Anda di halaman 1dari 10

RESUME PERTEMUAN 9

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

JOINT ARRANGEMENT

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan

Dosen Mata Kuliah :

APRIWANDI SE MSC AKT

Disusun Oleh :

ILYASA YUSUF

(NPM : 0119101195)

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2021
Pengertian Joint Arrangement

Dewasa ini bentuk kesepakatan dalam usaha atau bisnis tidak hanya terbatas pada
kesepakatan individu atau kesepakatan pihak/entitas bisnis perorangan dalam bentuk Persekutuan
(partnership).  Perkembangan lebih luas dari penerapan persekutuan dalam dunia bisnis adalah
terbentuknya kesepakatan antara dua atau lebih pihak/entitas bisnis (perusahaan) yang
mengadakan kesepatan bersama untuk melaksanakan pengendalian bersama terhadap suatu asset
atau suatu kegiatan bisnis/operasi atau suatu entitas bisnis. Kesepakatan yang telah menjadi
kelaziman saat ini dalam bentuk kesepakatan antar perusahaan (korporasi)  baik domestik
maupun asing, dengan sifat kesepakatan temporer maupun permanen.

            Penerapan akuntansi di Indonesia untuk kesepakatan bersama antar perusahaan tersebut
diatur dalam bentuk Pengaturan Bersama (Joint Arrangement). Penerapan akuntansi untuk semua
entitas yang merupakan pihak dalam pengaturan bersama tersebut mengacu pada PSAK 66:
Pengaturan Bersama yang di rilis pada 28 November 2018. Ketentuan dalam PSAK 66 bersifat
pinciples based  yaitu konsep yang meletakkan tujuan kunci dalam pelaporan keuangan,
kemudian menyediakan landasan untuk menjelaskan tujuan tersebut. Jika timbul keragu–raguan
mengenai sebuah aturan, pengguna diarahkan kembali ke landasan prinsip tersebut. Ketentuan
dalam PSAK 66 ini telah menggantikan PSAK 12: Pengendalian Bersama (tidak berlaku lagi) dan
PSAK 39: Kerjasama Operasi (tidak berlaku lagi).

Berdasarkan PSAK 66 pengertian pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau
lebih pihak memiliki pengendalian bersama. Pengaturan bersama memiliki karakteristik :

 Para pihak terikat oleh suatu pengaturan kontraktual.

 Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau lebih pihak
dalam pengaturan tersebut.

Pengaturan kontraktual dan pengendalian bersama merupakan syarat yang harus


terpenuhi untuk munculnya pengaturan bersama. Sedangkan Joint Operation dan Joint Venture
merupakan dua jenis bentuk dari pengaturan bersama. Oleh karena itu, Pengendalian bersama
(jointly control) merupakan persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu
aktivitas ekonomi, dan ada hanya ketika keputusan keuangan dan operasional strategis terkait
dengan aktivitas tersebut mensyaratkan konsensus mutlak dari pihak- pihak yang berbagi
pengendalian (venturer). Hal ini berarti bahwa dalam pengaturan bersama, tidak ada pihak
tunggal yang mengendalikan pengaturan secara sepihak. Pihak dengan pengendalian bersama
atas pengaturan dapat mencegah pihak lain apapun atau sekelompok pihak dari mengendalikan
pengaturan tersebut.

Joint Operation dan Joint Venture.

Sebelum dibahas dalam PSAK 66, PSAK 12 sudah terlebih dahulu membahas bentuk
kerjasama seperti ini. Namun perbedaannya dalam PSAK 12 penggolongannya dibedakan
menjadi Pengendalian Bersama Operasi (PBO), Pengendalian Bersama Aset, dan Pengendalian
Bersama Entitas. Salah satu perbedaan yang signifikan dari kedua PSAK ini adalah
pengelompokan kerjasama berdasarkan pemakaian kendaraan terpisah atau tidak. Kendaraan
terpisah yang dimaksud disini adalah entitas yang terpisah dari pihak investor yang terlibat
dalam kerjasama Joint Operation/Joint Venture. Contohnya PT A dan PT B bekerjasama dengan
membentuk badan pengelola yang bernama AB, maka AB disini dianggap sebagai kendaraan
terpisah. Bentuk kendaraan terpisah ini tidaklah harus PT, asalkan badan ini terpisah dari pihak
investor maka ia diakui sebagai kendaraan terpisah.

PSAK 66 ingin menekankan bahwa identifikasi yang dilakukan masih harus dilakukan
lebih detail. Selain bentuk kendaraan, perlu diperhatikan bentuk hukum, isi kontrak, atau fakta
dan keadaan lainnya. Dalam PSAK 66 kerjasama melalui kendaraan terpisah bisa diakui sebagai
Joint Operation ataupun Joint Venture. Hal ini dilakukan setelah melakukan identifikasi terhadap
bentuk hukum, isi kontrak, atau fakta dan keadaan lainnya. Isi kontraktual dari suatu kerjasama
kini menjadi salah satu hal yang krusial dalam penentuan bentuk dari pengaturan bersama sesuai
dengan pernyataan PSAK 66 yang menyebutkan menyebutkan bahwa pihak dari pengendalian
bersama mengakui hak dan kewajibannya berdasarkan isi dari pengaturan kontraktual, terlepas
dari bentuk hukum/usaha kerjasama yang dibentuk.
Pengakuan terhadap hak dan kewajiban ini jugalah yang menjadi dasar perbedaan untuk
Joint Operation dan Joint Venture dalam pengaturan bersama. Hal ini bisa dilihat dari pengertian
untuk kedua bentuk kerjasama ini dalam PSAK 66.

“Operasi bersama (Joint Operation) adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa
para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset, dan
kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut
operator bersama”. Pada umumnya struktur pengaturan bersama dalam bentuk operasi bersama
tidak membentuk kendaraan (entitas bisnis) terpisah dari entitas yang terlibat. Akuntansi atas
operasi bersama dilaksanakan dalam bentuk laporan keuangan operator bersama. Operator
bersama mengakui aset, liabilitas, pendapatan dan beban sebesar bagian kepentingannya atas
aset, liabilitas, pendapatan dan beban di operasi bersama”.

“Ventura bersama (Joint Venture) adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para
pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto
pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut venturer bersama”. Pada umumnya struktur
pengaturan bersama dalam bentuk ventura bersama membentuk kendaraan (entitas bisnis) yang
terpisah dari entitas yang terlibat. Entitas tersebut dapat mengadakan kontrak atas nama sendiri
dan memperoleh pembiayaan untuk tujuan aktivitas ventura bersama. Entitas melakukan catatan
akuntansi sendiri serta menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan cara yang sama
seperti entitas bisnis umum lainnya”.

Akuntansi venturer bersama mengakui kepentingannya dalam ventura bersama sebagai


investasi dan mencatat investasi tersebut dengan menggunakan metode ekuitas sesuai dengan
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi. Setiap venturer berhak atas bagian laba dari
pengendalian bersama entitas, meskipun beberapa pengendalian bersama entitas juga meliputi
pembagian output ventura bersama. Metode ekuitas adalah metode akuntansi di mana investasi
awalnya dicatat sebesar harga perolehan selanjutnya disesuaikan atas perubahan
pascaperolehan atas laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Menurut PSAK 67 (2017) Entitas mengungkapkan Pertimbangan dan asumsi signifikan


yang telah dibuat dalam menentukan:
 Bahwa entitas memiliki pengendalian bersama terhadap pengaturan bersama atau
pengaruh signifikan pada entitas lain
 Jenis pengaturan bersama ketika pengaturan tersebut telah dibentuk melalui kendaraan
terpisah

Pengungkapan dalam Kepentingan dalam Pengaturan Bersama dan Entitas Asosiasi


harus memperhatikan sifat, luas, dan dampak keuangan dari kepentingannya dalam pengaturan
bersama dan entitas asosiasi, yaitu:

 Nama, sifat hubungan, lokasi utama, proporsi bagian kepentingan

 Penggunaan metode ekuitas atau metode ilai wajar, ringkasan informasi keuangan, nilai
wajar investasi jika dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

 Informasi keuangan jika tidak material secara individual disajikan secara gabungan.

 Komitmen bahwa entitas telah terkait dengan ventura bersama

 Liabilitas kontijensi yang terjadi terkait dengan ventura bersama dan entitas asosasi
(PSAK 57)

Perbedaan antara joint operation dan joint venture sebagai berikut:

Langkah – Langkah Membedakan Joint Operation dan Joint Venture


Jadi pada dasarnya akan ada empat faktor yang dilihat yaitu:
1. Bentuk kendaraan
2. Bentuk hukum entitas terpisah
3. Persyaratan pengaturan kontraktual
4. Fakta dan keadaan lainnya

Contoh Soal

Peterpan Corp bersama Traxi Corp mengendalikan bersama entitas bisnis Sarra Corp
dalam bentuk ventura bersama. Peterpan memiliki 40% kepemilikan di Sarra Corp. Dalam
laporan keuangan terpisahnya, Peterpan mencatat investasinya di Sarra dengan menggunakan
metode ekuitas, tetapi untuk tujuan pelaporan menggunakan metode konsolidasi proporsional.

Berikut ini laporan keuangan terpisah antara Peterpan dengan Sarra tahun yang berakhir
31 Desember 2018 sebagai berikut (dalam ribuan) :

Peterpan Co Sarra Corp


Laporan laba rugi + saldo laba :
Penjualan Rp 800.000 300.000
Pendapatan dari Jono 20.000
Harga pokok penjualan (400.000) (150.000)
Beban penyusutan (100.000) (40.000)
Beban lainnya (120.000) (60.000)
Laba bersih 200.000 50.000
Saldo laba awal 300.000
Modal ventura awal 250.000
Dividen (100.000)
Saldo laba akhir 400.0000 300.000
Laporan posisi keuangan :
Kas 100.000 50.000
Piutang-net 130.000 30.000
Persediaan 110.000 40.000
Tanah 140.000 60.000
Bangunan – net 200.000 100.000
Peralatan – net 3000.000 180.000
Investasi di Jono Co. 120.000
Total aset 1.100.000 460.000

Utang dagang 120.000 100.000


Utang lainnya 80.000 60.000
Modal Saham Biasa 500.000
Saldo laba 400.000
Modal Ventura 300.0000
Total liabilitas + ekuitas 1.100.000 460.000

Diminta:

Susunlah laporan keuangan konsolidasi proporsional untuk Peterpan dan Sarra Corp?
Jawab:

Peterpan Sarra Elimination Proportionate


Corp Corp Debits Credits consolidation

Laporan laba rugi


+ saldo laba :
Penjualan Rp800.000 300.000 180,000 920,000
Pendapatan dari Jono 20.000 20,000
Harga pokok penjualan (400.000) (150.000) 90,000 (460,000)
Beban penyusutan (100.000) (40.000) 24,000 (116,000)
Beban lainnya (120.000) (60.000) 36,000 (144,000)
Laba bersih 200.000 50.000 200,000
Saldo laba awal 300.000 300,000
Modal ventura awal 250.000 250,000
Dividen (100.000) (100,000)
Saldo laba akhir 400.0000 400,000
Modal ventura akhir 300.000

Laporan posisi
Keuangan
Kas 100.000 50.000 30,000 120,000
Piutang-net 130.000 30.000 18,000 142,000
Persediaan 110.000 40.000 24,000 126,000
Tanah 140.000 60.000 36,000 164,000
Bangunan – net 200.000 100.000 60,000 240,000
Peralatan – net 300.000 180.000 108,000 372,000
Investasi di Jono Co. 120.000 120,000
Total aset 1.100.000 460.000 1,164,000

Utang dagang 120.000 100.000 60,000 160,000


Utang lainnya 80.000 60.000 36,000 104,000
Modal Saham Biasa 500.000 500,000
Saldo laba 400.000 400,000
Modal Ventura 300.0000
Total liabilitas + ekuitas 1.100.000 460.000 546,00 546,000 1,164,000

Untuk menghasilkan laporan konsolidasi secara proporsional, Peterpan menghilangkan akun


modal ventura awal, pendapatan dari Sarra, Investasi di Sarra serta mengakui pendapatan,
beban, asset, dan liabilitas sebesar prosentase kepemilikan.
DAFTAR PUSTAKA :

 https://www.slideshare.net/Futurum2/futurum-mengenal-pengaturan-bersama-joint-
arrangement

 https://www.coursehero.com/file/75494044/MAKALAH-JOIN-ARRANGEMENT-
KEL-1-KELAS-C-AKL-1docx/

 Modul AKLI-5.Ventura Bersama

Anda mungkin juga menyukai