Anda di halaman 1dari 20

KOMUNIKASI

PERILAKU ORGANISASI

NAMA KELOMPOK :

1. Rai Putri Priamsari Dewi 1.18.1.11720


2. Ni Kadek Suryanti 1.18.1.11721
3. I Kadek Oka Rahmanda Adi Saputra 1.18.1.11743
4. Ni Putu Meta Kartini 1.18.1.11767
5. I Putu Dava Cuwanditha 1.18.1.11771
6. Anak Agung Made Dwiyani 1.18.1.11808

MANAJEMEN

EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia sebagaimana yang dikemukakan pada
bagian terdahulu tidaklah dapat dipungkiri demikian pula halnya dalam suatu organisasi.
Dengan adanya komunikasi yang baik akan membantu kelancaran organisasi, demikian pula
sebaliknya Komunikasi yang efektif adalah merupakan bagian yang penting bagi semua
organisasi. Berikut ini beberapa pandanga mengenai definisi komunikasi. Rubben (dalam
Muhammad. 2001:3) memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih
komprehensif sebagai berikut: Komu-nikasi manusia adalah suatu proses melalui mana
individu dalam hubungannya. dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat
menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi
lingkungannya dan orang lain. Dari pandangan di atas dapat dilihat bahwa dalam proses
komunikasi mempunyai hubungan yang sangat erat antara satu bagian dengan bagian yang
lainnya dan mempunyai beberapa tahap untuk tetap saling melakukan hubungan.

Komunikasi adalah instrumen yang digunakan manusia dalam berinteraksi dengan sesama,
baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan berorganisasi. Dalam organisasi
komunikasi merupakan alat yang berfungsi sebagai penghubung serta pembangkit motivasi
antar setiap anggota sehingga sebuah organisasi dapat berjalan maju. Proses komunikasi yang
efektif merupakan syarat terbinanya kerja sama yang baik untuk mencapai tujuan organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Fungsi dari komunikasi ?
2. Apa Saja proses dalam komunikasi ?
3. Bagaimana arah da;am komunikasi ?
4. Apa itu komunikasi organisasi ?
5. Bagaimana mode dalam komunikasi ?
6. Apa saja pilihan dalam saluran komunikasi ?
7. Apa itu komunikasi persuasif ?
8. Bagaimana hambatan – hambatan pada komunikasi yang efektif ?
9. Bagaimana implakasi global terhadap komunikasi ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui fungsi dari komunikasi
2. Mengdefinisikan proses dalam komunikasi
3. Mengetahui arah dalam komunikasi
4. Mengdefinisikan komunikasi organisasi
5. Mengetahui mode dalam komunikasi
6. Mengdefinisikan pilihan dalam saluran komunikasi
7. Mengdefinisikan komunikasi persuasif
8. Mengetahui hambatan – hambatan pada komunikasi yang efektif
9. Mengetahui implakasi global terhadap komunikasi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Dalam Komunikasi


Menurut Wiliam I.Gorden komunikasi berdasarkan kerangkanya memiliki empat fungsi
yaitu :
1. Komunikasi sosial merupakan sebuah fungsi yang mengisyaratkan bahwa
komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk
kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk
hubungan dengan orang lain.
2. Komunikasi Ekspresif merupakan fungsi komunikasi yang tidak otomatis bertujuan
mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut
menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-
perasan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan non verbal. Sebagai
contoh, perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin,marah
dan benci dapat disampaikan dengan kata-kata, namun terutama lewat perilaku non
verbal, misalnya seorang ibu menunjukan kasih sayangnya dengan membelai kepala
anaknya.
3. Komunikasi Ritual merupakan fungsi komunikasi yang bersifat penegasan terhadap
tradisi dan dilakukan secara kolektif. Contohnya sutu komunitas sering melakukan
upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para
antropolog sebagai rites of pasage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun
(nyanyi happy birthday dan pemotongan kue), pertunangan (melamar tukar cincin),
siraman, pernikahan (ijab-qabul, sungkem kepada orang tua, sawer dan sebagainya),
ulang tahun perkawinan hingga upacara kematian. Dalam acara-cara itu orang
mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-perilaku tertentu yang bersifat
simbolik. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut
menegaskan Kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa,
negara, ideologi atau agama mereka.
4. Komunikasi instrumental merupakan fungsi komunikasi yang memiliki tujuan
secara umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan
keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan dan juga untuk
menghibur. Bila diringkas maka kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk
(bersifat persuasif), yaitu pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai
bahwa fakta atau informasi yang disampaikan akurat dan layak untuk di ketahui.
Sebagai instrumen komunikasi berfungsi untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka
pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh
pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati dan keuntungan
material, ekonomi dan politik, yang antara lain dapat diraih lewat pengolahan kesan
(impression managemen), yakni taktik verbal dan non verbal. Sementara itu, tujuan
jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komuniksi, misalnya keahlian berpidato,
berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis.

Sedangkan menurut Fajar (2009: 125) menjelaskan bahwa dalam suatu organisasi baik yang
berorientasi komersial maupun sosial, tindak komunikasi dalam organisasi atau lembaga
tersebut melibatkan empat fungsi yaitu:

1. Fungsi informatif, yaitu organisasi dapat dipandang sebagai suatun sistem


pemrosesan informasi. Maksudnya seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap
dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.
2. Fungsi regulatif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan peraturan-peraturan yang
berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga ataupun organisasi, ada dua hal
yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini. Pertama, atasan atau orang-orang
yang berada dalam tataran manajement yaitu mereka yang memiliki kewenangan
untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Kedua, berkaitan dengan
pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya bawahan
membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh
dilaksanakan.
3. Fungsi persuasif, yaitu fungsi untuk melakukan pendekatan secara emosional. Di
dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak
pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya dari pada memberi
perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh seorang bawahan
akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibandingkan kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi integratif, setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.
Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (Newslatter,
Buletin) dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran komunikasi informal, seperti
perbincangan antar pribadi selama istirahat kerja, pertandingan olah raga ataupun
kegiatan darma wisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan
untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri anggota terhadap organisasi.

Adapun menurut Pareek (1996: 97) komunikasi organisasi memiliki beberapa tujuan yaitu:
1. Memberikan informasi yaitu bahwa tujuan utama komunikasi ialah mengirimkan
informasi dari suatu sumber kepada orang-orang atau kelompok-kelompok alamat
komunikasi.
2. Umpan balik yaitu bahwa didalam organisasi memerlukan adanya umpan balik bagi
para anggota mengenai prestasi mereka. Komunikasi umpan balik membantu usaha
mengambil langkah-langkah perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan dan
memberikan motivasi kepada setiap anggota.
3. Pengendalian yaitu bahwa sistem informasi manajemen dikenal sebagai suatu
mekanisme pengendalian. Informasi diberikan untuk menjamin pelaksanaan
rencana-rencana sesuai dengan maksud semula.
4. Pengaruh yaitu bahwa informasi merupakan kekuasaan. Oleh karena itu tujuan
komunikasi ialah mempengaruhi orang.
5. Memecahkan persoalan yaitu bahwa bahwa dalam banyak hal komunikasi bertujuan
untuk memecahkan persoalan.
6. Pengambilan keputusan yaitu bahwa untuk mencapai suatu putusan diperlukan
beberapa macam komunikasi misalnya, pertukaran informasi, pendapat, alternatif
alternatif yang ada, segi segi menguntungkan atau tidak menguntungka dari tiap
alternatif dan sebagainya.
7. Mempermudah perubahan yaitu bahwa efektivitas suatu perubahan yang diadakan
dalam suatu organisasi sebagian besar tergantung pada kejernihan dan spontanitas
komunikasi.
8. Pembentukan kelompok yaitu bahwa komunikasi membantu pembangunan
hubungan.
9. Menjaga pintu, yaitu bahwa komunikasi membantu membangun hubungan
organisasi dengan dunia luar.
2.2 Proses Komunikasi

Model proses komunikasi yang sederhana digambarkan dibawah ini:

Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada
komponen-komponen dalam komunikasi antara lain:
 Pengirim (Sender) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi
serta mempunyai kepentingan mengkomunikasikan kepada orang lain.
 Pengkodean (Encoding) terjadi saat pengirim mengkodekan informasi yang akan
disampaikan ke dalam simbol atau isyarat.
 Pesan (Message) terdapat dalam segala bentuk, biasanya dapat dirasakan atau
dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
 Saluran (Chanel) adalah cara mentransmisikan pesan, misal kertas untuk surat,
udara untuk kata-kata yang diucapkan.
 Penerima (Receiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan
tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
 Penafsiran kode (Decoding)  adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan
menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat
penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, maka semakin
efektif komunikasi yang terjadi.

Beberapa bagian yang ada dalam proses komunikasi juga yaitu:


 Gangguan (Noise) dapat berupa faktor-faktor fisik atau psikologis yang dapat
mengganggu kelancaran proses komunikasi.
 Umpan balik (Feedback) adalah tanggapan dari penerima terhadap pengirim pesan
dimana penerima memberikan respon terhadap pesan yang diberikan.

2.3 Arah dalam komunikasi

Arus Komunikasi ada beberapa jenis yaitu :

 Komunikasi ke bawah (downward communication) adalah penyampaian informasi


dari atasan ke bawahan sesuai dengan struktural di organisasi. Penggunaan
komunikasi ini sangat efektif untuk penyampaian instruksi, pengarahan, pengontrolan
kepada anak buah. Komunikasi dapat tertulis maupun lisan yang dapat disesuaikan
dengan konteks serta kontennya.
 Komunikasi ke atas (upward communication) adalah penyampaian informasi dari
bawahan ke atasan. Biasanya hal ini terjadi saat karyawan kita ingin menyampaian
usulan, ide, keluhan, pengaduan, laporan. Apa yang disampaikan oleh anak buah kita
ini bisa jadi sebuah informasi yang penting guna pengambilan kita sebagai atasan.
Namun kita tetap perlu mencermati dan memvalidasinya kembali, tentunya pencatatan
data bisa menjadi bahan pembandingnya. Arah komunikasi demikian harus tetap
hidup guna perputaran informasi khususnya bagi Anda para atasan yang tidak terjun
langsung ke ranah operasional.
 Komunikasi horisontal (horizontal communication) adalah komunikasi yang
melibatkan antar individu atau kelompok pada level yang sama. Contoh arah
komunikasi ini adalah diskusi antar staff akuntan, diskusi antar manajer, diskusi
direktur dengan kolega. Konteks dari komunikasi ini bersifat koordinasi sehingga satu
dengan yang lain saling memberikan informasi.
 Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang
dilakukan antar individu atau kelompok pada bagian berbeda dan tingkatan yang
berbeda pula. Komunikasi diagonal banyak terjadi pada organisasi berskala besar
dimana ketergantungan antar departemen yang berbeda sangat besar. Kelebihan dari
komunikasi ini dapat mempercepat penyebaran informasi. Namun ada kelemahan dari
komunikasi ini karena penyebaran informasi tidak sesuai dengan jalur rutin dan
struktur organisasi yang sudah ada.
2.4 Komunikasi Organisasi

Komunikasi dalam organisasi merupakan proses penyampaian informasi yang akurat dan
pemahaman atas informasi dari suatu unit (pengirim) ke unit yang lain (penerima) tidak
hanya vital dalam perumusan tujuan organisasi, tetapi juga merupakan peralatan dan sarana
penting melalui kegiatan organisasi. Komunikasi adalah satu usaha praktek dalam
mempersatukan pendapat-pendapat, ide-ide,  persamaan pengertian dan persatuan kelompok.
Aktifitas komunikasi memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Apabila kajian komunikasi
dihubungkan dengan organisasi timbul suatu kajian tentang komunikasi organisasi.
Organisasi merupakan salah konteks penting dalam komunikasi.

Komunikasi dalam organisasi terdapat dua bentuk komunikasi yakni Formal Network
(Jaringan Formal )- Jaringan Formal Kecil, Grapevine dan Inovasi Teknologi dan
Komunikasi.

- Jaringan Formal Kecil

Pada dasaranya dalam organisasi jaringan formal begitu luas dan terdapat puluhan ribu
bentuk jaringan yang terbentuk. Yang paling penting adalah mengethaui jaringan formal inti
awal terbetuk yakni janringan formal kecil. Yang terdiri dari tiga bentuk yakni :

1. Jaringan Komunikasi Roda (wheel network) : Komunikasi  yang mengalir dari satu


sumber ke anggota sentral yang lain secara searah tiap satu.
2. Jaringan Komunikasi Rantai ( Chain Wheel ) : komunikasi terjalin antar anggota
untuk menyebarkan informasi secara bernatai.
3. Jaringan Komunikasi All Channel atau semua saluran : Komunikasi yang terjalin
secara menyeluruh bebas. Komunikasi  yang terjadi sangat bebas, sehingga terjadi
timbal balik yang bebas.

- Grapevine / Komunikasi Selentingan atau Informal

Merupakan komunikasi Informal yang terjadi apabila komunkasi secara formal tidak
mencukupi atau memerlukan adanya komunikasi yang lebih lanjut hal ini hanya berlaku pada
satu orang saja. Untuk kelanjutanya disebar luaskan dengan desas- desus ataupun rumor  dari
mulut ke mulut. Jenis  Rumor yang terjad dalam Grapevine ini  ada dua jenis yakni, spontan
dan terencana. Rumor Spontan tersebar  ketika penerima dalam keadaan stress atau dalam
lingkungan yang tidak dapat dipercaya. Sedangkan Rumor terencana terjadi dlaam
lingkungan yang kompetitif. Rumor sendiri teridiri dari rantai gosip dan rantai tandan. Rantai
gosip terbentuk saat satu orang menyebarkan pesan ke orang banyak. Tiap orang ini,
selanjutnya, merahasiakan informasi tersebut atau menyampaikan ke orang lain lagi. Rantai
gosip cenderung melibatkan informasi pribadi. Tipe rumor lain yang umum adalah rantai
tandan, dimana satu orang menyebarkan informasi kepada sejumlah kecil individu terpilih.
Beberapa dari penerima informasi selanjutnya menyebarkan informasi kepada sejumlah kecil
individu lain berikutnya; sisanya menyimpan informasi untuk diri sendiri.

Positifnya dari Grapevine adalah komunikasi secrainformal ini memberikan informasi ayang
akurat dan cepat oleh karean aitu perlunya manager ataupun yang berkewenangan
memanfaatkan hal ini dengan  baik.  Akan tetapi pada kenyataanya rumor selalu dikaitkan
dengan hal yang negatif oleh karena itu terdapat beberapa saran yang memungkinkan.

Saran untuk meminimalkan kesan negatif dari rumor:

 Mengumumkan daftar waktu untuk membuat keputusan-keputusan penting


 Menjelaskan berbagai keputusan dan perilaku yang tampak tidak konsisten atau
bersifat rahasia.
 Menekankan aspek negatif, begitu juga aspek positif, dari keputusan-keputusan dan
rencana masa depan terbaru
 Secara terbuka, mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan terburuk.
 Menciptakan jalur-jalur komunikasi terbuka dan merespon informasi tidak akurat
secara tegas manajer bisa meminimalisasi kerusakan yang bisa ditimbulkan rumor.

- Inovasi Teknologi komunikasi


 E-mail : media pesan elektronik melalui internet sebagai media untuk mengirim pesan
dan dokumen.
 Instant Messaging and Text Messaging : menggunakan media elektronik sama seperti
e-mail.
 Social Networking : kegiatan menjalin hubungan dengan orang lain melalui social
media sites / situs jejaring sosial yang ada di internet.
 Blog: merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai
tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum.
 Video conferencing: memudahkan karyawan meeting dengan siapapun yang berada di
tempat berbeda.
- Mengatur Informasi

Kemampuan sesorang dalam mengatur informasi yang masuk dengan kesadaran akan
tanggung jawabnya. Dalam mengatur informsi tak akan pernah lepas dengan dua hal ini,
yakni terlalu banyaknya informasi yang masuk, dan ancaman akan keamanan informasi.

2.5 Mode Komunikasi


a. Komunikasi Lisan

Merupakan sarana utama dalam menyampaikan pesan, misalnya pidato, diskusiformal, dan
kabar selentingan. Keuntungan dari komuniksi lisan adalah kecepatan danumpan balik, ini
memungkinkan pengirim mendeteksi jika ada kesalahan dan cepatmemperbaikinya.
Kelemahan komunikasi lisan muncul saat sebuah pesan harusmelewati sejumlah orang,
semakin banyak orang, semakin besar kemungkinan terjadipenyimpangan karena setiap orang
menginterpretasikan pesan dengan cara merekasendiri.

1) Rapat Pertemuan bisa formal dan informal, meliputi dua atau lebih orang, dan
terjadihampir di setiap kesempatan. Bahkan penyusunan interaksi bisnis biasa
denganorang lain sebagaimana pertemuan dapat membantu kita tetap
menitikberatkanperhatian pada perkembangan. Komunikasi interpersonal yang baik
penting untukmembuat pertemuan berjalan efektif.
2) Videoconferencing, memungkinkan para pekerja dan para klien melakukan
pertemuan real timedengan orang orang di lokasi berbeda. Live video dan audio
imagememungkinkan kita melihat, mendengar dan berbicara dengan orang lain
tanpahadir secara fisik di lokasi yang sama.
3) Telepon, Komunikasi ini menawarkan berbagai manfaat seperti pertemuan, dan
begitutelepon berbunyi maka kita akan berusaha langsung memberi
tanggapan.Panggilan telepon dapat berupa pertemuan secara formal atau informal,
jugadijadwalkan atau secara spontan. Waktunya lebih cepat dan lebih
sedikitambiguitas daripada e-mail. Namun pesan telepon lebih mudah terabaikan.
b. Komunikasi Melalui Tulisan
1) SuratMenulis surat adalah yang paling kuno dan yang palibg bertahan lama.
Dariribuan tahun lalu hingga sekarang jika ingin menciptakan suatu catatan yang
bertahan lama. Hal ini tidak dapat disamakan dengan penulisan elektronik,
kadangkomunikasi jenis ini sulit ditemukan dan dokumen tidak dapat dibuka
ketikaprogram computer mengalami perubahan.
2) PowerPoint, dapat menjadi mode komunikasi sempurna karena menggabungkan kata
katadengan elemen visual untuk melibatkan pembaca dan membantu
dalammenjelaskan gagasan-gagasan yang kompleks. Namun metode ini
kadangdianggap terlalu bersifat umum, tidak mengikusertakan dan sering
kalidisalahgunakan.3)Surat Elektrik (e-mail)Riset baru-baru ini menemukan bahwa
terdapat lebih dari 3,1 miliar akunemail aktif di seluruh dunia. Banyak manajer yang
melaporkan bahwa merekamenghabiskan banyak waktu pada email. Pesan email
dapat ditulis, diedit, dandisimpan dengan cepat. Biaya pengiriman email secara formal
kepada pekerjadianggap penghematan dari biaya cetak, duplikasi dan distribusi surat.
Namunemail bukan tanpa biaya.
c. Komunikasi non verbal disebut juga komunikasi dengan bahasa tubuh

Komunikasi non-verbal meliputi gerakan tubuh, intonasi atau penekanan yang kita berikan
kepada kata kata, ekspresi wajah, dan jarak fisik antara pengirim dan penerima. Dari Bahasa
tubuh kita dapat mengetahui sejauh mana kita menyukai hal lain dan yang menarik, dan
perasaan yang diungkapkan pengirim dan penerima. Studi menyatakan bahwa orang akan
lebih banyak membaca tingkah laku dan emosi orang lain melalui isyarat non-verbal mereka
dibandingkan melalui kata-kata. Jika isyarat non-verbal bertentangan dengan pesan verbal
pembicara, maka isyarat non-verbal kadang lebih cenderung diyakini oleh pendengar.

2.6 Pilihan dalam Saluran Komunikasi

1. Kesempurnaan Saluran

Merupakan jumlah informasi yang dapat dikirimkan selama satu periode komunikasi. Saluran
berbeda dalam kapasitas mereka untuk menyampaikan berbagai informasi yang mereka
dapat:

 Menangani beberapa isyarat secara bersamaan


 Memfasilitasi umpan balik yang cepat
 Menjadi sangat pribadi

Percakapan langsung memiliki skor tertinggi dalam saluran karena mengirimkan informasi
terbesar per episode komunikasi—beberapa isyarat informasi (kata-kata, postur, ekspresi
wajah, gerak tubuh, intonasi), umpan balik langsung (baik verbal dan non-verbal). Media
tertulis impersonal seperti laporan formal dan buletin dilaporkan memiliki skor terendah
dalam saluran komunikasi.

2. Memilih Metode Komunikasi

Pemilihan atas saluran bergantung apakah pesan tersebut bersifat rutin atau tidak.

Pesan yang rutin cenderung mudah dan memiliki sedikit ambiguitas; saluran yang
kesempurnaannya rendah dapat memberikan efisiensi. Komunikasi yang tidak rutin
cenderung rumit dan berpotensi terjadi kesalahpahaman.

Kesempurnaan saluran merupakan suatu kerangka kerja yang bermanfaat dalam memilih
mode komunikasi. Selain itu pilihan komunikasi layak dipikirkan sejenak, apakah pesan yang
perlu dikomunikasikan lebih sesuai dengan disampaikan melalui diskusi atau dalam bentuk
diagram.

Apabila perlu untuk menilai daya penerimaan dari penerimaan pesan, maka komunikasi
secara lisan akan menjadi pilihan yang lebih baik. Hal ini dikarenakan kita dapat melihat
langsung reaksi pendengar dari gagasan yang telah diusulkan. Selain itu hal-hal yang perlu
dipertimbangkan adalah mode komunikasi yang lebih disukai oleh penerima dan kecepatan
dari lingkungan kerja di sekeliling.

Apabila menginginkan informasi menjadi berwujud dan dapat diverifikasi, maka komunikasi
tertulis adalah pilihan yang tepat. Komunikasi tertulis menjadi hal yang diandalkan bagi
komunikasi yang rumit dan lama, namun komunikasi seperti ini memiliki risiko kesalahan
dalam menginterpretasikan pesan, memiliki karakterisik hingga memerlukan banyak waktu,
dan ekpresi emosi yang terbatas. Selain itu, penggunaan email atau elektronik mail dapat
membawa beberapa tambahan permasalahan seperti dampak dari pesan-pesan yang negatif,
kekhawatiran akan privasi, dan profesionalisme.

3. Keamanan Informasi

Keamanan informasi merupakan suatu kekhawatiran yang sangat besar oleh hampir semua
organisasi dengan informasi probadi atau yang dimiliki mengenai para klien, konsumen, dan
pekerja. Organisai khawatir dengan keamanan dari informasi secara elektronik yang harus
mereka proteksi, misalnya data pasien rumah sakit, informasi fisik masih tetap mereka
simpan dalam lemari arsip.
Sebagian besar perusahaan secara aktif memonitor pemakaian internet dari para pekerja dan
catatan-catatan email, dan bahkan menggunakan video pengawas dan catatan percakapan
telepon. Kini organisasi dapat meringankan kekhawatiran pekerja dengna melibatkan mereka
ke dalam penciptaan kebijakan keamanan informasi dan memberikan kepada mereka
beberapa kendali atas bagaimana informasi pribadi mereka gunakan.

2.7 Komunikasi yang Persuasif

Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau


memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh komunikator

 Pemrosesan yang otomatis dan dikendalikan (automatic proses )

Suatu pertimbangan yang relative dangkal atas bukti dan informasi yang membuat
penggunaan heuristic. Pemrosesan secara otomatis memerlukan sedikit waktu dan sedikit
upaya, sehingga masuk akal menggunakannya untuk memproses pesan yang persuasif yang
yang terkait dengan topic yang tidak banyak dipedulikan. Kelemahannya adalah bahwa
memungkinkan kita menjadi lebih mudah dibodohi oleh trik-trik yang bervariasi, seperti
misalnya jingle yang lucu atau foto-foto yang bergemerlapan. Pemrosesan yang
dikendalikan (controlled processing) suatu pertimbangan yang terperinci mengenai bukti dan
informasi yang terdapat pada kenyataan, gambar, dan logika.

Terdapat beberapa aturan praktis dalam menentukan tipe pemrosesan :

 Tingkat ketertarikan

Salah satu alat prediksi terbaik mengenai seseorang akan menggunakan proses yang otomatis
atau yang dikendalikan dalam bereaksi terhadap sebuah pesan yang persuasif adalah level
ketertarikan mereka terhadap suatu hal.

 Pengetahuan sebelumnya

Orang-orang yang berpengetahuan sudah memiliki pemikiran melalui banyaknya argument


terhadap suatu rangkaian tindakan yang spesifik, dan oleh karenanya mereka tidak siap
mengubah posisi mereka kecuali jika alasan-alasan bijaksan diberikan sangat baik.
 Kepribadian

Kebutuhan akan pengetahuan suatu kepribadian individu yang cenderung dipersuasi oleh
bukti dan fakta-fakta

 Karakteristik pesan

Pesan disampaikan melalui  saluran komunikasi yang relatif ramping, dengan sedikit peluang
bagi para pengguna untuk berintraksi dengan isi yang terkandung dalam pesan, mendorong
pemrosesan secara otomatis. Implikasi yang paling penting adalah untuk menyetarakan pesan
persuasive dengan tipe pemrosesan yang cenderung digunakan oleh para penonton.
Menggunakan pesan yang sarat bermuatan emosional dan menghubungkan gambaran positif
dengan hasil yang lebij disukai, ketika penonton tertarik dengan sebuah topic, ketika mereka
memiliki angka yang tinggi dalam kebutuhan pengetahuan, atau ketika informasi
ditransmisikan melalui saluran-saluran yang sempurna maka suatu gagasan yang lebih baik
berfokus pada argument-argumen yang rasional dan bukti untuk menyelesaikan suatu
permasalahan

2.8 Hambatan – hambatan pada komunikasi yang efektif


- Hambatan umum bagi komunikasi efektif adalah sebagai berikut:1.
a) Penyaringan ( filtering) adalah suatu manipulasi informasi dari pengirimsehingga
akan terlihat lebih menyenangkan bagi si penerima.
b) Pemilihan persepsi merupakan hal penting sebab para penerima
dalam proses komunikasi
melihat dan mendengar secara selektif berdasarkan padakebutuhan mereka, motivasi,
pengalaman, latar belakang, dan karakteristiklainnya.
c) Informasi yang berlebihan (information overload ) adalah suatu kondisidimana
informasi yagn mengalir masuk melebihi kapasitas dari seorangindividu.
d) Emosi (emotion) adalah perasaan intens yang diarahkan pada seseorang atausesuatu.
e) Bahasa (language), Penggunaan bahasa di antara masing-masing orangsangat tidak
beragam. Para pengirim cenderung untuk mengasumsikan kata-kata dan istilah-istilah
dengan tidak tepat yang mana mereka pergunakan artiyang sama dengan yang mereka
gunakan kepada penerima.
f) Keheningan. Hal yang mudah untuk mengabaikan atau kurangnyakomunikasi karena
didefenisikan dengan ketiadaan informasi.
g) Kekhawatiran komunikasi adalah ketegangan dan kecemasan yang tidaksemestinya
dalam komunikasi secara lisan, tertulis atau kedua-duanya.
h) Berbohong. Hambatan terakhir terhadap komunikasi yang efektif adalahkesalahan
penyajian informasi secara sekaligus, atau berbohong.

2.9 Implakasi Global

Faktor perbedaan budaya menciptakan potensi adanya masalah dalam komunikasi. Beberapa
dampak implikasi global dalam proses komunikasi :

- Hambatan Budaya

Ada beberapa masalah  yang berkaitan dengan kesulitan bahasa dalam komunikasi lintas
budaya. Pertama adalah hambatan yang disebabkan oleh semantik (makna dari kata). Kata-
kata memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda, terutama orang-orang dari budaya
nasional yang berbeda. Kedua adalah hambatan yang disebabkan oleh konotasi kata. Kata-
kata menyiratkan hal yang berbeda dalam bahasa yang berbeda. Ketiga adalah hambatan
yang disebabkan oleh nada yang berbeda. Dalam beberapa budaya, bahasa sangat formal
dalam berkomunikasi, tetapi dalam budaya yang lain ada beberapa nada yang dapat merubah
konteks bahasa yang kita ucapkan. Keempat adalah perbedaan yang berada dalam toleransi
konflik dan metode untuk menyelesaikan konflik. Konflik langsung akan membuat sumber
perbedaan pendapat mereka terang-terangan. 

-  Konteks Budaya

Budaya cenderung berbeda dalam mempengaruhi makna individu dan proses komunikasi.
Dalam high-context cultures (Asia), orang sangat bergantung pada gaya non-verbal dan
isyarat halus dalam berkomunikasi. Dalam low-context cultures (Eropa dan Amerika Selatan)
umumnya bergantung pada berbicara dan menulis untuk menyampaikan makna.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut Wiliam I.Gorden komunikasi berdasarkan kerangkanya memiliki empat fungsi


yaitu:

- Komunikasi sosial merupakan sebuah fungsi yang mengisyaratkan bahwa


komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita,
- Komunikasi Ekspresif merupakan fungsi komunikasi yang tidak otomatis bertujuan
mempengaruhi orang lain,
- Komunikasi Ritual merupakan fungsi komunikasi yang bersifat penegasan terhadap
tradisi dan dilakukan secara kolektif.
- Komunikasi instrumental merupakan fungsi komunikasi yang memiliki tujuan
secara umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan
keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan dan juga untuk
menghibur.

Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain:


 Pengirim (Sender) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi
serta mempunyai kepentingan mengkomunikasikan kepada orang lain.
 Pengkodean (Encoding) terjadi saat pengirim mengkodekan informasi yang akan
disampaikan ke dalam simbol atau isyarat.
 Pesan (Message) terdapat dalam segala bentuk, biasanya dapat dirasakan atau
dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
 Saluran (Chanel) adalah cara mentransmisikan pesan, misal kertas untuk surat,
udara untuk kata-kata yang diucapkan.
 Penerima (Receiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan
tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
 Penafsiran kode (Decoding)  adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan
menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat
penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, maka semakin
efektif komunikasi yang terjadi.
Arus Komunikasi ada beberapa jenis yaitu :

- Komunikasi ke bawah (downward communication) adalah penyampaian informasi


dari atasan ke bawahan sesuai dengan struktural di organisasi.
- Komunikasi ke atas (upward communication) adalah penyampaian informasi dari
bawahan ke atasan.
- Komunikasi horisontal (horizontal communication) adalah komunikasi yang
melibatkan antar individu atau kelompok pada level yang sama.
- Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang
dilakukan antar individu atau kelompok pada bagian berbeda dan tingkatan yang
berbeda pula.

Komunikasi dalam organisasi merupakan proses penyampaian informasi yang akurat dan
pemahaman atas informasi dari suatu unit (pengirim) ke unit yang lain (penerima) tidak
hanya vital dalam perumusan tujuan organisasi, tetapi juga merupakan peralatan dan sarana
penting melalui kegiatan organisasi.

Adapun mode dalam komunikasi yaitu Komunikasi Lisan, Komunikasi Melalui Tulisan, dan
Komunikasi non-verbal atau komunikasi dengan bahasa tubuh.

Pilihan dalam saluran komunikasi yaitu kesempurnaan saluran, memilih metode komunikasi,
keamanan informasi.

Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau


memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh komunikator

Adapun hambatan – hambatan pada komunikasi yang efektif yaitu :

i) Penyaringan ( filtering) adalah suatu manipulasi informasi dari pengirimsehingga


akan terlihat lebih menyenangkan bagi si penerima.
j) Pemilihan persepsi merupakan hal penting sebab para penerima
dalam proses komunikasi
melihat dan mendengar secara selektif berdasarkan padakebutuhan mereka, motivasi,
pengalaman, latar belakang, dan karakteristiklainnya.
k) Informasi yang berlebihan (information overload ) adalah suatu kondisidimana
informasi yagn mengalir masuk melebihi kapasitas dari seorangindividu.
l) Emosi (emotion) adalah perasaan intens yang diarahkan pada seseorang atausesuatu.
m) Bahasa (language), Penggunaan bahasa di antara masing-masing orangsangat tidak
beragam. Para pengirim cenderung untuk mengasumsikan kata-kata dan istilah-istilah
dengan tidak tepat yang mana mereka pergunakan artiyang sama dengan yang mereka
gunakan kepada penerima.
n) Keheningan. Hal yang mudah untuk mengabaikan atau kurangnyakomunikasi karena
didefenisikan dengan ketiadaan informasi.
o) Kekhawatiran komunikasi adalah ketegangan dan kecemasan yang tidaksemestinya
dalam komunikasi secara lisan, tertulis atau kedua-duanya.
p) Berbohong. Hambatan terakhir terhadap komunikasi yang efektif adalahkesalahan
penyajian informasi secara sekaligus, atau berbohong.

Faktor perbedaan budaya menciptakan potensi adanya masalah dalam komunikasi. Beberapa
dampak implikasi global dalam proses komunikasi yaitu Hambatan Budaya dan Konteks
Budaya.
DAFTAR PUSAKA

https://www.slideshare.net/IkaFitriListianti/bab-11-komunikasi-perilaku-keorganisasian

https://www.academia.edu/39766419/PERILAKU_ORGANISASI_BAB_VIII_KOMUN
IKASI_halaman_247-248

https://www.coursehero.com/file/50492210/Mode-komunikasidocx/

http://shellabrilliant.blogspot.com/2017/06/komunikasi-dalam-perilaku-organisasi.html

Anda mungkin juga menyukai