si
onsolidasi
kan PSAK 65 revisi (2013) induk perusahaan harus
mempersiapkan laporan keuangan konsolidasian
Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan ko Kreditor jangka panjang dari induk perusahaan juga mem
nsolidasi terutama dit erhatikan pengaruh dari anak perusahaan terhadap induk
ujukan untuk kepenti perusahaan pada saat mengevaluasi kesehatan dan profit
abilitas keseluruhan dari induk perusahaan.
ngan pihak-pihak yan
g memiliki kepentinga
n jangka panjang den
Kreditor jangka pendek dari induk perusahaan kemungki
gan induk perusahaa
nan lebih tertarik ataslaporan keuangan terpisah, bukan
n seperti pemegang s
laporan keuangan konsolidasi.
aham,kreditor danpe
nyedia dana lain ke in
duk perusahaan.
Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi
Kinerja atau posisi buruk dari satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja
yang baik dari perusahaan lainnya.
Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk deviden induk perusahaan
Add Image
Diagram yang
dapat membantu
untuk memahami
entitas konsolidasi
FIGUR 1. Laporan Keuangan Konsolidasi
Kepemilikan Saham Antarperusahaan
Dalam mengonsolidasi anak perusahaan, induk perusahaan hanya perlu mempunyai kepemilik
ian pengendali. Saham lain dari anak perusahaan yang tidak dimiliki induk perusahaan disebut
pemegang saham “non pengendali” . Klaim dari pemegang saham tersebut atas laba dan aset
bersih anak perusahaan disebut kepentingan nonpengendalian.
Pemegang saham nonpengendalian jelas mempunyai klaim atas aset dan laba anak perusaha
an karena adanya kepemilikan saham mereka. Karena umumya semua aset, kewajiban dan la
ba anak perusahaan dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi, klaim pemegang saha
m minoritas atas hal-hal tersebut dilaporkan
Jika anak perusahaan mempunyai laba bersih Rp150.000.000 dan
pemegang saham non pengendalan mempunyai 10% saham anak
Contoh perusahaan, maka bagian mereka atas laba adalah Rp15.000.000
(Rp150.000.000 x 0,10). Begitu pula jika ekuitas pemegang saham anak
perusahaannya terdiri dari saham biasa sebesar Rp600.000.000 dan
saldo laba Rp200.000.000. total kepentingan nonpengendalian, yang
mencerminkan klaim pemegang saham nonpengendalian atas aset
bersih anak perusahaan:
Laporan Keuangan Gabunga
n
Teori Entitas
Teori ini berfokus pada perusahaan sebagai entitas ekonomi terpisah bukan pada hak
kepemilikan dari pemegang saham.
Perbandingan antara Teori
-Teori Alternatif
Pengakuan Aset Bersih Anak Perusahaan
Perbandingan antara Teori
-Teori Alternatif
Pengakuan Pendapatan, Beban, dan Laba Bersih Anak P
erusahaan
Misal PT P memperoleh 80% atas saham PT S pada 1 Januari 20X1, sebesar Rp96.000.000. Pada tanggal
tersebut, nilai buku aset bersih PT S sebesar Rp100.000.000 dan nilai wajar sebesar Rp120.000.000. Terdapat
Rp20.000.000n kenaikan nilai wajar atas gedung dan peralatan PT S, dengan sisa masa manfaat 10 tahun.
Metode penyusutan digunakan garis lurus. PT S melaporkan laba bersih sebesar Rp30.000.000.
Praktik ▹Prosedur yang saat ini digunakan dalam praktik tidak hanya
Saat Ini merupakan pendekatan induk perusahaan, tapi juga termasuk
elemen pendekatan entitas. Jumlah dari asset bersih anak pe
rusahaan yang diakui di neraca konsolidasi pada tanggal akui
sisi pada praktiknya sama dengan pendekatan induk perusah
aan.
Praktik di Masa Depan
Di masa depan, ada kemungkinan perubahan menuju pendekatan entitas, di mana mengharuskan perhitung
an laba bersih konsolidasi untuk entitas konsolidasi secara keseluruhan dan mengalokasikan laba tersebut a
ntara kepentingan non pengendalian dan kepentingan pengendalian. Jadi jika induk perusahaan mengonsoli
dasi kepemilikan anak perusahaan yang tidak dimiliki seluruhnya, maka laporan laba rugi konsolidasi akan di
sajikan
Kepentingan nonpengendalian di laporan posisi keuangan diperlukan sebagai bagian kepemilikan
di laporan posisi keuangan seperti juga di laporan laba rugi. Artinya, kepentingan non
pengendalian dilaporkan di laporan posisi keuangan konsolidasi di bagian ekuitas pemegang
saham, dengan cara
PT Piranha membeli 80% saham biasa PT Sarden seharga Rp550.000.000. Nilai wajar keseluruhan PT Sarden
mempunyai nilai buku Rp500.000.000 dan nilai wajar Rp600.000.000. Aset bersih PT Piranha setelah kombinasi
bisnis, tidak termasuk investasinya di PT Sarden mempunyai nilai buku sebesar Rp2.000.000.000. Jumlah yang
dilaporkan dalam posisi keuangan konsolidasian sesaat setelah kombinasi bisnis berdasarkan pendekatan
yang digunakan dalam praktik saat ini dan pendekatan entitas adalah
Alasan-alasan mengapa kepemilikan lebih dari separuh hak suara, secara langsung atau tidak langsung m
elalui anak perusahaan lain, tidak memiliki pengaruh signifikan atas anak perusahaan
Apabila induk perusahaan kehilangan kendali atas anak perusahaan, maka induk perusahaan melaporkan
keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut