2. Proses FinTech
FinTech muncul seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini
didominasi oleh pengguna teknologi informasi tuntutan hidup yang serba cepat. Dengan
FinTech, permasalahan dalam transaksi jual-beli dan pembayaran seperti tidak sempat
mencari barang ke tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk mentransfer dana,
keengganan mengunjungi suatu tempat karena pelayanan yang kurang menyenangkan
dapat diminimalkan. Dengan kata lain, FinTech membantu transaksi jual beli dan sistem
pembayaran menjadi lebih efisien dan ekonomis namun tetap efektif.
b. Bagi pemain FinTech (pedagang produk atau jasa), FinTech memberi manfaat:
1) Menyederhanakan rantai transaksi
2) Menekan biaya operasional dan biaya modal
3) Membekukan alur informasi
8. Hal yang dilakukan Bank Indonesia dalam menjaga ketertiban lalu lintas
pembayaran terkait FinTech
a. Dalam hal penyediaan pasar bagi pelaku usaha, Bank Indonesia memastikan
perlindungan terhadap konsumen, khususnya mengenai jaminan kerahasiaan
data dan informasi konsumen lewat jaringan keamanan siber.
b. Dalam hal tabungan, pinjaman dan penyertaan modal, Bank Indonesia
mewajibkan setiap pelaku usaha untuk patuh kepada peraturan makroprudensial,
pendalaman mengenai pasar keuangan, system pembayaran sebagai pendukung
operasi dan keamanan siber untuk menjaga data dan informasi konsumen.
c. Dalam hal investasi dan manajemen risiko, Bank Indonesia juga mewajibkan
setiap pelaku usaha untuk patuh kepada peraturan makroprudensial, pendalaman
mengenai pasar keuangan, system pembayaran sebagai pendukung operasi dan
keamanan siber untuk menjaga data dan informasi konsumen.
d. Dalam hal pembayaran, penyelesaian/settlement dan kliring, Bank Indonesia
memastikan perlindungan terhadap konsumen, khususnya mengenai jaminan
kerahasiaan data dan informasi konsumen lewat jaringan keamanan siber.
a. Fasilitator. Bank Indonesia menjadi fasilitator dalam hal penyediaan lahan untuk
lalu lintas pembayaran
b. Analis bisnis yang intelligent. Melalui kerjasama dengan otoritas dan agen-agen
internasional, Bank Indonesia menjadi analis bagi para pelaku usaha terkait
6. Kredivo
Aplikasi Kredivo adalah aplikasi kredit digital yang bisa kamu gunakan untuk
berbelanja di e-commerce dengan mencicil tanpa membutuhkan kartu kredit.
Kredivo sendiri telah terjamin aman karena sudah terdaftar sebagai
pinjaman online legal di OJK. Kamu bisa menyesuaikan nominal pinjaman sesuai
dengan yang kamu butuhkan. Tidak hanya secara online, kamu juga bisa menarik
tunai pinjaman tersebut.
7. Ajaib
Berbicara soal fintech, aplikasi investasi juga menjadi salah satu hal yang bisa
kamu coba. Ajaib adalah aplikasi yang dikembangkan oleh PT Takjub Teknologi
Indonesia yang menyediakan kemudahan untuk berinvestasi secara digital.
Instrumen yang disediakan pun cukup beragam dan bisa disesuaikan. Ajaib sendiri
sudah terdaftar di OJK dan mengantongi beberapa persyaratan agar legal, sehingga
investasi yang kamu miliki juga resmi sehingga kamu tidak perlu khawatir lagi.
9. TaniFund
Aplikasi funding TaniFund dibuat oleh PT Tani Fund Madani Indonesia yang
bergerak di bidang pinjaman uang P2P lending untuk sektor pertanian atau
agrikultur. Pinjaman ini memang ditujukan untuk para petani yang membutuhkan
modal dan menjembatani peminjam (borrower) untuk menjadi pemasok dananya.
10. DOKU
Doku adalah aplikasi yang bisa digunakan untuk melakukan pembayaran
menggunakan dompet digital serta bisa juga digunakan untuk menyimpan uang.
Dompet digital pertama di Indonesia ini merupakan aplikasi buatan
perusahaan fintech Indonesia yang bernama PT Nusa Satu Inti Artha. Tidak hanya
bisa digunakan untuk pembayaran secara online, Doku juga sudah mendukung
pembayaran offline di merchant yang mendukung metode satu ini.