Anda di halaman 1dari 5

REGULASI FINTECH DI INDONESIA

Perkembangan teknologi digital yang tidak bias dibendung akan memunculkan kemudahan bagi
masyarakat dan menjamurnya perusahaan yang bergerak di bidang financial.Technology sebagai lembaga
yang memiliki wewenang untuk mengawasi lembaga keuangan di Indonesia,otoritas jasa keuangan
akhirnya mulai memberlakukan peraturan-peraturan mengenai keberadaan financial
idupantechnology.Perkembangan technology informasi telah memasuki hamper segala sector
kehidupan,adalah untuk menghindari kemajuan teknologi dan penerapannya dalam aktivitas sehari-hari.

A. Peraturan Fintech
Otoritas jasa keuangan mengeluarkan peraturan OJK No.13/POJK.02/2018 tentang inovasi
keuangan digital di sector jasa keuangan.Keberadaan peraturan OJK No.13/POJK.01/2018
tersebut seolah melengkapi peraturan OJK No.77POJK..01/2016 tentang layanan meminjam uang
berbasis teknologi informasi.Melalui peraturan ini industry keuangan digital bias dikelola dengan
baik dan memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat luas.Dibuatnya peraturan ini
juga kedepannya diharapkan jasa keuangan memiliki nilai-nilai inovatif,cepat,murah,mudah dan
mampu meningkatkan inklusi keuangan secara signifikan.
Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia dan pihak terkait,telah mengeluarkan beberapa
regulasi untuk mengatur fintech.Berikut adalah regulasi tersebut..
Peraturan otoritas jasa keuangan No.77/POJK .01/2016 tentang layanan pinjam
meminjam uang berbasis teknologi informasi,bertujuan untuk mengatur mengenai
batasan kepemilikan saham.Modal minimal,betas maksimum pinjaman dari
bunga,keharusan pembuatan escrow account,serta beberapa prinsip yang wajib
ditetapkan penyelenggara fintech.
Peraturan Bank Indonesia No.18/40/PBI/2016 tentang penyelenggaraan pemprosesan
transaksi pembayaran.Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,termasuk di
bidang jasa system pembayaran,baik dari sisi instrument,penyelenggara,mekanisme
maupun infastruktur penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran.Pemrosesan
Bank Indonesia No.19/12/PB/2017 tentang penyelenggaraan teknologi
financial.Bertujuan untuk mendukung terciptanya stabilitas moneter,stabilitas system
keuangan,serta system pembayaran yang efisien,lancar,aman,dan anadal untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif dengan
menerapkan prinsip perlindungan konsumen serta manajemen resiko dan kehati-hatian.BI
menerbitkan PBI No.19/12/2017 Sebagai payung hukum demi menjaga kestabilan system
keuangan di Indonesia tersebut dimusnahkan.
Peraturan Bank Indonesia No.18/17/PBI/2016 Tentang uang elektronik.Tujuan perubahan
aturan ini untuk memperluas penyelenggraan layanan keuangan digital.Dengan adanya
peraturan ini pihak yang dapat menyelanggarakan LKD dalam mendorong peningkatan
transaksi non tunai melalui penggunaan uang elektronik dapat meningkatkan.
POJK No.1/POJK.07/2013 Tentang perlindungan konsumen sector jasa keuangan.Pasal 2
mengatur mengenai yang harus disediakan bagi konsumen,termasuk didalamnya
konsumen fintech sebagai pengguna jasa keuangan.Prinsip tersebut adalah
transparansi,perlakuan yang adil,keandalan,kerahsiaan,dan keamanan data atau informasi
konsumen,penangan pengaduan serta penyelesaian sengketa konsumen secara
sederhana,cepat dan biaya terjangkau.
Peraturan menteri komunikasi dan informatika Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2016 tentang perlndungan data pribadi dalam system elektronik.Data pribadi adalah data
per-seorangan tertentu yang disimpan,dirawat dan dijaga kebenaran serta dilindungi
kerahasiannya.Dalam peraturan menteri ini di atur tentang perlindungan data pribadi
dalam system elektronik dengan menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam
pengaturannya.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.13/POJK.02/2018 Tentang inovasi keuangan
digital di sector jasa keuangan.Menurut POJK ini,penyelanggara bisnis fintech wajib
menjaga kerahasiaan,keutuhan,dan ketersediaan data pribadi,data transaksi dan data
keuangan yang dikelolanya sejak data diperoleh hingga data tersebut dimusnahkan.

Perlindungan data pribadi dalam system elektronik mencakup perlindungan terhadap


perolehan,pengumpulan,pengolahan,penganalisisan,penyimpanan,penampilan,pengumuman,pengol
ahan,penyebarluasan,dan pemusnahan data pribadi.Dengan adanya dasar hukum yang berlaku,baik
penyedia maupun pengguna fintech bias melakukan berbagai aktivitas financial secara lebih aman
dan nyaman,sehingga masyarakat tidak perlu khawatir memanfaatkan fintech karena Bank
Indonesia memastikan keamanan konsumen,terutama untuk kerahasiaan dan data informasi
nasabah.

B.PERATURAN PEMERINTAH
Terdapat tiga peraturan baru yang perlu jadi perhatian para pelaku industry fintech.Otoritas Jasa
Keuangan sebagai lembaga pengawas telah mengeluarkan sebanyak 38 peraturan sepanjang
2018.Aturan-aturan baru tersebut mencakup berbagai sector jasa keuangan mulai
Bank,Asuransi,Pasar modal hingga dana pensiun.Namun di antara semua aturan tersebut
terdapat 1 sector yang tidak kalah penting untuk dicermati yaitu financial technology.Terdapat
tiga peraturan yang berkaitan dengan fintech sebagai berikut…
a) POJK Equity Crowdfunding
Penyelenggaraan layanan penyelenggaraan saham yang dilakukan oleh penerbit untuk
menjual saham secara langsung kepada pemodal melalui jaringan system elektronik yang
bersifat terbuka.

Pokok-pokok aturan equality crowdfunding


I. Jangka waktu penawaran saham yang dilakukan penerbit paling lama 12
bulan.Kemudian,total dana yang dihimpun melalui penawaran saham paling
banyak Rp 10 Miliar.
II. Beleid ini juga membagi pelaku yang terlibat dalam kegiatan bisnis equity
crowdfunding menjadi 3 pihak yaitu penyelenggara ,penerbit saham dalam
pemodal.
III. Penyelenggara atau perusahaan fintech crowdfunding harus memiliki izin dari
OJK.Penyelenggara harus berbadan hukum perseroan atau
koperasi .Penyelenggara juga harus memiliki modal distor paling sedikit Rp.2,5
Miliar saat mengajukan permohonan perizinan.
IV. Penerbit wajib membentuk perseroan terbatas.penerbit bukan perusahaan yang
dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh suatu kelompok usaha /
konglomerasi.
V. Penerbit juga bukan perusahaan terbuka atau anak perusahaan terbuka dengan
kekayaan lebih dari Rp.10 Miliar tidak termasuk tanah dan bangunan.
VI. Pemodal dalam aturan ini mewajibkan berpenghasilan sampai dengan Rp.500
juta per tahun dan dapat membeli saham sebesar 5% dari penghasilan per
tahun.Sedangkan ,setiap pemodal dengan penghasilan lebih dari Rp.500 juta per
tahun dapat membeli saham paling banyak sebesat 10% dari penghasilan per
tahun.
VII. Pemodal juga wajib memiliki badan hukum dan mempunyai pengalaman
berinvestasi di pasar modal yang dibuktikan dengan kepemilikan rekening efek
paling sedikit 2 tahun sebelum penawaran saham.

b) POJK Inovasi Keuangan Digital


OJK menerbitkan aturan tentang Novas Keuangan Digital.Peraturan ini dikeluarkan
OJK mengingat cepatnya kemajuan teknologi di industry keungan digital yang tidak
dapat di abaikan dan perlu dikelola agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya
untuk kepentingan masyarakat.Aturan ini di arahkan agar industry fintech menerapkan
prinsip-prinsip yang bertanggung jawab,aman,mengedepankan perlindungan konsumen
dan memiliki risiko yang terkelolah dengan baik.
Peraturan ini juga dikeluarkan sebagai upaya mendukung pelayanan jasa keuangan yang
inovatif,cepat,murah,mudah,dan luas serta untuk meningkatkan unklusi
keuangan,investasi,pembiayaan,serta layanan jasa lainnya.

Pokok-pokok Pengaturan Inovasi Keuangan Digital Antara Lain…


I. Mekanisme Pencatatan dan Pendaftaran Fintech
a. Pencatatan kepada OJK untuk perusahaan startup/non-LJK
b. Proses leguratory sandbox barjangka waktu paling lama satu tahun dan
dapat diperpanjang selama 6 bulan bila diperlukan
c. Pendaftaran/perizinan kepada OJK
II. Mekanisme Pemantauan dan Pengawasan Fintech
Hasil uji coba regulatory sandbox ditetapkan dengan status
a. Direkomendasikan
b. Perbaikan
c. Tidak direkomenasikan

Penyelenggara IKD yang sudah menjalani regulatory sandbox dan berstatus direkomendasikan
dapat mengajukan permohonan pendaftaran kepada OJK.Untuk pelaksanaan dan
pengawasan,penyelenggara IKD diwajibkan untuk melakukan pengawasan secara madiri dengan
menyusun laporan self assessment yang sedikitnya memuat aspek tata kelola dan mitigasi
risiko.Penyelenggara IKD dilarang mencantumkan nama dan/logo OJK namun dapat
mencantumkan nomor tanda tercatat/terdaftar.Dalam jangka menengah,OJK dapat menunjuk
pihak lain yang bertugas dalam pengawasan IKD.

1. Pembentukan Ekosistem Fintech


Untuk memelihara ekosistem keuangan,lembaga jasa keuangan yang telah memperoleh
izin atau terdaftar di OJk dilarang bekerja sama dengan penyelenggara IKD yang belum
tercatat di OJK atau terdaftar di otoritas lain berwenang guna memelihara ekosistem
keuangan
2. Membangun Budaya Inovasi
OJK menginisiasi pembentukan pusat inovasi keuangan digital dan ekosisten LKD yang
betujuan untuk bertujuan sebagai sarana komunikasi,koordinasi,dan kolaborasi antara
otoritas terkait dan pelaku IKD serta wadah inovasi dan pengembangan IKD
3. Inklusi dan Literasi
Penyelenggara IKD wajib melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan literasi dan
inklusi keuangan kepada masyarakat.
4. Bisnis dan Perlindungan Data Penyelenggaraan
IKD wajib menyediakan pusat pelayanan konsumen berbasis teknologi sebagai bentuk
penerapan edukasi dan perlindungan konsumen usahnya.
5. Manajemen RIsiko yang Efektif
Penyelenggara IKD wajib menerapkan prinsip pemantauan secara
mandiri,menginventarisasi risiko utama,menyusun laporan utama,menyusun laporan risk
self assessment secara bulanan,dan memiliki perangkat yang dapat meningkatkan
afisiensi dan kepatuhan atas proses pemantauan yang dilakukan oleh OJK.
6. Kolaborasi
Dengan dibentuknya fintech center maka dapat membantu berjalannya proses regulatory
sandbox sebagai langkah inkubasi model bisnis yang inklusif dan memenuhi prinsip
kehati-hatian serta sinergi industry,pemerintah,akademisi,dan innovation hub lain.
7. Perlindungan Konsumen
Penyelenggara wajib menerapkan prinsip dasar perlindungan konsumen yaitu
transparansi,perlakuan yang adil,keandalan,kerahasiaan,dan keamanan data/informasi
konsumen,dan penanganan pengaduan serta penyelesaian sengketa konsumen secara
sederhana,cepat dan biaya terjangkau.

C.POJK Penyelenggara Usaha Perusahaan Pembiayaan .


Salah satu isi aturan ini terdapat ketentuan yang perlu mendapat perhatian industry
fintech.Sebab,POJK ini memberi legislatis perusahaan pembiayaan dapat bekerja sama
dengan fintech yang yang sebelumnya tidak di atur mengenai hal ini.Dalam skema
schanelling,perusahaan fintech bertindak sebagai agen atau perantara dalam memasarkan
produk-produk pembiayaan.Sedangkan skema joint financing,perusahaan fintech
bertindak sebagai penjual produk-produk pembiayaan kepada nasabah.

C.RESIKO INDUSTRI FINTECH


Masing-masing jenis fintech memiliki potensi resiko sesuai dengan proses
bisnisnya.Secara umum,risiko yang mungkin muncul dari fintech di Indonesia adalah…
 Risiko penipuan
 Risiko keamanan data
 Risiko ketidakpastian pasar

Di Indonesia,risiko industry fintech yang dapat muncul di Indonesia dapat digolongkan


menjadi 2 yaitu…
1) Perlindungan Konsumen
Ada risiko dana dan konsumen hilang akibat penipuan dan penyalahgunaan
fintech dan juga risiko data pengguna yang bocor yang menjadikan data tersebut
rawan untuk disalahgunakan.
2) Kepentingan Nasional
Kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan oleh fintech menimbulkan potensi
penyalahgunaan untuk kegiatan pencucian yang maupun pendanaan terorisme
sehingga perlu manajemen risiko yang memadai agar tidak berdampak negative
pada stabilitas keuangan Negara dan juga pertahanan dan keamanan Negara.
Beberapa Langkah yang harus dilakukan pemerintah agar tidak membahayakan Negara…
 Ratifikasi peraturan dalam mendukung pengembangan fintech dengan melakukan
adopsi peraturan terkait tanda tangan ,E-Know Your Costumer,E-rating dan
penggunaan dokumen secara digital sehingga dapat mengoptimalkan potensi yang
dimiliki oleh industry fintech.
 Kordinasi antara lembaga dan kementerian terkait dengan cara mengoptimalkan
potensi fintech dengan lingkungan bisnis yang kompleks,maka perlu juga
dukungan dari berbagai kementerian dan lembaga terkait.Dalam hal ini,OJK
berinisiatif untuk membentuk fintech Advisory Committee.

Anda mungkin juga menyukai