Anda di halaman 1dari 5

I Made Dwiki Sanjaya

118111810 (63)
FEB / Manajemen A
Financial Technology ( Agus Fredy Maradona, PhD., CPA)

1. Financial Technology atau sering disebut fintech merupakan hasil gabungan


antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah kegiatan bisnis
menjadi lebih modern, dimana tidak perlu membayar dengan uang kas dan harus
bertatap muka, melainkan dapat melakukan pembayaran transaksi dengan hitungan
detik dan dapat dilakukan dengan transaksi jarak jauh.
- Adapun klasifikasi Fintech :
● Crowdfunding dan Peer-to-peer lending
Crowdfunding merupakan sebuah penggalangan dana yang menggunakan teknologi
untuk membiayai suatu karya atau untuk menyumbang kepada korban yang terkena
bencana. Contoh yang paling populer dari layanan crowdfunding ini adalah
KitaBisa.com. Sedangkan, peer-to-peer lending atau P2P lending merupakan
sebuah layanan peminjaman dana untuk masyarakat. Dana tersebut bisa dari
masyarakat itu sendiri maupun dari perusahaan yang membangun platform tersebut.
Contoh P2P lending adalah Koinworks, UangTeman, dan Kredivo
● Market Aggregator
Market Aggregator merupakan portal yang mengumpulkan dan mengoleksi data
finansial untuk disajikan kepada pengguna. Berbagai data finansial tersebut dapat
dijadikan perbandingan untuk memilih produk keuangan terbaik. Contohnya :
CekAja, Cermati, dan KreditGogo.
● Investment and Risk Management
Klasifikasi jenis ini merupakan perencanaan keuangan dalam bentuk digital. Dengan
kata lain, pengguna akan dibantu untuk mengetahui kondisi keuangan serta
melakukan perencanaan keuangan secara mudah dan cepat. Contohnya :
Jojonomic, NgaturDuit, Bareksa, Finansialku, TanamDuit, Cekpremi dan Rajapremi.
● Payments, Clearing and Settlement
Klasifikasi jenis ini merupakan sebuah portal pembayaran yang bertujuan untuk
mempercepat dan mempermudah proses pembayaran (transaksi via online).
Contohnya : Sakuku BCA, GO - PAY, dan OVO.

2. Hal yang terjadi dalam era disrupsi antara lain adalah :


● penghematan biaya bisnis secara fisik karena bisnisnya dilakukan pada dunia
maya dan menjadi lebih sederhana.
● menjadikan kualitas produk dari bisnis tertentu menjadi lebih baik dengan
perkembangan yang pesat.
● era disrupsi dapat menciptakan pasar baru sehingga bisnis yang selama ini
tertutup dapat terbuka kembali dan bersaing dalam pasar bisnis.
● dalam era disrupsi membuat segala hal sekarang menjadi serba smart
(pintar). Lebih pintar, lebih menghemat waktu, dan lebih akurat.
Adapun bidang yang terdisrupsi oleh keberadaan Fintech adalah :
● Di Bidang Perbankan
Karena manusia lebih menyukai sesuatu hal yang berbau praktis dan "trendy", maka
masyarakat lebih suka bertransaksi menggunakan aplikasi mobile banking daripada
menggesek kartu kredit atau mencari ATM.
● Di Bidang Pembayaran / Payment
Contoh paling nyata dalam kehidupan sehari-hari adalah Gopay dan OVO yang
sudah menjadi tren sehari-hari masyarakat dalam berbelanja, apalagi masing-
masing aplikasi fintech ini menawarkan diskon berupa "cashback" yang lumayan
besar juga.
● Di Bidang Pinjaman
Penyedia layanan fintech di Indonesia yang menawarkan pinjaman modal usaha
dengan bunga relatif lebih rendah apabila dibandingkan dengan bunga bank. Sistem
ini disebut juga dengan peer-to-peer (P2P) lending, yaitu sebuah praktik berbasis
online platform yang mempertemukan pelaku UMKM yang membutuhkan dana
dengan orang-orang yang bersedia berinvestasi meminjamkan uang mereka.

3. Perusahaan fintech yang dikatakan legal adalah perusahaan yang telah terdaftar
di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), karena OJK lah yang menaungi dan mewadahi
semua perusahaan dan mengatur total biaya pinjaman berkisar 0,05 – 0,8 persen
per hari dan sudah terdapat peraturan/undang-undang hukum yang berlaku. Fintech
legal melayani konsumen dan pengaduan yang menjamin layanan pada nasabah.
Contoh perusahaan fintech yang sudah legal di Indonesia adalah Aktivaku (PT.
Aktivaku Investama Teknologi), Investree (PT Investree Radhika Jaya ), Koinworks
(Lunaria Annua Teknologi), DanaKini (PT. Dana Kini Indonesia), TunaiKita (PT.
Digital Tunai Kita) dan masih banyak lagi.
Sedangkan, sebuah Perusahaan fintech dikatakan ilegal karena perusahaan
tersebut tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) , sesuai dengan Peraturan
OJK No. 77 Tahun 2016, bahwa seluruh penyelenggaraan fintech lending harus
sudah terdaftar di OJK. Fintech ilegal memberi bunga pinjaman yang tidak terbatas,
dan fintech ilegal berniat memeras dan menerapkan total pengembalian termasuk
denda yang tidak terbatas. Perusahaan – perusahaan fintech Peer to Peer Lending
yang tidak memiliki izin (ilegal) antara lain yaitu KTA Boss Tunai (PT. Alvus Smart),
We Cash (PT. Tokovips Teknologi), Rupiah Avenue (Shanghai Zhuyu Information
Technology Co.Ltd), Pinjaman Kilat (PT. Monetary Sejahtera), Ayo Uang (PT. Zeta
Indonesia) dan masih banyak lainnya.
4. Identitas UMKM :
● Nama Usaha : The Luhron Restaurant
● Bidang Usaha : Usaha Kuliner Makanan
● Alamat Usaha : Jalan Petitenget No.17, Seminyak, Kuta, Bali
● Narasumber : Ibu Si Luh Ketut Sariani

Hasil wawancara :
Seiring berkembangnya teknologi dalam dunia bisnis, pemilik usaha The Luhron ini
juga ingin bersaing dalam persaingan pasar online dengan menggunakan fintech
jenis Go-Biz yang sebelumnya bernama Go-Resto. Manfaat yang dirasakan dengan
adanya Go-Biz tersebut adalah usaha nya semakin dikenal oleh masyarakat luas
dan pembeli juga bukan hanya orang-orang yang di sekitar sana, melainkan
semakin banyak orang-orang yang memesan dengan alamat tempat tinggal yang
cukup jauh dari lokasi usaha tersebut. Manfaat lain yang dirasakan adalah transaksi
pembayaran yang efisien dan tidak perlu susah-susah mencari uang kembalian
karena semua transaksi sudah diselesaikan via online. Dan yang terakhir manfaat
dari adanya Go-Biz tersebut adalah mengembangkan usaha tersebut dan dapat
bersaing di dunia bisnis online.

Bukti dokumentasi wawancara :


5. KoinWorks
a. Screenshot Akun KoinWorks

b. Screenshot Investasi / Transfer Dana antara Rp 100.000 - 500.000,-


c. Screenshot Akun Kreditor yang dipilih

Jenis akun kreditor yang saya pilih dalah Business Loan yang berbentuk
usaha bisnis perorangan, alasan saya memilih akun kreditor jenis ini adalah karena
omset yang akan didapat pertahunnya cukup besar dan sangat diharapkan akan
terus berlanjut (kontinuitas).

d. Kelebihan dan kekurangan dari investasi pada Fintech Lending


dibandingkan dengan investasi deposito atau pasar modal
Kelebihan :
● Modal investasi sedikit, dengan modal awal yang minim seperti Rp.100.000
kita sudah dapat berinvestasi dan mendapat keuntungan yang cukup besar
● Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dapat membantu anda
berinvestasi lebih aman dari penipuan
● Dapat memilih pelanggan atau peminjam, bisa lebih teliti memilih peminjam
agar tidak mengalami kerugian
● Dapat membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dapat
membantu permodalan UMKM yang nantinya dapat mensejahterakan rakyat
Kekurangan :
● Tidak bisa mengklaim investasi sembarangan
● Pengelolaan yang salah, kesalahan dalam pengelolaan investasi fintech bisa
disebabkan oleh diri kita sendiri yang tidak teliti dalam menjalankannya
● Pihak peminjam tidak membayar tagihan tepat waktu, harus teliti memilih
calon peminjam

Anda mungkin juga menyukai