NPM : 0119101195
KELAS :E
QUIS PERTEMUAN 11
Output adalah komponen yang paling dapat dilihat dari system informasi yang bekerja atau
berfungsi. Oleh karena itu, output sering menjadi basis penilaian akhir manajemen terhadap
kesuksesan sebuah system. Selama melakukan analaisis, anda harus menetapkan persyaratan output
yang logika.
1. Printed output
Media yang paling sering digunakan untuk output computer adaalah kertas-printed output.
Printer output dapat dihasilkan olehimpact printer, namun sekarang penggunaan printer laser
semakin banyaak karena lebih hemat. Internal output biasaanya dicetak paadaa kertas kosong.
Format printed output yang paling umum adalah berbentuk tabular. Tabular output
memberikan informasi dalam bentuk kolom berupa huruf dan angka. Alternative tabular
output adalah zoned output. Zona output meletakan teks dan angka pada daerah atau kotak
yang sudah ditentukan pada form atau layar.
2. Screen Output
Media ouput computer yang mengalami pertumbuhan paling cepat adalah display online dari
informasi pada peralatan display visual, seperti CRT Terminal atau monitor PC.
3. Point of Scale Terminals
Banyak dari transaksi retail dan konsumen dimampukan dan di tingkatkan karena adanya
point of scale terminal.
4. Multimedia
Multimedia adalah suatu istilah yang dibuat untuk mendeskripsikan seluruh informasi yang
ditunjukan bukan dalam angka tradisional, kode, dan kata-kata, namun dalam suatu format
tertentu. Output dari multimedia tidak tergantung pada tekhnologi tampilan layar.
5. Microfilm
Kertas membutuhkan tempat yang besar da layak untuk menyimpannya. Untuk masalah
tersebut, banyak perusahaan untuk menggunakan microfilm sebagai media output.
Merancang Output
Contoh
1. Notice Report
Merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus, yang harus dibuat
sesederhana mungkin, tetapi jelas, karena dimaksudkan supaya permasalahan-permasalahan
yang terjadi tampak dengan jelas sehingga dapat langsung ditangani. Contoh :
2. Equipoised Report
Isi dari equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan dan biasanya untuk maksud
perencanaan, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar di dalam pengambilan keputusan.
Contoh :
3. Variance Report
Bentuk laporan ini menunjukkan selisih (variance) antara standar yang sudah ditetapkan
dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya.
Contoh gambar :
4. Comparative Report
Bentuk laporan ini adalah untuk membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya.
Misalnya pada laporan rugi/laba atau neraca dapat dibandingkan antara nilai-nilai elemen
tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya. Contoh gambar :
1. Bagan Garis
Bagan Garis(line chart), variasi data ditunjukkan dengan suatu garis atau kurva.
Contoh:
2. Bagan Batang
Nilai-nilai data dalam bagan batang (bar char) digambarkan dalam bentuk batang-batang
vertikal ataupun horisontal.
3. Bagan Pastel (pie chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran menyerupai kue pastel
(pie). Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian dari data.
Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
Penggunaan Database di bank – bank.
Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Dengan adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih
hemat, efisien dan cepat. Contohnya : email, teleconference. Sedangkan di rumah dapat
berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan
dapat digunakan untuk bermain game online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu
komputer, kita bisa terhubung dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau
rumah yang memiliki banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.
Lembaga keuangan di Indonesia, termasuk bank, sudah lebih cepat dan intensif dibandingkan
sector atau jenis industri lainnya dalam menerapkan teknologi computer dalam memberikan
pelayanannya ke nasabah. Jasa-jas ini meliputi pembayaran komputerisasi (pemindahan dana melalui
computer dengan fasilitas jaringan komunikasi datanya); jasa penyetoran dan pengambilan dana
secara otomatis melalui ATM atau berbagai jenis kartu plastic; homebanking dan internet banking
serta fasilitas pelayanan lainnya. Beberapa contoh jenis teknologi computer tersebut diantaranya
mesin Automated Teller Machine (ATM), berbagai jenis kartu kredit, Point of sales (POS), electronic
fund transfer system, dan otomatisasi kliring.
Fungsi teknologi informasi (TI) telah mengalami perubahan dan perkembangan pesat pada
decade terakhir ini. Fungsi TI yang semakin khusus mendorong setiap bank untuk membentuk bagian,
departemen, atau unit kerja khusus tersendiri. Walaupun struktur tersebut tergantung pada berbagai
factor misalnya skla bisnis dan beban kerja, tetapi unit kerja tersebut mencerminkan 2 aspek kegiatan
yaitu aspek pengembangan teknologi dan aspek operasionalnya.
Fasilitas pengolahan data yang tersedia di bank saat ini merupakan hasil kemajuan teknologi
dan kebutuhan untuk menjalankan operasi secara sistematis dan baik sesuai dengan aliran masuk dan
keluar dana bank. Fasilitas tersebut berfungsi untuk menangani, memilih, menghitung, menyusun,
melaporkan, dan mengirimkan informasi. Jadi penggunaan TI di bank dimaksud adalah untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan data kegiatan usaha perbankan sehingga dapat
memberikan hasil yang akurat, benar, tepat waktu, dan dapat menjamin kerahasiaan informasi (sesuai
peraturan Bank Indonesia).
Fungsi TSI yang tepat tidak terlepas dari criteria pemilihan jenis teknologi yang akan
digunakan oleh bank. Sistem aplikasi computer yang digunakan di bidang perbankan harus bisa
mengakomodasikan semua kebutuhan bank dan sesuai dengan ketentuan otoritas moneter (salam hal
ini adalah Bank Indonesia). Hal ini memerlukan pemilihan software computer mengingat jenis
software yang ada dan ditawarkan di pasar relative banyak. Secara umum pemilihan ini berdasarkan
kesesuaian antara kapasita bank dengan fasilitas atau kemampuan software yang akan dipilih sehingga
investasi yang telah dikeluarkan benar-benar efektif dan memberikan nilai tambah terhadap bank.
Sebagai contoh, Bank yang kapasitasnya relative kecil, misalnya Bank Perkreditan Rakyat
atau BPR kurang relevan bila menggunakan system aplikasi computer yang menyediakan fasilitas
transaksi dalam valuta asing atau pengelolaan giro. Hal ini menginbgat bahwa BPR tidak boleh
melakukan transaksi dalam valuta asing dan tidak ikut dalam lalu lintas pembayaran giral.
Penggunaan software tersebut menjadi tidak efisien dan biaya investasinya lebih besar dibandingkan
dengan nilai tambah yang dihasilkannya.
Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan bank
secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut: