DAN SHODAQOH
Zakat adalah salah satu rukun islam yang hukumnya wajib bagi setiap muslim yang
merdeka dan memiliki harta kekayaan sampai jumlah tertentu yang telah mencapai
misab.
Dalam pandangan islam, Allah adalah pemilik mutlak alam semesta dan isi nya,
sehingga harta kekayaan yang dimiliki manusia hanyalah titipan yang bersifat
sementara, dimana manusia diberi kekuasaan untuk mengelolanya.
Dari segi bahasa, zakat memiliki kata dasar “Zaka” yang berarti berkah, tumbuh, suci,
bertsih dan baik. Sedangkan zakat menurut terminologi berarti aktivitas memberikan
harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT dalam jumlah dan perhitungan tertentu
untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak.
2
• Hubungan antara Zakat, Infak, dan Shadaqah
Zakat adalah sesuatu yang sangat khusus, karena memiliki persyaratan dan aturan baku baik untuk alokasi,
sumber, besaran maupun waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh syariah.
Infaq merupakan harta (materiil) yang disunnahkan untuk dikeluarkan dengan jumlah waktu yang tidak
ditentukan.
Shodaqoh adalah harta non materiil yang disunnahkan untuk dikerjakan.
• Jenis Infak
Infak wajib: terdiri atas zakat dan nazar
Infak sunah: Infak yang dilakukan seorang muslim untuk mencari ridha Allah, bisa dilakukan dengan berbagai
cara dan bentuk.
3
Sumber Hukum
Dari pengertian zakat, baik dari segi bahasa maupun istilah tampak berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta
yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih ,baik, berkah, tumbuh, dan berkembang, sebagaimana
dipaparkan dalam Q.S. At-Taubah: 103 :
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka,dan
berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
4
Syarat dan Wajib Zakat
1. Islam, berarti mereka yang beragama islam baik anaka-anak atau sudah dewasa, berakal sehat atau tidak.
2. Merdeka, berarti bukan budak dan memiliki kebebasan untuk melaksanakan dan menjalankan seluruh syariat islam.
3. Memiliki satu nisab dari salah satu jenis harta yang wajib dikenakan zakat dan cukup haul.
1. Halal: Harta tersebut harus didapatkan dengan cara yang baik dan yang halal
2. Milik Penuh: artinya kepemilikan disini berupa hak untuk penyimpanan, pemakaian, pengelolaan yang diberikan Allah
SWT kepada manusia, dan di dalamnya tidak ada hak orang lain.
4. Cukup Nisab: yaitu jumlah minimal yang menyebabkan harta terkena kewajiban zakat.
5. Cukup Haul : Haul adalah jangka waktu kepemilikan harta di tangan si pemilik sudah melampaui dua belas bukan
Qamariyah.
6. Bebas dari Utang: Dalam menghitung cukup nisab, harta yang akan dikeluarkan zakatnya harus bersih dari utang.
5
Objek Zakat Harta
1. Zakat Binatang Ternak (Zakat An’am)
Dalam berbagai hadis dikemukakan bahwa ada tiga jenis hewan ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya
setelah memenuhi persyaratan tertentu yaitu unta, sapi, dan domba.
Sedangkan di luar ketiga jenis tersebut, para ulama berbeda pendapat.
Abu Hanifah berpendapat bahwa pada binatang kuda dikenakan kewajiban zakat, sedangkan
Imam Maliki dan Imam Syafi‟i tidak mewajibkannya, kecuali bila kuda itu diperjualbelikan.
8
Objek Zakat Harta
8. Zakat Profesi dan Penghasilan
Penghasilanadalah pendapatan yang diperoleh secara halal baik secara rutin maupun tidak rutin.
Dasar pengenaan zakat adalah dari penghasilan kotor atau dari penghasilan bersih setelah dikurang utang dan biaya
hidup terendah orang tersebut dan tanggungannya.
Idealnya perusahaan yang bersangkutan yang membayar zakat jika memenuhi syarat yangtelah
ditentukan.Jika tidak, maka perusahaan harus menghitung seluruh zakat kekayannya kemudian
dimasukkan ke dalam anggaran tahunan sebagai catatan yang menerangkan nilai zakat setiap saham
untuk mempermudah pemegang saham mengetahui berapa zakat sahamnya
10
Perhitungan Zakat Perusahaan
Ada Tiga:
A.Kekayaan perusahaan yang dikenakan zakat adalah kekayaan perusahaan yang digunakan untuk
memperoleh laba
(kas/setara+investasi jangka pendek + piutang dagang bersih) - liabilitas jangak pendek
11
Diluar ketiga metode di atas, AAOIFI sendiri melalui FAS (Financial
Accounting Standard ) memberikan dua alternatif metode yaitu :
kas dan setara kas + piutang bersih + aset modal disetor + cadangan + provisi
yang tidak mengurangi aset + laba
yang dapat diperdagangkan (nilai pasar)–
ditahan + laba bersih +liabilitas yang
(liabilitas lancar + modal investasi tak
idak harus dipenuhi dalam 1 tahun
tebatas + ekuitas minoritas + ekuitas yang
sejak tanggal posisi keuangan–(aset
dimilikipemerintah + ekuitas yang dimiliki
tetapbersih+investasi yang bukan
dana abadi + ekuitas yang dimiliki lembaga
untuk diperdagangkan + akumulasi
sosial + ekuitasyang dimiliki lembaga
rugi)
nirlaba di luar yang dimiliki individu )
12
Penerima Zakat
Ada delapan golongan (asnaf) yang berhak menerima zakat, yaitu :
1.Fakir
Fakir adalah mereka yang tidak mempunyai harta atau penghasilan layak dalam memenuhi
keperluannya
2.Miskin
Mereka yang mempunyai harta penghasilan yang layak dalam memenuhi keperluannya dan orang yang
menjadi tanggungannya, tapi tidak sepenuhnya tercukupi
4.Golongan Mualaf
Mualaf adalah orang yang diharapkan kecenderungan hatinya atau keyakinannya dapat bertambah pada
Islam atau menghalangi niat jahat mereka atas kaum muslimin atau harapan akan ada manfaatnya mereka
dalam membela dan menolong kaum muslimin dari musuh 14
Penerima Zakat
5.Orang yang belum merdeka (Riqab)
Budak yang tidak memilki harta dan ingin memerdekakan dirinya, berhak mendapatkan zakat sebagai uang
tebusan. Dalam konteks yang lebih luas, budak zaman sekarang seperti tenaga kerja yang dianiaya dan
diperlakukan tidak manusiawi.
16
Orang Yang Tidak Boleh
Menerima Zakat
1.Orang kaya
2.Orang yang kuat yang mampu berusaha untuk mencukupi kebutuhannya dan jika
penghasilannya tidak mencukupi, baru boleh mengambil zakat.
3.Orang kafir dibawah perlindungan negara Islam kecuali jika diharapkan untuk masuk
Islam.
4.Bapak ibu atau kakek nenek ke atas atau anak-anak hingga ke bawah atau istri dari orang
yang mengeluarkan zakat, karena nafkah mereka di bawah tanggung jawabnya.
17
Hikmah Zakat
1.Menghindari kesenjangan sosial antara aghniya (si kaya) dan dhu’afa (si miskin). Melalui menolong,
membantu, membina, dan membangun kaum dhuafa yang lemah dengan materi sekadar untuk
memenhi kebutuhan pokok hidupnya
2.Pilar amal jama’i (bersama) anatara si kaya dengan para mujahid dan da’i yang berjuang dan
berda’wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
3.Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk.
4.Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang kikir.
5.Ucapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan.
6.Untuk mengembangkan potensi umat melalui terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang
berdiri atas prinsip-prinsip : Ummatan Wahidan (umat yang satu), Musawah (persamaan derajat dan
kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam), dan Takaful Ijti’ma (tanggung jawab bersama).
7.Dukungan kepada orang yang baru masuk Islam.
8.Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi umat.
9.Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi harta (social distribution),
dan keseimbangan tanggung jawab individu dalam masyarakat. 18
Dampak zakat bagi si pemberi yaitu Dampak zakat bagi kehidupan masyarakat, yaitu sebagai
sebagai berikut berikut :
1.Zakat menyucikan jiwa dan sifat kikir 1.Zakat dan tanggung jawab sosial
2.Zakat mendidik berinfak dan memeberi, zakat adalah salah satu bagian dari tatanan jaminan sosial dalam
Islam,seperti jaminan akhlak, pendidikan, jaminan politik, jaminan
sehingga memiliki jiwa dermawan, mulia,
pertahanan, jaminan pidana, jaminan ekonomi, jaminan
dan pemberi, bukannya jiwa yang hina
kemanusiaan, jaminan kebudayaan, dan yang terakhir adalah
dan tidak mau memberi
“jaminan sosial”.
3.Berakhlak dengan Allah, kesempurnaan
kekuatan berpikir tergantung pada
2.Zakat dan ekonomi
mengagungkan makhluk Allah.
zakat dari sisi ekonomi adalah merangsang si pemilik harta
4.Zakat merupakan manifestasi syukur atas
kepaada amal perbuatan untuk mengganti apa yang telah diambil
nikmat Allah dari mereka.
5.Zakat mengobati hati dari cinta dunia,
6.Zakat mengembangkan kekayaan batin 3.Zakat dan tegaknya jiwa umat,
7.Zakat menarik rasa simpati/cinta, zakat memiliki sasaran dan dampak dalam menegakkan akhlak
yang mulia yang diikuti dan dilaksanakan oleh umat Islam serta
8.Zakat menyucikan harta
memelihara roh dan nilai yang ditegakkan oleh umat Islam
19
Akuntansi untuk Zakat
1.Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau aset nonkas diterima dan diakui sebagai penambah
dana zakat. Jika diterima dalam bentuk kas, diakui sebesar jumlah yang diterima tetapi jika dalam
bentuk nonkas sebesar nilai wajar aset.
Jurnal :
Kas xxx
Aset Nonkas (nilai wajar) xxx
Penerimaan Zakat xxx
2.Jika muzakki menentukan mustahik yang menerima penyaluran zakat melalui amil, maka tidak ada
bagian amil atas zakat yang diterima dan amil dapat menerima ujrah atas kegiatan penyaluran
tersebut. Jika atas jasa tersebut amil mendapatkan ujrah/fee maka diakui sebagai penambah dana
amil.
Jurnal saat mencatat penerimaan fee.
Jurnal :
Kas xxx
Penerimaan Dana Amil xxx
20
Akuntansi untuk Zakat
3.Penurunan nilai aset zakat diakui sebagai :
a.Pengurang dana zakat, jika terjadi tidak disebabkan oleh kelalaian amil
Jurnal :
Penurunan Nilai Aset xxx
Aset Nonkas xxx
b.Kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan oleh kelalaian amil.
Jurnal :
Kerugian Penurunan Nilai-Dana Amil xxx
Aset Nonkas xxx
4.Zakat yang disalurkan kepada mustahik diakui sebagai pengurang dana zakat dengan keterangan sesuai
dengan kelompok mustahik termasuk jika disalurkan kepada Amil, sebesar :
a.Jumlah yang diserahkan, jika pemberian dilakukan dalam bentuk kas
Jurnal :
Penyaluran Zakat-Dana Amil xxx
Penyaluran Zakat-Mustahik Non Amil xxx
Kas xxx
b.Jumlah tercatat, jika pemberian dilakukan dalam bentuk aset nonkas. Jurnal :
Penyaluran Zakat-Dana Amil xxx
Penyaluran Zakat-Mustahik Non Amil xxx
Aset Nonkas xxx
21
Akuntansi untuk Zakat
5.Amil berhak mengambil bagian dari zakat untuk menutup biaya operasional dalam menjalankan fungsinya.
Jurnal :
Beban-Dana Fisabilillah xxx
Kas xxx
6.Beban penghimpunan dan penyaluran zakat harus diambil dari porsi amil.
Jurnal :
Beban-Dana Amil xxx
Kas xxx
7.Zakat dikatakan telah disalurkan kepada mustahik non amil hanya bila telah diterima oleh mustahik non amil
tersebut. Apabila zakat disalurkan melalui amil lain diakui sebagai piutang penyaluran dan bagi amil yang
menerima diakui sebagai liabilitas penyaluran. Piutang dan liabilitas penyaluran akan berkurang ketika zakat
disalurkan. Amil lain tidak berhak mengambil bagian dari dana zakat, namun dapat memperoleh ujrah dari
amil sebelumnya.
• Jurnal penyaluran zakat melalui amil lain :
Piutang Penyaluran Zakat xxx
Kas xxx
• Jurnal ketika amil lain menyalurkan pada mustahik non amil :
Penyaluran Zakat-Mustahik xxx
Piutang Penyaluran Zakat xxx
• Jurnal pembayaran ujrah kepada amil lain :
Beban-Dana Amil xxx 22
Kas xxx
Akuntansi untuk Zakat
8.Dana zakat yang disalurkan dala bentuk perolehan aset tetap (aset kelolaan) misalnya mobil ambulan, rumah sakit diakui
sebagai :
Penyaluran zakat seluruhnya, jika aset tetap tersebut diserahkan untuk dikelola kepada pihak lain yang tidak
dikendalikan amil.
Jurnal ketika membeli aset tetap :
Aset Tetap xxx
Kas xxx
Jurnal ketika menyalurkan aset tetap tersebut :
Penyaluran Zakat-Mustahik xxx
Aset Tetap xxx
• Penyaluran zakat secara bertahap diukur sebesar penyusutan aset tetap tersebut sesuai dengan pola pemanfaatannya, jika
aset tetap tersebut masih dalam pengendalian amil atau pihak lainyang dikendalikan amil. Jurnal ketika membeli aset tetap :
Aset Tetap xxx
Kas xxx
Jurnal penyaluran bertahap :
Penyaluran Zakat-Beban Depresiasi xxx
Akumulasi penyusutan xxx
1.Penerimaan infak/sedekah dilakui pada saat kas atau aset nonkas diterima dan diakui sebagai penambah
dana infak/sedekah terikat atau tidak terikat sesuai tujuan pemberiannya. Jika diterima dalam bentuk kas,
diakui sebesar jumlah yang diterima tetapi jika dalam bentuk nonkas sebesar nilai wajar. Untuk penerimaan
aset nonkas dapat dikelompokkan menjadi aset lancar atau aset tidak lancar. Aset lancar adalah aset yang
harus segera disalurkan, dan dapat berupa bahan habis pakai seperti bahan makan atau barang yang
memiliki manfaat jangka panjang misalnya mobil untuk ambulan. Aset nonkas lancar dinilai sebesar nilai
perolehan.
Jurnal :
Kas xxx
Aset Non kas (nilai perolehan)-Lancar xxx
Penerimaan Infak/Sedekah xxx
2. Aset tidak lancar yang diterima dan diamanahkan untuk dikelola oleh amil dinilai sebesar nilai wajar dan
diakui sebagai aset tidak lancar infak/sedekah. Penyusutan dari aset tersebut diperlakukan sebagai
pengurang dana infak/sedekah terikat apabila peggunaan atau pengelolaan aset tersebut sudah ditentukan
oleh pemberi.
Jurnal :
Aset Nonkas (nilai wajar)-Tidak Lancar xxx
Penerimaan Infak/Sedekah xxx
7.Penyaluran infak/sedekah kepada penerima akhir dalam skema dana bergulir dicatat sebagai
piutang infak/sedekah bergulir dan tidak mengurangi dana infak/sedekah.
Jurnal :
Piutang-Dana Bergulir xxx
Kas xxx
8.Amil harus mengungkapkan hal-hal berikut terkait dengan transaksi infak/sedekah, tetapi tidak
terbatas pada :
a.Kebijakan penyaluran infak/sedekah, seperti penentuan skala prioritas penyaluran, dan penerima.
b.Kebijakan pembagian antara dana amil dan dana non amil atas penerima infak/sedekah, seperti
persentase pembagian, alasan, dan konsistensi kebijakan.
c.Metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan infak/sedekah berupa aset
nonkas
27
Akuntansi untuk Infak /
Sedekah
d. Keberadaan dana infak/sedekah yang tidak langsung disalurkan tetapi dikelola terlebih dahulu, jika
ada, maka harus diungkapkan jumlah dan persentase dari seluruh penerimaan infak/sedekah
selama periode pelaporan.
e.Hasil yang diperoleh dari pengelolaan yg dimaksud dihuruf (d) diungkapkan secara terpisah.
f.Penggunaan dana infak/sedekah menjadi aset kelolaan yang diperuntukkan bagi yang berhak, jika
ada, jumlah persentase tergadap seluruh penggunaan dana infak/sedekah.
g.Rincian dana infak/sedekah berdasarkan peruntukannya, terikat dan tidak terikat.
h.Hubungan pihak-pihak berelasi antara amil dengan penerima infak/sedekah yang meliputi :
• Sifat hubungan istimewa.
• Jumlah dan jenis aset yang disalurkan.
• Persentase dari aset yang disalurkan tersebut dari total penyaluran selama periode.
i.Keberadaan dana nonhalal, jika ada, diungkapkan mengenai kebijakan atas penerimaan dan
penyaluran dana, alasan, dan jumlahnya.
j.Kinerja amil atas penerimaan dan penyaluran
28
Thank You for
Any Questions?
Watching!