Disusun oleh:
2019
Apa itu kertas kerja ?
Kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur
audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan
simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.
• Program audit,
• Analisis,
• Surat konfirmasi,
• Memorandum,
• Representasi klien,
Kertas kerja audit bisa dipakai oleh auditor untuk mendukung pendapat yang
disampaikannya dan sebagai bukti bahwa auditor sudah melakukan audit yang memadai.
Pembuatan seperangkat kertas kerja audit yang lengkap adalah syarat yang sangat penting
untuk membuktikan sudah dilakukannya dengan baik proses audit atas laporan keuangan.
3. Mongkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit.
Pembuatan seperangkat kertas kerja audit yang lengkap adalah syarat yang sangat penting
untuk membuktikan sudah dilakukannya dengan baik proses audit atas laporan keuangan.
Dalam melakukan proses audit yang berulang dengan klien yang sama dan dalam periode
akuntansi yang berbeda, seorang auditor membutuhkan data atau informasi tentang:
• Rekomendasi perbaikan yang diajukan kepada klien dalam proses audit yang
dilakukan sebelumnya.
c) Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga yaitu bukti audit telah
diperoleh prosedur audit telah diterapkan, dan pengujian telah dilaksanakan, yang
memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan auditan.
Dalam pembuatan kertas kerja agar baik, hal hal yang penting untuk diperhatikan oleh
auditor yaitu
a) Lengkap
Berisikan seluruh informasi atau data penting yang harus dicantumkan. Seorang auditor
harus bisa menentukan komposisi seluruh data penting yang harus dimasukkan ke dalam
kertas kerja.
Tidak membutuhkan tambahan penjelasan secara lisan. Karena kertas kerja tersebut akan
diperiksa oleh seorang auditor senior dan kemungkinan akan diperiksa oleh pihak luar,
maka kertas kerja harus berisi informasi lengkap.
Dengan demikian tidak membutuhkan tambahan penjelasan secara lisan. Sebuah kertas
kerja audit harus disusun untuk dapat “berbicara” sendiri. Oleh karena itu harus berisikan
informasi yang lengkap, dan tidak berisikan informasi yang masih belum jelas atau
pernyataan yang belum terjawab.
b) Teliti
Dalam melakukan pembuatan kertas kerja seorang auditor dituntut untuk tetap
memperhatikan ketelitian dalam penulisan dan perhitungan.
c) Ringkas
Terkadang seorang auditor yang belum memiliki banyak pengalaman melakukan kesalahan
dengan melakukan pengauditan yang tidak relevan dengan tujuan audit.
Hal tersebut akan berakibat pada pembuatan atau pengumpulan kertas kerja dalam jumlah
yang banyak dan cenderung tidak memiliki manfaat dalam audit-nya.
Dengan demikian kertas kerja harus dibatasi pada data atau informasi yang penting atau
pokok dan relevan dengan tujuan dilakukannya audit serta disajikan secara ringkas.
Seorang auditor harus bisa menghindari rincian yang tidak perlu untuk disajikan. Analisis
yang dilakukan oleh auditor harus sebagai ringkasan dan juga penafsiran informasi atau
data, bukan hanya sebagai penyalinan catatan klien ke dalam kertas kerja.
d) Jelas
Kejelasan dalam menyusun dan menyajikan informasi kepada berbagai pihak yang akan
memeriksa kertas kerja harus diusahakan oleh auditor. Pemakaian istilah yang
memunculkan makna ganda harus dihindari.
e) Rapi
Kerapian dalam penyajian kertas kerja audit dan keteraturan dalam penyusunan-nya akan
sangat membantu seorang auditor senior dalam melakukan review terhadap hasil kerja dari
staf-nya serta akan memudahkan auditor dalam mendapatkan informasi dari kertas kerja.
Kertas kerja harus diberi indeks, sub indeks dan indeks silang dalam audit atau pada saat
pekerjaan audit telah selesai dilakukan. Pemberian indeks terhadap kertas kerja akan
memudahkan pencsrian informasi pencarian informasi dalam berbagai daftar yang terdapat
di berbagai tipe kertas kerja . setiap auditor mempunyai cara tersendiri dalam cara
pemberian indek kertas kerja.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian indeks harga yaitu sebagai berikut:
1. Setiap kertas harus diberi indeks, dapat disudut atas atau sudut bawah.
1. indeks angka
contoh:
▪ kas dibank
▪ kas kecil
kertas kerja diberi kode yang merupakan kombinasi angka dan huruf
contoh:
▪ konfirmasi bank
• Program audit
• Laporan audit atau lembar kerja (work sheet) yang dibuat oleh klien
• Skedul utama
• Skedul pendukung