Anda di halaman 1dari 50

An Introduction

To Consolidated

Akuntansi Keuangan Lanjutan 1


By : Kelompok 2
Anggota Kelompok

Taufiq Bagas Saputra Ryan Wisnu Ajinata Adhitya Febryanjani


20809334018 20809334032 20809334048

Anggi Novita Maria Dyah Mitra Kusrina Hanim Ashil Nur


Wahyuningsih Anggraini Angelina Hanifah
20809334049 20809334065 20809334074 20809334153
Table of Contents
Kegunaan
Laporan Kepentingan
01 Laporan
04 Kuangan 07 non pengendali
Keuangan
Konsolidasi
Konsolidasi
Gambaran Laporan
Keterbatasan
02 Laporan 05 Umum Proses 08
Keuangan
Konsolidasi Gabungan
Keangan
Konsolidasi Ilustrasi entitas Pertimbangan lain-
Konsolidasi & Pendekatan Yang
Laporan
03 Keuangan Anak 06 Mekanisme 09 Berbeda untuk
prosesnya Konsolidasi
Perusahaan
“”
“Waktu lebih berarti daripada uang.
Anda dapat mendapatkan lebih
banyak uang, tetapi Anda tidak dapat
mendapatkan lebih banyak waktu.”
—Jim Rohn
01
Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi
untuk induk perusahaan dari satu atau lebih anak perusahaan seakan-akan entitas-
entitas individual tersebut adalah satu entitas atau perusahaan
Laporan Keuangan konsolidasian terutama ditujukan
untuk kepentingan pihak pihak yang memiliki
kepentingan jangka panjang dengan induk
perusahaan seperti pemegang saham, kreditur dan
penyedia dana lain ke induk perusahaan.

Ketika anak perusahaan menghasilkan laba, laba


tersebut akan diakui oleh induk perusahaan dan
sebaliknya induk perusahaan tidak dapat menghindari
kerugian dari anak perusahaan yang tidak
menghasilkan keuntungan. Dengan melihat laporan
keuangan konsolidasian pemilik dan pemilik potensial
lebih mampu untuk menentukan efisiensi dari
manajemen dalam memanfaatkan sumber daya yang
berada dalam kendalinya.
Manajemen Induk perusahaan menaruh
perhatian pada laporan keuangan
konsolidasian karena Manajemen
Perusahaan umumnya dievaluasi dan
kadang dikompensasi, berdasarkan
kinerja entitas secara keseluruhan yang
tercermin di laporan keuangan
konsolidasian.
Keterbatasan Laporan
02 Keuangan Konsolidasian
Walaupun laporan keuangan konsolidasian berguna, tetap
harus diingat bahwa laporan keuangan konsolidasian
mempunyai keterbatasan.
Keterbatasan Dalam Laporan Keuangan
Konsolidasian

Kinerja atau posisi Tidak semua saldo laba


buruk dari satu atau konsolidasi tersedia untuk
lebih perusahaan dividen induk perusahaan dan
dapat disembunyikan tidak semua aset yang
oleh kinerja yang baik ditampilkan tersedia untuk
dari perusahaan pembagian dividen.
lainnya.
Keterbatasan Dalam Laporan Keuangan
Konsolidasian

Rasio-rasio keuangan tidak Akun-akun yang sama dari Informasi tambahan dari
mewakili perusahaan mana perusahaan yang berbeda masing-masing perusahaan
pun yang dikonsolidasi, yang digabungkan dalam dapat menyebabkan CALK
termasuk induk perusahaan. konsolidasi, bisa saja tidak menjadi sangat banyak.
sepenuhnya diperbandingkan.
03
Laporan Keuangan Anak Perusahaan
Laporan keuangan dapat mempunyai kepentingan dalam laporan keuangan
tersendiri dari setiap anak perusahaan, baik untuk menggantikan atau Sebagai
tambahan dari laporan keuangan konsolidasian
Karena anak perusahaan secara legal
terpisah dari induk perusahaan kreditur
dan pemegang saham anak perusahaan
umumnya tidak mempunyai kelamin
terhadap induk perusahaan dan juga
pemegang saham anak perusahaan tidak
mendapat bagian dari laba induk
perusahaan.

Oleh karena itu laporan keuangan


konsolidasian biasanya hanya
mempunyai sedikit kegunaan bagi
mereka yang berkepentingan untuk
memperoleh informasi tentang aset
modal atau laba individual anak
perusahaan.
04
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tujuan : untuk memberikan gambaran yang jelas dari keseluruhan posisi dan
aktivitas dari suatu entitas ekonomi yang terdiri dari sejumlah perusahaan yang
berelasi.
STANDAR LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
PSAK 65 Revisi 2013 “Laporan keuangan Konsolidasi”

PSAK 65 mengharuskan konsolidasi


semua anak perusahaan yang mayoritas PSAK 56 tidak melarang
sahamnya dimiliki oleh induk perusahaan, konsolidasi dengan kepemilikan
kecuali induk perusahaan tidak kurang dari mayoritas, tetapi
mempunyai pengendalian konsolidasi seperti itu jarang
(misal : pailit atau dalam pengawasan ditemui dalam praktik.
pengadilan)
PANDANGAN TRADISIONAL MENGENAI
PENGENDALIAN

Pengendalian Langsung Pengendalian Tidak


(direct control) Langsung (indirect control)

Terjadi jika satu Terjadi jika saham biasa


perusahaan memiliki suatu perusahaan dimiliki
mayoritas saham biasa oleh satu atau lebih
perusahaan lain. perusahaan yang semuanya
dalam pengendalian
Bersama.
Kemampuan untuk
memiliki Pengendalian
Situasi yang menyebabkan anak perusahaan
tidak mampu untuk memiliki kendali walaupun
mereka mempunyai lebih dari 50% saham
berhak suara yang beredar :

Anak perusahaan dalam kondisi pailit


atau reorganisasi legal

Anak perusahaan berada dinegara


lain
PERBEDAAN PERIODE FISKAL

Menyesuaikan data laporan keuangan anak perusahaan


tiap periode untuk meletakan data tersebut dengan dasar
yang konsisten dengan periode fiscal induk perusahaan.

OJK maupun standar akuntansi yang berlaku memperbolehkan


konsolidasi dari laporan keuangan anak perusahaam tanpa menyesuaikan
periode fiscal anak perusahaan apabila periode fiscal tersebut tidak
berbeda lebih dari tiga bulan dari periode fiscal induk perusahaan.
Gambaran Umum Proses
05 Konsolidasi
Gambaran Umum Proses Konsolidasi

Prosedur dan proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi diawali dengan


penggabungan dengan cara menambahkan secara bersama-sama laporan keuangan
yang terpisah yang terdiri dari dua entitas atau lebih. Kemudian, dilakukan
penyesuaian dan eliminasi terhadap transaksi yang terjadi di dalam satu grup. Proses
pembuatan laporan keuangan konsolidasi akan menjadi masalah apabila kepemilikan
terhadap perusahaan anak kurang dari 100%.
Prosedur penyusunan
laporan konsolidasi

Laporan Konsolidasi = Laporan entitas induk


+ Laporan entitas anak – Akun antar
perusahaan

Penyusunan laporan konsolidasi akan menjadi lebih akurat apabila akun antar
perusahaan diperhitungkan dahulu, baru kemudian dilakukan konsolidasi akun-
akun laporan keuangan entitas induk dan entitas anak.
Prosedur penyusunan laporan keuangan
konsolidasi

Menyusun kertas kerja Mengeliminasi semua


rekening timbal balik
Penyusunan kertas kerja
dilakukan untuk Rekening timbal balik adalah
memudahkan penyusunan rekening yang dicatat oleh kedua
laporan keuangan belah pihak (induk dan anak) untuk
suatu transaksi yang sama.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi
digunakan tiga metode

Metode ekuitas
Metode ekuitas Metode biaya
tidak lengkap
Investasi pada anak Penerbitan laporan keuangan Perusahaan induk
perusahaan sejajar dan konsolidasi hanya sebagai mencatat pendapatan
sama dengan investasi pada laporan keuangan yang ketika investasi saham
perusahaan-perusahaan disiapkan bagi para pemegang perusahaan anak
cabangnya. saham. memperoleh deviden
dari saham tersebut.
Ilustrasi Entitas Konsolidasi
06 dan Mekanisme prosesnya
Diasumsikan pada tanggal 1 Januari 20X1, PT Indah membeli pada nilai buku seluruh saham biasa
PT Andika Pada akhir tahun 20X1. Laporan keuangan dari kedua perusahaan tampak sebagai
berikut:
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20X1
PT Indah PT Andika
Aset
Kas 5.000.000 3.000.000
Piutang (bersih) 84.000.000 30.000.000
Persediaan 95.000.000 60.000.000
Aset Tetap (Bersih) 375.000.000 250.000.000
Aset lain-lain 25.000.000 15.000.000
Investasi pada saham Pt Andika 300.000.000
Total asett 884.000.000 358.000.000

Liabilitas dan Ekuitas


Utang Jangka Pendek 60.000.000 5.000.000
Utang Jangka Panjang 200.000.000 50.000.000
Modal Saham Biasa 500.000.000 200.000.000
Saldo Laba 124.000.000 100.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas 884.000.000 355.000.000
Informasi tambahan terkait dengan PT Indah dan PT Andika adalah sebagai berikut:
1. PT Indah menggunakan mode ekuitas dasar untuk mencatat
investasi pada PT Andika. Akun investasi dicatat pada nilai buku asset bersih PT andika dan
disesuaikan dengan bagian Pt Indah atas laba dan dividen PT Andika
2. Pt Andika bberutang pada PT Indah senilai Rp 1.000.000 pada akhir tahun
3. PT Andika membeli persediaan dari PT indah senilai Rp 6.000.000 selama tahun 20X1.
Persediian memiliki biaya peroleham awal Rp 4.000.000. Pt andika masih memegang
persediaan tersebut pada akhir periode
PT Indah
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
31 Desember 20X1
Aset Liabilitas dan Ekuitas
Kas 8.000.000 Utang Jangka Pendek 67.000.000
Piutang (bersih) 113.000.000 Utang Jangka Panjang 250.000.000
Persediaan 153.000.000 Modal Saham Biasa 500.000.000
Aset Tetap (bersih) 625.000.000 Saldo Laba 122.000.000
Aset lain-lain 40.000.000

Total Aset 939.000.000 Total Liabilitas dan Ekuitas 939.000.000


Entitas Konsolidasi
Kepemilikan Saham Antar
Perusahaan
Piutang dan Utang Perusahaan
Penjualan Antar Perusahaan
Sudut Pandang Tunggal

Mengindentifikasi Mengidentifikasi
perlakuan atas hal-hal jumlah nominal yang
khusus dari tiap akan muncul dalam
perusahaan terpisah laporan keuangan
Mekanisme proses konsolidasi
Kertas kerja digunakan untuk memfasilitasi proses
penggabungan dan penyesuaian saldo akun dalam
konsilidasi

Induk perusahaan dan anak perusahaan memiliki


pembukuan masing-masing

Tidak pembukuan untuk entitas konsolidasi


07
Kepentingan Non Pengendali
kepentingan non pengendali yang sebenarnya merupakan hak pemegang
saham selain pihak pengendali di anak perusahaan. Masuknya kepentingan
non pengendali dalam komponen ekuitas akan membuat nilai ekuitas
mencerminkan realitas ekonomi dari entitas konsolidasi.
Tabel perbandingan Penyajian Kepentingan non Pengendali dalam Laporan Keuangan
Penyajian Neraca bagian liabilitas dan ekuitas PSAK 1 (1998) Penyajian Laporan Posisi Keuangan bagian liabilitas dan ekuitas
PSAK 1 (2009)
Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang Liabilitas Jangka Pendek
Hak Minoritas Liabilitas Jangka Panjang
Ekuitas Ekuitas
• Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik • Hak non-pengendali*
entitas induk • Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk

Penyajian Laporan Laba Rugi PSAK 1 (1998) Penyajian Laporan Laba Rugi Komprehensif PSAK 1 (2009)
Laba yang dapat diatribusikan kepada: 10.000
Laba sebelum hak minoritas 10.000 • Pemilik entitas induk 8.000
Hak minoritas atas laba anak perusahaan (2.000) • Kepentingan nonpengendali
Laba bersih 2.000
8.000
Total laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:
12.000
• Pemilik entitas induk 9.600
• Kepentingan nonpengendali
2.400
Ilustrasi Penilaian Kepentingan Non Pengendali

Sebagai ilustrasi PT. A mengakusisi 80% PT. B dengan harga 8.500. Pada saat akuisisi nilai buku
aset neto PT. B sebesar 10.000, terdapat perbedaan nilai buku dan nilai wajar aset PT B pada tanggal
penggabungan usaha yaitu tanah, nilai buku 1.000, nilai wajarnya 1.200 dan bangungan nilai buku 2.000
nilai wajarnya 2.200. Nilai wajar aset neto PT. B sebesar 10.400. Berdasarkan informasi di atas, nilai hak
pengendali adalah 20% x 10.400 = 2.080 sedangkan nilai wajar pengendalia sebesar 8.320. Dalam
penggabungan tersebut muncul goodwill sebesar 8.500 – 8.320 = 180.
Dalam standar yang lama nilai hak minoritas sebesar 20% x 10.000 = 2.000 berbeda dengan
menurut standar baru sebesar 2.080. Perbedaan tersebut karena kepentingan non pengendali
memperoleh tambahan hak klaim atas perbedaan nilai buku dan nilai wajar 400 x 20% = 80.
Konsekuensi penilaian tersebut akan mempengaruhi nilai tanah dan bangunan dalam laporan
konsolidasi. Menurut PSAK 4 dan 22 sebelum revisi nilai tanah anak perusahaan akan diperhitungkan
dalam laporan konsolidasi sebesar 1.000 + (80% x 200) = 1.160 dan nilai bangunan sebesar 2.000 +
(80% x 200) = 2.160. Sedangkan menurut PSAK baru nilai tanah dan bangunan milik anak perusahaan
akan ditambahkan dalam laporan konsolidasi sebesar nilai wajarnya yaitu sebesar 1.200 dan 2.200.
08 Laporan Keuangan Gabungan
Laporan Keuangan Gabungan

Laporan keuangan yang di dalamnya


terdapat kelompok perusahaan-perusahaan yang
berelasi tanpa adanya induk perusahaan atau
pemilik lain.
Prosedur dalam pembuatan laporan keuangan gabungan ini sama
dengan laporan keuangan konsolidasi. Akan tetapi pada hal ini induk perusahaan
tidak dimasukkan dalam entitas pelaporan, setiap kepemilikan antar perusahaan,
dan berkaitan dengan ekuitas saham harus dieliminasi.
Entitas Bertujuan Khusus dan Entitas Kepemilikan Variabel

Standar konsolidasi yang berhubungan dengan persekutuan dan entitas


ini masih kurang jelas. Hal tersebut membuat perusahaan seperti Enron membuat
mereka mengambil manfaat dari sistem kelemahan tersebut.

PSAK 65: menetapkan standar konsolidasi dalam kondisi di mana suatu


perusahaan mengendalikan perusahaan lainnya dan menetapkan kepentingan
pengendali maka mereka berhak bersuara sebagai kondisi umum yang
menyebabkan perlunya konsolidasi. Selain itu, juga ditetapkan bahwa juga
mengharuskan konsolidasi anak perusahaan dengan kepentingan pengendali.
EBK (Entitas Bertujuan Khusus) adalah perusahaan,
trust, atau persekutuan yang dibentuk untuk satu tujuan
khusus.
Entitas ini tidak memiliki kegiatan operasi yang
substantial dan hanya digunakan untuk tujuan pendanaan.
PERTIMBANGAN LAIN-
09 PENDEKATAN YANG BERBEDA
UNTUK KONSOLIDASI
Tiga Alternatif Teori Konsolidasi

Teori Induk Teori Entitas (entity


Teori Perorangan
Perusahaan (parent theory)
(proprietary theory)
company theory)
Teori perorangan dari Teori induk perusahaan lebih sesuai Teori entitas berfokus pada
akuntansi menganggap dengan perusahaan modern dan perusahaan sebagai entitas
perusahaan adalah pembuatan laporan keuangan ekonomis terpisah
kepanjangan konsolidasi dibandingkan bukan pada hak kepemilikan
dari pemiliknya. pendekatan dari pemegang saham.
perorangan.
Perbandingan antara
Teori-Teori Alternatif
Dalam teori perorangan, hanya asset dan
kewajiban anak perusahaan sebesar bagian
kepemilikan induk perusahaan yang
termasuk dalam neraca konsolidasi, dengan
jumlah berdasarkan nilai wajar asset dan
kewajiban tersebut per tanggal kepemilikan
mayoritas anak perusahaan diperoleh.
Praktik Saat Ini Praktik di Masa Depan

Prosedur yang saat ini Di masa depan, ada kemungkinan


digunakan dalam praktik tidak perubahan menuju pendekatan
hanya merupakan pendekatan entitas, dimana mengharuskan
induk perusahaan, tapi juga perhitungan laba bersih konsolidasi
termasuk elemen pendekatan untuk entitas konsolidasi secara
entitas. keseluruhan dan mengalokasikan laba
tersebut antara kepentingan non-
pengendali dan kepentingan
pengendali.
Pengungkapan
PSAK 67 (revisi 2013) “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” diantaranya
mengharuskan hal-hal berikut ini diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian :

1. Sifat hubungan antara 2. Alasan-alasan mengapa kepemilikan


induk dan anak perusahaan lebih dari separuh hak suara,secara
langsung atau tidak langsung melalui anak
perusahaan lain
Pengungkapan

3. Sifat dan lingkup 4. Apabila induk 5. Ketika induk


setiap batasan perusahaan kehilangan perusahaan menyusun
signifikan kendali atas anak laporan keuangan
perusahaan tersendiri
Contoh Kasus: Anak Perusahaan Diakuisisi Secara Tunai
PT Pensil membeli 100% saham PT Penghapus pada tanggal 2 Januari 20X3
senilai Rp150.000.000 tunai. Ikhtisar data laporan posisi keuangan untuk kedua
perusahaan per 31 Desember 20X3 adalah sebagai berikut.

Diminta: Buatlah laporan posisi keuangan konsolidasian sesaat setelah akuisisi


Penyelesaian:
- Jurnal Eliminasi
Saldo Laba PT Penghapus Rp 40,000,000
Modal Saham Biasa Rp 50,000,000
Selisih* Rp 60,000,000
Aset Lain Rp 150,000,000

*selisih: = Harga Perolehan – (%akuisisi x Nilai Buku Aset Bersih)


= Rp 150,000,000 – (100% x Rp 90,000,000)
= Rp 60,000,000

- Jurnal (Untuk menutup selisih)


Aset lain Rp 60,000,000
Selisih Rp 60,000,000
Penyelesaian:
Referensi
1. Baker, Richard E., et al. 2019. Akuntansi
Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia)
Buku 1, Jakarta Selatan: Salemba Empat.
2. https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2012
/05/Kepentingan-Non-Pengendali.doc
3. https://www.scribd.com/document/340064
011/Gambaran-Umum-Proses-Konsolidasi
Thanks!
Do you have any questions?
About An Introduction To Consolidated

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Storyset

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai