Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia Tersedia online di

Vol. XI No. 2, Desember 2021/1443 H : 108-114 https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JESI/index


ISSN 2089-3566 (Print), 2503-1872 (Online) DOI: https://doi.org/jesi.2021.11(2).108-114

Analisis Pengetahuan Pinjaman Online Pada Masyarakat Muslim


Surakarta

Agung Abdullah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN RM Said Surakarta
agungabd@gmail.com

Abstract
Pinjaman Online oleh masyarakat Indonesia merupakan salah satu produk dari Financial
Technology yang sedang berkembang di dunia. Prinsip pinjaman telah diatur sedemikian rupa
dalam Islam, untuk menjaga umatnya dari jeratan hutang yang melilit. Salah satu dampak negatif
hutang ditimbulkan dari ketidaktahuan masyarakat terhadap konsekwensi pinjaman, khususnya
pinjaman online. Oleh karena itu perlu adanya penjelasan mengenai pentingnya pengetahuan
masyarakat terhadap dampak dari Pinjaman Online.
Literasi atau sosialisasi mengenai masalah seperti ini dapat dilakukan secara sinergis Otoritas
Jasa Keuangan selaku pemegang regulasi industry jasa keuangan. Berdasarkan fenomena tersebut
penelitian ini dilakukan di lokasi yang memiliki tingkat pendidikan tinggi di Jawa Tengah dengan
tingkat ekonomi yang tinggi pula yaitu Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif dengan masyarakat yang berdomisili di Kota Surakarta sebagai objek dari penelitian ini.
Hasil dalam penelitian ini diketahui bahwa masyarakat Surakarta yang didominasi oleh
generasi muda telah memiliki pengetahuan tentang pinjaman online. Berdasarkan pengetahuan
tersebut, masyarakat dapat memilih pinjaman online legal yang aman digunakan karena pinjaman
online legal di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak seperti pinjaman online
ilegal yang dapat membahayakan masyarakat.
Keywords: Pinjaman Online, Pengetahuan, Masyarakat Surakarta

PENDAHULUAN semakin berkembang di masa ini, industri


Pertumbuhan internet yang semakin keuangan merupakan salah satu bidang yang
berperan penting dalam bidang kebutuhan mendapat imbas dari pertumbuhan internet
sosial, ekonomi bahkan politik yang tidak pun tak luput dari inovasi baru seperti adanya
hanya di Indonesia namun juga di seluruh financial technology (Ansori, 2018). Financial
dunia semakin memperjelas pentingnya peran technology (Fintech) merupakan hasil gabungan
internet untuk keberlangsungan hidup manusia antara jasa keuangan dengan teknologi yang
yang akan cenderung semakin besar. Jumlah akhirnya mengubah model bisnis menjadi
pengguna internet baik mobile ataupun fixed moderat dari konvensional, dengan awalan
di seluruh dunia mengalami pertumbuhan pembayaran harus bertemu atau bertatap-muka
terus menerus seperti pengguna internet di dan membawa sejumlah uang kas, namun
dunia pada tahun 2018 sebesar 3,9 miliar atau kini dapat melakukan transaksi pembayaran
lebih dari setengah populasi dunia (Indonesia dengan jarak jauh hanya dalam hitungan detik
Internet Provider Association, 2020). Adapun saja (Suharyati & Ediwarman, 2020).
jumlah pengguna internet di Indonesia 2019- Fintech telah menjadi salah satu teknologi
2020 dengan persentase 73,7% yaitu sekitar yang akan merevolusi industri perbankan
196.71 juta jiwa pengguna dari total populasi karena telah menjadi perhatian publik
penduduk Indonesia yaitu sekitar 266.91 juta sebagai tantangan teknologi yang akan
jiwa (Indonesia Internet Provider Association, memberdayakan perusahaan untuk bersaing
2020). secara efektif pada abad ke-21, bahkan beberapa
Pada masa pertumbuhan teknologi yang pemerintahan di dunia telah memperhatikan
Analisis Pengetahuan Pinjaman Online Pada Masyarakat Muslim Surakarta 109

tantangan ini dan menyusun kebijakan serta pinjaman online itu mudah, tanpa memahami
peraturan untuk mendukung pengembangan risiko yang akan timbul berikutnya (Hakim &
Fintech (Wonglimpiyarat, 2017). Salah satu jenis Setyabudi, 2020; Susanti, 2020).
fintech yang marak digunakan oleh masyarakat Permasalahan akan timbul pada saat
adalah peer to peer lending atau pinjaman terjadi keterlambatan pembayaran karena
online (Santoso, Trinugroho, & Risfandy, apabila masyarakat menggunakan fintech ilegal
2020). Peer to peer lending atau pinjaman online atau fintech yang tidak terdaftar maupun terizin
disebut Layanan Jasa Pinjam Meminjam Uang di OJK, maka konsekuensi yang diterima oleh
Berbasis Teknologi adalah penyelenggaraan peminjam dapat saja sangat mengerikan karena
layanan jasa keuangan untuk mempertemukan fintech lending tersebut tidak diawasi oleh OJK.
pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman Kasus-kasus ini akan semakin bertambah karena
dalam rangka melakukan perjanjian melalui kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
sistem elektronik dengan menggunakan pinjaman online baik legalitas, suku bunga,
jaringan internet (Indonesia Financial Services metode penawaran, dan sebagainya (Ober,
Authority (OJK), 2020). Semakin banyak Guna, & Primawardani, 2020). Pengetahuan
jumlah perusahaan pinjaman online semakin tentang legalitas fintech peer to peer lending ini
banyak pula masyarakat yang tergiur dengan sangat dibutuhkan untuk menghindari kasus-
program yang ditawarkan karena syarat yang kasus seperti yang dicontohkan sebelumnya.
cukup mudah dan proses yang cepat, bahkan Masyarakaat lebih mengutamakan asas
mereka sampai mengesampingkan bunga yang manfaat dari kemudahan pinjaman online
lebih tinggi dari pinjaman di bank (Wahyuni & Karena dengan pengetahuan yang cukup
Turisno, 2019). untuk membedakan mana yang fintech legal
dan mana yang fintech ilegal masyarakat akan
Pinjaman Online Syariah terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Keberadaan lembaga pinjaman online di Selain itu, mengetahui tentang legalitas fintech
Indonesia tidak ada lembaga pinjaman online dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman
konvensional, namun juga pinjaman online karena jelas perlindungan hukumnya untuk
syariah. Dari 106 jumlah lembaga pinjaman pihak perusahaan dan masyarakat (Fitriani,
online yang diberikan izin oleh OJK, setidaknya 2017). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
ada 8 (delapan) lembaga pinjaman online yang sejauh mana pengetahuan masyarakat di
menggunakan prinsip syariah (Otoritas Jasa Surakarta mengenai pengaruh pengetahuan
Keuangan, 2021). Pinjaman online memang masyarakat muslim di Surakarta mengenai
diperbolehkan secara syariah, namun dengan pinjaman online terhadap pemilihan pinjaman
berbagai syarat yang tidak melanggar aturan online berdasarkan legalitasnya.
syariah sesuai dengan fatwa Fatwa DSN No.117/
DSN-MUI/II/2018 (Dewan Syariah Nasional METODE
MUI, 2018). Pinjaman online secara syariah
juga mensyaratkan peminjam untuk memiliki
pengetahuan secara detail tentang legalitas,
prinsip syariah dan konsekwensi-konsekwensi
lainnya (Anwar, Riyanti, & Alim, 2020).
Bertambahnya jumlah masyarakat muslim
yang menggunakan platform peer to peer lending
ini juga dikarenakan dampak dari pandemi
akibat virus Covid yang melanda Indonesia
sejak 2020. Turunnya lapangan kerja dan
bertambahnya jumlah pengangguran sebagai
dampak covid 19, menjadikan masyarakat
mengambil jalan pintas mendapatkan uang
dari pinjaman online (Azizah et al., 2020).
Masyarakat masih menganggap bahwa
110 Agung Abdullah

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang lainnya….” (wawancara 1)


bersifat kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif
didefinisikan sebagai proses penelitian yang “….pinjaman online itu sama ya mbak kayak
hasilnya adalah data deskriptif yang berupa pinjaman yang lain cuma ini berbasis nya
kata-kata tertulis atau lisan dari orang- online jadi lebih simpel dan lebih mudah untuk
orang berdasarkan perilaku yang diamati diakses…..” (wawancara 2)
(Nugrahani, 2014). Sedangkan penelitian
deskriptif merupakan metode penelitian untuk Pemaparan yang disampaikan oleh 3 (tiga)
mendapatkan gambaran suatu keadaan secara narasumber tersebut sesuai dengan pengertian
objektif (Miswan, 2019). pinjaman online menurut POJK Nomor 77/
Data primer pada penelitian ini bersumber POJK.01/2016 yaitu penyelenggaraan layanan
dari wawancara kepada perwakilan masyarakat jasa keuangan yang mempertemukan pemberi
Surakarta sebagai objek dari pinjaman online pinjaman dan penerima pinjaman dalam
dan staff Otoritas Jasa Keuangan Surakarta rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam
sebagai regulator pada pinjaman online yang dilakukan melalui sistem elektronik dengan
semuanya berjumlah 6 (enam) orang. Untuk menggunakan jaringan internet (Otoritas Jasa
data sekunder, pada penelitian ini didapatkan Keuangan, 2016) (OJK, 2016).
dari berbagai surat kabar, artikel, jurnal, buku, Jenis pinjaman online dibagi menjadi 2
dan penelitian sebelumnya yang bersangkutan (dua) yaitu pinjaman online legal dan pinjaman
dengan Fintech khususnya terkait pinjaman online illegal (Suharini & Hastari, 2020).
online. Penelitian ini menggunakan teknik Pinjaman online yang legal adalah pinjaman
triangulasi sumber, dimana data didapatkan online yang terdaftar di OJK (Otoritas Jasa
dengan melakukan wawancara dengan pihak Keuangan). Selain itu, pinjaman online yang
OJK Solo dan masyarakat di wilayah Surakarta. legal juga diawasi oleh lembaga pemerintah
Setelah itu dilakukan perbandingan hasil (OJK) sedangkan yang ilegal tidak diawasi.
wawancara dengan perspektif objek penelitian. Pinjaman online legal juga dapat diketahui
dengan melihat adanya aplikasi untuk
PEMBAHASAN pinjaman online tersebut di google playstore,
karena playstore tidak mungkin sembarangan
Pengetahuan Masyarakat Surakarta Terhadap memasukkan aplikasi yang tidak jelas
Pinjaman Online legalitasnya.
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa fintech “Kalau yang legal itu yang jelas terdaftar di
peer to peer lending atau biasa disebut dengan OJK, tapi jarang orang-orang yang tau kalau
pinjaman online adalah sebuah lembaga bisa ngecek aplikasi pinjaman online ini di
penyedia jasa yang memberikan pinjaman OJK. Nah gampangannya itu dapat dicek di
tanpa harus terjadi pertemuan langsung dengan playstore dimana kalau aplikasi pinjaman
cara mengumpulkan beberapa dokumen lalu online yang sudah ada di playstore itu adalah
menunggu sampai ada konfirmasi pencairan legal karena google pun tidak sembarangan
dana. Sistem ini lebih simpel dan lebih mudah memasukkan aplikasi yang tidak jelas
untuk diakses dimana saja. legalitasnya ke playstore jadi untuk orang
awam pun kedepannya gampang membedakan
“Pinjaman online itu sebuah lembaga yang antara legal dan ilegal nah dapat di cek di
memberi kita pinjaman tanpa kita harus kita playstore” (wawancara 1)
datang ke kantor mereka langsung cuman
kita mengumpulkan beberapa file atau berkas “Kalau yang legal di bawah pengawasan lembaga
dokumen habis itu tinggal nunggu konfirmasi pemerintah kalau yang ilegal belum masuk ke
dari pihak terkait untuk pencairan dana” lembaga pengawasan” (wawancara 4)
(wawancara 4).
Pernyataan yang disampaikan wawancara
“Pinjaman online itu semacam penyedia 1 dan wawancara 4 sesuai dengan POJK Nomor
jasa pinjaman berupa uang atau fasilitas 77/POJK.01/2016 tepatnya pada pasal 7
Analisis Pengetahuan Pinjaman Online Pada Masyarakat Muslim Surakarta 111

sampai dengan pasal 11 mengenai pendaftaran tersebut menjadi salah satu alasan masyarakat
dan perizinan (Otoritas Jasa Keuangan, 2016). lebih mempercayai kegunaan pinjaman
Mengenai pernyataan wawancara 1 yang online. Namun para pengguna pinjaman
menyatakan bahwa pinjaman online yang ada online ini sudah mengetahui bahwa tidak
pada playstore adalah legal tersebut tidak sesuai semua pinjaman online yang ada termasuk ke
dengan yang menyatakan bahwa pinjaman dalam pinjaman online yang aman. Mereka
online ilegal masih banyak yang masuk di telah mengetahui bagaimana cara melihat
playstore. Legal atau tidaknya sebuah lembaga pinjaman online ini legal atau tidak yaitu
pinjaman online bukan karena ada di android dengan memeriksa apakah pinjaman online
playstore, namun masyarakat dapat melihat tersebut masuk ke dalam daftar pinjaman
secara berkala pada website OJK yang diupdate online yang diawasi OJK. Pengetahuan
setiap bulan mengenai data penyelenggara tentang keberadaaan lembaga pinjaman
pinjaman online yang legal (terdaftar dan online legal dan ilegal menjadikan narasumber
berizin) (Indonesia Financial Services Authority memutuskan untuk menggunakan pinjaman
(OJK), 2020). online yang legal. Pinjaman online legal yang
Pada lembaga penyelenggara pinjaman digunakan narasumber yaitu AkuLaku dan
online yang legal adalah badan hukum yang Kredivo. Alasan mereka memilih pinjaman
menyediakan, mengelola, dan mengoperasikan online tersebut selain karena legal adalah
pinjaman online. Pengguna pinjaman online karena banyak yang sudah menggunakan
terdiri dari penerima pinjaman yaitu orang sehingga tingkat kepercayaannya tinggi
atau badan hukum yang mempunyai utang (wawancara 4).
karena perjanjian pinjaman online dan Dari hasil penelitian diatas, dapat
pemberi pinjaman yaitu orang, badan hukum diketahui bahwa pengetahuan masyarakat
atau badan usaha yang mempunyai piutang Kota Surakarta yang dihimpun menggunakan
karena perjanjian pinjaman online (Otoritas 3 aspek teori pengetahuan Taksonomi Bloom
Jasa Keuangan, 2016). Penyelenggara ini (kognitif, afektif dan psikomotorik) (Magdalena,
wajib mengajukan pendaftaran kepada OJK Fajriyati Islami, Rasid, & Diasty, 2020)the
agar termasuk badan hukum yang legal. purpose of education is divided into several
Permohonan pendaftaran ini disampaikan oleh domains (domains, regions disimpulkan
Direksi kepada Kepala Eksekutif Pengawas bahwa masyarakat Surakarta dapat menerima,
Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga mengingat, dan menyampaikan kembali
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan informasi yang diterima tentang legalitas
Lainnya. pinjaman online. Meski keberadaaan lembaga
pinjaman online banyak, namun masyarakat
Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Pada tetap melakukan pilah-pilih untuk hanya
Pemilihan Lembaga Pinjaman Online Legal. berinteraksi dengan lembaga pinjaman online
Mayoritas masyarakat lebih mempercayai yang legal. Aspek pengetahuan tersebut yang
validitas suatu informasi dengan adanya bukti mendorong masyarakat untung melakukan
apalagi informasi tersebut disampaikan oleh cek dan ricek kepada Otoritas Jasa Keuangan.
orang yang dikenal (word of mouth). Maka dari Implementasi pengetahuan terhadap legalitas
itu rekomendasi dari orang terdekat menjadi lembaga pinjaman online sejalan dengan
salah satu informasi yang dipercaya oleh Peraturan yang telah diterbitkan oleh OJK RI
banyak orang. Seperti pada kasus pinjaman (Lampiran 1).
online ini, masyarakat lebih memilih bertanya
kepada orang terdekatnya yang sudah pernah KESIMPULAN
menggunakan pinjaman online atau yang Masyarakat Surakarta telah mengetahui
hanya mendengarnya dari orang lain. mengenai pinjaman online legal dan ilegal. Hal
Empat narasumber pada penelitian ini ini dibuktikan dengan pemaparan beberapa
memberikan pernyataan yang sama, yaitu narasumber yang telah disampaikan. Selain
memperoleh informasi dari teman dekatnya. itu kasus dan aduan pada OJK tentang
Pengalaman yang disampaikan oleh teman pinjaman online sudah berkurang di Surakarta.
112 Agung Abdullah

Implementasi pengetahuan yang dimiliki oleh online/article/view/29603


para narasumber sudah dapat dikategorikan Indonesia Financial Services Authority
baik. Terbukti dengan pemilihan pinjaman (OJK). (2020). Perkembangan Fintech
online legal yang telah dilakukan oleh para Lending Februari 2020. (November),
narasumber. Selain itu untuk meningkatkan 1–11. Retrieved from https://www.
kewaspadaan masyarakat terhadap pinjaman ojk.go.id/id/kanal/iknb/data-dan-
online ilegal, masyarakat menggunakan cara statistik/fintech/Documents/Statistik
mengecek legalitas pinjaman online terlebih FL November.pdf
dahulu sebelum bertransaksi. Indonesia Internet Provider Association. (2020).
Buletin APJII. Asosiasi Penyelenggara Jasa
Keterbatasan Penelitian Internet Indonesia, Vol. 74, p. 1. Retrieved
Karena setiap kantor cabang OJK hanya from https://apjii.or.id/content/
mengawasi kantor pusat setiap perusahaan read/104/503/BULETIN-APJII-EDISI-
dan di Solo belum ada kantor pusat untuk 74---November-2020
perusahaan Pinjaman Online, narasumber Magdalena, I., Fajriyati Islami, N., Rasid, E.
penelitian ini tidak ada yang mewakili dari A., & Diasty, N. T. (2020). Tiga Ranah
penyelenggara pinjaman online. Penelitian Taksonomi Bloom dalam Pendidikan.
berikutnya diharapkan dapat menyertakan Jurnal Edukasi Dan Sains, 2(1), 132–139.
narasumber dari penyelenggara pinjaman Miswan, A. (2019). Perkembangan dan Dampak
online, baik legal ataupun ilegal. Financial Technology (Fintech) terhadap
Industri Keuangan Syariah di Jawa
REFERENSI Tengah. Wahana Islamika: Jurnal Studi
Ansori, A. (2018). Sistem Informasi Pebankan Keislaman, 5(1), 38.
Syariah. Jurnal BanqueSyari, 4, 183–204. Nugrahani, F. (2014). dalam Penelitian
Anwar, A. F., Riyanti, N., & Alim, Z. (2020). Pendidikan Bahasa. 信阳师范学院, 1(1),
Pinjaman Online Dalam Perspektif Fikih 305. Retrieved from http://e-journal.usd.
Muamalah Dan Analisis Terhadap Fatwa ac.id/index.php/LLT%0Ahttp://jurnal.
Dsn-Mui No. 117/Dsn-Mui/Ix/2018. untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/
Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan Dan viewFile/11345/10753%0Ahttp://
Kebudayaan, 21(2), 119–136. dx.doi.org/10.1016/j.
Azizah, Z., Muntarwikhi, S., W, D. S., Dilasari, sbspro.2015.04.758%0Awww.
A., Nurmawati, K. M., Anis, N., … Dewi, iosrjournals.org
T. (2020). Edukasi Fintech Lending Ober, R., Guna, A., & Primawardani, Y. (2020).
Sebagai Solusi. Jurnal Graha Pengabdian, PERLINDUNGAN HAK PENGGUNA
2(2), 187–201. LAYANAN PINJAMAN ONLINE
Dewan Syariah Nasional MUI. (2018). Fatwa DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI
DSN MUI Layanan Pembiayaan Berbasis MANUSIA ( Protection of the Rights of
Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Online Loan Customers from a Human
Syariah. Rights Perspective ). Jurnal HAM, 11(3),
Fitriani, R. (2017). Aspek hukum legalitas 353–367.
perusahaan atau badan usaha dalam Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Peraturan
kegiatan bisnis. Jurnal Hukum Samudra Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 77 /
Keadilan, 12, 136–145. POJK.01/2016 TENTANG LAYANAN
Hakim, A. M., & Setyabudi, D. (2020). Terpaan PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS
Informasi Pinjaman Online di Media TEKNOLOGI INFORMASI. Otoritas
Online dan Terpaan E-WOM di Grup Jasa Keuangan, 1–29. Retrieved from
Facebook Pinjaman Online dengan https://www.ojk.go.id/id/regulasi/
Tingkat Pengetahuan Masyarakat dalam otoritas-jasa-keuangan/peraturan-ojk/
Penggunaan Pinjaman …. Interaksi Documents/Pages/POJK-Nomor-77-
Online. Retrieved from https://ejournal3. POJK.01-2016/SAL - POJK Fintech.pdf
undip.ac.id/index.php/interaksi- Otoritas Jasa Keuangan. (2021). Perusahaan
Analisis Pengetahuan Pinjaman Online Pada Masyarakat Muslim Surakarta 113

Fintech Lending Berizin dan Terdaftar di Bogor. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia,
OJK. 2(2), 219–228. https://doi.org/10.24912/
Santoso, W., Trinugroho, I., & Risfandy, T. jbmi.v2i2.7251
(2020). What Determine Loan Rate and Susanti, S. (2020). Persepsi Masyarakat Kota
Default Status in Financial Technology Pekanbaru Tentang Aplikasi Pinjaman
Online Direct Lending? Evidence from Online. Jom Fisip, 7(1), 1–12.
Indonesia. Emerging Markets Finance and Wahyuni, R. A. E., & Turisno, B. E. (2019).
Trade, 56(2), 351–369. https://doi.org/1 Praktik Finansial Teknologi Ilegal Dalam
0.1080/1540496X.2019.1605595 Bentuk Pinjaman Online Ditinjau Dari
Suharini, & Hastari, R. (2020). Peran Otoritas Etika Bisnis. Jurnal Pembangunan Hukum
Jasa Keuangan Terhadap Fintech Ilegal di Indonesia, 1(3), 379–391. https://doi.
Indonesia Sebagai Upaya Perlindungan org/10.14710/jphi.v1i3.379-391
Pada Konsumen. Jurnal Akrab Pekanbaru, Wonglimpiyarat, J. (2017). FinTech banking
5(Agustus 2020), 25–38. industry: a systemic approach. Foresight,
Suharyati, S., & Ediwarman, E. (2020). Edukasi 19(6), 590–603. https://doi.org/10.1108/
Fintech Dan Kewirausahaan Bagi Pelaku FS-07-2017-0026
Umkm Kecamatan Parung, Kabupaten
114 Agung Abdullah

Lampiran 1 :

Penyampaian
No Aspek Pengetahuan Narasumber Catatan
Sesuai Tidak
Sesuai
1. Kognitif : a. Narasumber dapat mengingat kembali
a. Mengingat √ informasi sesuai dengan informasi yang
b. Memahami √ didapatkan sebelumnya.
c. Menerapkan √ b. Narasumber dapat memahami informasi
d. Menganalisis √ yang didapatkan.
e. Mengevaluasi √ c. Narasumber dapat menerapkan informasi
f. Menciptakan √ yang didapatkan padatempatnya.
d. Narasumber dapat menguraikan informasi
yang didapatkan.
e. Narasumber dapat memisahkan informasi
yang benar dan tidak benar.
f. Narasumber dapat membuat pemahaman
baru untuk pengetahuanmereka.

2. Efektif : a. Narasumber dapat menerima informasi


a. Menerima √ dengan baik.
b. Merespon √ b. Narasumber dapat menyatakan pendapat
c. Menghargai √ dengan baik.
d. Mengorganisasikan √ c. Narasumber dapat menunjukanrespon yang
e. Karakterisasi √ baik pada saat wawancara.
d. Narasumber dapat menghubungkan
informasi yang didapat dengan informasi
lain.
e. Narasumber melibatkan diri pada saat
wawancara dengan baik

3. Psikomotor : a. Narasumber dapat mengulangi informasi


a. Meniru √ yang didapatkan sebelumnya.
b. Pesisi √ b. Narasumber dapat mempraktekkan
c. Artikulasi √ informasi yang didapatkan.
d. Naturalisasi √ c. Narasumber dapat men
d. Narasumber dapat melaksanakaninformasi
yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai