Latar Belakang
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, tentu bermunculan
berbagai kebutuhan baru, apalagi kebutuhan finansial yang semakin beragam, maka dari
itu perusahaan layanan keuangan hadir menjadi salah satu solusi ketika masyarakat
sebagian lainnya tidak menjadikan bank sebagai salah satu solusi untuk memenuhi
pemahaman tentang prosedur meminjam yang dianggap rumit dan waktu pencairan
yang lama.
masyarakat. Perubahan pola kehidupan tersebut kini terjadi di semua bidang, baik
sosial, budaya, ekonomi, maupun bidang lainnya. Salah satu kemajuan ekonomi yang
terjadi karena perkembangan teknologi adalah pada sistem keuangan, yang pada
dasarnya adalah tatanan penting dalam perekonomian suatu negara yang memiliki peran
strategis dalam teknologi informasi melalui modifikasi dan efisiensi layanan jasa
keuangan yang dikenal dengan istilah peer to peer lending (pinjaman tanpa agunan).
Perusahaan pertama yang memperkenalkan layanan tersebut adalah Zopa di Inggris
pada tahun 2005, kemudian diikuti oleh perusahaan asal amerika yakni Prosper pada
tahun 2006. Layanan peer to peer lending mulai berkembang dikarenakan dampak krisis
Sistem peer to peer lending atau P2PL memiliki kesamaan dengan konsep
marketplace online dimana mereka menyediakan wadah antara pembeli dengan penjual.
P2PL dapat dikatakan sebagai wadah untuk kegiatan mengenai pinjam meminjam uang.
menawarkan proses yang lebih mudah dan cepat. Sehingga banyak orang yang tertarik
terdapat berbagai resiko yang muncul dari pinjaman berbasis online ini. Seringkali,
layanan pinjaman online yang ilegal melakukan pemberlakukan denda yang tidak wajar.
Ini terjadi karena pinjol tidak memiliki aturan yang jelas dan dapat mengubah aturan
bunga atau denda sesuka hati mereka. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh
masyarakat terus bertambah. Kabar terbaru bahwa banyak mahasiswa yang terlilit
hutang karena menggunakan pinjol. Hal ini membuat geger di masyarakat dan membuat
yang ditawarkan ini tentunya sangat menyita perhatian masyarakat awam. Mereka
kurang memahami bahwa pinjaman online ini terbagi menjadi dua, yaitu pinjaman
online legal dan ilegal yang terdaftar oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pinjaman online
legal merupakan platform fintech resmi telah berizin dan terdaftar sebagai penyedia
dana aman bagi masyarakat yang membutuhkan pinjaman dana. Sebaliknya, pinjaman
online ilegal tidak memiliki izin pendirian dan tidak memenuhi standar persyaratan
yang telah ditetapkan. OJK dalam operasionalnya telah memberikan kemudahan akses
bagi seluruh warga negara Indonesia untuk mengetahui daftar - daftar platform
pinjaman online legal dan ilegal yang update setiap tahunnya. Dilansir dari Otoritas Jasa
Grafik 1
Data di atas diambil dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan mengenai jumlah
industri pinjaman online yang berkembang di Indonesia. Data ini menunjukkan angka
penyesuaian per 6 Oktober 2021 – 31 Oktober 2021. Dalam data tersebut dapat
diketahui, terdapat 106 industri Fintech P2P Lending yang resmi. Berikut daftar nama
Gambar 2
Daftar Pinjaman Online Resmi di Bawah Pengawasan OJK
mampu dimanfaatkan dengan bijak oleh masyarakat agar terhindar dari jeratan pinjaman
online ilegal. Selain akses daftar pinjaman online legal, laman resmi OJK pun juga
memberikan akses data industri pinjaman online ilegal. Banyak oknum – oknum yang
kurang bertanggung jawab mendirikan usaha pinjol ilegal, demi meraup keuntungan
yang fantastis. Ciri – ciri pinjaman online ilegal yang harus diperhatikan oleh
Keberadaan pinjaman online ilegal ini tidak terlepas dari adanya faktor kemudahan
akses bagi pelaku untuk mengunggah aplikasi/situs/website serta tindakan
pemberantasan yang tergolong sulit akibat penempatan lokasi server di luar negeri.
Berikut daftar nama industri pinjaman online ilegal berdasarkan informasi OJK :
Gambar 3
Perkembangan Pinjaman Online Legal
(www.ojk.go.id) Pinjaman online ilegal ini seringkali mengincar masyarakat awam yang
pengecekan
legalitas usaha serta terbatasnya pemahaman terkait pinjol. Selain itu, faktor pendorong
masyarakat pada tahun 2019 – 2021 terkait kasus pinjaman online ilegal. Total
keseluruhan terdapat 19.711 pengaduan yang terbagi menjadi dua kategori pelanggaran
ringan/sedang, sisanya sebanyak 9.270 jumlah kasus pelanggaran yang tergolong berat.
Dari data tersebut, bentuk pengaduan dengan pelanggaran berat yang ditemukan sebagai
berikut :
3. Penagihan yang mengandung unsur pelecehan seksual serta menggunakan kata kasar.
Tidak jarang bentuk - bentuk pelanggaran berat tersebut dapat berujung pada tindakan
ilegal. Himbauan dan edukasi perlu terus digalakkan supaya masyarakat awam
mengetahui dan mampu memilih pinjaman online legal yang telah diputuskan oleh
praktik pinjol di Indonesia. Perilaku konsumtif yang terjadi dapat disebabkan dari
perhitungan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga kebutuhan mereka yang sangat
eksternal merupakan pengaruh dari lingkungan dan budaya yang materialistis, dan
pengaruh dari iklan yang bertebaran di media sosial, serta perkembangan teknologi yang
Selain perilaku masyarakat yang konsumtif, literasi keuangan yang rendah juga
membuat seseorang mudah terlilit pinjaman online secara ilegal. Meskipun banyak
pendanaan lain yang lebih aman dan tidak mencekik daripada pinjol, nyatanya masih
banyak masyarakat yang mudah terlilit hutang di platform pinjaman online yang ilegal.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, tingkat literasi keuangan
Indonesia masih tergolong rendah. Pada tahun 2013 indeks literasi keuangan Indonesia
berada di angka 21,8 persen, angka tersebut naik menjadi 29,7 persen pada tahun 2016
dan 38,03 persen pada tahun 2019. Jika dirata- rata kenaikan angka literasi keuangan
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Otoritas jasa Keuangan (OJK), guru dan
korban pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah kalangan masyarakat yang paling
sering terlilit pinjol, dengan kontribusi sebesar 42% dan 21%. Kalangan masyarakat
lainnya yang terjerat Pinjol adalah ibu rumah tangga, karyawan, pedagang, pelajar, dan
ojek online. Sementara itu, menurut data yang dikeluarkan oleh Katadata, ada beberapa
penyebab yang membuat masyarakat gampang terlilit hutang di pinjaman online yakni
membayar utang lain, latar belakang ekonomi menengah ke bawah, dana cair lebih
cepat, memenuhi kebutuhan gaya hidup, kebutuhan mendesak, perilaku konsumtif,
menjadikan acuan bagi Pemerintah untuk memberikan inovasi pada sektor jasa
keuangan di Indonesia. Ratusan fintech telah terdaftar resmi dan diawasi oleh Otoritas
Jasa Keuangan, hal ini sangat penting guna memberikan rasa aman bagi masyarakat
yang memilih akses pinjaman online sebagai solusi finansialnya. Namun upaya tersebut
masih belum mampu memberantas seluruh platform pinjol ilegal yang beroperasi di
kriminalitas di masyarakat. Pada tahun 2020 - 2021 polisi telah menerima sebanyak 371
laporan pinjol ilegal di Indonesia. Di samping itu, Satuan Tugas Waspada Investasi
(SWI) telah menghentikan 3.631 pinjol ilegal yang beroperasi di Indonesia. Sampai saat
ini, upaya penutupan pinjol ilegal masih terus dilakukan oleh SWI sebagai salah satu
bentuk pengamanan serta pencegahan agar masyarakat tidak masuk ke dalam jeratan
beban hutang yang berat. Bahkan beberapa kasus dilaporkan pengguna pinjol ilegal
lebih memilih mengakhiri hidupnya akibat tekanan serta tagihan hutang yang besar.
mengurus pendaftaran dan perizinan kepada OJK. Setelah terdaftar resmi industri pinjol
yang bersangkutan wajib mengajukan lagi perizinan paling lambat 1 tahun sejak tanggal
terdaftar di OJK. Pada tahapan ini, industri pinjol wajib menyerahkan rekam jejak audit
operasionalnya dalam Sistem Elektronik Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
verifikasi, pengujian, dan pemeriksaan lainnya. Selain itu, pinjol wajib menyerahkan
laporan bulanan dan tahunan yang memuat kinerja keuangan, kinerja dan pengaduan
pengguna. POJK Nomor 77/POJK.01/2016 juga telah mengatur prinsip dasar dari
1. Transparansi,
3. Keandalan,
penerapan instrumen hukum yang ketat di Indonesia. Perlindungan hukum yang ketat
diharapkan mampu menciptakan lingkungan usaha yang sehat, kompetitif dan tangguh.
Dalam rangka memberikan perlindungan bagi calon pengguna pinjol, OJK menekankan
kepada industri pinjol untuk mengukur layak atau tidaknya calon peminjam. Terkait
dengan perlindungan hak pribadi pengguna pinjol, privasi merupakan bagian dari Hak
Asasi Manusia. Oleh karenanya, privasi tidak hanya dilindungi oleh hukum namun
termasuk dalam norma budaya, etika serta praktik bisnis profesional. Upaya
perlindungan hukum pengguna layanan pinjol tertuang dalam UU ITE Pasal 26 Ayat 1
2. Pasal 2 menegaskan pelanggaran yang dilakukan pada ayat 1 maka pihak yang
Selain itu, perlindungan pengguna layanan pinjol juga tertuang pada Pasal 45 Ayat 3
UU ITE yang menyatakan apabila pelaku telah tanpa hak dan disengaja
mendistribusikan data milik pengguna yang mana perbuatan tersebut juga termasuk
dalam pasal 27 ayat 3. Kemudian berkaitan dengan ancaman debt collector kepada
pengguna jasa pinjol diatur pada pasal 45 huruf B UU ITE yang menyatakan
melindungi pengguna jasa pinjol jika terjadi ancaman yang kemudian diterimanya
sebagai usaha untuk menekan pengguna. Isi dari pasal ini hampir sama dengan maksud
dari pasal 29 UU ITE yang memuat perlindungan terhadap ancaman dari layanan jasa
pinjaman online.
pelanggaran hak pengguna layanan pinjol di Indonesia. Pada pasal 19 ayat 2 UU HAM
melakukan pembayaran tidak dapat dijadikan suatu alasan untuk layanan pinjol
online ilegal ini disampaikan melalui siaran pers bersama pada Jumat, 20 Agustus 2021
Indonesia (Polri), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
meningkatkan tindakan dan langkah nyata dari setiap kementerian maupun lembaga
Dalam siaran pers yang digelar secara virtual ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
untuk memberantas pinjaman online ilegal. Upaya ini dilakukan melalui Satgas
Waspada Investasi (SWI), dengan juga telah menjalankan beberapa program yang
lending legal atau telah mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
SWI juga telah bertindak tegar dengan menjalankan cyber patrol yakni melakukan
pemblokiran rutin baik itu terhadap situs maupun aplikasi pinjol yang tidak terdaftar
resmi di OJK. SWI juga melakukan penertiban kepada koperasi simpan pinjam yang
hingga menindaklanjuti pelaku pinjaman online dengan tegas melalui jalur hukum.
Bank Indonesia (BI) juga menyatakan komitmen serta memberikan dukungan
penuh pada semua upaya serta langkah bersama dengan tujuan menjaga sektor
keuangan bisa bertumbuh sehat untuk kemudian dapat memberikan kontribusi positif
beberapa program edukasi kepada gerakan koperasi ataupun masyarakat luas sebagai
Rekomendasi Kebijakan
Pada era sekarang ini, teknologi berkembang sangat cepat, hal ini membuat
semua hal terasa serba mudah. Begitupun layanan untuk mendapatkan pinjaman uang
yang sangat mudah. Kemudahan tersebut membuat banyak masyarakat yang terlena dan
tersebut, tidak sedikit oknum-oknum yang memanfaatkannya untuk tindakan yang tidak
meningkatkan literasi keuangan mereka, agar mereka tidak terjebak hutang pada
layanan pinjaman online secara ilegal, selain itu masyarakat juga harus menyesuaikan
kebutuhannya dengan kapasitas dana mereka, dan tidak memaksakan untuk gaya hidup
pinjol-pinjol yang berkeliaran secara ilegal. Pemerintah juga harus sering mengawasi
keberadaan pinjol-pinjol ilegal dan memberikan hukuman yang berat apabila mereka
terbukti membuat layanan pinjaman online secara ilegal. Bagi masyarakat yang ingin
memastikan pinjaman online tersebut terdaftar dan diawasi oleh OJK dan bagi
masyarakat yang sudah terlanjur terlilit hutang di pinjol ilegal, sebaiknya mereka
melaporkan kepada pihak kepolisian agar nantinya pihak kepolisian yang menangani
kasus tersebut.
Daftar Pustaka
Sinaga, E. P., & Alhakim, A. (2022). Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum
Bagi Pengguna Jasa Pinjaman Online Ilegal Di Indonesia. UNES Law Review,
4(3), 283-296.
Pinjaman Online (Pinjol) Ilegal. Pakuan Justice Journal Of Law, 1(1), 47-61.
Arnani, M. (2022, September 22). Ingat, Ini Daftar Pinjol Legal Berizin OJK 2022
2022, from
https://money.kompas.com/read/2022/09/23/112759326/ingat-ini-daftar-pinjol-le
gal-berizin-ojk-2022?page=all
BBC. (2021, October 26). Pinjol ilegal marak karena sistem yang lemah hingga
perilaku masyarakat yang konsumtif. BBC. Retrieved November 22, 2022, from
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-58850599
Dwi, A. (2012, October 29). Losing Paradise. YouTube. Retrieved November 22, 2022,
from
https://bisnis.tempo.co/read/1620574/daftar-dan-cara-cek-pinjol-ilegal-dan-legal
-terbaru-2022/
kat-terjerat-pinjaman-online
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jabar/baca-artikel/14040/Menyikapi-Pi
njaman-Online-Anugerah-atau-Musibah.html
https://www.kominfo.go.id/content/detail/36494/siaran-pers-no-no-295hmkomin
fo082021-tentang-pernyataan-bersama-ojk-bank-indonesia-kepolisian-ri-kominf
o-dan-kemenkop-ukm-dalam-pemberantasan-pinjaman-online-ilegal/0/siaran_pe
rs