemen Agama,1982), Jilid II, h. 62
26
Novita Lestari, “Problematika Hukum Perkawinan di Indonesia”, Jurnal Mizani, Vol. 4, No. 1,
2017
27
16
4. Menumbuhkan kesungguhan untuk bertanggung jawab menerima
adalah suatu kondisi yang diraskan suasana hati dan fikiran (jiwa)
17
membutuhkan satu dengan yang lain. Rahmah, yaitu pergaulan
semata-mata.31
pernikahan, yaitu:
30
Mardani, Hukum Keluarga Islam Di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2016). h. 93
31
A. Rahman I. Doi, Penjelesan Lengkap Hukum-Hukum Allah (Syari’ah), (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2002), h. 152-153
18
a. Menjaga kemaluan suami-istri dan membatasi pandangan
19
f. Berbagai urusan rumah tangga dan keluarga dapat tertanggani
b. Hikmah Perkawinan
bagi kehidupan manusia karena adanya beberapa nilai yang tinggi dan
beberapa tujuan utama yang baik bagi manusia, mahluk yang dimuliakan
Allah swt. Untuk mencapai kehidupan yang bahagia dan menjauhi dari
1. Nikah (kawin) adalah jalan alami yang paling baik dan sesuai untuk
32
Mardani, Hukum Keluarga Islam Di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2016). h. 95
33
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh Munakahat, (Jakarta:
Amzah, 2009), h. 39
20
segar, jiwa jadi tenang, mata terpelihara dari yang melihat yang haram
21
lagi saling menyayangi merupakan masyarakat yang kuat lagi
bahagia.34
seorang wanita yang hamil di luar nikah, baik dikawini oleh laki-laki yang
akad nikah.35 Oleh itu jika ada seseorang memaksa menikahi wanita yang
suaminya meninggal dunia dan dia dalam keadaan hamil maka hal tersebut
fikih, karena kitab fikih itu sering diindentikkan sebagai kitab agama,
yang hina.
34
Tihami, Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap, (Jakarta: Rajawali Pers,
2014), h.19
35
Abd Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana 2003), h. 124
22
dengan status anak yang dilahirkan oleh perempuan yang telah hamil itu,
pakar hukum mengkaji hal tersebut dan selanjutnya dibuat aturan yang
aturan hukum nikah hamil akibat zina, yaitu wanita hamil dapat
hasil zina akibat zina untuk dinasabkan kepada pria yang menikahi wanita
hamil.
a. Seorang wanita hamil diluar nikah dapat dikawinkan dengan pria yang
menghamilinya
legalisasi perzinaan.
36
Kompilasi Hukum Islam Pasal 53
23
Pendapat ulama mengenai hukum mengawini wanita hamil di luar
telah berzina.
37
Abd Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana 2003), h. 124-125
38
Departemen Agama RI Al-Hikmah, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Diponegoro,
2010), h.558
24
hamil. Hal ini dikarenakan kehamilannya itu tidak ada harganya di
mata agama.
tidak ada iddah. Karena wanita hamill zina tersebut tidak mempunyai
iddah, maka ia boleh kawin pada masa kehamilan, tetapi tidak boleh
zina pada masa hamil, untuk menjaga sperma dan memelihara dari
adalah karena persetubuhan, baik melaui akad nikah yang sahih, fasid
bahkan karena zina. Oleh karena itu, wanita hamil di luar nikah tetap
kandungannya.39
Keutuhan adalah kata sifat yang berasal dari utuh yang berarti keadaan
sempurna, tidak rusak, tidak kurang suatu apa, tak ada yang hilang dan
39
Mamed Hamaedillah, Status Hukum Akad Nikah Wanita Hamil dan Anaknya, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2002), h.37
25
sebagainya. Rumah tangga merupakan sebuah pondasi yang paling dicintai
sebagai bangunan yang kuat dan kokoh, yang dapat mencapai tujuan-
Rumah tangga yang didirikan di atas pondasi Islam yang sejati akan
menjadi rumah tangga yang bertahan sepanjang hayat dan tidak akan
terpecah belah.
Keutuhan rumah tangga adalah gambaran suatu keadaan yang dibina oleh
setiap anggota keluarga, terutama suami dan istri untuk bisa terus menjaga,
dengan berpegang teguh pada prinsip, norma dan tujuan yang di sepakati
40
Ahmad Kusyairi Suhail, Menghadirkan Surga di Rumah, (Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2007),
h.109
41
Andarus Darahim, Membina Keharmonisan dan Ketahanan Keluarga, (Jakarta: Institut
Pembelajaran Hidup, 2015), h. 45-46
26
perkawinan tidak hanya bersifat kebutuhan internal yang bersangkutan,
Jelaslah bahwa perkawinan itu ialah untuk menjalin rasa kasih sayang
suami istri wajib menciptakan kedamaian antara suami istri hingga dapat
Kehidupan berkeluarga adalah harapan dan niat yang wajar dari setiap
manusia. Pada umumnya setiap orang yang ingin atau akan memasuki
yang utuh kelaknya. Untuk itu dibutuhkan adanya persiapan yang matang
diantara keduanya.
hubungan yang terjadi antara dua gender yang berbeda dapat membagun
42
Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat I, ... h. 15
43
Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat I, ... h. 21
27
Landasan dibentuknya rumah tangga dengan nilai-nilai roh ke Islaman
atas UU berisi:
44
Departemen Agama RI Al-Hikmah, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Diponegoro,
2010), h.406
28
Jadi dalam Islam tujuan pernikahan itu yakni untuk memenuhi
anggota keluarga.45
perlu mendapat pemenuhan. Dalam pada itu manusia diciptakan oleh Allah
perkawinan.46
45
Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), h. 22
46
Gus Arifin, Menikah Untuk Bahagia,(Jakarta: Gramedia, 2010), h. 10
47
M. Thobroni, Aliya, Meraih Berkah dengan Menikah, (Yogyakarta: Pustaka Marwa, 2010), h.
19
29
Setiap yang sudah maupun yang akan berumah tangga, pasti
hanya untuk 5 tahun atau 10 tahun, tapi selamanya seumur hidup. Tak
rumah tangga. Oleh sebab berumah tangga artinya terdapat dua kepala
(suami dan istri), maka kedua-duanya lah yang harus bisa saling
tujuan pernikahan dalam Islam untuk mencapai Ridho illahi agar selalu
48
Tim Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Fondasi Keluarga Sakinah, (Jakarta: Subdit
Bina Keluarga Sakinah, Direktorat Bina KUA & Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam
Kemenag Ri, 2017), h. 13-14
30
a. Kekuatan/kekuasaan dan keintiman suami dan istri memiliki hak yang
solusi terbaik.
keputusan.
ikatan darah. Dan mereka juga memiliki tanggung jawab bersama dalam
ikatan itu kokoh, kuat dan baik, pasti masyarakatnya akan kuat (aktif) dan
31
siap menghadapi segala tantangan dan tekanan hidup. Begitu juga
sebaliknya, jika ikatan itu terpecah belah dan bercerai berai, pasti
berikut:
cinta kasih, dan sebagai tujuan untuk suatu hal ibadah kepada
Allah.50
49
Sobri Mersi al-Faqi, Solusi Promblematika Rumah Tangga Modern, (Surabaya: Pustaka Yassir,
2011), h. 88
50
Tim Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Fondasi Keluarga Sakinah, (Jakarta: Subdit
Bina Keluarga Sakinah, Direktorat Bina KUA & Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam
Kemenag Ri, 2017), h. 23
32
tangganya. Sebelum berumah tangga masing-masing pihak harus
perceraian dan campur tangan pihak ketiga. Jika salah satu pihak
sampai kapanpun.51
51
Afifah Afra, Riawani Elyta, Sayap-Sayap Sakinah, (Surakarta: Indiva, 2014), h. 53
52
Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Jakarta: Gema Insani, 2011), h. 94
33
semua aspek kehidupan, baik gerak wajah maupun prilaku.
c) Menghargai keluarganya
suami istri adalah bagian dari kita bukan orang lain, bukan
53
Husain Mazhari, Membangun Surga dalam Rumah Tangga, (Bogor: Cahaya, 2004),
34
memahami dengan lebih mudah.54Dengan pemahaman seperti
seperti hendphone.
54
Tim Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Fondasi Keluarga Sakinah, (Jakarta: Subdit
Bina Keluarga Sakinah, Direktorat Bina KUA & Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam
Kemenag Ri, 2017), h. 57
55
Sobri Mersi al-Faqi, Solusi Promblematika Rumah Tangga Modern, (Surabaya: Pustaka Yassir,
2011), h. 88
35
dan kasih sayang. Dalam pengalaman hidup manusia,
Keluarga yang utuh adalah memiliki kekuatan pada umumnya didik agama
36
suatu sandaran dalam menyongkong keutuhan dan kedamaian dalam
berumah tangga.58
tersebut.
terbina rasa kasih sayang toleransi dan saling menghargai satu sama
lain tanpa harus menggantungkan diri pada orang lain termasuk dan
serta anak-anaknya kepada tuhan yang maha esa sebagai wujud dari
ketidakjelasan.
58
Shinta Amalia, Pendidikan Islam Dalam Rumah Tangga, www.kompaslana.com, (Diakses, Juni
2019)
37
e. Keluarga yang bisa bekerja sebagai tim, beragam dan meningkatnya
kebutuhan rumah tangga dari satu masa ke masa yang lain, menuntut
suami dan istri harus saling bahu membahu dan saling mengisi
Keutuhan adalah kata sifat yang berasal dari utuh yang berarti keadaan
sempurna, tidak rusak, tidak kurang suatu apapun, tak ada yang hilang dan
dengan penuh suasana saling pengertian dan toleransi satu sama lain
swt.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
peneliti, peneliti juga menggunakan data kepustakaan yaitu studi pustaka (Library
Research) yaitu data-data yang di peroleh dari studi kepustakaan baik berupa
keutuhan rumah tangga pasangan yang hamil di luar nikah (studi kasus di desa
padang sepan kecamatan tanjung agung palik bengkulu utara), serta melakukan
analisis untuk kemudian dinilai dari sudut pandang hukum Islam sebagaimana
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat tersebut dengan cara menelusuri dan
0
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 23
39
B. Waktu Dan Lokasi Penelitian
tanggal 7 Januari 2023. Lokasi penelitian adalah di Desa Batu Merah RT, 004/
Hamil (studi kasus di Desa Batu Merah RT, 004/ RW 017 Arbes Kecamatan
1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh ,
A. Data Primer
B. Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang mendukung atas
40
Imam Masjid Desa Batu Merah RT, 004/ RW 017 Arbes Kecamatan
keluarganya.
2. Wawancara
41
3. Dokumentasi
D. Subjek Penelitian
pasangan yang tetap utuh di Desa Batu Merah RT, 004/ RW 017 Arbes
Kecamatan sirimau Kota Ambon, dan yang dapat penulis wawancara hanya 5
diwawancarai di karena kan khawatir mereka tidak dapat ditemui dan tidak
Yang terdiri dari 5 orang pasangan yang hamil di luar nikah, dan 1 orang Ketua
42
6. Ketua RT 004/ RW 017
mudah dibaca dan interpretasikan. Penyusun melakukan analisis data pada saat
pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dan dalam
mencari nilai-nilai dari suatu variabel yang tidak dapat diutarakan dalam bentuk
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN
0
Husain Mazhari, Membangun Surga dalam Rumah Tangga, (Bogor: Cahaya, 2004),
0
Bapak Iu dan Ibu Et, (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
44
b. Hal senada dengan Bapak Lr dan Ibu Eh setiap ada perdebatan dalam
sebuah persoalan keluarga yang membuat perselisihan antara mereka
maka yang diperlukan pengertian dan saling bisa menghargai dari
antaranya. Pada awal pernikahan ekonomi tidak menjadi persoalan,
hanya masalah kebiasaan Ibu Eh yang sulit bangun pagi, ketidak
kecocokkan dengan keluarga suami, mertua, dan sering terdapat
perbedaan pendapat antara keduanya, si suami yang sering kebiasaan
keluar rumah tanpa pamit, tidak bisa menghargai istri. Setelah usia
pernikahan memasuki 4 tahun komunikasi terbuka dan mendiskusikan
setiap ada masalah adalah manajemen konflik yang diterapkan
pasangan ini sikap positif terbuka dan empati adalah poin untuk
menyelesaikan konflik secara konstruktif, dimana sikap ada masalah
pasangan ini lebih dewasa saat menyelesaikannya 0
c. Setelah itu menurut Bapak Sr dan Ibu Jy untuk saling menghargai
adalah suatu hal yang dipegang teguh dalam rumah tangganya jika
d. Menurut Bapak Fn dan Ibu Agn jika dalam suatu persoalan kurangnya
mereka seperti jika bapak Fn sedang tidak ada pekerjaan maka yang
selalu ibu Agn lakukan selalu menguatkan dan mensyukuri yang telah
dia terima dari suami nya, walaupun setiap hari kerjaan ibu Agn hanya
0
Bapak Lr dan Ibu Eh, (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
0
Bapak Sr dan Ibu Jy, (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
45
sebagai ibu rumah tangga, tetapi mereka dapat saling bisa mengatur
belum mampu untuk bangun lebih awal, begitupun juga dengan bapak
pengertian antara mereka maka tahap demi tahap mereka dan saling
b. Saling Percaya
segala kehidupan. Diperlukan diskusi tetap dan terbuka agar tidak ada lagi
46
khas tahap ini adalah menjaga keseimbangan tersebut. Suami istri yang
pasangannya.
kita akan teringat selalu dengan apa yang telah dia lakukan dan
membuat kita sulit memaafkan atau melupakan. Akan tetapi jika rasa
percaya antara pasutri tetap terjaga dengan baik, maka hal ini akan bisa
jawab istri, niscaya kehidupan berumah tangga akan berjalan dengan baik. 0
adapun yang diutarakan oleh subjek terkait saling percayam antara lain:
0
Tim Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Fondasi Keluarga Sakinah, (Jakarta: Subdit
Bina Keluarga Sakinah, Direktorat Bina KUA & Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam Kemenag
Ri, 2017), h. 50
47
mempercayai kalo istrinya mampu dalam mengatur keuangan, sang
b. Menurut Bapak Lr dan Ibu Eh, ini lah poin terpenting dalam keluarga
c. Hal senada juga dengan Bapak Fn dan Ibu Agn dengan saling percaya
nya walaupun si suami yang sering keluar rumah tanpa pamit pada
sang istri, si istri selalu sabar dan mempercayai suaminya tanpa tidak
terlalu berlebihan.0
0
Bapak Iu dan Ibu Et, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
0
Bapak.Lr dan Ibu.Eh, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
0
Bapak.Fn dan Ibu Agn, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
48
c. Saling Mencintai dan Menyayangi
bahagia, dan berakhir indah. Cinta merupakan induk dari semua istilah dan
melahirkan beragam jenis cinta, mulai dari cinta bernuansa seksual kepada
cinta kepada Allah swt. Menurut Dr. Abdullah Nashih Ulwan cinta adalah
perasaan jiwa dan gejolak hati yang membuat manusia cenderung kepada
Sebab, apabila sebuah keluarga telah kehilangan rasa cinta dan dijauhi rasa
kenikmatan. Dari situlah akan muncul obor kehidupan yang paling utama
0
Abdul Aziz Ahmad, Fiqih Cinta, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2009), h. 20-21
0
Sobri Mersi al-Faqi, Solusi Promblematika Rumah Tangga Modern, (Surabaya: Pustaka Yassir,
2011), h. 88
49
menyukai dan saling cinta dan dari awal sudah ada perasaan ingin
memiliki.0
1tahun. Dan disaat itu tumbuh ada perasaan saling suka dan ingin
Dengan ada rasa takut untuk kehilangan dan berjuang bertahan hidup
waktu untuk kebersamaan agar tetap tidak merubah cinta yang dari
0
Bapak Iu dan Ibu Et, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
0
Bapak Lr dan Ibu Eh, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
0
Bapak Sr dan Ibu Jy, (Wawancara dengan Pelaku Hamil di Luar Nikah), 25 Agustus 2019
0
Bapak Fn dan Ibu Agn, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
50
kasih sayang yang telah ada tetap terjaga. Untuk berumah tangga
d. Memenuhi Nafkah
Nafkah adalah pemberian dari suami yang diberikan kepada istri setelah
adanya suatu akad pernikahan. Nafkah wajib karena adanya akad yang
dalam hal makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Akan tetapi, umumnya
tangga, dan lain-lain sesuai adat dan kebiasaan umum. 0 Dengan nafkah
0
Bapak Ow dan Ibu Msr, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
0
Wahbah az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Jakarta: Gema Insani, 2011), h. 94
0
Bapak Iu dan Ibu Et, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
51
pihak istrinya tapi untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan
saat ini sudah ada kemajuan untuk kebutuhan keluarganya dari pada
komitmen yang sama. Dan setelah menikah, rumah tangga yang dibina
rumah tangga bisa tetap dibina, bahkan komitmen yang kuat bisa
menghindarkan dari perceraian dan campur tangan pihak ketiga. Jika salah
satu pihak saja yang memiliki komitmen, mustahil rumah tangga bisa
0
Bapak Lr dan Ibu Eh, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
0
Bapak Sr dan Ibu Jy, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
0
Bapak Fn dan Ibu Agn, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
0
Bapak Ow dan Ibu Msr, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
52
berjalan dengan baik. Suami istri harus memiliki komitmen yang kuat
harus saling mendukung setiap yang mau di jalani dari salah satu
adanya perceraian anak yang jadi imbasnya nanti, harus ada saling
0
Majdi Bin Manasur Bin Syayyid Asy-syuri, Permata Pengantin, Tuhfatu Al-Arusain..., h.528
0
Tim Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Fondasi Keluarga Sakinah, (Jakarta: Subdit
Bina Keluarga Sakinah, Direktorat Bina KUA & Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam Kemenag
Ri, 2017), h. 46
0
Bapak Lr dan Ibu Eh, , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
0
Bapak Fn dan Ibu Agn , (Wawancara dengan Pasangan Kawin Hamil Yang Tetap
Utuh) 17 Juni 2023
53
c. Hal senada juga yang diungkapkan Bapak Ow dan Ibu Msr
kawin hamil yang ada di desa batu merah RT 04/ RW 17 Kota ambon rata-
a. Faktor Ekonomi
b. Faktor Emosional
54
c. Usia Pernikahan
Usia pernikahan yang masih muda rentan memiliki sifat labil dan
tidak bisa mengontrol emosinya sendiri, dari hal itu juga dapat
pasangan yang meskipun dari segi usia pernikahan masih dini justru
permasalahan.
dalam rumah tangga dapat berpikir secara objektif, tidak berdasar emosi.
keluarga, mau menerima kritik dari orang lain sehingga dapat tercipta
a. Kerjasama
suami dan istri yang di wujudkan dalam pembagian tugas antar suami
55
isteri. Kebanyakan istri di tugaskan untuk mengurus rumah tangga dan
merawat anak karena sang suami sibuk dengan aktivitas diluar rumah.
b. Kerukunan Keluarga
keluarga.
c. Saling Pengertian
tangga.
d. Saling Menerima
56
persiapan pribadi utamanya pada kematangan dan kesanggupan
e. Menjaga Keseimbangan
Hal ini dapat dilakukan melalui pendekatan personal antara suami dan
di desa batu merah Rt 04/ Rw 17 Kota Ambon secara usia memang belum
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertama saling menghargai. Saling menghargai adalah sikap jiwa terhadap yang
lain. Adapun cara menghargai dalam keluarga yaitu menghargai perasaan dan
perkataannya, kedua saling percaya. Sifat saling percaya adalah sesuatu yang
Cinta merupakan induk dari semua istilah dan melahirkan beragam jenis cinta,
mulai dari cinta bernuansa seksual kepada kekasih sesama manusia, cinta kepada
orang-orang yang dicintai, hingga cinta kepada Allah swt., keempat memenuhi
nafkah. Nafkah adalah pemberian dari suami yang diberikan kepada istri setelah
adanya suatu akad pernikahan. Nafkah wajib karena adanya akad yang sah,
kelima berkomitmen yang kuat. Komitmen yang kuat, komitmen dalam berumah
tangga sangat penting, tanpa komitmen mustahil suami istri bisa mempertahankan
komitmen yang sama. Dan setelah menikah, rumah tangga yang dibina harus
keluarga lain yang utuh dan ada yang bertahan lama. Hanya ego dan tekanan
orang tua atau mertua atas status mereka dalam masyarakat yang menyebabkan
hancurnya pendirian, dan komitmen pasangan suami istri dalam rumah tangga
kawin hamil ini.disamping itu faktor lain utuhnya rumah tangga pasangan kawin
hamil adalah kehadiran anak, dengan kehadiran anak maka pasangan kawin hamil
58
maka diharuskan untuk menjalankan status pernikahannya dan memenuhi
tersebut. Bila merasa malu dengan status kawin hamil, maka sadar itu merupakan
resiko yang harus diterima dan mereka benar-benar bertaubat dan menjalani masa
depan yang layak atas dasar agama dan menyadari keagungan ajaran Islam.
B. Saran
dari menikah. Pengetahuan seperti ini haruslah ia pegang agar dalam membina
2. Menghindari pergaulan yang bebas, serta perilaku berpacaran bebas dan lebih
memperbanyak melakukan hal-hal positif supaya bisa menahan diri agar tidak
59
DAFTAR PUSTAKA
Amin Hanafia, Menghadiri Walimatul Urs Wanita Hamil Akibat Zina Dalam Tinjauan
Hukum Islam, Skripsi (IAIN Bengkulu, Bengkulu), 2017
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2014)
Doi, A. Rahman I, Penjelesan Lengkap Hukum-Hukum Allah (syari’ah), Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2002
Fahrul fauzi, tinjauan kawin hamil dalam perspektif hukum islamFakultas hukum universitas
indonesia Jl. Prof. Mr djokosoetono, pondok cina,beji, depok, jawa barat 16424
Hamaedillah, Mamed, Status Hukum Akad Nikah Wanita Hamil dan Anaknya, Jakarta: Gema
Insani Press, 2002
Hasyim, Muhammad Ali, Kepribadian Wanita Muslimah Menurut al-Qur’an dan As-Sunnah,
Jakarta: Akademika Presindo, 1999
Jahar, Asep Saepudin, Euis Nurlaelawati, Jaenal Aripin, Hukum Keluarga, Pidana dan Bisnis,
Jakarta: Kencana 2013
Jawwad, Muhammad Ahmad Abdul, Kiat Mencapai Keharmonisan Rumah Tangga, Jakarta:
Amzah, 2006
Julir, Nenan, Pencatatan Perkawinan di Indonesia Perspektif Ushul Fikih, Jurnal Mizani, Vol. 4,
No. 1, 2017
Lestari, Novita, “Problematika Hukum Perkawinan di Indonesia”, Jurnal Mizani, Vol. 4, No. 1,
2017
M.Iqbal Fajrurrahman, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Wali Yang Menikahkan Wanita
Hamil Akibat Zina, Skripsi (IAIN Bengkulu, Bengkulu), 2019
Ramulyo, Mohd Idris, Hukum Perkawinan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996
60
Satori, Djam’an dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2014
Tim Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Fondasi Keluarga Sakinah, Jakarta:
Subdit Bina Keluarga Sakinah, Direktorat Bina KUA & Keluarga
Sakinah, Ditjen Bimas Islam Kemenag Ri, 2017
Tim Redaksi Nuansa Aulia, Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Nusantara Aulia,
2012.
Zainuddin, Ali, Hukum Perdata Islam Di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2006
61