Anda di halaman 1dari 36

Entitas Konsolidasi dan Laporan Keuangan Konsolida

si

I Putu Artha Satria Wibawa


1707532099/20

I Made Gilang Jhuniantara


1707532104/24

I Gusti Ayu Ngurah Pradnyadevi Utami


1707532111/30
Laporan K Laporan keuangan konsolidasian menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan

euangan K dari satu atau lebih anak perusahaan seakan – akan


entitas individual trsbt adalah satu entitas. berdasar

onsolidasi
kan PSAK 65 revisi (2013) induk perusahaan harus
mempersiapkan laporan keuangan konsolidasian
Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan ko Kreditor jangka panjang dari induk perusahaan juga mem
nsolidasi terutama dit erhatikan pengaruh dari anak perusahaan terhadap induk
ujukan untuk kepenti perusahaan pada saat mengevaluasi kesehatan dan profit
abilitas keseluruhan dari induk perusahaan.
ngan pihak-pihak yan
g memiliki kepentinga
n jangka panjang den
Kreditor jangka pendek dari induk perusahaan kemungki
gan induk perusahaa
nan lebih tertarik ataslaporan keuangan terpisah, bukan
n seperti pemegang s
laporan keuangan konsolidasi.
aham,kreditor danpe
nyedia dana lain ke in
duk perusahaan.
Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi

Kinerja atau posisi buruk dari satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja
yang baik dari perusahaan lainnya.
Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk deviden induk perusahaan

Rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tidak mewakili perusaha


an mana pun yang dikonsolidasi,termasuk induk perusahaan.
Akun-akun yang sama dari perusahaan-perusahaan berbeda yang digabungkan dalam kon
solidasi
Informasi tambahan tentang masing-masing perusahaan atau kelompok perusahaan yang
termasuk dalam konsolidasi sering diperlukan
Laporan Keuangan Anak Per
usahaan
Sebagian pengguna laporan keuangan dapat mempunyai kepenti
ngan dalam laporan keuangan terpisah dari individual anak perus
ahaan, baik untuk menggantikan atau sebagai tambahan dari lap
oran keuangankonsolidasi.
Laporan Keuangan Ko
nsolidasi: Konsep dan
Standar
Pandangan Tradisional menge
nai Pengendalian
PSAK 65 menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasi biasanya ditetapkan untuk sekelompok perusa
haan ketika salah satunya “memiliki pengendalian atas kepentingan keuangan di perusahaan-perusahaan l
ainnya”. Dinyatakan juga bahwa “kondisi umum pengendalian atas kepentingan keuangan adalah kepemili
kan berhak suara mayoritas...”.
Click icon to add picture

Pengendalian Tidak Langsung


Pengendalian langsung Contoh dari pengendalian tidak langsung dari PT Z
bisanya terjadi jika satu oleh PT P termasuk situasi kepemilikan
perusahaan memiliki mayoritas
saham jasa perusahaan lain

Pengendalian tidak langsung


atau bentuk piramida terjadi jika
saham biasa suatu perusahaan
dimiliki oleh satu atau lebih
perusahaan yang semuanya
dalam pengendalian bersama.
Kemampuan untuk Memiliki Pengendalian

Add Image

Dalam situasi tertentu pemegang saham mayoritas


anak perusahaan mungkin tidak mampu untuk mem
punyai kendali walaupun mereka mempunya lebih d
ari 50% saham berhak suara yang beredar.
Perbedaa
n Periode ▹Perbedaan periode fiscal dari induk perusahaan dan anak per
Fiskal usahaan tidak menyebabkan konsoidasi tidak di terapkan atas
anak perusahaan tersebut. Sering terjadi periode fiscal anak pe
rusahaan jika berbeda dengan induk perusahaan. Alternative lai
n adalah dengan menyesuaikan data laporan keuangan anak p
erusahaan tiap periode untuk meletakan data tersebut dengan
periode fiskal induk perusahaan.
Gambaran Umum Proses Konsolidasi
Untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasi yang tepat, PSAK 65 memberika
n pedoman:
1. Investasi perusahaan induk di perusahaan anak dihilangkan menurut kepemilik
an proporsional perusahaan induk di perusahaan anak.
2. Kepentingan non pengendalian atas keuntungan dan kerugian selama periode
konsolidasi di anak perusahaan diidentifikasi.
3. Setiap kepentingan non pengendalian di aset bersih anak perusahaan konsolid
asi diidentifikasi secara terpisah.
4. Saldo transaksi, pendapatan, dan beban atanperusahaan dihilangkan seluruhny
a.
Asumsikan pada tanggal 1 januari 20X1, PT Indah membeli pada nilai
buku semua saham biasa PT Andika. Pada akhir tahun PT Andika.
Ilustrasi Pr
oses Kons
olidasi
Informasi tambahan terkait dengan PT Indah dan PT Andika:

Ilustrasi Pr 1. PT Indah menggunakan metode ekuitas dasar untuk mencatat


investasi pada PT Andika. Akun investasi dicatat pada nilai buku aset
oses Kons bersih PT Andika dan disesuaikan dengan bagian PT Indah atas laba
olidasi dan dividen PT Andika.
2. PT Andika berutang ke PT Indah senilai Rp1.000.000 pada akhir tahun
3. PT Andika membeli persediaan dari PT Indah senilai Rp6.000.000
selama tahun 20X1. persediaan tersebut mempunyai biaya perolehan
awal Rp4.000.000. PT Andika memegang persediaan tersebut pada
akhir tahun.
Entitas Konsolidasi

Diagram yang
dapat membantu
untuk memahami
entitas konsolidasi
FIGUR 1. Laporan Keuangan Konsolidasi
Kepemilikan Saham Antarperusahaan

Karena suatu perusahaan tidak dapat


melaporkan investasi pada dirinya sendiri
dalam laporan keuangannya, saham biasa
PT Andika dan investasi PT Indah dalam
saham tersebut harus dieliminasi. Saham
biasa PT Indah tetap sebagai saham biasa
entitas konsolidasi.
Piutang dan Utang Antarperusahaan

Satu perusahaan tidak dapat berutang kepada dirinya


sendirinya sendiri. Walaupun sebagai perusahaan
terpisah PT Indah melaporkan piutang usaha sebesar RP
1.000.000 dari PT Andika dan PT Andika melaporkan
utang usaha sebesar Rp 1.000.000 ke PT Indah, piutang
dan utang seperti itu tidak ada dari sudut pandang
konsolidasi. Karena itu, Rp 1.000.000 dieliminasi dari
piutang dan utang dalam mambuat neraca konsolidasi.
Penjualan Antarperusahaan

Perusahaan tunggal tidak dapat ,mengakui laba


dan menaikan nilai persediaan hanya karena
persediaan tersebut di transfer dari satu
departemen atau divisi lain. Hal ini juga berlaku
untuk penjualan antar perusahaan dalam entitas
konsolidasi.
Perbedaan antara Biaya Perolehan dan Nilai Buku
Jika PT indah membayar lebih untuk investasinya di PT Andika diatas
dinilai buku saham yang diakuisisi (diferensial debit), selisih tersebut
dalam konsolidasi dialokasikan ke aset dan kewajiban tertentu dari
PT Andika atau goodwill.

Sudut Pandang Entitas Tanggal


Untuk memahami tiap penyesuaian yang diperlukan dalam pembuatan laporan
keuangan konsolidasi, harus berfokus pada mengidentifikasi perlakuan atas
hal-hal khusus dari tiap perusahaan terpisah, dan mengidentifikasi jumlah
nominal yang akan muncul dalam laporan keuangan dari hal-hal khusus
tersebut jika entitas konsolidasi merupakan perusahaan tunggal.
Mekanisme Proses Konsolidasi

Ketika penambahan jumlah saldo dari kedua perusahaan


menimbulkan angka konsolidasi yang berbeda dengan saldo
yang seharusnya akan muncul jika kedua perusahaan adalah
perusahaan tunggal, maka jumlah gabungan harus
disesuaikan menjadi angka yang seharusnya. Hal ini
dilakukan melalui pembuatan ayat jurnal eliminasi.
Figur 3-2
Kepentingan Nonpengendalian

Dalam mengonsolidasi anak perusahaan, induk perusahaan hanya perlu mempunyai kepemilik
ian pengendali. Saham lain dari anak perusahaan yang tidak dimiliki induk perusahaan disebut
pemegang saham “non pengendali” . Klaim dari pemegang saham tersebut atas laba dan aset
bersih anak perusahaan disebut kepentingan nonpengendalian.
Pemegang saham nonpengendalian jelas mempunyai klaim atas aset dan laba anak perusaha
an karena adanya kepemilikan saham mereka. Karena umumya semua aset, kewajiban dan la
ba anak perusahaan dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi, klaim pemegang saha
m minoritas atas hal-hal tersebut dilaporkan
Jika anak perusahaan mempunyai laba bersih Rp150.000.000 dan
pemegang saham non pengendalan mempunyai 10% saham anak
Contoh perusahaan, maka bagian mereka atas laba adalah Rp15.000.000
(Rp150.000.000 x 0,10). Begitu pula jika ekuitas pemegang saham anak
perusahaannya terdiri dari saham biasa sebesar Rp600.000.000 dan
saldo laba Rp200.000.000. total kepentingan nonpengendalian, yang
mencerminkan klaim pemegang saham nonpengendalian atas aset
bersih anak perusahaan:
Laporan Keuangan Gabunga
n

Laporan keuangan gabungan merupakan laporan keuangan


yang di dalamnya terdapat kelompok perusahaan–perusahaan
yang mempunyai hubungan istimewa tanpa adanya induk
perusahaan atau pemilik lain. Laporan keuangan gabungan
umumnya dibuat jika seseorang, bukan perusahaan, memiliki
atau mengendalikan beberapa perusahaan dan ingin
menggabungkan semuanya dalam satu kumpulan laporan
keuangan.
Entitas Bertujuan Khusus dan Entitas Kepemilikan Variabel
(Variabel Interest Entities)

Walaupun banyak perusahaan menggunakan entitas khusus untuk


tujuan yang diperbolehkan, pelaporan keuangan tidak selalu dapat
menangkap substansi ekonomi dari hubungan tersebut.

Entitas jenis khusus dikenal dengan istilah entitas bertujuan khusus –


EBK yang merupakan perusahaan, trusts, atau persekutuan yang
dibentuk untuk satu tujuan khusus. Entitas tersebut biasanya tidak
mempunyai kegiatan operasi yang substansial dan digunakan hanya
untuk tujuan pendanaan.
Pertimbangan Lain – Pend
ekatan Yang Berbeda Untu
k Konsolidasi

Terdapat 3 alternatif teori konsolidasi, yaitu


Perorangan Induk Entitas
Perusahaan
TEORI KONSOLIDASI
Teori Perorangan
Teori perorangan dari akuntansi menganggap perusahaan adalah kepanjangan dari
pemiliknya. Aset, liabilitas, pendapatan, dan beban perusahaan dianggap merupakan
bagian dari pemiliknya.

Teori Induk Perusahaan


Teori ini mengakui bahwa induk perusahaan mempunyai pengendalian efektif
atas semua aset dan liabilitas anak perusahaan, bukan hanya atas bagian
proporsionalnya

Teori Entitas
Teori ini berfokus pada perusahaan sebagai entitas ekonomi terpisah bukan pada hak
kepemilikan dari pemegang saham.
Perbandingan antara Teori
-Teori Alternatif
Pengakuan Aset Bersih Anak Perusahaan
Perbandingan antara Teori
-Teori Alternatif
Pengakuan Pendapatan, Beban, dan Laba Bersih Anak P
erusahaan
Misal PT P memperoleh 80% atas saham PT S pada 1 Januari 20X1, sebesar Rp96.000.000. Pada tanggal
tersebut, nilai buku aset bersih PT S sebesar Rp100.000.000 dan nilai wajar sebesar Rp120.000.000. Terdapat
Rp20.000.000n kenaikan nilai wajar atas gedung dan peralatan PT S, dengan sisa masa manfaat 10 tahun.
Metode penyusutan digunakan garis lurus. PT S melaporkan laba bersih sebesar Rp30.000.000.
Praktik ▹Prosedur yang saat ini digunakan dalam praktik tidak hanya
Saat Ini merupakan pendekatan induk perusahaan, tapi juga termasuk
elemen pendekatan entitas. Jumlah dari asset bersih anak pe
rusahaan yang diakui di neraca konsolidasi pada tanggal akui
sisi pada praktiknya sama dengan pendekatan induk perusah
aan.
Praktik di Masa Depan
Di masa depan, ada kemungkinan perubahan menuju pendekatan entitas, di mana mengharuskan perhitung
an laba bersih konsolidasi untuk entitas konsolidasi secara keseluruhan dan mengalokasikan laba tersebut a
ntara kepentingan non pengendalian dan kepentingan pengendalian. Jadi jika induk perusahaan mengonsoli
dasi kepemilikan anak perusahaan yang tidak dimiliki seluruhnya, maka laporan laba rugi konsolidasi akan di
sajikan
Kepentingan nonpengendalian di laporan posisi keuangan diperlukan sebagai bagian kepemilikan
di laporan posisi keuangan seperti juga di laporan laba rugi. Artinya, kepentingan non
pengendalian dilaporkan di laporan posisi keuangan konsolidasi di bagian ekuitas pemegang
saham, dengan cara
PT Piranha membeli 80% saham biasa PT Sarden seharga Rp550.000.000. Nilai wajar keseluruhan PT Sarden
mempunyai nilai buku Rp500.000.000 dan nilai wajar Rp600.000.000. Aset bersih PT Piranha setelah kombinasi
bisnis, tidak termasuk investasinya di PT Sarden mempunyai nilai buku sebesar Rp2.000.000.000. Jumlah yang
dilaporkan dalam posisi keuangan konsolidasian sesaat setelah kombinasi bisnis berdasarkan pendekatan
yang digunakan dalam praktik saat ini dan pendekatan entitas adalah

Praktik Saat Ini Pendekatan Entitas


Aset Bersih Rp2.580.000.000 Rp2.600.000.000
Jumlah yang dialokasikan
Goodwillke aset bersih entitas 70.000.000
konsolidasi adalah nilai buku aset bersih induk perusahaan
87.500.000
(Rp2.000.000.000) ditambah nilai buku penuh aset bersih anak perusahaan (Rp500.000.00) ditambah bagian
induk perusahaan atas kenaikan nilai aset bersih anak perusahaan (Rp100.000.000 x 0,80). Goodwill dalam
praktik saat ini dihitung sebagai selisih antara harga beli (Rp550.000.000) yang lebih besar dari bagian induk
perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan (Rp600.000.000 x 0,80). Berdasarkan praktik mada
depan, aset bersih dinilai pada nilai buku aset bersih induk perusahaan (Rp2.000.000.000) ditambah nilai wajar
penuh aset bersih untuk anak perusahaan pada tanggal kombinasi bisnis (Rp600.000.000). Goodwill sebesar
Rp87.500.000 dihitung dari pebredaan antara nilai wajar keseluruhan PT Sarden (Rp687.500.000) dan nilai
wajar aset bersihnya (Rp600.000.000)
Pengungkapan
Sifat hubungan antara induk dan anak perusahaan apabila induk perusahaan tidak memiliki, secara langsu
ng atau tidak langsung melalui anak perusahaan lain, lebih dari separuh hak suara

Alasan-alasan mengapa kepemilikan lebih dari separuh hak suara, secara langsung atau tidak langsung m
elalui anak perusahaan lain, tidak memiliki pengaruh signifikan atas anak perusahaan

Sifat dan lingkup setiap batasan signifikan

Apabila induk perusahaan kehilangan kendali atas anak perusahaan, maka induk perusahaan melaporkan
keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut

Ketika induk perusahaan menyusun laporan keuangan tersendiri


THANK YOU
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai