Anda di halaman 1dari 7

Nama : Bella Rizka Indah W

Nim : 21350141
Mata Kuliah : Financial Technology

Fintech merupakan singkatan dari financial technology yaitu inovasi teknologi yang
dikembangkan dalam bidang finansial sehingga transaksi keuangan bisa dilakukan dengan
praktis, mudah, dan efektif. Fintech di Indonesia dimulai tahun 2006, di mana saat itu masih
sedikit perusahaan yang menggelutinya. Ketika Asosiasi Fintech Indonesia didirikan pada
tahun 2015, kepercayaan fintech Indonesia mulai tumbuh di kalangan masyarakat. Sehingga
perusahaan fintech di Indonesia mengalami pertumbuhan begitu pesat hingga 140 perusahaan
tercatat dalam daftar fintech OJK. Kemudian berkembang lagi fintech syariah yang
merupakan jenis fintech yang bergerak atas dasar prinsip Islam. Kemudian lahir Asosiasi
Fintech Syariah Indonesia yang menaungi fintech syariah di Indonesia. Penerapan fintech di
Indonesia diatur oleh pemerintah melalui penerbitan regulasi Bank Indonesia.

Berikut ini jenis-jenis fintech yang berkembang di Indonesia belakangan ini :

1. Peer-to-peer lending, yaitu jasa keuangan yang menyediakan peminjaman dana untuk
para pelaku usaha yang memerlukan modal dengan cepat secara online untuk
membangun atau ingin mengembangkan bisnis mereka. Kita tetap harus waspada
terhadap fintech ilegal seperti pinjaman online tidak resmi yang justru berpotensi
menipu. Pastikan memilih pinjaman online yang legal, terdaftar dan diawasi oleh
OJK.
2. Crowdfunding merupakan produk fintech sebagai platform mempertemukan pihak
yang memerlukan dana dan pihak donatur dengan jaminan transaksi secara aman dan
mudah. Jenis fintech crowdfunding ini tidak hanya dimanfaatkan dalam pengumpulan
donasi saja, namun juga diterapkan dalam mengembangkan usaha untuk menemukan
investor dan pelaku bisnis.
3. E- Wallet Jenis fintech yang berikutnya adalah dompet digital atau e-wallet. Produk
fintech yang satu ini berperan menyediakan tempat menyimpan uang secara
elektronik bagi penggunanya. Tujuan produk fintech berupa e-wallet ini adalah untuk
mempermudah pengguna melakukan pencairan dana untuk transaksi di aplikasi-
aplikasi lain, seperti marketplace, merchant app, atau semacamnya.
4. Selanjutnya ada micro finance, di mana fintech satu ini fokus memberikan layanan
berupa pinjaman dana kepada masyarakat kelas menengah ke bawah untuk memenuhi
kebutuhan kehidupan dan keuangan mereka. Selain itu, ada juga payment gateway,
investasi, hingga bank digital. 

Berikut ini adalah beberapa perusahaan-perusahaan FinTech Indonesia yang paling populer
dan mengalami pertumbuhan cepat yang pernah saya gunakan. Perusahaan-perusahaan ini
juga sudah terdaftar di Otorisasi Jasa Keuangan (OJK), sehingga kredibilitas dari perusahaan
tidak perlu diragukan lagi.

1. Penggunaan Traveloka Paylater

Sudah sejak 2019 saya menggunakan Traveloka paylater, menurut saya Traveloka paylater
memiliki banyak keuntungan, yakni saat pembelian tiket transportasi atau pun akomodasi
penginapan Traveloka memberikan discount promo saat pembayaran menggunakan
Traveloka paylater, selain promo pembayaran Traveloka paylater dapat memilih pembayaran
secara cicilan sehingga dapat di angsur satu kali bulan berikutnya, tiga kali pembayaran,
enam kali pembayaran hingga 12 kali. Bunga pada Traveloka paylater juga tergolong sangat
kecil, agar terhindar dari denda kita harus membayar tagihan Traveloka paylater dengan tepat
waktu. Selain itu jika kita membayar dengan tepat waktu atau membayar lebih awal kita bisa
mendapatkan kenaikan kredit Traveloka paylater. Selain digunakan untuk pembayaran pada
aplikasi Traveloka, Traveloka paylater juga menawarkan Traveloka paylater card sehingga
penggunaannya lebih luas tidak hanya pembayaran pada Traveloka aplikasi namun dapat di
lakukan pembayaran di merchant-merchant lainnya seperti erajaya, ibox, dan pembayaran
tersebut juga dapat di lakukan pencicilan dengan tenor satu hingga 12 bulan. Dan satu lagi
Traveloka paylater bekerja sama dengan bank mandiri dan bri sehingga pengguna Traveloka
paylater dapat mengajukan Traveloka paylater card yang penggunaannya sama seperti credit
card pada umumnya sehingga hanya dengan membawa kartu tersebut kita sudah bertransaksi
dimanapun dan kapanpun. Kekurangan dari Traveloka paylater sendiri adalah jika kita terlup
membayar tagihan lalu saat itu langsung kita bayarkan system Traveloka paylater tidak
terkoneksi otomatis sehingga kita perlu menginfokan kepada customer service bahwa kita
telah melakukan pembayaran.
2. Penggunaan teknologi fintech yang saya gunakan selanjutnya adalah shopee paylater

menurut saya shoope paylater juga memiliki keuntungan dalam penggunaannya, karena saat
pembayaran dengan menggunakan shopee paylater kita dapat mendapatkan voucher gratis
ongkir saat melakukan transaksi pada shoope, selain itu shoope paylater juga memberikan
tenor pembayaran yaitu satu sampai dua belas bulan. Bunga shopee paylater juga tergolong
sangat kecil, selain bisa digunakan untuk pembayaran saat berbelanja di plaform shopee kini
shoope paylater juga menawarkan shoope pinjam sehingga jika kita memerlukan pinjaman
kita bisa langsung mengajukan pinjaman tersebut pada platform shoope agar dapat memakai
shoope pinjam kita perlu mengajukan fitur tersebut lalu baru pihak shopee pinjam
memverifikasi data yang kita ajukan jika data yang kita ajukan memenuhi syarat maka 1x24
jam permohonan kita akan di terima dan langsung dapat kita gunakan. Namun kita harus
dapat mengatur antara pemasukan dan pengeluaran kita agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan dan gunakan fasilitas tersebut seperlunya saja. Jika kita melakukan pembayaran
shopee paylater dengan tepat waktu atau lebih awal kita akan mendapatakan kenaikan limit
yang lebih besar dan sebaliknya jika kita melakukan pembayaran dengan terlambat maka
kredit limit yang kita miliki akan otomatis berkurang.

3. Selanjutnya aplikasi yang saya gunakan adalah Apple pay.

Apple pay telah mengubah proses pembayaran, membuat pelanggan bermigrasi dari
pembayaran tunai ke pembayaran non tunai. Konsumen sekarang dapat mereplikasi kartu
kredit mereka di perangkat Apple mereka. Hal ini memungkinkan pelanggan membayar
barang melalui telepon mereka di industri ritel apa pun. Kini semua kalangan menngunakan
gadget, banyak sekali aplikasi-aplikasi yang di tawarkan kepada pengguna ponsel seperti
aplikasi edit foto, video, games ataupun aplikasi music. Beberapa di antara aplikasi yang di
tawarkan tersebut ada yang berbayar sehingga dengan adanya apple pay ini memudahkan kita
untuk bertransaksi untuk membeli aplikasi berbayar tersebut. Pembayarannya pun dapat
menggunakan credit card yang di sematkan pada apple pay ataupun dengan aplikasi dana.

4. Selanjutnya aplikasi yang saya gunakan adalah crowdfunding (Kita Bisa.Com)

Di  Indonesia sendiri, salah satu contoh fintech di bidang crowdfunding adalah kitabisa.com
yang memberikan ruang pada masyarakat untuk berkontribusi dalam membuat campaign dan
berdonasi. Dengan adanya aplikasi crowfunding ini masyarakat lebih mudah untuk
melakukan charity dan dapat di salurkan secara tepat sasaran dan jelas penyaluran
bantuannya. Jika terjadi musibah dengan adanya aplikasi ini masyarakat dapat dengan mudah
dan cepat mengumpulkan dana secara aman dan segera di salurkan kepada yang
membutuhkan. Di kitabisa.com sendiri setiap transaksi tercatat dan transparat karena saat
penyerahan dan penyaluran dana semuanya di update secara terbuka sehingga para donator
dapar melihat kemana saja dana tersebut di gunakan.

5. Selanjutnya aplikasi yang saya gunakan adalah Kredivo

Kredivo adalah contoh fintech di Indonesia dengan konsep pinjaman tanpa kartu kredit
dengan proses pendaftaran serta pencairan dana yang cepat. Startup pinjaman online ini
menawarkan kemudahan dalam berbelanja tanpa kartu kredit di beberapa situs e-commerce
dan gerai populer seperti gerai gadget dan elektronik, fashion, perlengkapan rumah hingga
gerai yang menawarkan jasa. Kredivo juga menawarkan kemudahan dalam pinjaman tunai
dengan bunga terendah dibandingkan perusahaan sejenis. Sama seperti aplikasi pinjaman
online lainnya jika kita membayar tepat waktu dan tidak pernah terlambat maka kita akan
mendapatkan kenaikan kredit dengan jumlah yang besar namun kita juga harus berhati-hati
harus dapat menggunakan aplikasi tersebut dengan bijak sesuai kemampuan dan kebutuhan
kita.

6. Selanjutnya aplikasi yang saya gunakan adalah Online Pajak

OnlinePajak adalah fintech berbentuk aplikasi yang memudahkan pebisnis dalam melakukan
transaksi, mengelola payroll, hingga melakukan kewajiban pajak seperti hitung, setor, dan
lapor pajak perusahaan. Keuntungannya menggunakan online pajak adalah memudahkan kita
dalam melaporkan dan menyetorkan pajak jika system DJP Online pajak mengalami
gangguan sehingga aplikasi ini bisa di gunakan sebagai alternatif jika system djp eror. Dan
online pajak sendiri aplikasi yang dapat di percaya sehingga kita tidak perlu khawatir
menggunakannya. Contoh fintech Indonesia yang berdiri pada tahun 2014 ini telah masuk ke
dalam daftar startup unicorn. Dilansir dari Bisnis.com, valuasi OnlinePajak mencapai US$1,7
miliar atau sekitar Rp24,75 triliun pada Juli 2021.

7. Selanjutnya aplikasi yang saya gunakan adalah Ovo

Contoh fintech di Indonesia berikutnya adalah OVO, yang bisa dikatakan menjadi kompetitor
kuat bagi GO-PAY. Saat ini banyak “perang cashback” antara OVO dan GO-PAY di
beberapa merchant di Indonesia. OVO sama halnya seperti GO-PAY adalah aplikasi dompet
digital yang memudahkan penggunanya melakukan transaksi secara non-tunai. Dengan
promo yang memikat pelanggan, salah satu perusahaan fintech terbesar di Indonesia ini juga
bekerjasama dengan banyak merchant. Selain untuk pembayaran nontunai, cakupan layanan
OVO juga telah diperluas meliputi  Paylater (untuk transaksi di Tokopedia) dan pinjaman
modal usaha dan semua layanan ini telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

8. Selanjutnya aplikasi yang saya gunakan adalah Gopay

Untuk mendukung berbagai layanan yang dimiliki oleh aplikasi on demand GO-JEK, pihak
GO-JEK akhirnya membuat sebuah layanan bernama GO-PAY untuk mendukung layanan
pembayaran nontunai. Awalnya, GO-PAY sendiri memilki nama GO-JEK credit dan baru
berubah nama setelah satu tahun kemudian. Pengguna GO-JEK sudah memanfaatkan layanan
ini dikarenakan pelanggan banyak dimanjakan dengan berbagai diskon dan hadiah yang
cukup menggiurkan dan dapat ditukar dengan poin yang diperolah. Tak hanya itu, saat ini
GO-PAY tidak hanya dapat digunakan sebagai alat transaksi dalam aplikasi GO-JEK saja,
melainkan juga sudah dilengkapi dengan beberapa fitur seperti transfer saldo, penarikan
tunai, dan juga untuk bertransaksi di berbagai merchant dalam waktu dekat ini.

9. Selanjutnya aplikasi yang saya gunakan adalah Dana

DANA telah terdaftar di Bank Indonesia dengan memiliki empat lisensi, di antaranya sebagai
uang elektronik, dompet digital, dan Likuiditas Keuangan Digital (LKD), dan untuk kirim
uang. Dengan dana kita bisa melakukan transfer dana dengan mudah dan tepat.

Adapun manfaat fintech yang dapat dirasakan di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan Dengan adanya fintech, transaksi


keuangan menjadi lebih mudah di mana hanya melalui ponsel pintar, segala aktivitas
keuangan dapat diselesaikan dengan cepat dan praktis. Sebelumnya, masyarakat perlu
mendatangi mesin ATM atau teller bank untuk mengirimkan uang, di mana cara ini
kurang efisien dari segi waktu dan tenaga.
2. UMKM mendapatkan modal dengan bunga yang rendah Sebagian besar Usaha Mikro,
Kecil, Menengah (UMKM) di Indonesia mendapatkan modal dari bank, baik itu bank
pemerintah atau bank swasta. Pada umumnya, banyak persyaratan yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan kredit usaha dan suku bunga pinjaman di bank cukup
tinggi. Di mana hal ini dirasa cukup memberatkan bagi para pelaku UMKM. 
3. Meningkatkan Pertumbuhan Startup Bukan hanya membantu UMKM untuk
berkembang, fintech juga bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan startup.
Setiap startup yang lahir berusaha untuk tumbuh, berkembang, dan tentunya dipercaya
oleh masyarakat supaya layanannya digunakan. Bukan hanya itu saja, setiap startup
fintech juga berlomba dalam mengikuti setiap peraturan pemerintah supaya dapat
beroperasi secara legal. Sehingga akan meningkatkan ekonomi negara dan juga
memberikan berbagai referensi pinjaman dengan bunga yang rendah.
4. Fintech juga berperan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan berbagai
cara. Perusahaan atau startup di bidang ini tidak hanya mengambil keuntungan bisnis
untuk dirinya sendiri, melainkan juga memberikan manfaat berupa keuntungan secara
finansial pada masyarakat. Peran fintech yang dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat adalah meningkatkan daya beli konsumen, yaitu dengan membangun
infrastruktur dunia perbankan dengan berbagai inovasi.
5. mendukung peningkatan inklusi keuangan. Menurut Peraturan Presiden Nomor 82
Tahun 2916 tentang Strategi Keuangan Inklusif, inklusi keuangan adalah kondisi di
mana masyarakat bisa mengakses layanan keuangan formal dengan biaya terjangkau,
aman, lancar, dan tepat waktu.
6. Keberadaan financial technology juga mampu mempercepat perputaran ekonomi.
Akses keuangan dan juga kemudahan bertransaksi akan mendorong arus perputaran
ekonomi semakin cepat dan praktis.
7. Fintech tidak selalu berhubungan dengan hal komersial saja. Pasalnya, ada perusahaan
fintech dengan semangat wirausaha social (social entrepreneur) di bidang
penggalangan dana (crowdfunding) dari masyarakat. Hasil dari dana yang terkumpul
akan digunakan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sejak awal. Misalnya, untuk
donasi kepada orang yang membutuhkan
DAFTAR PUSTAKA

https://verihubs.com/blog/financial-technology/

https://www.alphajwc.com/id/contoh-fintech-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai