Anda di halaman 1dari 8

“INOVASI KEUANGAN”

” Di susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Bank dan
Lembaga Keuangan Non Bank
Dosen Pengampu : Dr. Maretha Ika Prajawati, SE., MM”

OLEH :

NAMA : ELOK VAYQOH HEMI PUTRI

NIM : 220502110096

KELAS : AKUNTANSI C

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG
2023
I. Pengertian Inovasi Keuangan

(Khalifaturofi’ah, 2019) Inovasi keuangan yaitu suatu perubahan yang dilakukan


dalam segi pelayanan atau pembayaran yangbarudari segi keuangan, dimana
tindakan tersebut terkait denganteknologi,instrumen keuangan, lembaga, dan pasar
keuangan yang baru.

(Van Horne, 1985) Inovasi keuangan adalah penciptaan versi baru dari komponen
sistem keuangan, vis-a-vis, instrumen keuangan, lembaga keuangan, peraturan
keuangan dan pasar keuangan.

(Tufano, 2003), Inovasi keuangan adalah tindakan menciptakan dan kemudian


mempopulerkan instrumen keuangan baru, teknologi keuangan baru, institusi dan
pasar.

(Michalopoulos et al., 2009) Inovasi Keuangan terkait dengan perkembangan


keuangan baru instrumen, penciptaan struktur perusahaan baru, pembentukan
keuangan baru lembaga, pengembangan akuntansi baru dan teknik pelaporan
keuangan.

(Afuah, 1998) Inovasi keuangan adalah penggunaan instrumen keuangan baru,


teknologi
dan pengetahuan pasar untuk menawarkan layanan produk baru kepada pelanggan.

II. Faktor yang Mendorong Munculnya Inovasi Keuangan

Ada beberapa faktor internal perbankan yang mempengaruhi munculnya inovasi


keuangan, yaitu :
1. Efisiensi
Efisiensi adalah ukuran kemampuan bank untuk memaksimalkan hasil
keuntungan dengan biaya. Saat mengukur kinerja menggunakan pendekatan
tradisional. Menurut Qurniawat (2013), pendekatan tradisional diukur
menggunakan rasio keuangan yaitu BOPO. Berdasarkan aturan Bank Indonesia
standar BOPO yang baik adalah 50-90%. Dalam studi Arnaboldi & Rossignoli
(2016) dan González et al., (2016) menunjukkan hasil pengujian menemukan
bahwa BOPO berpengaruh positif terhadap inovasi keuangan. Itu berarti
Semakin rendah rasio BOPO, semakin tinggi efisiensinya Perbankan melakukan
inovasi keuangan.
2. Wage
wage adalah biaya bank untuk membayar gaji Pegawai bank yang dapat
mempengaruhi inovasi keuangan. Misalnya, menawarkan pekerja upah tinggi
berdasarkan proporsi Eksekutif dan staf teknis untuk menciptakan fungsi inovasi
keuangan. Berdasarkan hasil uji Malhorta & Singh (2007) dan Raza et al.,
(2017). menemukan bahwa upah memiliki efek positif pada inovasi keuangan.
Itu berarti semakin tinggi gaji pegawai bank, membuat bank untuk menerapkan
inovasi keuangan.
3. Deposito
Deposito adalah bagian terpenting dari perbankan dalam inovasi untuk
menyediakan layanan yang dibutuhkan di sektor keuangan untuk membuat
pelanggan lebih mudah, lebih praktis, lebih aman dan lebih modern. Malhotra
dan hasil pengujian Singh (2007) menunjukkan bahwa deposit berpengaruh
positif pada inovasi keuangan. sehingga, semakin banyak dana yang terkumpul,
kemudian mendorong bank menerapkan inovasi keuangan.
4. Branch
Branch adalah jumlah cabang perbankan. Menurut Malhorta & Singh (2007),
hasil pengujian menunjukkan bahwa cabang memiliki efek positif. masalah ini
menunjukkan bahwa jumlah perbankan memiliki dampak pada inovasi
keuangan. Itu berarti Semakin banyak cabang, semakin banyak yang harus
dilakukan bank untuk melakukan inovasi keuangan. Studi oleh Raza et al.
(2017), berpendapat bahwa branch ini memiliki dampak negatif pada inovasi
keuangan. Itu berarti lebih banyak jumlah cabang, perbankan lebih
terkonsentrasi dengan layanan cabang dibandingkan Penggunaan inovasi
keuangan.
5. Market Share
Pangsa pasar merupakan jumlah penjualan produk atau jasa yang mampu dicapai
oleh perusahaan. Menurut Malhotra & Singh (2007) dan Raza et al., (2017) hasil
dari penelitian menenjukan bahwa market share berpengaruh negatif terhadap
penggunaan inovasi keuangan. Artinya bank yang memiliki market share yang
rendah akan melakukan inovasi keuangan, hal ini karena untuk memperluas
jangkauan pangsa pasar dengan murah dan cepat.
6. Usia Bank dan Kepemilikan
Bank juga sangat terpengaruh pada saat bank didirikan. Lamanya keberadaan
bank tergantung dari umur bank tersebut. Bank yang lebih tua umumnya lebih
sulit beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Ini berbeda dengan perbankan
yang lebih muda, lebih mampu mengikuti perubahan zaman dan perkembangan
teknologi. Oleh karena itu, bank yang lebih muda akan lebih mudah melakukan
inovasi keuangan (Malhotra dan Singh, 2007).

III. Jenis-jenis Inovasi Keuangan Perbankan

a. Financial Technology (Fintech)


Financial Technology adalah teknologi keuangan yang mengacu pada solusi
baru yang menunjukkan inovasi dalam pengembangan aplikasi, produk, atau
model bisnis layanan keuangan yang memanfaatkan teknologi. Fintech ini
merupakan inovasi baru dalam layanan keuangan yang mengadaptasi
perkembangan teknologi untuk menjadikan layanan keuangan dan sistem
keuangan lebih efisien dan fungsional.
b. Inovasi Digital Banking
Layanan perbankan digital ialah lanjutan dari era perbankan elektronik (e-
banking). Layanan perbankan secara bertahap berubah menjadi perbankan
digital, dan keberadaan layanan perbankan digital menggantikan metode
perbankan lama. Nasabah tidak lagi harus datang ke cabang hanya untuk
membuka rekening atau melakukan transaksi keuangan, semuanya dapat
dilakukan dengan sentuhan jari di layar smartphone. Perbankan digital dianggap
sebagai cara baru perbankan karena dapat menghemat biaya.
c. Inovasi Pembayaran Digital
Pembayaran digital adalah pembayaran berbasis teknologi. Dengan transaksi
pembayaran digital, uang disimpan, diproses dan diterima dalam bentuk data
digital dan proses transfer dimulai melalui alat pembayaran elektronik. Bisa
dikatakan pembayaran digital lebih efisien karena saat terhubung dengan
jaringan, proses transaksi dapat diselesaikan dalam waktu 24 jam, sehingga
memudahkan calon pelanggan untuk memenuhi kebutuhannya tanpa batas
waktu. Dapat dikatakan bahwa pembayaran digital lebih efisien karena biaya
manajemen jarang ditambahkan ke proses transaksi, meskipun biaya manajemen
lebih murah daripada pergi ke gerai.
d. Internet of Things (IoT)
Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, penggunaan teknologi
Internet of Things (IoT) pada mesin ATM menjadi salah satu solusi untuk
meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh bank. Penggunaan
teknologi IoT pada mesin ATM dapat meningkatkan keamanan dan
efisiensi dalam operasional perbankan, serta memberikan pengalaman
nasabah yang lebih baik melalui penggunaan teknologi biometrik dan
pemrosesan otomatis. Teknologi IoT dapat digunakan dalam pengawasan
keamanan gedung dan ATM pada industri perbankan, melalui penggunaan
kamera dan sensor gerak yang terhubung ke jaringan internet. Industri
perbankan telah banyak menerapkan teknologi IoT untuk meningkatkan
kualitas layanan dan efisiensi dalam operasionalnya. Penggunaan teknologi
IoT dapat membantu mengurangi biaya operasional, meningkatkan
keamanan, dan memberikan pengalaman nasabah yang lebih baik, Saini dan
Chhabra (2017).

IV. Inovasi Keuangan Pada Bank BCA

Perkembangan teknologi sangat pesat dan memberikan dampak yang


signifikan. Penggunaan tekonologi tidak hanya terbatas menggunakan informasi
yang diperoleh melalui media, tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
melakukan transaksi perbankan. Salah satu bank konvensional yang kini sudah
mampu mengikuti perkembagan teknologi adalah bank BCA.

Bank BCA PT.Bank Central Asia Tbk. (BBCA) berupaya untuk terus
berinovasi dan memberikan layanan digital yang andal kepada para nasabah agar
nasabah dapat menikmati transaksi secara cepat, mudah, aman, dan nyaman. Ada
beberapa inovasi yang dilakukan oleh bank BCA ini, antara lain :
1) Layanan VIRA atau Virtual Assistant Chat Banking BCA dapat diakses melalui
beberapa aplikasi chatting populer seperti Facebook Messenger, LINE dan
Kaskus Chat. Pelanggan kini dapat menggunakan VIRA kapan saja, di mana
saja untuk mendapatkan informasi terbaru tentang penawaran BCA, menemukan
ATM BCA terdekat, menemukan kurs saat ini, daftar kartu kredit dan KPR
online, cek saldo dan transfer, dan sisa limit, tagihan dan cek kredit kartu.
Layanan VIRA merupakan salah satu contoh inovasi terbaru BCA yang
memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan agar nasabah dapat menerima
informasi dengan mudah, tanggap dan responsive.
2) Flazz BCA
Flazz adalah alat pembayaran multifungsi tercepat pertama di Indonesia untuk
kemudahan transaksi. Kartu Flazz yang menggunakan chip dan teknologi RFID
(Radio Frequency Identification) layak disebut sebagai kartu prabayar multiguna
berteknologi terkini. Kartu Flazz menawarkan transaksi yang cepat, mudah dan
nyaman. Cepat, karena transaksi pembayaran diproses hanya beberapa saat.
Mudah karena tidak perlu memasukkan PIN. Selain itu, murah karena tidak ada
biaya transaksi. kemudahan bagi pedagang, tidak perlu menawarkan kembalian,
mempercepat 7 layanan, karena tidak perlu mengecek keaslian uang dan
menghitung uang dalam transaksi.
3) Mobile BCA (m-BCA)
Transaksi berikut dapat dilakukan dengan mBCA: m-Info, m-Transfer, m-
Payment, m-Commerce dan m-Admin. Keunggulan dan kemudahan berbisnis
dengan M-BCA adalah layanan perbankan yang simple, nyaman, aman dan user
friendly.Maksud dari sederhana, nasabah dapat berbisnis dengan menu yang ada
dan tidak memerlukan keahlian khusus untuk menggunakannya. Dalam
praktiknya, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan langsung di
ponselnya di mana saja dan kapan saja. Tentunya m-BCA dilengkapi dengan
sistem proteksi yang maksimal. Selain menggunakan kode PIN pilihan nasabah
dan nomor handphone yang didaftarkan nasabah, setiap transaksi yang dilakukan
juga dienkripsi (acak) untuk menjamin keamanan transaksi nasabah. Menu
pengguna m-BCA dirancang agar mudah digunakan oleh siapa saja. Nasabah
harus memilih jenis transaksi dari menu yang tersedia, sehingga tidak perlu
mengingat kode transaksi.

Salah satu strategi persaingan industri perbankan. Peningkatan jumlah


pengguna internet di Indonesia dan pertumbuhan jumlah nasabah setiap
tahunnya memberikan peluang bagi bank untuk melakukan inovasi yang akan
memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi dan transfer uang antar bank.
antara nasabah dan bank. Bank BCA mulai merambah dunia maya yaitu online
banking atau yang lebih dikenal dengan e-banking, suatu bentuk layanan
perbankan elektronik melalui media online. E-banking di BCA pada dasarnya
adalah transaksi contact banking antara bank dengan nasabah melalui media
online. Banyaknya layanan e-banking BCA menjadikan perbankan cepat,
mudah, dan aman bagi nasabah.
DAFTAR PUSTAKA

Anthony Adu-Asare Idun, Anthony Q.Q. Aboagye. 2014. Persaingan bank, keuangan
inovasi dan ekonomi pertumbuhan di Ghana. Jurnal Ekonomi Afrika dan Studi
Manajemen. Vol.5, No.1. Hal 33
Ibnu Khairul Rachadika, Muhammad Irwan Padli Nasution. 2020. Pemanfaatan Internet
Terhadap Perkembangan Industri Perbankan Pada Bank BCA. Jurnal Ekonomi
Islam dan Bisnis. Vol.02, No.1. Hal 43-45
Jefry Tarantang, Annisa Awwaliyah, Maulidia Astuti, Meidinah Munawaroh. 2019.
Perkembangan Sistem Pembayaran Digital Pada Era Revolusi Industri 4.0 di
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Vol. 4, No.1. Hal.65-68
Kenechukwu K. Ede, Williams Nzidee.2022. Dampak keuangan digital inovasi pada
sistem keuangan pembangunan di Pasar Bersama untuk Negara Afrika Timur
dan Selatan (COMESA). Jurnal Ekonomi Asia dan Perbankan.
Khalifaturofi’ah, Sholikha, Oktav. 2020. Efisiensi biaya, inovasi dan kinerja keuangan
bank di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Ilmu Administrasi. Vol.39, No.1.
Hal.101
Muhajir Arman, Kasran. 2023. Analisa Jaringan Nirkabel Pada Mesin ATM Berbasis IoT
di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk KCP Watansoppeng. Jurnal Ilmiah
Sistem Informasi dan Teknik Informatika (JISTI). Vol.6, No.1.
Mutiasari, Annisa Indah. 2020. Perkembangan Industri Perbankan di Era Digital. Jurnal
Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. IX, No. 2. Hal 35-38.
Oktafiani, Irfina. 2019. Pengaruh Efesiensi, Wage, Deposit, Branch, dan Market Share
Terhadap Inovasi Keuangan Pada Industri Perbankan Di Indonesia. Artikel
Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya.
Thohary, Ruby, Muji Gunarto, Verawaty.2022. Membangun Kinerja UMKM Melalui
Inovasi Keuangan. Jurnal Keuangan dan Bisnis.Vol.20, No.2. Hal.5

Anda mungkin juga menyukai