Anda di halaman 1dari 4

a.

Ibn Khaldun

Ibn Khaldun lahir di Tunisia pada tanggal 27 Mei 1332 (1 Ramadhan 732) dan wafat di

Kairo pada 17 Maret 1406. Ibn Khaldun memiliki nama lengkap Waliyuddin

Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin Al-Hasan.

Beliau lahir dari keluarga yang berasal dari Hadramaut yang tepatnya saat ini berada di

wilayah Yaman. Silsilah keluarga Ibn Khaldun juga memiliki sambungan dengan sahabat

Nabi Muhammad SAW. Ketika Ibn Khaldun masih kecil, ia sudah dapat menghafal Al-

Quran dan juga mempelajari tajwid yang diajarkan oleh ayahnya. Namun selain mendalami

ilmu Al-Quran, ia juga mempelajari ilmu-ilmu lainnya seperti ilmu bahasa.

Ibnu Khaldun sendiri hidup pada penghujung zaman pertengahan dan permulaan

zaman Rennaisans dimana Abad ini adalah periode terjadinya perubahan-perubahan

historis yang besar baik di bidang politik maupun pemikiran. Di dunia Eropa, masa ini

adalah masa menuju masa pencerahan. Namun dalam dunia Islam, keadaan berlangsung

sebaliknya. Setelah mencapai masa keemasan, periode di saat kehidupan Ibnu Khaldun

adalah periode kemunduran dan desintregasi. Pada periode ini kekhalifahan ‘Abbasiah

telah jatuh ke tangan pasukan Moghul di bawah pimpinan Timur Lenk. Sedangkan

kawasan-kawasan di Andalusia (Spanyol) sudah hampir ditaklukkan pasukan Kristen.

Ibn Khaldun sendiri merupakan seorang sarjana Arab yang tersohor; ia dapat

dipandang sebagai ahli teori ilmu sejarah yang paling pertama. Teorinya didasarkan pada

kehendak Tuhan sebagai pangkal gerak sejarah seperti agustinus, akan tetapi Ibn Khaldun

tidak memusatkan perhatiannya kepada akhirat. Menurutnya, sejarah adalah ilmu yang
berdasarkan kenyataan, dan tujuan sejarah ialah agar manusia sadar akan perubahan-

perubahan sebagai usaha penyempurnaan perikehidupannya.

Pada tahun 1362, Ibnu Khaldun pergi ke Spanyol untuk bekerja pada Raja

Granada. Ibnu Khaldun menerima pemberian tanah dari Sultan Granada sebagai tempat

hidup keluarganya. Tak lama berada di Granada, Ibnu Khaldun kembali lagi ke Afrika.

Sesampainya di Afrika, Ibnu Khaldun diangkat menjadi Perdana Menteri oleh Sultan

Bougi di Aljazair. Ibnu Khaldun memimpin pasukan-pasukan kecil untuk memadamkan

kerusuhan yang ditimbulkan oleh suku Barbar. Namun pada tahun 1375 Ibnu Khaldun

meninggalkan segala jabatan resminya dan beserta keluarganya ia menetap di istana

Qal’at Ibn Salamah. Disana, selama empat tahun penuh Ibnu Khaldun menulis kitab

Muqaddimah dan kitab Al-’Ibar. Pada tahun 1382 ia pindah ke Kairo (Mesir).

ia menjadi guru besar dan kemudian diangkat menjadi Kepala Mahkamah Agung.

Saat itu Mesir diperintah oleh Sultan Mamluk. Sekembalinya ia dari perjalanan haji, Ibnu

Khaldun mengajar ilmu hadits, terutama kitab Muwatta karangan Imam Malik di sebuah

sekolah baru. Setelah itu ia ditunjuk untuk mengepalai sebuah institut sufi dengan gaji

yang cukup. Pada saat itu di Mesir terjadi revolusi terhadap pemerintahan Sultan Barquq,

yang kemudiani menginspirasi Ibnu Khaldun untuk menulis tentang masalah asabiyah

dalam bukunya, termasuk peranannya dalam pertumbuhan dan keruntuhan suatu bangsa.

. Ibnu Khaldun wafat di usianya yang ketujuh puluh empat tahun pada tahun 1406 saat ia

sedang bekerja di kantornya. Ibnu Khaldun dimakamkan di makam para ahli sufi di

Kairo.
Maka itu dalam teori Ibn Khaldun mengatakan bahwa pangkal gerak sejarah adalah

kehendak Tuhan. Akan tetapi tujuan utama pada teori Ibn Khaldun adalah bukan kepada

akhirat, baginya sejarah adalah ilmu berdasarkan kenyataan. Maka dengan begitu tujuan

sejarah adalah agar manusia sadar akan perubahan-perubahan masyarakat, dan hal tersebut

dilakukan sebagai usaha penyempurnaan perikehidupannya. Teori Ibn Khaldun ini adalah

mendidik manusia untuk menjadi pejuang yang tidak pernah mengenal mundur. Puncak

gerak sejarah baginya adalah umat manusia bahagia dengan beraneka masyarakat, negara,

dan kesatuan hidup lainnya yang sempurna.

Sebagai seorang filosof sejarah, Khaldun juga mengatakan bahwa pertautan sejarah

pada filsafat ini mengantarkannya pada makna pengertian yang sederhana yaitu bahwa

filsafat sejarah ialah tinjauan terhadap peristiwa-peristiwa historis yang secara filosofis

dapat mengetahui faktor-faktor esensial yang mengendalikan suatu peristiwa historis itu,

serta untuk kemudian mengikhtisarkan hukum-hukum umum yang tetap, yang

mengarahkan pada perkembangan pada bangsa dan negara serta berbagai masa atau

generasi. Sebagian juga berpendapat bahwa sejarah berjalan sesuai dengan suatu kerangka

tertentu dan bukannya secara acak, dan filsafat sejarah ialah upaya untuk mengetahui

kerangka tersebut yang diikuti dengan sejarah dalam perjalanannya. Dalam kasus yang

demikian ini, filsafat sejarah merupakan wawasan atau penilaian seseorang pemikir

terhadap sejarah.
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, M.,A. 2013. Buku Pintar Filsafat Barat. Jogjakarta: IRCiSoD.

[sujiati], [Budi)]. [2018]. [konsepsi pemikiran filsafat sejarah dan sejarah menurut ibnu
khaldun)]. [Tamaddun]. Vol. 6 , No. 2, : 134-138.

Anda mungkin juga menyukai