Anda di halaman 1dari 6

A.

Objective of Conducting an Audit of Financial Statements and an Audit of Internal


Controls
Tujuan dilakukannya audit adalah untuk menyediakan users yang menggunakan laporan
keuangan yang telah diaudit apakah laporan keuangan tersebut disajikan secara wajar atau
tidak, jadi opini dari auditor akan menambah keyakinan user yang menggunakan laporan
keuangan tersebut. Apabila auditor sudah mempunyia bukti yang cukup untuk membuktkan
laporan tersebut telah disajikan secara wajar atau tidak, maka auditor akan memberikan
opininya terhadap laporan tersebut. Namun apabila laporan keuangan disajikan tidak wajar
atau auditor tidak dapat memberikan opininya karena bukti yang tidak mencukupi makan
auditor mempunyai tanggung jawab untuk member tahu user melalui laporan auditor.
B. Management’s Responsibility
Management mempunyai tanggung jawab yang besar dari pada auditor, hal tersebut
disebabkan karena yang menjalankan bisnis sehari – hari, pengendalian internal, dan penyajian
laporan keuangan , itu semua merupakan tugas dari management. Pengetahuan Auditor hanya
sebatas pada pengetahuan yang mereka peroleh selama auditing. Apabila management berbeda
pendapat dnegan opini auditor tentang laporan keuangan yang telah dibuat, dan menurut
auditor laporan tersebut tidak dapat diterima, maka auditor dapat menerbitkan opini tidak wajar
atau mengundurkan diri dari penugasan tersebut.
C. Auditor’s Responsibility
Tujuan auditor melakukan audit atas laporan keuangan adalah
a) Memperoleh keyakinan yang layak bahwa laporan keuangan secara keseluruhan telah
bebas dari salah saji yang material, baik karena kecurangan atau kesalahan, sehingga
memungkinkan auditor untuk menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan itu
disajikan secara wajar
b) Melaporkan tentang laporan keuangan dan berkomunikasi seperti yang disyaratkan oleh
standar auditing, sesuai dengan temuan auditor.

Auditor memiliki tanggung jawab untuk mendeteksi kesalahan material pada laporan
keuangan, selain itu juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kesalahan yang material.

- Material vs immaterial misstatements : salah saji dianggap material jika kekeliruan dan
kecurangan yang belum dikoreksi dalam laporan keuangan akan memberikan pengaruh
buruk bagi user. Auditor bertanggung jawab untuk memperoleh kepastian yang layak,
namun tidak semua kesalahan dan kecurangan immaterial yang dapat ditemukan oleh
auditor.
- Reasonable assurance : strandar auditing menyatakan bahwa reasonable assurance
merupakan tingkat kepastian yang timggi tetapi tidak absolute, laporan keuanga tersebut
telah dianggap bebas dari salah saji yang material. Tetapi bukan tidak mungkin apabila
auditor gagal mendeteksi salah saji yang material walaupun sudah audit telah dilaksanakan
sesuai dengan standar audit.
- Errors vs fraud : merupakan 2 jenis salah saji, errors adalah salah saji dalam laporan
keuangan yang tidak disengaja, sedangkan fraud adalah salah saji yang disengaja, dan
fraud juga dibedakan antar misappropriation of assets , yang sering disebut dengan
penyalahgunaan karyanwan, serta fraudulent financial reporting, yang sering kali disebut
sebagai kecurangan manajemen. 2 jenis salah saji tersebut dapat material ataupun
immaterial.
- Fraud resulting from fraudulent financial reporting vs misappropriation : kedua kecurang
tersebut dapat merugikan user. Perbedaan keduanya adalah, faraudulent financial reporting
merugikan user karena informasi yang disediakan tidak benar untuk membuat keputusan.
Sedangkan misappropriatin akan merugikan bayak pihak seperti pemagang saham,
kredotor, serta pihak lainnya karena asset tersebut tidak lagi menjadi miliknya secara sah.
- Laws and regulations with a direct effect on the financial statements
- Laws and regulations that do not have a direct effect on the financial statements : ketaatan
pada UU sangatlah mendasar bagi operasi bisnis dan diperlukan untuk menghindari pinalti
yang material.
D. Professional Scepticism
Terdiri dari 2 komponen yaitu keingintahuan (questioning mindset) dan penilaian yang
kritis(critical assessment) dari bukti audit. Questioning mindset sama dengan mereka yang
mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang mendukung jumlah dari laporan keuangan.
Sedangkan critical assessment, adalah yang selalu menanyakan pertanyaan kepada penyidik
dan kritis dalam bertanya.
Ada 6 karakteristik dari skepticism :
- Questioning mindset :
- Suspension of judgment : menahan judgment sampai bukti yang sesuai didaptkan
- Search for knowledge : keinganan untuk melakukan penyelidikan lagi untuk menguatkan
bukti
- Interpersonal understanding : motivasi yang berasal dari orang lain dapat mengarahkan
sesorang untuk memberikan informasi yang tidak benar/ meyesatkan
- Autonomy : mengarahkan diri sendiri, moral indepedensi, dan meyakinkan diri sendiri dari
pada menerima klain dari orang lain
- Self- esteem : percaya pada diri sendiri untuk melawan persuasi dan menantang asumsi
atau kesimpulan yang telah ditetapkan
E. Professional Judgment
5 elemen utama dari proses professional judgment :
1) Identify and define the issue : professional judgment dimulai dengan mengidentifikasi dan
menjelaskan masalah yang ada. Kesalahan dalam mengidentifkasi masalah yang benar
sering mengarah pada analisis yang salah dan keputusan yang tidak pantas .
2) Grather the facts and information and indetify the relevant literature : dengan masalah yang
didefinisikan, auditor mencari fakta – fakta yang relevan dan informasi yang tersedia untuk
lebih dimengerti lagi.
3) Perform the analysis and identify alternatives
4) Make the decision
5) Review and complete the documentation and rationale for the conclition
F. Financial Statement Cycles
Untuk memudahkan auditing, pembagian laporan keuangan menjadi komponen komponen
yang lebih kecil sebaiknya dilakukan. Cara yang umum digunakan adalah pendekatan siklus /
cycle approach, pendekatan ini dilakukan dengan cara tetap mempertahankan hubungan yang
erat antara jenis transaksi dan saldo akun dalam segmen yang sama. Logika dari penggunaan
pendekatan ini adalah hal yang terkait dengan cara transaksi dicatat dalam jurnal dan
diikhtisarkan dalam buku besar serta laporan keuangan. Adapun siklus yang ada pada
pendekatan ini adalah :
- Sales and collecting cycle : siklus yang menjadi focus utama pada sebagian besar audit
- Acquisition and payment cycle : transaksi dalam siklus ini mecakup pembelian persediaan,
perlengkapan dan jasa – jasa lainnya yg berkaitan dengan operasi
- Payroll and personnel cycle
- Inventory and warehousing cycle
- Capital acquisition and payment cycle
G. Setting Audit Objectives
Tujuan audit yang harus dipenuhi sebelum auditor menyimpulkan bahwa transaksi – transaksi
tersebut di catat dengan tepat, tujuan ini disebut dengan transaction related audit objectives.
Tujuan yang lainnya seperti balance related audit objective yang merupakan tujuan audit yang
harus dipenuhi untuk setiap saldo akun. Dan yang terakhir adalah presentation and disclosure
related audit objectives yang merupakan tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan.
H. Management Assertions
Adalah representasikan pernyataan yang tersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang
kelas transaksi dan akun serta pengungkapan yang terkait dalam laporan keuangan.
5 kategori management assertions menurut PCAOB :
1) Existence or occurrence  asset dan liabilities dari public company ada pada tanggal
tertentu dan pencatatan transaksi yang telah terjadi pada periode tersebut
2) Completeness semua transaksi dan akun yang harus ditampilkan sudah termasuk dalam
laporan keuangan.
3) Valuation or allocation asset, liabilities, equity, revenue dan expense yang sudah dicatat
dalam laporan keuangan dalam jumlah yang tepat
4) Rights and obligations
5) Presentation and disclosure  komponen dari laporan keuangan diklasifikasikan,
didiskripsikan dan diungkapkan dengan tepat.
Standar auditing international dan standar auditing AICPA mengklasifikasikan asersi ke dalam
tiga kategori :
1) Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit
2) Asersi tentang saldo akun pada akhir periode
3) Asersi tentang penyajian dan pengungkapan
I. Transaction – Related Audit Objectives
Tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi :
a. Occurance – recorded transactions exist  penjualan yang dicatat adalah untuk pengiriman
yang dilakukan kepada pelanggan nonfiktif
b. Completeness – existing transactions are recorded  transaksi penjualan yang ada sudah
dicatat
c. Accuracy- recorded transactions are stated at the correct amounts  penjualan yang dicatat
adalah jumlah barang yang dikirimkan dan sudah ditagih dan dicatat dengan benar
d. Posting and summarization – transaksi yang dicatat dan dimasukkan ke dalam master file
diikhtisarkan dengan benar  tujuan ini berkaitan dengan keakuratan transfer informasi
dari transaksi yang dicatat dalam jurnal ke buku besar pembantu dank e buku besar
e. Classification – transaksi yang dicatat dalam client’s journals telah diklasifikasikan 
tujuan ini menyatakan apakah transaksi telah dimasukkan dalam akun yang tepat.
f. Timing – transaksi dicatat pada tanggal yang benar
J. Balance – Related and Presentation and Disclosure – Related Audit Objectives
Ada 2 perbedaan antara tujuan balance related dan trasaction related :
- Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo / balance related diterapkan pada saldo akun
seperti piutang usaha dan persediaan
- Ada 8 tujuan audit yang berkenaan dengan saldo dibandingkan dengan 6 tujuan audit yang
berkaitan dengan trasaksi / transaction related
8 general balance related audit objectives :
1) Existence  semua persediaan dicatat ada pada tanggal neraca
2) Completeness  semua persediaan yang ada telah dihitung dan dicatat dalam ikhtisar
persediaan
3) Accuracy jumlah yang tercantum sudah dinyatakan dengan benar. Kuantitas
persediaan pada catatan perpetual klien sesuai dengan item – item yang ada ditangan.
Harga yang digunakan untuk menilai persediaan secara material benar. Dan perkalian
harga dengan kuantitas sudah benar dan rinciannya sudah ditambahkan dengan benar
4) Classification  item – item yang tersedia diklasifikasikan secara tepat sebagai bahan
baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
5) Cutoff  tujuan auditor melakukan pengujian cutoff adalah menentukan apakah
transaksi – transaksi telah dicatat dalam saldo akun pada periode yang tepat, karena ada
kemungkinan salah saji pada pencatatan saldo akun yang disebabkan oleh pencatatan
yang dilakukan pada akhir periode.
6) Detail tie-in  memastikan rincian dalam daftar telah disiapkan secara akurat dan
benar sesuai dengan buku besar
7) Realizable value  persediaan telah dikurangi apabila nilai realisasi bersih menurun
8) Right and obligation  perusahaan mempunyai hak atas semua item persediaan yang
tercantum

Anda mungkin juga menyukai