Anda di halaman 1dari 9

KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN OLEH :

Sisca Oktaviani
( 200801004 )

FAKULTAS STUDI ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan kredit sangat ramai diperbincangkan, hal ini dapat dilihat dari semakin
berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan yang menawarkan jasa pembiayaan bagi calon
nasabah untuk memenuhi kebutuhannya dalam bentuk pinjaman. Disamping itu,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga meningkat pesat, mengakibatan
banyaknya terjadi perkembangan dan perubahan di segala bidang. Dalam sistem
pinjaman/kredit, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendobrak adanya layanan
pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi, yang kemudian hal ini diatur dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam
Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Dimana layanan pinjam meminjam uang
berbasis teknologi menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016
tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, adalah
penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman dengan
penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam dalam mata uang
rupiah secara langsung melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet.

Dalam pengaplikasian layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi ternyata


penempatan dana pada perusahaan teknologi keuangan (financial technology/fintech)
pinjaman (peer to peer) memiliki resiko yang tinggi. Resiko yang muncul dari adanya fintech
antara lain adalah tingginya kasus pinjaman macet. Hasil riset Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
membuktikan bahwa diukur dari masa keterlambatan bayar 90 hari atau Non Performing
Loan (NPL), ada juga kasus pinjaman online dari produk yang tidak ada izin pada OJK. .

Dari sisi lain, resiko gagal bayar memang juga tidak dapat terhindarkan. Hal ini dapat
terjadi karena kasus kecurangan (fraud) yang dilakukan oleh pengguna pinjaman online
(fintech lending) di Indonesia, Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas,
demikian akan dibuatkan sebuah penelitian dengan judul “Survei tentang Pencegahan
Penipuan dan Kecurangan terhadap Fintech pada Akun Media Instagram”.
BAB II

PEMBAHASAN

Apa Itu Fintech?


Fintech adalah singkatan dari financial technology yang berarti teknologi keuangan.
Jadi sebenarnya apa itu fintech adalah inovasi teknologi yang dikembangkan dalam bidang
finansial sehingga transaksi keuangan bisa dilakukan dengan praktis, mudah, dan efektif.

Dasar Hukum Fintech di Indonesia :


 Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP mengenai Penyelenggaraan Layanan
Keuangan Digital.
 Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 mengatur segala hal terkait Uang Elektronik.
 Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 menetapkan Penyelenggaraan Pemrosesan
Transaksi Pembayaran.

Manfaat Fintech di Indonesia :


1. Transaksi Keuangan Jadi Lebih Mudah
2. Akses Pendanaan Lebih Baik
3. Taraf Hidup Masyarakat Meningkat
4. Mendukung Inklusi Keuangan
5. Mempercepat Perputaran Ekonomi

Jenis Jenis Fintech di Indonesia


1. Peer-to-peer Lending
Jenis pertama fintech adalah peer-to-peer lending. jasa keuangan yang menyediakan
peminjaman dana untuk modal usaha atau memenuhi kebutuhan. Adanya contoh fintech ini
membantu para pelaku usaha untuk memperoleh modal dengan cepat secara online.
Namun, Kamu tetap harus waspada terhadap fintech ilegal seperti pinjaman online tidak
resmi yang berpotensi menipu nasabahnya. Pastikan Anda memilih pinjaman online yang
legal. Daftar fintech OJK yang resmi bisa Anda simak di laman resmi OJK.
2. Crowdfunding
Crowdfunding adalah produk fintech sebagai platform mempertemukan pihak yang
memerlukan dana dan pihak donatur dengan jaminan transaksi secara aman dan mudah.
Crowdfunding tak hanya dimanfaatkan dalam pengumpulan donasi saja, namun juga
diterapkan dalam mengembangkan usaha untuk menemukan investor dan pelaku bisnis.
3. E-Wallet
Jenis fintech yang berikutnya adalah dompet digital, atau disebut juga dengan e-wallet.
Produk fintech satu ini berperan menyediakan tempat menyimpan uang secara elektronik bagi
penggunanya. Tujuan produk fintech berupa e-wallet adalah untuk mempermudah pengguna
melakukan pencairan dana untuk transaksi di aplikasi-aplikasi lain, seperti marketplace,
merchant app, dan semacamnya.
4. Micro Finance
Keempat, jenis fintech adalah micro finance. Micro finance merupakan layanan perusahaan
fintech yang membantu masyarakat kelas menengah ke bawah untuk menunjang kehidupan
dan keuangan mereka melalui penyediaan layanan finansial.
5. Payment Gateway
Jenis kelima fintech adalah payment gateway. Payment gateway merupakan sistem fintech
yang melakukan otorisasi pembayaran melalui transaksi online. Contoh fintech dalam
payment gateway ini yakni paypal.
6. Investasi
Seiring berkembangnya fintech, proses investasi dapat dilakukan secara mudah. Banyak
instrumen investasi bermigrasi melalui aplikasi online sehingga investor dengan mudah
menanamkan modalnya.
7. Bank Digital
Jenis fintech yang terakhir adalah bank digital, yaitu bank yang 100% transaksinya dilakukan
secara digital, mulai dari pendaftaran rekening sampai manajemen asetnya. Bank digital
berbeda dengan mobile-banking, karena dalam transaksinya m-banking masih berkaitan
dengan bank offline sedangkan bank digital 100% transaksinya elektronik.
Salah satu contoh produk fintech berupa bank digital di Indonesia adalah ONe Mobile. Meski
dirilis oleh OCBC NISP, ONe Mobile adalah entitas digital yang berdiri sendiri, dengan
manajemen aset terpisah dari rekening non-digital. Kalau ingin tahu lebih jauh, Anda bisa
coba pasang aplikasi ONe Mobile dari Playstore/Apple Store dan bandingkan dengan
rekening OCBC NISP biasa.

Menggunakan Metode Pengumpulan Data Secara Observasi secara online pada akun
media sosial intagram untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam upaya menjawab
masalah penelitian.
Menurut survei yang telah saya lakukan pada akun media instagram terdapat beberapa
jawaban dari produk apa saja yang pernah digunakan, mulai yang tidak terdaftar di OJK dan
juga yang sudah terdaftar pada OJK. Pengguna yang pernah melakukan transaksi pinjaman
online dari aplikasi yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ada 20 dari 100%
yang menuju kepada kecurangan,scam / penipuan pada fintech salah satunya pada pinjaman
online dengan ciri – ciri sebagai berikut :
 Kreditur (Pemberi Pinjaman) terkesan mengejar-ngejar atau memaksa
 Informasi P2P Lending tidak jelas (email, website, alamat)
 Persyaratan terlalu mudah
 Meminta uang muka
 Meminta informasi pribadi secara berlebihan
 Meminta mencari debitur lain
 Keuntungan tidak masuk akal
 Adanya undian berhadiah
 Bayar Tagihan ke Rekening Pribadi atau E-Money

Terdapat 80 dari 100 % pengguna instagram belum pernah menggukan layanan pinjaman
online tersebut. untuk mengurangi kecurangan dan penipuan hal yang paling penting sebelum
melakukan P2P Lending adalah cek terlebih dahulu apakah lembaga pembiayaan yang dipilih
telah terdaftar dan mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
OJK sebagai pengawas jasa keuangan telah menerbitkan aturan bagi perusahaan yang
bergerak dibidang FinTech yang tertuang didalam POJK No.77/PJOK.01/2016 tentang
Layanan Pinjaman Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil survei yang telah saya lakukan pada akun media instagram terdapat beberapa
jawaban dari produk apa saja yang pernah digunakan, mulai yang tidak terdaftar di OJK dan
juga yang sudah terdaftar pada OJK. Pengguna yang pernah melakukan transaksi pinjaman
online dari aplikasi yang tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ada 20 dari 100%
yang menuju kepada kecurangan,scam / penipuan pada fintech salah satunya pada pinjaman
online, terdapat 80 dari 100 % pengguna instagram belum pernah menggukan layanan
pinjaman online tersebut.
Untuk mengurangi kecurangan dan penipuan hal yang paling penting adalah cek terlebih
dahulu apakah lembaga pembiayaan yang dipilih telah terdaftar dan mendapatkan izin usaha
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
LAMPIRAN HASIL SURVEI

Anda mungkin juga menyukai