Week 3
Team 4:
Ai Suminar
Ernawati
Essay
1. Jelaskan beberapa faktor utama yang menimbulkan gugatan hukum bagi profesi
auditor keuangan!
iii. Risiko audit adalah risiko kesalahan penyajian material yang tidak
disampaikan oleh auditor dalam pendapat audit yang disampaikan dengan
tanpa pengecualian.
Selain itu, auditor juga dapat menunjukkan bahwa kerugian tersebut disebabkan
oleh hal lain di luar laporan hasil audit yang dianggap tidak benar tersebut. Dalam
hal demikian, klien harus dapat menunjukkan hubungan yang kuat antara
pelanggaran yang terjadi dengan kerugian yang dikasuskan dalam peradilan.
Dalam pembelaan tersebut, auditor harus dapat membuktikan bahwa tuntutan atas
jasa tersebut tidak terdapat, secara implisit maupun eksplisit, pada kontrak
perjanjian.
4. Pada tahun 2018 dunia investasi di Indonesia digemparkan dengan kasus kecurangan
laporan keuangan yang dilakukan oleh SNP Finance. Kasus tersebut menyeret Kantor
Akuntan Publik (KAP) Big Four yaitu Deloitte Indonesia. Kasus bermula dari SNP
Finance yang merupakan anak perusahaan grup Columbia. Columbia menjual furniture
dan home appliance secara retail kepada end user baik tunia maupun kredit. Pada
penjualan kredit, Columbia menggandeng anak perusahaannya, yaitu SNP Finance yang
notabene adalah perusahaan perkreditan (finance company) untuk menangani kredit. SNP
Finance membutuhkan modal kerja dalam jumlah yang cukup besar, untuk memenuhi
kebutuhan modal kerjanya tersebut, SNP Finance meminjam dana ke beberapa bank,
dinataranya termasuk Bank Mandiri. Pinjaman dana tersebut dijaminkan menggunakan
asset lancer yaitu piutang usaha customer Columbia. Terjadi perubahan selera pasar dan
perilaku pembelian masyarakat, dimana masyrakat sekarang lebih suka membeli furniture
dan home appliance secara online. Kondisi ini memukul penjualan Columbia dan juga
SNP Finance. SNP Finance kemudian untuk pendanaan mengeluarkan medium term
notes (MTN) atau surat utang jangka mengengah, semacam produk obligasi tetapi jangka
menengah.
SNP Finance laporan keuangannya diaudit oleh KAP Deloitte Indonesia. Deloitte telah
mengaudit SNP Finance untuk periode beberapa tahun. Deloitte selalu memberikan opini
wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan SNP Finance. Tahun 2018 akhirnya
terbuka bahwa piutang usaha yang dijaminkan SNP Finance ke Bank adalah piutang
usaha yang fiktif, piutang yang sebenarnya tidak pernah ada dan sengaja dibuat untuk
manipulasi. Deloitte Indonesia selama ini gagal mendeteksi adanya piutang usaha fiktif
tersebut, sehingga tetap memberikan opini wajar tanpa pengecualian atas laporan
keuangan SNP Finance. Bank Mandiri dan kreditor lainnya karena mengacu pada laporan
keuangan dan laporan auditor independen dari Deloitte, tetap selama beberapa tahun tetap
mengucurkan pinjaman untuk SNP Finance. Mereka beranggapan bahwa ketika piutang
usahanya tertagih maka dananya dapat digunakan untuk melunasi kewajiban, padahal
piutang usahanya fiktif.
Dampak dari kasus manipulasi ini adalah SNP Finance gagal bayar untuk kewajibannya
di Bank dan gagal bayar kepada pemegang Medium Term Notes (MTN). Pihak Bank dan
pemegang MTN menjadi dirugikan. Manajemen SNP Finance dikenakan sanksi pidana
penipuan, dan Deloitte Indonesia diberikan sanksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
1. Dalam kasus ini, Deloitte melakukan negligence atau fraud? Jelaskan jawaban
Anda!
Berdasarkan informasi yang diberikan, kelompok kami menilai bahwa kasus ini
merupakan kasus ordinary negligence. Auditor seharusnya mengetahui semua
pengguna laporan keuangan yang diaudit tersebut, beserta dengan pihak-pihak yang
akan mengambil keputusan ekonomi berdasarkan laporan keuangan tersebut.
Selain itu, dengan adanya kondisi kesulitan keuangan yang dialami oleh SNP
Finance, seharusnya Deloitte juga mengetahui bahwa hal ini menjadi faktor
tekanan/pressure bagi perusahaan untuk melakukan kecurangan/fraud, yaitu dengan
memanipulasi laporan keuangan dengan transaksi fiktif agar tampak lebih baik.
Menurut kelompok kami, Bank Mandiri tergolong sebagai primary beneficiary karena
SNP sudah menjadi debitur dari Bank Mandiri selama lebih dari 10 tahun. Selain itu,
pihak auditor juga telah mengetahui bahwa laporan keuangan teraudit tersebut akan
digunakan oleh kreditur dan investor dari SNP Finance dan proporsi pendanaan dari
Bank Mandiri juga memiliki jumlah yang relatif cukup besar.
3. Apabila Anda menjadi auditor yang menangani kasus ini, apa yang akan Anda
lakukan untuk dapat mendeteksi kecurangan laporan keuangan klien seperti
piutang usaha fiktif tersebut!
c. Menilai keabsahan dari bukti yang dikumpulkan selama proses audit. Bukti
tersebut harus diuji dengan memperhatikan proses kejadian dan kerangka
waktu yang dijabarkan dengan bagan arus kejadian. Selain itu, hal ini juga
dapat diuji dengan melakukan inspeksi, observasi, wawancara, dan penelitian
dokumen-dokumen perjanjian piutang.