Anda di halaman 1dari 2

Tugas Kelompok ke-1

Week 3

Essay

1. Jelaskan beberapa faktor utama yang menimbulkan gugatan hukum bagi profesi auditor
keuangan!

2. Auditor mempunyai tanggung jawab hukum atas pekerjaannya. Ketika auditor salah
memberikan opini atas laporan keuangan yang diaudit. Kesalahan auditor dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu negligence/kelalaian atau fraud/kecurangan. Jelaskan
dengan kalimat Anda sendiri perbedaan antara negligence dengan fraud!

3. Apabila Anda sebagai auditor digugat secara hukum oleh klien maupun pengguna
laporan keuangan, padahal Anda telah melakukan proses audit sesuai dengan standar
audit yang berlaku. Pembelaan diri seperti apa yang dapat Anda lakukan? Jelaskan
jawaban Anda!

Kasus

4. Pada tahun 2018 dunia investasi di Indonesia digemparkan dengan kasus kecurangan
laporan keuangan yang dilakukan oleh SNP Finance. Kasus tersebut menyeret Kantor
Akuntan Publik (KAP) Big Four yaitu Deloitte Indonesia. Kasus bermula dari SNP
Finance yang merupakan anak perusahaan grup Columbia. Columbia menjual furniture
dan home appliance secara retail kepada end user baik tunia maupun kredit. Pada
penjualan kredit, Columbia menggandeng anak perusahaannya, yaitu SNP Finance yang
notabene adalah perusahaan perkreditan (finance company) untuk menangani kredit. SNP
Finance membutuhkan modal kerja dalam jumlah yang cukup besar, untuk memenuhi
kebutuhan modal kerjanya tersebut, SNP Finance meminjam dana ke beberapa bank,
dinataranya termasuk Bank Mandiri. Pinjaman dana tersebut dijaminkan menggunakan
asset lancer yaitu piutang usaha customer Columbia. Terjadi perubahan selera pasar dan
perilaku pembelian masyarakat, dimana masyrakat sekarang lebih suka membeli
furniture dan home appliance secara online. Kondisi ini memukul penjualan Columbia
dan juga SNP Finance. SNP Finance kemudian untuk pendanaan mengeluarkan medium
term notes (MTN) atau surat utang jangka mengengah, semacam produk obligasi tetapi
jangka menengah.

SNP Finance laporan keuangannya diaudit oleh KAP Deloitte Indonesia. Deloitte telah
mengaudit SNP Finance untuk periode beberapa tahun. Deloitte selalu memberikan opini
wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan SNP Finance. Tahun 2018 akhirnya

ACCT6253 – Financial Audit


terbuka bahwa piutang usaha yang dijaminkan SNP Finance ke Bank adalah piutang
usaha yang fiktif, piutang yang sebenarnya tidak pernah ada dan sengaja dibuat untuk
manipulasi. Deloitte Indonesia selama ini gagal mendeteksi adanya piutang usaha fiktif
tersebut, sehingga tetap memberikan opini wajar tanpa pengecualian atas laporan
keuangan SNP Finance. Bank Mandiri dan kreditor lainnya karena mengacu pada laporan
keuangan dan laporan auditor independen dari Deloitte, tetap selama beberapa tahun tetap
mengucurkan pinjaman untuk SNP Finance. Mereka beranggapan bahwa ketika piutang
usahanya tertagih maka dananya dapat digunakan untuk melunasi kewajiban, padahal
piutang usahanya fiktif.

Dampak dari kasus manipulasi ini adalah SNP Finance gagal bayar untuk kewajibannya
di Bank dan gagal bayar kepada pemegang Medium Term Notes (MTN). Pihak Bank dan
pemegang MTN menjadi dirugikan. Manajemen SNP Finance dikenakan sanksi pidana
penipuan, dan Deloitte Indonesia diberikan sanksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pertanyaan:

1. Dalam kasus ini, Deloitte melakukan negligence atau fraud? Jelaskan jawaban Anda!

2. Bank Mandiri sebagai kreditor yang sudah selama beberapa periode menjadi kreditor
bagi SNP Finance. Dalam hal ini menurut Anda, Bank Mandiri sebagai primary
beneficiary atau other beneficiary? Jelaskan jawaban Anda!

3. Apabila Anda menjadi auditor yang menangani kasus ini, apa yang akan Anda
lakukan untuk dapat mendeteksi kecurangan laporan keuangan klien seperti piutang
usaha fiktif tersebut!

ACCT6253 – Financial Audit

Anda mungkin juga menyukai