Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bella Rizka Indah W

Nim : 21350141
Mata kuliah : Pemeriksaan Akuntansi 2

1. Apakah kendala audit dalam melaksanakan pengujian substantif terhadap aktiva tetap
dan saldo tak berwujud ?
a. Jika laporan tahun sebelumnya tidak pernah di audit oleh auditor independent lain
b. Jika Klien tidak menyelenggarakan aktiva secara rinci
c. Jika klien tidak megarsipkan dokumen-dokumen yang mendukung transaksi yang
bersangkutan dengan perolehannya dan mutase aktiva tetap s/d saat di audit yang
pertama di laksanakan
d. Menggunakan referensi buku ataupun jurnal-jurnal yang lebih banyak tentang
pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap
e. Melakukan inspeksi lebih lanjut terhadap transaksi saldo aktiva tetap.
f. Memeriksa bukti pendukung terkait pencatatan transaksi baik penambahan maupun
pengurangan saldo aktiva tetap.
g. Kecurangan dalam transaksi pemerolehan, pertukaran, penghentian pemakaian,
depresiasi aktiva dapat ditemukan melalui review atas mutasi luar biasa, baik dalam
jumlah maupun sumber posting dalam akun aktiva tetap, dan depresiasi akumulasian,
dan pendapatan dan rugi luar biasa.
h. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tetap dan depresiasi
akumulasian yang bersangkutan ke jurnal yang bersangkutan. Untuk memperoleh
keyakinan bahwa mutasi penambahan dan pengurangan aktiva tetap berasal dari
jurnal-jurnal yang bersangkutan, pendebitan didalam akun aktiva tetap diusut
keregister bukti kas keluar dan jurnal umum sedangkan pengkreditan kedalam akun
tersebut diusut ke jurnal umum

2. Mengapa kertas kerja audit harus di persiapkan dalam suatu audit ? Apakah itu ada
hubungannya performa yang diberikan seorang auditor kepada kliennya ?

Setiap auditor harus bisa memperoleh bukti kompeten yang cukup agar bisa dijadikan
sebagai patokan dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang di audit di
dalam laporannya. Kertas kerja audit bisa digunakan oleh pihak auditor agar bisa
mendukung pendapat yang disampaikannya dan juga sebagai bukti bahwa auditor
harus sudah melakukan audit yang sudah memadai.

a. Jika ditemukan ada pihak yang memerlukan penjelasan terkait kesimpulan ataupun
pertimbangan yang dibuat oleh auditor dalam proses audit yang dilakukannya, maka
pihak auditor bisa memeriksa kembali kertas kerja yang sebelumnya sudah di buat di
dalam auditnya. Pembuatan berbagai lembaran kertas kerja yang sudah lengkap
adalah syarat yang sangat penting agar bisa membuktikan bahwa sudah dilakukan
dengan baik proses audit atas laporan keuangan yang dilakukannya.
b. Kegiatan audit yang dilakukan oleh seorang auditor ini terdiri dari suatu proses
ataupun tahapan audit yang dilakukan dalam berbagai tempat, waktu dan juga
pelaksanaannya.Seluruh proses ini akan mampu menghasilkan berbagai jenis bukti
yang nantinya akan membentuk kertas kerja audit. Dengan memakai kertas kerja,
setiap pengkoordinasian dan juga pengorganisasian pada setiap tahapan atau proses
audit bisa dilakukan dengan baik.
c. Dalam melakukan proses audit yang berulang kali dengan klien yang sama dan juga
dalam periode akuntansi yang berbeda, seorang auditor memerlukan data ataupun
Nama : Bella Rizka Indah W
Nim : 21350141
Mata kuliah : Pemeriksaan Akuntansi 2

informasi terkait sifat usaha dari klien nya, catatan dan juga sistem akuntansi dari klien, dan
pengendalian internal yang dilakukan klien. Selain itu, rekomendasi perbaikan yang diajukan
kepada pihak klien dalam proses audit yang sebelumnya dilakukan, serta berbagai jurnal
penyesuaian yang disarankan untuk menyajikan sesuatu secara wajar pada laporan keuangan
yang sebelumnya.

Kecakapan dalam hal teknis serta keahlian profesional dari seorang auditor akan terlihat jelas
pada kertas kerja yang sudah dibuat olehnya. Untuk membuktikan bahwa seorang auditor
memiliki kompetensi yang baik dalam melakukan pekerjaan lapangan sesuai dengan standar
auditing, maka dirinya harus bisa membuat kertas kerja yang sangat bermanfaat. Ada lima
syarat kertas kerja yang harus diperhatikan yaitu lengkap, teliti, ringkas, jelas, rapi.

Lengkap : Suatu kertas kerja audit haruslah lengkap. Kertas kerja tersebut harus memiliki
seluruh informasi ataupun data penting yang harus dicantumkan. Seorang auditor harus
mampu menentukan komposisi pada seluruh data penting yang harus dimasukkan di dalam
kertas kerjanya.

Teliti : Saat membuat kertas kerja audit, seorang auditor dituntut untuk tetap mampu
mempertahankan ketelitian dalam hal penulisan dan juga perhitungannya. Sehingga, kertas
kerja yang disusun nanti akan terbebas dari kesalahan tulis dan juga perhitungan.

Ringkas : Kertas kerja tersebut harus dibatasi pada data ataupun informasi penting atau pokok
dan tetap relevan dengan tujuan dilaksanakannya audit, serta harus disajikan secara lebih
ringkas. Selain itu, seorang auditor juga harus bisa menghindari rincian yang sudah tidak
perlu lagi untuk disajikan. Analisa yang dilakukan oleh auditor ini harus diringkas dan juga
memiliki penafsiran informasi ataupun data, jadi bukan hanya sebagai penyalinan catatan
klien pada kertas kerjanya saja.

Jelas : Tingkat kejelasan dalam menyusun dan juga menyajikan informasi pada berbagai
pihak yang akan memeriksa kerja harus bisa diusahakan para auditor. Penggunaan istilah
yang bisa menimbulkan makna ganda haris bisa dihindari. Penyajian informasi ataupun data
secara sistematik pun harus dilakukan.

Rapi : Tingkat kerapian dalam hal penyajian kertas kerja audit dan juga keteraturan dalam
menyusunnya akan sangat membantu auditor senior untuk melakukan review pada performa
kerja stafnya, dan juga akan memudahkan auditor dalam memperoleh informasi dari kertas
kerja itu sendiri.

3. Dalam menerima klien, bagaimana cara investigasi klien baru dan menyelidiki perusahaan
tersebut ?
Investigasi atas klien baru, dimana saat sebelum menerima klien baru,kebanyakan KAP akan
menyelidiki perusahaan tersebut untuk menentukan akseptabilitasnya. Kantor itu
melakukannya dengan memeriksa prospektif klien ini dalam komunitas bisnis, stabilitas
keuanganya, dan hubungan dengan KAP sebelumnya.Untuk calon klien yang sebelumnya
telah diaudit oleh KAP lain, auditor yang baru (auditor penerus) diharuskan oleh SAS 84 (AU
315) untuk berkomunikasi dengan auditor pendahulu. Tujuan dari persyaratan ini adalah
Nama : Bella Rizka Indah W
Nim : 21350141
Mata kuliah : Pemeriksaan Akuntansi 2
untuk membantu auditor penerus mengevaluasi apakah ia akan menerima penugasan tersebut.
Meskipun calon klien telah diaudit oleh KAP lain, auditor penerus dapat melakukan
investigasi lainnya dengan mengumpulkan informasi dari pengacara lokal, KAP lain, bank,
dan perusahaan lainnya. Komunikasi dengan Predecessor Auditor. Pengajuan pertanyaan
kepada pihak ketiga lainnya (misalnya : pengacara, bankers, Kadin, Bapepam, orang lain
dalam komunitas bisnis yang memiliki hubungan dengan calon klien). Mereview berita-berita
yang dapat diperoleh dari majalah, surat kabar, dan media elektronik.

4. Apakah yang di maksud salah saji material dan berikan contohnya ?

Kelalaian atau salah saji item adalah material jika mereka dapat, secara individu atau kolektif,
mempengaruhi keputusan ekonomi yang dibuat pengguna laporan keuangan. Misalnya, jika
sebuah perusahaan hendak melaporkan pendapatannya, atau membuat tawaran
pengambilalihan untuk perusahaan lain, itu akan dianggap sebagai informasi material. 

Salah saji material terjadi ketika informasi dalam laporan keuangan salah. Oleh karena itu
mempengaruhi keputusan ekonomi mereka yang bergantung pada laporan. Sebagai contoh,
salah saji akun utang menyesatkan kreditor dalam menilai tingkat leverage perusahaan.

Salah saji material disebabkan oleh kekeliruan / kesalahan (error) dan kecurangan (fraud).
Faktor yang membedakan dari salah saji material yang disebabkan oleh kesalahan dan
kecurangan yaitu tindakan yang menjadi dasarnya, apakah tindakan tersebut
disengaja atau tidak disengaja yang mengakibatkan terjadinya kesalahan penyajian pada
laporan keuangan (IAPI – SA 240, 2012). Salah saji yang diakibatkan oleh kecurangan , yang
dimana mengarah pada kesalahan yang dilakukan dengan sengaja, yang bertujuan untuk
menyesatkan pengguna laporan keuangan.
Kecurangan dilakukan seperti memanipulasi atau mengubah catatan akuntan / dokumentasi
pendukung yang dijadikan dasar penyusunan laporan keuangan, pernyataan salah /
penghilangan dengan sengaja terhadap peristiwa/ transaksi/ informasi lainnya yang ada di
laporan keuangan, dan penerapan salah yang secara
sengaja atas prinsip akuntansi yang berhubungan dengan jumlah klasifikasi penyajian atau
pengungkapan. Sedangkan untuk salah saji material yang diakibatkan oleh kekeliruan/
kesalahan yakni tindakan yang dilakukan secara tidak sengaja. Misalnya, salah perhitungan,
salah pengukuran, salah mengestimasi serta
salah menginterpretasikan standar akun.

Anda mungkin juga menyukai