Anda di halaman 1dari 29

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan

teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui

pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain

pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan

segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan

memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik.1

Menurut Borg dan Gall pengembangan adalah suatu proses yang dipakai

mengembangkan dan memvalidasi suatu produk dimana proses

pengembangan ini terdiri dari kajian tentang penemuan produk yang akan

dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan penemuan-penemuan

produk tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana

produk tersebut akan dipakai dan melakukan revisi terhadap hasil uji coba

lapangan dan pengembangan dapat berupa proses produk dan rancangan2.

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran penting di

dalam peningkatan perekonomian suatu daerah seperti kampung, desa, kota

maupun suatu negara. Di Indonesia UMKM terbukti memiliki peran yang

penting dalam mengatasi akibat dan dampak dari krisis ekonomi yang terjadi.

1
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 24
2
Tulus Tambunan,. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia,. h. 41

1
2

Selain UMKM dapat memberikan dampak positif terhadap proses kehidupan

masyarakat.3

UMKM di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 dari UU tersebut,

dinyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

atau badan usaha perorangan yang dimiliki kriteria usaha mikro sebagaimana

telah diatur dalam UU tersebut. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

adalah sektor ekonomi nasional yang paling strategi dan menyangkut hajat

hidup orang banyak sehingga menjadi tulang punggung perekonomian

nasional.

Selain itu didalam ajaran agama Nabi SAW telah memberitahukan kepada

kita melalui ayat Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya Hadis yang telah Nabi

Jelaskan kepada kita tentang bagaimana berdagang (usaha umkm).

Sebagaimana Firman Allah SWT. Al-Qur'an:QS. An-Najm ayat 39-40

َ ‫سا ِن إ ِ اَّل َما‬


(39). ‫سعَي‬ َ ‫َو َأ ْن َل ْي‬
َ ‫س ِل ْْلِ ْن‬

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah

diusahakannya.”

(40). ‫ف ي ُ َرى‬
َ ‫س ْو‬ َ ‫َو َأنا‬
َ ُ‫سعْيَه‬

“Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)”.

"Dan tidak ada bagimu (wahai manusia) melainkan apa yang kamu
usahakan." (Al-Qur'an, Surah An-Najm, Ayat 39). Tentang Usaha dalam
Hadits: Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, "Allah berfirman, 'Wahai anak Adam, belanjakanlah (hartamu),
maka Aku pun akan belanjakan.

3
Tulus Tambunan,. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia,. h. 41
3

Ayat Tentang Pertanian QS. Al- A'raf ayat 58:

‫ف‬ َ ًُ ‫ُث ََل يَ ْخ ُش ُج ا ََِّل ًَ ِنذ ًۗا م َٰز ِل َل‬


ُ ‫ص ِ ّش‬ ْ ‫ب يَ ْخ ُش ُج ًَبَبتَُٗ ِب ِبرْ ِى َس ِبّ َٖۚ َّالَّز‬
َ ‫ِٕ َخب‬ َّ ُ‫َّ ْالبَلَذ‬
ُ ّ‫الط ِي‬

ِ ‫ا ْ َٰل ٰي‬
ّْ ‫ت ِلقَ ْْ ٍم يَّ ْش ُن ُش‬

Artinya “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur


dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh
merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda
(kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur”. Hadis UMKM
ٌ‫سا ٌن أ َ ْودَاباة‬
َ ‫سا فَأ َ َك َل ِم ْنهُ إِ ْن‬ َ ‫س‬
ً ‫غ ْر‬ ْ ‫سلا َم قَا َل َما ِم ْن ُم‬
َ ‫س ِل ٍم‬
َ ‫غ َر‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫ع َْن أَنَ ِس ْب ِن َما لِكٍ ع َِن النابِ ِّي‬
َ ُ‫صلاي هللا‬
ٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫إِ اَّل كَانَ لَ ٗه‬
Artinya: Diriwayatkan dari Anas bin Malik dari Rasulullah SAW. Yang
berkata: “Tak seorang pun di antara kaum muslim yang menanam sebuah
pohon atau menyebarkan benih-benih, kemudian seorang manusia atau
binatang apa pun memakannya, kecuali hal itu merupakan hadiah yang
murah hati baginya.” (HR. Bukhari).
Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa Samal

Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah merupakan salah satu

usaha yang akan memberikan pengaruh langsung terhadap naik atau turunnya

pendapatan masyarakat.

Sejarah pembangunan desa Administratif ini dari awal sampai sekarang

telah memiliki lima kepala desa yang di antaranya: Bapak Yamdi sebagai

Kepala Desa Pertama, Bapak Suwanto, sebagai Kepala Desa Kedua, Bapak

Syaiful Hidayat sebagai Kepala Desa Ketiga, Bapak Saparji Kepala Desa Ke

Empat dan Ibu Irma Rahayu, Spd.I. Kepala Desa Ke Lima.

Desa Samal terletak pada 2⁰54’15-3⁰10’10 LS dan 129⁰40’00-120⁰54’50 BT.

Secara geografis, desa Samal berbatasan dengan sebelah utara berbatasan

dengan laut, sebelah timur berbatasan dengan desa Morokay, sebelah selatan
4

berbatasan dengan irigasi Waimusi dan barat berbatasan dengan desa Leaway.

Desa Samal merupakan desa yang terletak di kecamatan Seram Utara Timur

Kobi Pulau Seram Provinsi Maluku yang berfungsi sebagai sumber daya alam

penyedia sumber air bagi masyarakat setempat, perusahaan maupun untuk air

irigasi bagi lahan perkebunan dan lahan sawah.

Luas wilayah desa Samal arah ke timur, Utara, selatan mencapai 1km

sedangkan arah ke barat mencapai 2km. Luas wilayah untuk kawasan

pemukiman 800m² sedangkan lahan lainnya merupakan hutan dan kawasan

yang dimanfaatkan untuk pertanian (persawahan dan pertanian lahan kering),

perkebunan rakyat.

Desa Samal terdapat jumlah penduduk 300 KK setara dengan

1.150 jiwa, dan terdiri atas 12 RT, masyarakat desa Samal rata-rata

berprofesi sebagai petani. Samal adalah sebuah desa yang lahir dari

program Transmigrasi yang didatangkan ke pulau Seram

Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 1985. Dan menurut tokoh-

tokoh adat dari desa adat di seram (Manco) tentang pemberian

nama desa SAMAL adalah di ambilnya nama belakang dari Unit

Pemukiman Transmigrasi SPA Samal yang awalnya sudah ada

sejak awal transmigrasi.

Usaha kios sembako di desa Samal sudah ada sejak tahun 1985, pada awal

masyarakat buka usahanya di saat awal-awal adanya transmigrasi dan proses


5

dalam pemasarannya secara manual yaitu orang-orang yang ingin membeli

sesuatu untuk di konsumsi sendiri untuk sehari-hari. Berjalannya waktu yang

membuka usaha sembako sudah mulai meningkat dari sebelumnya, yang

awalnya dapat bantuan dari pemerintah dan berjalannya waktu bisa membuka

usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari

Pada tahun 1987 sudah ada membuka usaha baru seperti pembuatan

tempe, jual ikan. Pada tahun 2014 usaha kios sembako semakin banyak orang

untuk berjualan, dan sudah mulai banyak yang membuka usahanya, seperti

kios sembako, tempe, ikan, kerupuk, dan juga jual secara keliling. Masyarakat

yang mempunyai kios sembako juga menjual sayur mayur, yang mengambil

dari tukang. Pada tahun 2016, mulailah terbentuknya kelompok-kelompok

UMKM yang di pilih secara langsung oleh pihak desa. Siapa-siapa saja yang

masuk dalam UMKM berdasarkan usaha-usaha yang di jalankan di desa

tersebut.

Semenjak dibentuknya sebuah kelompok UMKM berdasarkan usahanya

tersebut, pihak desa memberikan modal kepada setiap masing-masing

kelompok untuk di kembangkan yang pada awalnya modal tersebut dari

pemerintah. Terkecuali UMKM kios sembako karena modal usaha sembako

memakai uang pribadi. Semenjak adanya bantuan modal untuk dikembangkan

tersebut maka setiap kelompok tersebut menentukan masing-masing

bagaimana caranya untuk mengembangkan modal tersebut, dan

pengembangan tersebut masih berjalan sampai sekarang.


6

Pada tahun 2020 semenjak adanya covid-19 masyarakat berpindah proses

penjualan usahanya yang awalnya secara manual menjadi secara online yaitu

melalu sosial media seperti Facebook. Pada awalnya yang berjualan secara

online hanya beberapa orang saja, kemudian lama-lama penjualan secara

manual kalah saing dengan penjualan secara online dan mengakibatkan

penghasilan penurunan. Dari situ terjadilah yang lain ikutan semua penjualan

usahanya secara online hingga saat ini

Melalui hasil observasi yang dilakukan peneliti menemukan bahwa akibat

dari menurunnya omset atau pendapatan masyarakat karena banyaknya

pesaing dan gagalnya hasil panen padi, seperti yang disampaikan oleh Ibu Siti

selaku usaha kios sembako bahwa “ Awal dibukanya usahanya pada tahun

2014, pada awal penjualan dari hari ke hari semakin meningkat tetapi mulai

tahun 2020 pendapatan usahanya mengalami penurunan karena banyaknya

pesaing dan pada tahun 2023 pun pendapatan semakin menurun dan

gagalnya hasil panen padi, maka terjadilah kebutuhan untuk sehari-hari

menurun”4, selain itu menurut Ibu Mariyam selaku pengusaha tempe “ Awal

dibukanya usaha pada tahun 1999 dan usahanya sekarang sudah di tutup.

Kondisi pendapatan awal-awal buka usaha selalu meningkat tetapi semakin

hari menurun karna faktor banyaknya pesaing dengan yang lainnya maka

diputuskan untuk berhenti pada tahun 2020. Maka berpindah profesi sebagai

berkebun sayuran,”5 Hal yang serupa juga disampaikan oleh bapak No selaku

pengusaha tempe“ Awal usahanya dibuka pada tahun 1987 dari awal

4
Hasil wawancara dengan Ibu Siti
5
Hasil wawancara dengan Ibu Mariyam
7

usahanya mengalami peningkatan dari hari kehari, pada tahun 2014

pendapatannya semakin meningkat karena bertambahnya pembeli yang

digunakan untuk di jual kembali. Pada tahun 2016 semenjak adanya bantuan

modal untuk dikembangkan maka usahanya semakin meningkat tetapi pada

tahun 2018 usahanya mulai mengalami penurunan karena kalah saing dengan

yang lebih muda karena penjualan sekarang melalui sosial media. Pada tahun

2019 sampai sekarang usahanya semakin berkembang kembali”6

Oleh karena itu peneliti menemukan bahwa hal dasar dari Kurangnya

pendapatan masyarakat adalah gagalnya hasil panen dan menurunnya daya

beli masyarakat terhadap hasil produk yang dibuat oleh masyarakat seperti

tempe dan produk lainnya. Jumlah usaha UMKM di desa Samal terbilang

beragam dengan kelompok usaha yang berbeda- beda seperti yang

disampaikan oleh Ketua Desa yang bernama Ibu Irma Rahayu ”bahwa jumlah

UMKM di desa Samal berbeda- beda dan memiliki kelompok kecil- kecil

seperti Kios sembako terdapat 6 orang, Sayur 5 anggota, Tempe 3 anggota,

Kerupuk 5 anggota, Ikan 4 anggota, Keliling 4 anggota

Dalam perjalanan roda pemerintahan Negeri Administratif Samal selalu

mengalami dinamisasi. Dimana desa Samal masih dalam kategori Negeri atau

desa tertinggal. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka peran

dan fungsi UMKM sangat diperlukan sekali. Berdasarkan pemaparan diatas

maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “OPTIMALISASI

PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

6
Hasil wawancara dengan Bapak No
8

DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT

DITINJAU DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM ( STUDI KASUS

DESA SALAM KECAMATAN SERAM UTARA KABUPATEN MALUKU

TENGAH).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka masalah

yang diteliti adalah

1. Bagaimana Optimalisasi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan

Menengah (UMKM) Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Ditinjau Dalam Perspektif Ekonomi Islam ( Studi Kasus Desa Salam

Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah)

2. Faktor Penyebab Optimalisasi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan

Menengah (UMKM) Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Ditinjau Dalam Perspektif Ekonomi Islam ( Studi Kasus Desa Salam

Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan

yang ingin dicapai pada penelitian ini

a. Untuk Mengetahui Faktor Apa Saja Yang Menyebabkan Terjadinya

Penurunan Omset Terhadap Permasalahan- Permasalahan Tersebut


9

b. Untuk Mengetahui Solusi Strategis Untuk Mengatasi Terjadinya

Penurunan Omset Pemasaran Tersebut

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dapat diambil dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis. Dapat memberikan pengetahuan tambahan mengenai

Optimalisasi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Ditinjau Dalam Perspektif

Ekonomi Islam ( Studi Kasus Desa Samal Kecamatan Seram Utara Kabupaten

Maluku Tengah) dan juga menjadi referensi yang dapat digunakan untuk

peneliti peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian tentang masalah

ini.

b. Manfaat Praktis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

yang dapat menjadi acuan untuk pemerintah daerah, pemerintah desa, swasta,

serta masyarakat.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

a. Sebagai bahan acuan untuk menyelidiki keadaan dari alasan untuk dan

konsekuensi terhadap suatu keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa

dikontrol melalui percobaan (eksperimen) ataupun berdasarkan

observasi tanpa kontrol. Penelitian memegang peranan yang sangat

penting dalam memberikan pondasi terhadap tindak serta keputusan

dalam segala aspek pembangunan.


10

b. Jika penelitian tidak ditiadakan, serta kenyataan-kenyataan tidak pernah

diuji terlebih dahulu melalui penelitian. Maka tidak ada negara yang

sudah maju dan berhasil dalam pembangunan, tanpa melibatkan banyak

data dan dana dalam bidang penelitian.


11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Optimalisasi

1. Pengertian Optimalisasi

Gabriel Almond optimalisasi dalam pelayanan publik bertujuan untuk

menciptakan kondisi yang stabil antara negara dan masyarakat guna terciptanya

partisipasi. Optimalisasi adalah proses pencarian solusi yang terbaik, tidak selalu

keuntungan yang paling tinggi yang bisa dicapai jika tujuan pengoptimalan adalah

memaksimumkan masyarakat yang selaras dengan proses kebijakan yang

direncanakan oleh negara.7

Menurut Depdikbud optimalisasi berasal dari kata optimal yang mempunyai

arti terbaik dan tertinggi. Sedangkan optimalisasi merupakan proses meninggikan

atau meningkatkan ketercapaian dari suatu tujuan yang dihsrspkan sesuai dengan

kriteria yang sudah ditetapkan, sedangkan W.J.S Poerdwadarminta optimalisasi

merupakan suatu hasil yang dicapai sesuai keinginan, sehingga optimalisasi

adalah pencapaian hasil sesuai dengan harapan secara efektif dan efisien.Secara

umum, optimalisasi adalah suatu proses umtuk menemukan praktik yang terbaik

untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan keinginan didalam bidang.

2. Tujuan Optimalisasi

a. Memperoleh hasil lebih baik

b. Tidak perlu menambah modal atau dana

c. Menghemat waktu
7
Kurniawan, Luthfi J. 2008. Paradigma Kebijakan Pelayanan Publik. Jakarta: Intrans-MP3, hlm.
53

11
12

d. Memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sudah

ada

e. Mempercepat selesainya pekerjaan

3. Manfaat Optimalisasi

a. Memperoleh hasil lebih baik

b. Tidak perlu menambah modal atau dana

c. Menghemat waktu

d. Memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sudah

ada

e. Mempercepat selesainya pekerjaan. Ada tiga elemen permasalahan

optimalisasi yang harus diidentifikasi, yaitu:8

1) Tujuan

Tujuan dari optimalisasi dapat berbentuk maksimum atau minimum.

Maksimum digunakan apabila tujuan pengoptimalisasi berhubungan

dengan keuntungan, penerimaan, dan sejenisnya. Sedangkan minimum

digunakan dengan tujuan pengoptimalan yang berhubungan dengan biaya,

waktu, jarak, dan sejenisnya. Penentuan tersebut tertentu harus disesuaikan

dengan apa yang akan dimaksimalkan atau diminimumkan.

2) Alternatif Keputusan

Alternatif keputusan adalah kegiatan yang dilakukan untuk

mendapatkan atau mencapai sebuah tujuan. alternatif keputusan tersedia

8
Machfud Sidik, Optimalisasi Daerah Dan Retribusi Daerah Dalam Rangka Meningkatkan
Kemampuan Keuangan Daerah, Artikel, 2001, hal 8
13

menggunakan sumberdaya terbatas yang dimiliki pengambilan keputusan

dan pengambilan keputusan juga dihadapkan dengan beberapa pilihan

yang perlu dipertimbangkan dengan baik.

3) Sumber Daya Yang Dibatasi

Sumberdaya merupakan pengorbanan yang harus dilakukan untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan. Ketersediaan sumberdaya ini terbatas.

Keterlibatan ini yang mengakibatkan dibutuhkannya proses optimalisasi.

B. Pengembangan Usaha

1. Pengertian Usaha

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002

pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah

terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, atau

menghasilkan teknologi baru.9

Menurut Borg dan Gall pengembangan adalah suatu proses yang

dipakai mengembangkan dan memvalidasi suatu produk dimana proses

pengembangan ini terdiri dari kajian tentang penemuan produk yang akan

dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan penemuan-penemuan

produk tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana

produk tersebut akan dipakai dan melakukan revisi terhadap hasil uji coba

lapangan dan pengembangan dapat berupa proses, produk dan rancangan.10

9
http://www. Jdih.kemenkeu.go.id, diakses pada 24 Mei 2020 pukul 09:55 WIB
10
Tulus Tambunan,. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia,. H. 41
14

Pengembangan usaha adalah tugas dan proses persiapan analisis tentang

peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan

peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang

strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.11

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Usaha

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan suatu usaha yakni

antara lain:

a. Permodalan

Kegiatan melaksanakan atau menjalankan suatu usaha, modal adalah

salah satu faktor yang dapat mempengaruhi Kelangsungan usaha tersebut.

Dimana modal sangat besar perannya dalam menunjang kelangsungan

kegiatan usaha tersebut dalam proses pencapaian tujuan.12. Modal

(Capital) adalah segala bentuk kekayaan yang digunakan untuk

menghasilkan kekayaan yang lebih besar lagi.13

b. Sumber Daya Manusia

Salah satu aspek yang tidak kalah pentingnya dalam pengembangan

usaha adalah sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Manusia

menjadi motor penggerak kegiatan usaha perlu dikelola secara profesional.

Pengelolaan manusia sebagai aset paling berharga dalam mengembangkan

usaha.

11
Widaningsih dan Ariyanti, Aspek Hukum Kewirausahaan, (Malang: Polinema Press, 2018), h.
90
12
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 1996), h.56.
13
Jasman Saripuddin, Pengantar Bisnis Edisi Revisi, (Medan: CV. Simphony Baru, 2016), h.90.
15

c. Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan usaha untuk menciptakan

suatu produk guna memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan konsumen

melalui proses pertukaran. Dalam menjalankan suatu bisnis, perusahaan

tentunya membutuhkan pemasaran sehingga produk dapat dikenal luas.

3. Unsur Pengembangan Usaha

Adapun unsur-unsur penting dalam mengembangkan usaha ada dua unsur

yaitu:14

a. Unsur yang berasal dari dalam perusahaan (pihak internal):

1) Adanya niat dari si pengusaha atau wirausaha untuk mengembangkan

usahanya menjadi lebih besar.

2) Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang

yang harus diproduksi, cara apa yang harus digunakan untuk

mengembangkan barang/produk dan lain-lain.

3) Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukan dan

pengeluaran produk.

b. Unsur yang berasal dari luar (pihak eksternal)

1) Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.

2) Mendapatkan dana tidak hanya mengandalkan dari dalam seperti

meminjam dari pihak luar.

14
Mulyadi Nisisusantro, Kewirausahaan & Manajemen Usaha Kecil, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.
63.
16

3) Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik/kondusif untuk

usaha.

4) Harga dan kualitas ialah unsur strategi yang paling uumu ditemui.

5) Cakupan jajaran produk, suatu jajaran produk atau jasa yang bervariasi

yang memungkinkan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka

dalam satu tempat saja.

4. Jenis-Jenis Pengembangan Usaha

Menurut Subagyo (2008), secara umum pengembangan usaha dibagi menjadi

dua yaitu:

a. Pengembangan vertikal. Pengembangan vertikal adalah perluasan usaha

dengan cara membangun inti bisnis baru yang masih memiliki hubungan

langsung dengan bisnis utamanya

b. Pengembangan horizontal. Pengembangan horizontal adalah

pengembangan usaha baru yang bertujuan memperkuat bisnis utama

untuk mendapatkan keuntungan kompetitif, yang secara line produk

tidak memiliki hubungan dengan core bisnisnya.

C. Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM

1. Pengertian UMKM

Menurut Tambunan, (2012:22) Mikro Kecil dan Menengah UMKM

adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh

orang perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi. Pada prison,

perbedaan antara usaha mikro (Umi), Usaha Kecil (uk), dan Usaha
17

Menengah (UM) umumnya didasarkan pada nilai aset awal (tidak

termasuk tanah dan bagunan),

Menurut Petty dan Wolff mendefinisikan usaha kecil dan mikro

sebagai usaha yang memiliki orientasi kewirausahaan yang terbatas,

orientasi belajar yang harus besar untuk dapat bersaing, namun lebih

cenderung ke bentuk pengadaptasian dari usaha menengah atau besar,

serta kompetensi pengelolaan teknologi informasi yang masih sangat

terbatas.15

2. Karakteristik UMKM

Karakteristik UMKM dapat dilihat dengan penjelasan berikut16:

a. Usaha mikro memiiki kekayaan bersih maksimal 50 juta rupiah dengan

hasil penjualan paling banyak 300 juta rupiah per tahun.

b. Usaha kecil memiliki kekayaan sekitar 50 juta hingga 500 juta rupiah

dengan hasil penjualan sekitar 300 juta hingga 2,5 milyar rupiah per

tahun.

c. Usaha menengah memiliki kekayaan bersih sekitar 500 juta hingga 10

milyar dengan hasil penjualan paling banyak 2,5 milyar hingga 50

milyar per tahun.

d. Usaha kecil dilakukan oleh sendiri ataupun pegawai dengan jumlah

sedikit.

15
Pet & Wolff Manajemen Inovasi Untuk Usaha Kecil & Mikro (Bandung: Alfabeta, 2015)
16
Nabilah Ananda Razani “kapasitas Industry Mikro dan Kecil dalam Pengembangan Ekonomi
Lokal (Industri Kerajinan Tas di Desa Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat 2016)
18

e. Jenis produk ekonomi tidak tetap dan dapat berganti sesuai kondisi

lokasi transaksi ekonomi tidak tetap dan dapat berpindah-pindah.

f. Sistem pembukuan yang belum baku, karena masih bercampur dengan

uang pribadi.

g. Aturan kebijakan usaha dan sistem administrasi belum jelas sumber daya

manusianya belum memadai

3. Tujuan UMKM

(Partomo dan Soejono, 2004) Tujuan pengelompokan usaha dapat disebutkan

beragam dan pada intinya mencakup empat macam tujuan, yaitu sebagai

berikut17:

a. Untuk keperluan analisis yang dikaitkan dengan ilmu pengetahuan

(teoritis).

b. Untuk keperluan penentuan kebijakan-kebijakan pemerintah

c. Untuk meyakinkan pemilik modal atau pengusaha tentang posisi

perusahaannya.

d. Untuk pertimbangan badan tertentu berkaitan dengan antisipasi kinerja

perusahaan

4. Jenis-Jenis UMKM

a. Usaha Kuliner, Jenis ini adalah yang terbanyak di minati dari kalangan

muda maupun tua sekalipun. Modal yang tidak begitu besar sebab bisa

memulai dari skala rumah, usaha ini cukup menjanjikan18.’

17
ibid
18
Tulus Tambunan,. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia,. h. 41
19

b. Usaha Fashion, Selain kuliner, fashion juga paling banyak diminati sebab

pakaian adalah salah salu bahan pokok kehidupan masyarakat.

c. Usaha Pertanian, Dari sektor agribisnis juga mulai diminati. Dahulu

mungkin bisnis selalu membutuhkan modal besar pada tanah yang luas

akan tetapi saat ini inovasi disektor agribisnis seperti hidroponik

membuatnya lebih mudah untuk dijadikan bisnis umkm.

d. Usaha Elektronik, Contoh pada bidang ini seperti jual material elektronik,

jual lampu, jual perlengkapan musik, jual perlengkapan sound system dan

sebagainya

e. Usaha Furniture, Contoh pada bidang furniture, yaitu menjual perlengkaan

dapur, home décor, perlengkapan funiture kantor, lukisan-lukisan dan

sebagainya

f. Usaha Bidang Jasa, Selain berbentuk produk nyata saat ini usaha bisa jasa

juga populer dikalangan umkm contoh MUA, fotografer, penyewaan

kostum pesta, hingga star up yang menyediakan jasa dapat pembuatan

aplikasi dan lain sebagainya.

5. Dampak UMKM

Dampak secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang

terjadi akibat suatu aktivitas. Aktivitas tersebut dapat bersifat alamiah, baik

sosial, ekonomi, fisik, kimia maupun biologi. Menurut Kamus Besar Bahasa
20

Indonesia dampak adalah benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik

dampak positif maupun negatif.19

D. Usaha Mikro Kecil dan Menengah Prespektif Ekonomi Islam

1. Pengertian Usaha Mikro Prespektif Ekonomi Islam

Dalam Islam melakukan usaha atau berbisnis adalah hal yang tentu

dihalalkan. Dapat diketahui bahwa Nabi Muhammad pada awalnya adalah

seorang pedagang atau wirausaha dan juga kita dapat melihat ada sangat

banyak sekali sahabat-sahabat Nabi di zaman dulu merupakan para

pengusaha sukses dan memiliki sumber modal yang sangat besar. Manusia

diciptakan oleh Allah sejatinya adalah untuk menjadi seorang khalifah di

muka bumi. Menjalankan hal tersebut tentu saja membutuhkan usaha yang

keras dari manusia.

Dalam ekonomi Islam UMKM merupakan salah satu kegiatan dari usaha

manusia untuk hidup dan beribadah, menuju kesejahteraan sosial. Perintah

ini berlaku kepada semua orang tanpa membeda-bedakan pangkat, status

jabatan seseorang dalam Al-Qur’an di jelaskan dalam QS At-Taubah (09),

ayat 105.

ِ ‫س ْْلَُٗ َّ ْال ُوؤْ ِهٌُ ْْ ۗىَ َّ َست ُ َشد ُّّْىَ ا ِٰلٔ عٰ ِل ِن ْالغَ ْي‬
‫ب َّال َّش َِبدَ ِة فَيٌَُ ِبّئ ُ ُن ْن بِ َوب ُمٌْت ُ ْن‬ ‫َّقُ ِل ا ْع َولُ ْْا فَ َس َي َشٓ ه‬
ُ ‫ّٰللاُ َع َولَ ُن ْن َّ َس‬

ٔٓ١ َ‫ت َ ْع َولُ ْْ ٖۚى‬

Artnya: “Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan

RasulNya serta orang orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan

19
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa,
2008), 105
21

kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib

dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu

kerjakan.”20

Rasullah memerintahkan kepada umatnya untuk bekerja, bahwa setiap

pekerjaan manusia akan terus dilihat oleh Allah dan rasulnya sebagai amalan

yang dipertanggung jawabkan pada akhir zaman.21 Menurut Islam distribusi

barang juga meluangkan suatu pekerjaan yang banyak menguntungkan pihak-

pihak yang terkait dalam bisnis usaha tersebut, distribusi barang di anjurkan

dalam Islam dan melarang untuk menimbun barang dimana tujuan penjual

yang menimbun barang ialah untuk menaikkan harga setelah barang tersebut

menjadi sedikit hal ini yang akan merugikan pembeli, dan apabila barang di

distribusikan secara baik maka banyak menimbulkan manfaat bagi pihak-

pihak yang membutuhkannya, banyak ayat Al-qur’an yang menjelaskan

tentang distribusi barang QS. Al-Isro’ Ayat 29-30.

َ‫الش ْصق‬
ِّ ‫ط‬ُ ‫س‬ ِ ‫ط َِب ُم َّل ْالبَس‬
ُ ‫ْط فَت َ ْقعُذَ َهلُ ْْ ًهب َّه ْح‬
ُ ‫ٕ ا َِّى َسب ََّل يَ ْب‬٢ ‫س ْْ ًسا‬ ْ ‫س‬ ُ ٔ‫َّ ََل ت َ ْج َع ْل يَذَ َك َه ْغلُ ْْلَتً ا ِٰل‬
ُ ْ‫عٌُ ِق َل َّ ََل تَب‬

ِ َ‫ِل َو ْي يَّش َۤب ُء َّيَ ْقذ ُِس ۗاًََِّٗ َمبىَ بِ ِعبَبدٍِ َخ ِبي ًْش ۢا ب‬
ٖٓ ࣖ ‫صي ًْشا‬

Artinya: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada

lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu

menjadi tercela dan menyesal. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki

20
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Quran Transiterasi Perkata Dan Terjemahan,
(Jakarta : Cipta Bagus Sagara, 2012), h. 187
21
Syaikh Abdurahman, “Tafsir Al-Kari, Rah-Rohman, Fi Tafsir Kalam” (Durul Haq, 2016)
22

kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia

Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya”.22

Proses distribusi dalam ekonomi islam haruslah dilakukan secara benar

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam mendistribusikan produk harus

merata agar semua konsumen dapat menikmati produk. Selain itu dalam

distribusi juga tidak di perbolehkan berbuat zhalim terhadap pesaing lainnya.

Prinsip ini terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

ۗ ‫اض ِ ّه ٌْ ُن ْن ۗ َّ ََل ت َ ْقتُلُ ْْٰٓا ا َ ًْفُ َس ُن ْن‬ ِ َ‫ٰيٰٓبَيُّ َِب الَّ ِزيْيَ ٰا َهٌُ ْْا ََل ت َأ ْ ُملُ ْْٰٓا ا َ ْه َْالَ ُن ْن بَ ْيٌَ ُن ْن بِ ْبلب‬
ٰٓ َّ ‫بط ِل ا‬
َ ‫َِل ا َ ْى ت َ ُن ْْىَ تِ َج‬
ٍ ‫بسة ً َع ْي ت ََش‬

ٕ٢ ‫ّٰللا َمبىَ بِ ُن ْن َس ًِيْ ًوب‬


َ ‫ا َِّى ه‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu”23

Dalam surat An-Nisa ayat 29 ini bhatil adalah segala sesuatu yang tidak di

halalkan syariah, seperti riba, judi, suap, korupsi dan segala yang di haramkan

oleh Allah SWT.24 Prinsip lain dari proses distribusi adalah jujur dalam

melakukan distribusi wajib berlaku jujur, jujur dalam arti luas tidak

berbohong, tidak menipu, tidak mengada-ngada fakta, tidak berkhianat dan

tidak pernah mengingkari janji.

22
Departemen Agama RI, Al-qur’an Dan Terjemah, (Bandung : Yayasan Penyelenggara Terjemah
Al-Qur’an), h. 284
23
Departemen Agama RI, Al-qur’an Dan Terjemah, (Bandung : Yayasan Penyelenggara Terjemah
Al-Qur’an), h. 81
24
Veithazal Rival, Islam Marketing, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 158
23

Tindakan tidak jujur selain merupakan tindakan yang berdosa, jika

dilakukan dalam berbisnis juga membawa pengaruh negatif pada kehidupan

pribadi dan keluarga seseorang pembisnis itu sendiri. Bahkan lebih jauh lagi,

sikap dan tindakan seperti itu akan mempengaruhi kehidupan masyarakat

secara luas.25 Prinsip ini terdapat dalam QS Ash- syu’ara’ ayat 181-183

ُ ‫ٔ َّ ََل تَبْ َخ‬٨ٕ ٖۚ ‫بس ْال ُو ْست َ ِقي ِْن‬


َ ٌَّ‫سْا ال‬
‫بس‬ َ ‫ٔ َّ ِصً ُ ْْا ِب ْبل ِق ْس‬٨ٔ ٖۚ َ‫۞ ا َ ّْفُْا ْال َن ْي َل َّ ََل ت َ ُن ًُْْ ْْا ِهيَ ْال ُو ْخس ِِشيْي‬
ِ ‫ط‬

َ ْ ِٔ‫ا َ ْشيَ ۤب َءُُ ْن َّ ََل تَعْث َ ْْا ف‬


‫اَل ْس‬

ٔ٨ٖ ٖۚ َ‫ض ُه ْف ِس ِذيْي‬


ِ

Artinya: “Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang-

orang yang merugikan; dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan

janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu

merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan”.26 Sesungguhnya Allah

telah menganjurkan kepada umat manusia pada umumnya, dan para pelaku

bisnis khususnya untuk berlaku jujur dalam menjalankan roda bisnisnya dalam

bentuk apapun

2. Karakteristik Usaha Mikro Perseptif Ekonomi Islam

Menurut Wahdino Satro dalam Islam, telah diatur tata cara bersosialisasi

antar manusia, hubungannya dengan Allah, aturan main yang berhubungan

dengan hukum (halal-haram) dalam setiap aspek kehidupan termasuk

aktivitas, agar seorang muslim dapat selalu menjaga perilakunya dan tidak

25
Johan Arifin, Etika Bisnis Islam, (Semarang : Walisongo Press, 2009), h. 154
26
Departemen Agama RI, Al-qur’an Dan Terjemah, (Bandung : Yayasan Penyelenggara Terjemah
Al-Qur’an), h. 374
24

terjerumus ke dalam k bisnis esesatan. Berikut adalah karakteristik Usaha

Mikro menurut perspektif Ekonomi Islam:

a. Usaha mikro pengaruhnya bersifat ketuhanan atau ilahiah (nizhamun

rabbaniyyun), mengingat dasar-dasar pengaturannya yang tidak

diletakkan oleh manusia, akan tetapi didasarkan pada aturan-aturan yang

ditetapkan Allah SWT sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an dan AS-

sunnah

b. Usaha mikro berdimensi akidah atau keakidahan (iqtishadunaqdiyyun),

mengingat ekonomi islam itu pada dasarnya terbit atau lahir (sebagai

ekspresi) dan akidah islamiah (al-aqidah alislamiyyah) yang di dalamnya

akan dimintakan pertanggung-jawaban terhadap akidah yang di

yakininya.

c. Berkarakter ta’abbudi (thabi’abbudiyun). Mengingat usaha Mikro Islam

itu merupakan tata aturan yang berdasarkan ketuhanan (nizam rabbani) .

d. Terkait erat dengan akhlak (murtabhun bil-alhlaq), Islam tidak pernah

memprediksi kemungkinan ada pemisahan antara akhlak dan ekonomi,

juga tidak pernah meletakan pembangunan ekonomi dalam lindungan

Islam yang tanpa akhlak

e. Elastic (al-murunah), al-murunah didasarkan pada kenyataan bahwa baik

Al-Qur’an maupun al-hadist, yang keduanya dijadikan sebagai sumber

asasi ekonomi.

f. Objektif (almaudhu’iyyah). Islam mengajarkan umat supaya berlaku dan

bertindak objektif dalam melakukan aktifitas ekonomi. Aktivitas ekonomi


25

pada hakikatnya merupakan pelaksanaan amanat yang harus dipenuhi oleh

setiap pelaku ekonomi tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, warna

kulit, etnik, agama atau kepercayaan dan lain-lain

g. Realistis (al-waqi'iyyah). Prakiraan (forcasting) ekonomi khususnya

prakiraan bisnis tidak selamanya sesuai antara teori di satu sisi dengan

praktek sisi yang lain

h. Harta kekayaan itu pada hakikatnya adalah milik Allah SWT dalam

prinsip ini terkandung maksud bahwa kepemilikan seseorang terhadap

harta kekayaan (al-amwal) tidaklah bersifat mutlak

i. Memiliki kecakapan dalam mengelola harta kekayaan (tasyid istikhdam al-

mal).27

27
Hi. Sastro Wahdino, “Ekonomi Makro dan Mikro Islam.” (Jakarta-: PT. Dwi Chandra Wacana,
2001): 52
26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (fiel research)

dengan metode pendekatan penelitian yakni metode deskriptif kualitatif yaitu

dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

penelitian (geografis, lembaga, masyarakat, dan lain-lain), pada saat sekarang

berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya 28.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yang akan diambil oleh penulis di Desa Samal,

Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama satu bulan

setelah ujian proposal ini berlangsung

C. Informan

Menurut Moleong dalam buku Metode Penelitian Kualitatif,”Informan

adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi

dan kondisi latar belakang penelitian.” Selain itu Andi dalam buku Menguasai

Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif menjelaskan bahwa,

28
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003) Hlm.
5

26
27

“Informan adalah orang yang diperkirakan menuasai dan memahami data,

informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.”29

Dari penjelasan tersebut penulis memahami bahwa informan adalah atasan dan

bawahan. Dimana terjadi komunikasi yang berlangsung terus menerus, karena

informan adalah orang yang terlibat langsung dalam kegiatan yang akan

diteliti

D. Sumber Data

Dalam pengumpulan sumber data, peneliti melakukan pengumpulan

sumber data dalam dua bentuk yaitu:

1. Data Primer

Data perimer adalah jenis dan sumber data penelitian yang di peroleh

secara secara langsung dari sumber pertama (tidak melalui perantara), baik

secara individu maupun kelompok. Maka data yang didapatkan secara

langsung. Data primer secara khusus dilakukan untuk menjawab

pertanyaan penelitian. Penulis mengumpulkan data primer dengan metode

survey dan juga metode observasi30.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumaber data suatu penelitian yang di

peroleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (di peroleh

atau dicatat oleh pihak lain). Data sekunder ini berupa bukti, catatan atau

laporan historis yang telah tersusun dalam arsip atau data dokumenter.

29
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis(Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada
2004). Hlm 22
30
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis(Bandung: Alfabeta 2007). Hlm 139
28

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Menurut Sugiyono wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan

data untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

2. Observasi

Menurut Nurkancana Pengertian observasi adalah suatu cara untuk

mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan secara

langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh dalam observasi itu

dicatat dalam suatu catatan observasi. Kegiatan pencatatan dalam hal ini

adalah merupakan bagian daripada kegiatan pengamatan31.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah bentuk kegiatan atau proses sistematis dalam

melakukan pencarian, pemakaian, penyelidikan, penghimpunan, dan

penyediaan dokumen untuk memperoleh penerangn pengetahuan,

keterangan, serta bukti dan juga menyebarkannya kepada pihak

berkepentingan

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah mengumpulkan, menyeleksi dan

mengubah data menjadi sebuah informasi. Kegiatan ini umumnya

31
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis(Bandung: Alfabeta 2007). Hlm 139
29

diterapkan pada institusi pendidikan, namun ada juga sebuah profesi yang

memang khusus melakukan teknik pengkajian data setiap harinya 32.

32
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis(Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada
2004). Hlm 22

Anda mungkin juga menyukai