• Pendahuluan ▪ Inovasi bisnis merupakan hal yang mutlak dilakukan dalam dunia bisnis. Inovasi bisnis adalah perubahan yang terjadi dalam suatu perusahaan dan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan sebuah perusahaan menuju arah perubahan yang lebih baik. Inovasi bisnis menjadi sebuah keharusan bagi setiap jenis usaha antara lain: perusahaan dalam skala kecil, skala menengah dan skala besar. Sebuah kalimat bijak mengatakan, “Segala sesuatu mengalami perubahan, hanya perubahan itu sendiri yang tetap”. Maka agar tetap eksis dalam persaingan bisnis, sebuah perusahaan harus menyelaraskan dengan perubahan yang seiring dengan perkembangan zaman Inovasi di Bidang Perbankan • Tahun 2015 adalah tahun dimana revolusi digital akhirnya melanda industri perbankan. Beberapa berita utama dunia menggambarkan bahwa: investasi global dalam Teknologi Keuangan (FinTech) telah meningkat tiga kali lipat pada 2013–14 dan perbankan seluler telah menjadi cara yang disukai nasabah untuk terlibat dengan bank
• Sebagian besar bank (walaupun masih belum semua) akhirnya menyadari
bahwa mereka perlu mulai berhubungan dengan nasabah mereka dengan tingkat kecepatan, transparansi, presisi, yang tidak mungkin dilakukan dengan pendekatan tradisional. Bank mengeluarkan sejumlah besar dana untuk IT, tetapi total investasi mereka secara global hanya diharapkan tumbuh sebesar 4,6% pada tahun 2014–15, dan sebagian besar dibelanjakan untuk pemeliharaan sistem lama yang ada • Dengan perubahan ini, sebagian besar bank semakin tertarik untuk mencari cara agar menjadi lebih inovatif, dan semakin banyak investasi dialokasikan untuk inovasi. Beberapa bank telah membentuk tim. • Beberapa bank telah terlibat dalam kemitraan dengan akselerator bisnis dan inkubator - ini adalah permulaan Perusahaan FinTech yang menjanjikan untuk dibimbing, didanai, dan bahkan bermitra dengan bank. • beberapa bank telah membentuk dana investasi untuk dapat diinvestasikan secara langsung pada perusahaan Fintech tahap awal di sektor tersebut • Di era revolusi industri 4.0 ini, teknologi tentunya menjadi sangat penting apalagi teknologi adalah alat yang untuk memfasilitasi orang dalam mengoptimalkan sumber dayanya secara efisien dan efektif. Salah satu teknologi yang sangat sering digunakan oleh masyarakat adalah internet. Pesatnya perkembangan internet ini mengakibatkan munculnya berbagai inovasi industri berbasis teknologi, salah satunya yaitu dengan munculnya inovasi di bidang keuangan yaitu fintech (Financial Technology). Pada bab sebelumnya telah dijelaskan kondisi ekosistem fintech di Indonesia. Kemudian di bab ini akan dijelaskan bagaimana perkembangan terkait fintech yang memunculkan berbagai macam inovasi di bidang jasa keuangan, misalnya alat pembayaran, alat pinjaman, alat simpanan, dan sebagainya di Indonesia. Fintech Payment • Fintech payment menurut pengertiannya adalah layanan yang berfungsi untuk melakukan pembayaran melalui teknologi ponsel seperti transfer bank, e-wallets, dan peer-to-peer transfer. Dengan singkatnya teknologi finansial yang diaplikasikan dengan menggunakan sistem pembayaran online, seperti pembelian, penarikan, transfer, investasi, hingga pinjaman online. • Kemudahan yang didapat dengan menggunakan fintech payment inilah yang dirasakan banyak masyarakat Indonesia membawa dampak yang positif karena selain lebih cepat dan efisien dengan mengandalkan teknologi informasi. Fintech Payment • Fintech telah memberikan keuntungan yang cukup besar di berbagai negara Asia Tenggara contohnya Indonesia. Hal ini juga didasari karena penggunaan telepon seluler serta peningkatan akses internet, Layanan pembayaran seluler semakin meningkat dan menjadi kebutuhan masyarakat sehingga tidak heran jika fintech payment memiliki potensi yang luar biasa untuk tumbuh sebagai pembayaran alternatif, apalagi sangat mudah digunakan (Madan, K., & Yadav,R. (2016). • OJK mencatat adanya perkembangan perusahaan teknologi finansial (Fintech) yang berlangsung dengan sangat pesat dari tahun 2016 hingga sekarang. Layanan fintech payment ini nyatanya memiliki kontribusi 39% di Indonesia dari total 253 perusahaan berbasis financial teknologi yang besar menurut Asosiasi Fintech Indonesia. Fintech Payment • Jenis layanan fintech payment masih menjadi perusahaan yang dominan dari pada jenis layanan fintech lainnya. Walau masih banyak yang menggunakan pembayaran secara tunai, namun semakin kesini semakin banyak gerai toko yang memfasilitasi pembayaran dengan cara non tunai seperti Dana, Gopay, OVO, dll. Hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat Indonesia yang meningkat sehingga penggunaan layanan pembayaran juga akan bertambah secara otomatis. Selain karena kemudahannya, banyak brand yang suka memberi potongan atau discount dengan menggunakan layanannya, hal ini juga semakin menarik banyak pengguna untuk memanfaatkan fitur tersebut Fintech Payment • Layanan fintech payment diketahui meningkat pesat semenjak adanya Covid 19, dikarenakan trend cashless sehingga membantu memberikan solusi keuangan digital sekaligus mendorong pemulihan ekonomi indonesia. Fintech payment membantu individu serta UMKM untuk bertransoksi dalam masa pembatason sosial berskala besor (PSBB). Fintech Lending • Peraturan Otoritos Jasa Keuangan (POJK) No. 77 tahun 2016 menyatakan bahwa fintech lending merupakan penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam dalam mata uang rupiah secara langsung melalui sistem eiektronik dengan menggunakan jaringan internet. saat ini, fintech lending termasuk ke dalam salah satu jenis fintech yang banyak bermunculan di Indonesia. Kemudahan sistem yang ditawarkan oleh para penyelenggara fintech lending menjadi salah satu alasan mengapa mereka semakin eksis di kalangan masyarakat. Fintech Lending • Dengan sistem yang lebih praktis dan fleksibel, fintech lending dapat menjangkau masyarakat yang masih berstatus unbanked atau belum terjangkau oleh layanan keuangan bank untuk membantu pemerintah meningkatkan inklusi keuangan. Fintech lending dianggap menjadi solusi bagi masyarakat yang tidak memiliki akses ke bank ataupun yang biasanya harus melengkapi banyak berkas dan melewati jalur birokrasi yang panjang ketika ingin meminjam uang di bank. Laporan Perkembangan Fintech Lending oleh OJK, Oktober 2020 Fintech Lending • Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per tanggal 31 Oktober 2020 ada 155 fintech lending yang terdaftar di OJK dengan rincian 36 dari fintech lending tersebut sudah mengantongi izin usaha. Dari Laporan tersebut dapat dilihat bahwa akumulasi penyaluran pinjaman terus meningkat dengan signifikan, begitu juga dengan akumulasi rekening • penerima pinjaman (borrower) dan pemberi pinjaman (lender). Darman (2019) menyatakan bahwa bagi para lender, berinvestasi di P2P lending dapat memberikan return yang cukup menjanjikan. Namun demikian, terdapat risiko yang harus ditanggung sepenuhnya oleh lender jika terjadi masalah pembayaran yang diiakukan oleh para borrower. Personal Finance dan Wealth Management • Personal finance den wealth management adalah layanan keuangan dan pengelolaan kekayaan yang tidak terbatas pada investasi, tetapi juga menangani segala hal yanp berkaitan dengan pengelolaan keuangan pribadi. Wealth management bisa dikatakan sebagai pengelola keuangan pribadi. • Personal finance dan wealth management sering dikaitkan dengan layanan untuk ”orang-orang kelas atas” yang kaya. Namun, layanan manajemen kekayaan melibatkan lebih dari sekedar investasi. Ada berbagai layanan lain yang dirancang untuk memberikan kehidupan yang nyaman Personal Finance dan Wealth Management • Di era digital, pengelolaan keuangan dapat dilakukan dengan sangat praktis dan mudah, Orang tidak perlu lagi bertemu untuk berkonsultasi tentang pengelolaan keuangan mereka. Cukup gunakan aplikasi di gadget untuk mendapatkan semua layanan. Misalnya, perusahaan financial technology Finansialku menyediakan layanan konsultasi digital lengkap dengan harga Rp 350,000 per tahun. (Kumparan, 2019) • Teknologi pengelolaan dan perencanaan keuangan masa kini menawarkan beberapa layanan, mulai dari konsultasi cash flow keuangan, pencatatan pengeluaran, hingga rencana investasi dan aset. Selain Finansialku, terdapat perusahaan financial technology indonesia lainnya yang bergerak di bidang Personal Finance dan Wealth Management seperti Bareksa, Fundnel, Bibitnomic, Cashshield, dan lain-lain. Comparison • Comparison atau market aggregator atau financial aggregator merupakan fintech yang bergerak dibidang penyedia layanan untuk membandingkan berbagai layanan keuangan yang tersedia. Pengguna dapat mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan fintech yang akan digunakan, sehingga pengguna dapat mencari referensi sebanyak-banyaknya dan yang paling penting untuk mendapatkan informasi yang terpercaya. Market aggregator ini sangat membantu terlebih jika pengguna ingin mencari informasi yang berkaitan dengan pengajuan pinjaman online, asuransi, kartu kredit, dan lain-lain. Comparison • Market aggregator ini juga sering kali memberikan konten edukasi seperti, jenis-jenis tabungan, jenis pinjaman dan lain-lain, Dengan begitu pengguna dapat memilih program-program yang sesuai dengan kebutuhannya. Pengguna juga dapat mengisi informasi yang sesuai dengan dirinya seperti informasi pekerjaan dan gaji perbulan, agar nantinya sistem akan memberikan saran program mana yang cocok untuk pengguna. • Adapun salah satu fintech market aggregator yaitu AturDuit yang mengatakan telah melayani 12 juta pengguna setiap tahunnya dan pengguna AturDuit telah meningkat 80% setiap tahun dengan pendapatan naik lebih dari tiga kali lipat. Market opgregator pada tahun 2018 merupakan fintech terbesar ketiga di Indonesia, yaitu sebesar 96. Insurtech • Menurut director & chief of partnership distribution officer PT Asuronsi Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo kepada Kontan, penetrasi asuransi di Indonesia masih berada di angka 20% dari PDB. Sehingga para perusahaan asuransi masih memiliki peluang yang besar untuk menggaet sebagian besar penduduk Indonesia di tahun- tahun yang akan datang. Selaras dengan itu, industri insurtech mulai menampakkan eksistensinya ke publik. Insurtech merupakan salah satu jenis fintech yang memiiiki konsentrasi di bidang asuransi. Dikutip dari situs web Finansiaiku, pada umumnya insurtech menyediakan layanan yang dapat membantu para perusahaan asuransi untuk mendistribusikan produknya dan menyederhanakan proses transaksi asuransi lewat teknologi yang mereka buat. Insurtech • Insurtech íni dapat digambarkan berupa platform yang membandingkan produk asuransi antar perusahaan sehingga dapat memudahkan nasabah dalam memilih, insurtech juga dapat berupa online marketplace yang memperjualbeIikan asuransi. • untuk regulasi insurtech sendiri sampai saat ini belum ada peraturan khusus yang mengatur dan masih dalam tahap perumusan regulasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin pesat, diharapkan regulasi yang dihasilkan dapat fleksibei mengikuti perkembangan teknologi, melindungi nasoboh, dan pastinya tidak mematikan pergerakan pelaku bisnis. Crowdfunding • Crowdfunding merupakan teknik pendanaan unit bisnis atau proyek bisnis yang melibatkan banyak masyarakat secara luas (Kemenkeu, 2016) sebuah bentuk pendanaan, biasanya dilakukan untuk mereka yang membutuhkan dana dalam mengembankan sesuatu, yang mana pendanaan tesebut terkumpul dari beberapa orang atau dikolektifkan. • Di Indonesia crowdfunding sekarang ini sangat dimanfaatkan oleh banyak orang untuk membantu pengusaha, UKM, sampai menolong korban bencana. Point Of Sales System (POS) System • Di Era di gital spt saat ini, berbelanja atau transaksi secara online mungkin sudah menjadi hal biasa. Munculnya beragam marketplace dan pembayaran digital menjadi salah satu pendorong meningkatnya transaksi secara daring. Namun ternyata menurut artikel yg diunggah di platform tech in Asia 96% dari transaksi total di Indonesia masih terjadi secara Offline. Bagi toko toko kecil UMKM transaksi yg terjadi sringkali masih dicatat scr manual dgn buku dan pulpen. • Berangkat dari permasalahan tersebut, para penyelenggara fintech point of sales system (POS system) mulai bermunculan di Indonesia. Fintech POS system ini menyediakan sebuah aplikasi berbasis cloud yang disebut-sebut dapat menggantikan kerja mesin kasir konvensional untuk mencatat dan mengelola segala transaksi dari sebuah bisnis. • Aplikasi POS system ini dapat dijalankan melalui perangkot IOS ataupun android apapun, sehingga lebih praktis dan mudah.