Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Globalisasi teknologi yang terjadi sekarang ini sangat besar dan kecanggihan teknologi
ini sangat berdampak di berbagai aspek kehidupan salah satunya adalah aspek ekonomi
masyarakat. Sekarang ini segala fasilitas yang berhubungan dengan ekonomi dan transaksional
sudah tersedia dalam bentuk digital dari munculnya finansial teknologi ini dalam berbagai
bentuk dari dompet digital, investasi digital, hingga muncullah fasilitas peminjaman uang secara
online. Di bisnis pinjaman online ini masyarakat diberikan kemudahan untuk mendapatkan
sejumlah uang yang mereka butuhkan dalam waktu singkat, persyaratanya tidak rumit, bahkan
sampai proses pencairan dana pinjaman tersebut sangat mudah.

Dengan mengetahui betapa mudahnya akses mendapatkan dana pinjaman on line ini
antara peminjaman dan transaksinya meningkat pesat bahkan kepercayaan masyarakat kepada
pihak pihak penyedia dan penyelenggara bisnis pinjaman online semakin tinggi. Mayoritas orang
orang yang memanfaatkan fasilitas pinjaman on line ini adalah dari kalangan pekerja salah
satunya akan orang yang membutuhkan modal untuk membuka bisnis nya. Alasan mereka
memilih pinjaman on line karena fasilitas ini adalah solusi dari permasalahan susahnya
mendapatkan pinjaman dari bank dan persyaratanya yang sangat rumit dan kompleks. Pesatnya
minat masyarakat terhadap bisnis dan fasilitas pinjaman on line ini membuat banyak orang
tertarik untuk membangun bisnis peminjaman dana via online ini, hingga bermunculan banyak
sekali praktik bisnis pinjaman on line ilegal yaitu yang belum terdaftar di otoritas Jasa keuangan.

Praktik bisnis pinjaman on line ilegal ini sangat memprihatinkan karena melanggar etika
bisnis yang sudah ada dari pelanggaran etika kejujuran hingga pelanggaran privasi konsumen.
Dan karena hal hal inilah pemerintah akhirnya melakukan tindakan yaitu membuat undang
undang khusus yang mengatur bahwa sekalah teknologi finansial terutama pinjaman on line
harus terdaftar secara resmi ke OJK dan bila tidak , ada hukuman tertentu yang harus di terima
oleh pelanggar. Namun meskipun sudah ada kebijakan resmi dari pemerintah masih banyak
masyarakat yang dirugikan karena menggunakan aplikasi pinjaman on line yang ilegal hari ini
menunjukkan sosialisasi yang dilakukan akan hal ini masih minim banyak orang yang kurang
Literasi dan Kurang teliti dan akhirnya memilih aplikasi pinjaman on line yang ilegal yang
menyebabkan kerugian di pihak konsumen atau pengguna.

Penyalahgunaan data milik konsumen peminjam pinjaman on line ilegal adalah salah satu
isu hukum yang sangat dipermasalahkan saat ini pihak pemberi dana bisa mengakses seluruh
data di telepon seluler milik peminjam sehingga mereka bisa Menyalahgunakan data data pribadi
seenaknya. Pelanggaran ini terjadi pada banyak sekali konsumen yaitu data mereka yang
harusnya tidak bisa diakses malah di sebarluaskan sebagai bentuk ancaman dari pihak pemberi
pinjaman. Yang mana faktor ini sangat melanggar etika bisnis yang berlaku yang mana hal ini
termasuk dalam praktik penagihan intimidatif bahkan tidak sedikit kasus pelecehan seksual
karena penyebaran data pribadi peminjam.

Praktik praktik pelanggaran etika bisnis ini didapatkan dari hasil laporan pengaduan
masyarakat yang diterima oleh badan pemerintah yaitu lembaga bantuan hukum di Jakarta dari
tahun 2018. Bunga yang ditetapkan oleh pinjaman on line juga tidak masuk akal dan tanpa
batasan, penagihan tidak hanya dilakukan pada peminjam atau kontak darurat namun kepada
siapa saja yang terdaftar di telepon peminjam dan hal ini sangat intimidatif. Selain itu kontak dan
lokasi kantor penyelenggara aplikasi pinjaman on line ilegal ini tidak bisa di Deteksi, biaya
administrasi perusahaan pun tidak jelas dan tidak tertera dalam peraturan, bahkan sering
terjadinya penggantian nama dari aplikasi pemberi dana yang tidak diberitahukan kepada
konsumennya padahal bunga pinjaman yang dibebankan semakin tinggi. Bahkan banyak sekali
kasus seorang peminjam sudah melunasi semua hutang nya namun hutang yang tertera dalam
aplikasi tidak berkurang sama sekali dan pihak pemberi Dana berdalih bahwa ada kesalahan pada
sistem namun bunga yang dibebankan semakin hari semakin berkembang.

Disamping kerugian yang diterima oleh masyarakat dan pengguna aplikasi peminjaman
online. Negara juga menanggung kerugian tersebut karena aplikasi ilegal ini tidak menambah
penerimaan pajak bahkan nilainya sangat besar mengingat jumlahnya yang lebih banyak dari
pada yang sudah resmi dan terdaftar di otoritas Jasa keuangan. Aplikasi ilegal ini juga menjadi
sarana untuk para kriminal untuk melakukan praktik Penyalahgunaan data bahkan untuk
melakukan tindak pidana pencucian uang dan melakukan pendanaan untuk terorisme dari dan
melalui aplikasi peminjaman online. Sasaran dari teknologi finansial yang ilegal ini adalah
masyarakat menengah ke bawah yang sedang terdesak dan sangat membutuhkan uang dan
mereka minim pengetahuan tentang keuangan dan hukum. Maka dari itu masyarakat harus sering
melakukan sosialisasi mengenai finansial teknologi ilegal yang sudah sangat banyak di
Indonesia. Karena dengan kesadaran dan pengetahuan tentang keuangan dan teknologi angka
korban dari penipuan pinjaman online akan bisa ditekan.

Setelah membahas berbagai kerugian dan kasus kasus penipuan yang dilakukan pihak
peminjam penyedia dana pinjaman on line, disamping hal itu pihak penyelenggara pinjaman
online pun banyak mengalami kerugian karena penipuan identitas palsu yang dilakukan oleh
konsumen Yang membuat resiko kalau bayar semakin meningkat dan perusahaan teknologi
finansial banyak mengalami kerugian. Bahkan banyak praktik pencurian data KTP dan data
pribadi yang disalahgunakan oleh pelaku kriminal tersebut untuk melakukan pinjaman on line
bahkan banyak pihak yang membuka praktik pembuatan KTP palsu hanya untuk meminjam uang
di teknologi finansial pinjaman online.

Dan bisa disimpulkan dari kasus kasus tersebut baik konsumen atau peminjam maupun pihak
penyelenggara pinjaman online ilegal kedua Sisi ini sama sama maka Sakan kerugian dan
mengalami penipuan di praktik ekonomi ini. Maka dari itu pemerintah tidak tinggal diam dan
mengeluarkan Solusi dari maraknya kasus penipuan pinjaman online ini. Solusi dari kasus
tersebut adalah segera melaporkannya ke pihak menang seperti polisi atau bah dan hukum
lainnya. Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri
telah memberikan hak akses mengenai data kependudukan kepada aplikasi pinjaman yang sudah
resmi terdaftar di ojek kah untuk kepentingan verifikasi data. Yang mana ini sangat membantu
karena dengan begitu pihak penyelenggara bisa memverifikasi jika adanya mendaftar dengan
menggunakan data palsu begitu pula untuk pihak peminjam akan diberikan rasa aman Karena
lembaga penyelenggara pinjaman on line nya diawasi oleh badan resmi yaitu otoritas.

Anda mungkin juga menyukai