Anda di halaman 1dari 3

1. Apa itu Financial Technology ?

Istilah fintech merupakan kependekan dari Financial Technology. Ini berarti fintech merujuk


pada penerapan atau integrasi teknologi oleh perusahaan jasa finansial untuk meningkatkan
fungsi dan layanan bagi pelanggan.

Menurut OJK, fintech  adalah sebuah inovasi pada industri jasa keuangan yang
memanfaatkan penggunaan teknologi. Produk fintech biasanya berupa suatu sistem yang
dibangun guna menjalankan mekanisme transaksi keuangan yang spesifik.

Menurut Hseuh (2017) Financial technology merupakan model layanan keuangan baru


yang dikembangkan melalui inovasi teknologi informasi.

Menurut BI Financial Technology adalah penggunaan teknologi dalam sistem keuangan


yang menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan model bisnis baru serta dapat berdampak
pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, efisiensi, kelancaran, keamanan, dan
keandalan sistem pembayaran.

Contoh financial technology dalam kehidupan sehari-hari seperti Dana, Ovo, Brimo, Go-pay,
dan lain sebagainya.

2. Perkembangan Financial Technology di Indonesia

Meski memulai dengan agak lambat, inovasi layanan bidang finansial di Indonesia
berkembang dengan sangat pesat.

A. Dulu dan Kini

Perjalanan Fintech Generation 1.0 di Indonesia sendiri baru mulai tampak di akhir tahun 80-


an. Saat itu, penggunaan ATM pertama kali oleh Bank Niaga (1987) dan Bank BCA (1988)
menjadi penanda era baru. Butuh waktu 10 tahun agar masyarakat terbiasa menggunakan
layanan tanpa kasir ini.

Kemudian, bank-bank di Indonesia mulai bermigrasi dari menggunakan sistem kliring lokal
manual, menjadi sistem kliring otomatis lokal pada 1990. Migrasi kemudian berlanjut ke sistem
kliring elektronik sejak 1998 yang tercapai penuh pada 2001 dan menandai
perkembangan fintech generation 2.0.

Startup layanan di bidang finansial (yang dikenal dengan perusahaan fintech) di Indonesia


sendiri mulai tumbuh di tahun 2006. Ini sekaligus menjadi penanda masuknya Indonesia
pada Fintech Generation 3.0.

Butuh waktu sosialisasi lebih dari 1 dekade agar masyarakat siap menerima inovasi baru ini
dengan terbuka. Selanjutnya, kepercayaan masyarakat pada startup fintech ini semakin tinggi
dengan berdirinya Asosiasi Fintech Indonesia pada September 2015.

Otoritas Jasa Keuangan kemudian menerbitkan peraturan OJK nomor 77 tahun 2016 yang
mengatur tentang jasa fintech. Tentunya ini membuat keberadaan fintech semakin diterima oleh
masyarakat.

Tahun 2020, OJK merevisi peraturan tersebut dan membuat fintech perlu memiliki syarat
tertentu agar dapat memiliki izin. Hingga Juli 2021, jumlah fintech yang resmi berizin dan
terdaftar di OJK berjumlah 121 perusahaan.

3. Manfaat Financial Technology

Financial Technology menghadirkan banyak sekali kelebihan karena mengandalkan inovasi


pada bidang teknologi terkini. Dengan penerapan teknologi tersebut, baik masyarakat maupun
kalangan pebisnis bisa mendapatkan manfaat berikut:

 Percepatan Inklusi Keuangan

Inklusi keuangan adalah penyediaan layanan keuangan yang aman, nyaman, dan terjangkau
bagi seluruh pihak tanpa terkecuali. Tentunya, termasuk yang selama ini belum terjamah
lembaga keuangan formal seperti mereka yang berpenghasilan rendah maupun yang tinggal di
area terpencil.

Dengan kehadiran fintech, masyarakat yang tak terjangkau oleh bank dapat mengakses
layanan keuangan. Ini tentu sangat membantu peningkatan inklusi keuangan, khususnya di
Indonesia yang hanya mencapai 20%.
 Layanan Keuangan yang Mudah dan Berbiaya Rendah

Dengan internet dan teknologi komunikasi, masyarakat tak harus datang ke bank dan mengisi
bermacam-macam dokumen untuk mendapatkan layanan keuangan. Fitur paperless dan dan
internet membuat Anda bisa mendapatkan layanan keuangan yang mudah dan berbiaya rendah.

 Sistem Pembayaran yang Otomatis dan Instan

Kemudahan dalam mengakses layanan keuangan membuat masyarakat bisa memanfaatkan


sistem pembayaran yang otomatis dan instan.  Bagi konsumen, masyarakat dapat membayar
tagihan dan membeli produk atau jasa secara cepat, instan, dan bisa dari rumah. Di era pandemi
yang masih mengancam, ini tentu memberikan rasa aman yang lebih besar bagi masyarakat.

Di sisi lain, penyedia produk atau jasa juga bisa mendapatkan pembayaran
secara cashless via electronic transfer atau internet banking. Tentunya ini sangat membantu
operasional perusahaan atau bisnis Anda.

 Akses Modal Berbunga Rendah

Inovasi di bidang teknologi tidak hanya berlaku bagi sistem pembayaran. Melalui sistem peer
to peer lending, masyarakat bisa mendapatkan akses modal dengan bunga rendah. Ini tentu
sangat membantu bagi masyarakat untuk menghindar dari serbuan rentenir yang menerapkan
bunga tinggi dan mencekik leher. Selain itu, bagi pelaku usaha mikro, tentu bisa mendapatkan
alternatif sumber modal untuk investasi.

 Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat

Masyarakat lebih mudah mendapatkan akses permodalan untuk startup bisnis. Selain itu,
dukungan sistem pembayaran juga memudahkan bisnis atau usaha tersebut mengembangkan
pasar ke seluruh Indonesia. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mudah dalam membangun
dan mengembangkan bisnis yang berujung pada peningkatan taraf hidup.

Anda mungkin juga menyukai