Week 4
Team 4:
Ai Suminar
Ernawati
Essay:
d. Sebagai pengendali mutu laporan audit yang baik dan sesuai dengan aturan yang
berlaku.
e. Membantu dan memandu auditor dalam mengumpulkan dokumentasi audit yang baik,
berikut dengan kertas kerja audit (KKA) yang digunakan dalam pelaksanaan proses
audit.
a. Auditor harus menetapkan strategi audit secara keseluruhan yang menetapkan ruang
lingkup, waktu, dan arah audit, serta yang memberikan panduan bagi pengembangan
rencana audit
c. Auditor harus mengembangkan suatu rencana audit yang harus mencakup hal-hal
sebagai berikut:
• Sifat, saat, dan luas prosedur penilaian risiko yang direncanakan, seperti yang
ditentukan dalam SA 315.
• Sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan yang direncanakan pada tingkat
asersi, seperti ditentukan dalam SA 330.
• Prosedur audit lainnya yang direncanakan yang harus dilaksanakan agar
perikatan tersebut memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh SA.
d. Auditor harus memutakhirkan dan mengubah strategi audit secara keseluruhan dan
rencana audit jika diperlukan selama pelaksanaan audit.
e. Auditor harus merencanakan sifat, saat, dan luas arah serta supervisi atas anggota tim
perikatan dan penelaahan atas pekerjaan mereka.
Auditor utama akan mengambil tanggung jawab dari Auditor lain dan tidak memuat
referensi apapun untuk auditor lain, apabila:
ii. Auditor lain sangat terkenal atau disupervisi secara ketat, atau
iii. Auditor utama melakukan review yang mendalam terhadap pekerjaan auditor
lain.
b. Membagi Tanggung Jawab; sehingga auditor lain juga akan mengambil tanggung
jawab apabila terjadi tuntuan hukum atas hasil audit. Auditor utama akan
menerbitkan modifikasi pada ketiga paragraf laporan audit bentuk baku
ii. Review terhadap pekerjaan auditor lain tidak dapat dilakukan. Auditor lain juga
bertanggungjawab apabila terjadi tuntutan hukum atas hasil audit. Dilakukan
modifikasi pada ketiga paragraf Laporan Audit bentuk baku.
Auditor utama tidak akan mengambil tanggung jawab atas hasil audit yang dilakukan
oleh auditor lain. Opini wajar dengan pengecualian (qualified) atau tidak memberi
pendapat (disclaimer) dapat diberikan, tergantung tingkat materialitas scope yang
diperiksa oleh auditor lain.
Opini wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor, jika tidak ditemukannya
kesalahan yang material secara keseluruhan dari laporan keuangan dan laporan keuangan
dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku (SAK). Dengan kata lain, laporan
keuangan akan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian jika memenuhi kondisi
seperti berikut:
Kasus
Opini audit
5. Anda adalah seorang auditor laporan keuangan yang bekerja di salah satu kantor akuntan
publik. Klien Anda melaporkan laba pada tahun buku yang sedang diaudit, ketika Anda
membandingkan dengan laporan laba rugi di tahun – tahun sebelumnya, Anda mendapati
bahwa klien tersebut sudah selama beberapa tahun mengalami kerugian, dan kerugiannya
cukup besar. Setelah ditelusuri, ternyata laba yang dihasilkan di tahun buku saat ini,
berasal dari transaksi “gain”, dari kerjasama bisnis klien dengan perusahaan lain yang
merupakan partner bisnisnya. Transaksi tersebut berupa penjualan secara kredit antara
klien dengan menurut manajemen klien merupakan gain karena meskipun pelunasannya
belum diterima, namun secara prinsip akuntansi, accrual basis, sudah dapat diakui
sebagai gain yang sifatnya menambah laba. Senior dan partner audit Anda berpendapat
lain, dikarenakan tak sedikitpun transaksi tersebut dilunasi oleh rekan bisnis klien, dan
tidak ada rencana pelunasan, maka seharusnya transaksi tersebut malah dikategorikan
sebagai piutang tak tertagih, yang sifatnya expense dan mengurangi laba.
Pandangan Anda dan tim auditor ini juga didukung oleh komisaris klien, yang juga
menganggap bahwa transaksi ini seharusnya diakui sebagai piutang tak tertagih. Anda
dan tim audit telah mengumpulkan bukti-bukti audit yang cukup, dan meminta klien
untuk melakukan penyajian ulang laporan keuangan.
ACCT6234 – Financial Auditing
a. Bila klien setuju untuk menyajikan ulang laporan keuangan, opini audit apakah
yang dapat diperoleh oleh klien. Jelaskan jawaban Anda!
Jika laporan keuangan yang direvisi tersebut sudah mencerminkan hasil yang benar
menurut temuan di atas dan tidak ada kesalahan penyajian lainnya yang bersifat
material, maka, opini audit yang akan diberikan adalah wajar tanpa pengecualian
dengan bahasa penjelasan (unqualified opinion with explanatory paragraph).
Hal ini disebabkan karena adanya keraguan dari auditor terkait dengan konsep “going
concern” dari perusahaan tersebut yang diakibatkan oleh kerugian yang tertutupi
selama bertahun-tahun.
b. Bila klien menolak melakukan penyajian kembali, opini audit apakah yang akan
partner audit Anda berikan untuk klien? Jelaskan jawaban Anda!
Jika laporan keuangan tersebut tidak direvisi, maka, opini audit yang akan diberikan
adalah tidak wajar (adverse opinion).
Hal ini disebabkan karena temuan auditor dengan bukti yang dinilai cukup dan tepat
untuk menyimpulkan bahwa terdapat kesalahan penyajian terkait dengan piutang
usaha istimewa yang dimiliki perusahaan, yang seharusnya digolongkan sebagai
piutang tidak tertagih, yang bersifat sebagai expense dan akan mengurangi laba yang
terlapor. Kesalahan material ini dinilai bersifat pervasif terhadap laporan keuangan.