Anda di halaman 1dari 12

Nama : Nancy Novita Theresia Pakpahan

NIM : 175020301111045
Metodologi Penlitian- CF

1. Jelaskan problem/masalah yang ada dalam riset!


Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia.
Dari survei yang dilakukan oleh World Bank’s Ease of Doing Business Index pada tahun 2018 menempatkan
UMKM Indonesia pada peringkat 72 dari 190 negara lainnya, UMKM di Indonesia masih kalah dibandingkan
dengan negara- negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Menurut Cahyadi (2016),
pengelolaan keuangan dan teknologi informasi menjadi masalah utama yang dihadapi oleh UMKM saat ini.
Penelitian oleh Amanah (2012) menyatakan bahwa UMKM sebagian besar belum menerapkan akuntansi. Laporan
keuangan menjadi penting karena memberikan informasi yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan. SAK
EMKM merupakan standar yang dibuat sederhana karena mengatur transaksi umum yang dilakukan oleh UMKM
dan dasar pengukurannya murni menggunakan biaya historis sehingga UMKM cukup mencatat aset dan liabilitasnya
sebesar biaya perolehannya (Ikatan Akuntan Indonesia,2016). Namun, penerapan SAK EMKM sampai saat ini masih
rendah. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) merupakan salah satu model penerimaan
teknologi terkini yang dikembangkan oleh Venkatesh, dkk. Peneliti percaya dengan menerapkan UTAUT akan
membantu peneliti untuk memahami penerimaan dan minat penggunaan SAK EMKM. Penelitian ini mengambil
sampel pada pemilik UMKM di Kota Malang. Peranan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam menyokong
perekonomian di Kota Malang sangat signifikan. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati (2017)
menyatakan bahwa laporan keuangan pada UMKM di Kota Malang masih sederhana, yaitu hanya dengan melakukan
pencatatan transaksi yang sering terjadi dalam usahanya dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ternyata masih
belum dipahami para pelaku UMKM
2. Kenapa problem/masalah riset tsb dianggap penting oleh peneliti (jelaskan fenomena atas problem/masalah nya)
Banyak hambatan yang menyebabkan UMKM kurang berkembang. Pengelolaan keuangan dan akuntansi
menjadi masalah utama UMKM (Sudaryanto dan Wijayanti, 2014). SAK EMKM diharapkan dapat menjadi standar
laporan keuangan yang ideal untuk UMKM. Namun, penerapan SAK EMKM sampai saat ini masih rendah. Peneliti
percaya dengan menerapkan UTAUT akan membantu peneliti untuk memahami penerimaan dan minat penggunaan
SAK EMKM. Peranan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam menyokong perekonomian di Kota Malang
sangat signifikan. Tingginya potensi dan kontribusi UMKM bagi perekonomian Kota Malang lantas tidak membuat
UMKM lepas dari kendala klasik, yaitu pengelolaan keuangan. Akuntansi dapat digunakan sebagai standar untuk
memudahkan UMKM dalam membuat laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dipahami pihak
eksternal dan internal. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati (2017) menyatakan bahwa laporan
keuangan pada UMKM di Kota Malang masih sederhana, yaitu hanya dengan melakukan pencatatan transaksi yang
sering terjadi dalam usahanya dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ternyata masih belum dipahami para pelaku
UMKM. Salah satu yang memengaruhi hal tersebut adalah karena latar belakang pendidikan yang kurang dan
sosialisasi atau pelatihan dari pihak pemerintah maupun lembaga yang membawahi UMKM masih kurang maksimal
sehingga pemahaman akan pentingnya laporan keuangan masih belum dipahami secara utuh oleh pelaku UMKM.
Untuk itu perlu dilakukan riset untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi minat penggunaan SAK EMKM
pada UMKM, yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, dan kondisi yang mendukung, dengan
mengambil sampel penelitian pada UMKM di Kota Malang.

3. Sebutkan rumusan masalah penelitian!


Rumusan Masalah :
a) Apakah ekspektasi kinerja berpengaruh positif terhadap keinginan UMKM dalam menerapkan SAK EMKM?
b) Apakah ekspektasi usaha berpengaruh positif terhadap keinginan UMKM dalam menerapkan SAK EMKM?
c) Apakah pengaruh sosial berpengaruh positif terhadap keinginan UMKM dalam menerapkan SAK EMKM?
d) Apakah fasilitas yang mendukung berpengaruh positif terhadap keinginan UMKM dalam menerapkan SAK
EMKM?

4. Jelaskan kontribusi penelitian dlm riset tsb


kontribusi penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kontribusi Teoritis
a) Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris untuk mengembangkan UTAUT (Unified Theory of Acceptance
dan Use of Technology) sebagai faktor yang memengaruhi niat perilaku untuk menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM).
b) Hasil studi ini dapat menambah kajian di bidang akuntansi keuangan, khususnya pelaporan keuangan UMKM
yang berkaitan dengan minat penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK
EMKM).
c) Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penerapan SAK
EMKM bagi pelaku UMKM.
Kontribusi Praktis
a) Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pemilik UMKM untuk meningkatkan kompetensi di bidang
akuntansi keuangan, serta menyediakan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk mendukung penerapan SAK
EMKM.
b) Sebagai referensi bagi Dinas Koperasi dan UMKM di Provinsi Jawa Timur tentang minat pelaku UMKM dalam
menerapkan SAK EMKM serta untuk mengintensifkan penyelenggaraan sosialisasi dan pelatihan SAK EMKM.
c) Sebagai sarana diagnosis Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam mencari sebab kegagalan pelaku UMKM dalam
menerapkan SAK EMKM. Dengan demikian akan memudahkan pencarian alternatif pemecahan masalah-
masalah tersebut.
d) Sebagai referensi bagi Pemerintah dalam mencari sebab kurang berkembangnya UMKM di Indonesia pada
umumnya, serta UMKM di Kota Malang pada khususnya.

5. Gambarkan model penelitian dalam riset tsb!

Implikasi teori UTAUT dalam penelitian ini adalah sebagai landasan dalam menentukan faktor-faktor yang memengaruhi
behavior intention to use SAK EMKM. Faktor-faktor tersebut yaitu ekspektasi kinerja (performance expectancy), ekspektasi
usaha (effort expectancy), pengaruh sosial (social influences), dan kondisi pendukung (facilitating conditions).

6. Dalam model penelitian skripsi ini (dalam bab 2), berdasarkan pada teori apa saja dan berasal dari riset siapa saja?
Jelaskan!
A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)\
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) merupakan salah satu model penerimaan
teknologi terkini yang dikembangkan oleh Venkatesh, dkk pada tahun 2003. UTAUT menggabungkan fitur-fitur
yang berhasil dari delapan teori penerimaan teknologi terkemuka menjadi satu teori. Kedelapan teori terkemuka
yang disatukan di dalam UTAUT adalah theory of reasoned action (TRA), technology acceptance model (TAM),
motivational model (MM), theory of planned behavior (TPB), combined TAM and TPB, model of PC utilization
(MPTU), innovation diffusion theory (IDT), dan social cognitive theory (SCT).
B. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
 Definisi UMKM
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008, Usaha mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki,dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan
bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah).
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
 Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
 Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM)

C. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM)
 Pengertian SAK EMKM
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) merupakan
standar akuntansi keuangan yang berdiri sendiri yang dapat digunakan oleh entitas ya ng
memenuhi definisi entitias tanpa akuntabilitas publik yang signifikan sebagaimana dengan SAK
ETAP dan definisi dan karakteristik dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM, 2016:1.1). Pada tahun 2016 DSAK IAI
mengesahkan SAK EMKM yang memiliki pengaturan akuntansi yang lebih sederhana dari SAK
ETAP dimana dasar pengukurannya murni menggunakan biaya historis (Pinnarwan, 2016).
 Ruang Lingkup SAK EMKM
 Konsep dan Prinsip Pervasif
 Penyajian Laporan Keuangan SAK EMKM
 Laporan Keuangan SAK EMKM
D. Penelitian Terdahulu
 Nawaz & Sheham (2015) melakukan penelitian terhadap minat penggunaan sistem informasi pada
UMKM di Sri Lanka. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa ekspektasi kinerja (performance
expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), kondisi yang mendukung (facilitating conditions),
dan pengaruh sosial (social influence) berpengaruh terhadap minat penggunaan sistem informasi
akuntansi pada UMKM di Sri Lanka.
 Penelitian yang dilakukan oleh Whetyningtyas (2016) bertujuan untuk menguji pengaruh ekspektasi
kinerja terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
bahwa ekspektasi kinerja berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi UMKM.
 Astutie & Fanani (2016) melakukan penelitian terhadap implementasi standar akuntansi keuangan pada
usaha kecil dan menengah di Jawa Tengah. Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa ekspektasi
kinerja (performance expectancy), dan pengaruh sosial (social influence) berpengaruh terhadap minat
UMKM dalam menggunakan SAK ETAP.
 Penelitian yang dilakukan oleh Mulyaga (2016) bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik pada
UMKM. Hasil penelitian menunjukkan kondisi yang mendukung (facilitating conditions) dan pengaruh
sosial (social influence) SAK ETAP berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP pada
UMKM.
 Penelitian Aoun, Vatanasakdakul, & Li (2010) meneliti faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) oleh praktisi akuntansi di Australia. Hasil penelitian ini menyatakan
bahwa ekspektasi kinerja (performance expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), dan kondisi
yang mendukung (facilitating conditions) berpengaruh positif terhadap minat penggunaan sistem
informasi akuntansi, sedangkan variabel pengaruh sosial (social influence) tidak berpengaruh terhadap
minat penggunaan informasi akuntansi.
 Tritunggal (2017) melakukan penelitian terhadap minat pemanfaatan sistem informasi akuntansi pada
perusahaan jasa ekspedisi di Yogyakarta. Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa ekspektasi kinerja
dan kondisi yang mendukung pemakai berpengaruh positif terhadap minat pemanfaatan sistem informasi
akuntansi. Sementara itu, ekspektasi usaha berpengaruh negatif terhadap minat pemanfaatan sistem
informasi akuntansi. Sedangkan, faktor sosial tidak berpengaruh terhadap minat pemanfaatan sistem
informasi akuntansi.

7. Bagaimana peneliti melogikakan dalam menyatakan hipotesis 1 dan 2?


Dalam melogikan hipotesis 1 dan 2 peneliti mengembangkan kerangka teoritis dan pengembangan hipotesis.
Peneliti berangkat dari teori UTAUT dan bukti empiris minat penggunaan informasi akuntansi pada UMKM yang
telah banyak ditemukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian ini mengadopsi keseluruhan variabel dalam model
UTAUT dan model yang dikombinasikan dengan penelitian para peneliti sebelumnya. Berikut merupakan rerangka
pemikiran peneliti :

Dalam melogikan Hipotesi 1 Peneliti ingin mencari bukti empiris dan menguji pengaruh ekspektasi kinerja.
Sedangkan dalam Hipotesis peneliti ingin mnecari bukti empiris pengaruh ekspektasi usaha.
 Pengaruh Ekspektasi Kinerja Terhadap Penerapan SAK EMKM
Berangkat dari teori UTAUT yang mengasumsikan bahwa secara garis besar menjelaskan tentang hubungan
ekspektasi kinerja (performance expectancy) dalam memengaruhi individu untuk menggunakan sistem baru
guna meningkatkan keuntungan dari kinerjanya. Kemudian berdasarkan hasi penelitian Nawaz & Sheham
(2015) menyatakan bahwa ekspektasi kinerja (performance expectancy) berpengaruh terhadap minat
penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM di Sri Lanka. Kemudian dalam penelitian Aoun,
Vatanasakdakul, & Li (2010) yang meneliti faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) oleh praktisi akuntansi di Australia. Penelitian Tritunggal (2017) terhadap minat
pemanfaatan sistem informasi akuntansi pada perusahaan jasa ekspedisi di Yogyakarta. Penlitian Mursalin
(2012) terhadap minat adopsi dan penggunaan sistem informasi pada UMKM di Bangladesh. Hasil penelitian
Rosita (2013) dan Whetyningtyas (2016), menyatakan bahwa ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif
terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM. Semua Penelitian-penelitian tersebut memberikan
bukti empiris bahwa ekspektasi kinerja berpengaruh positif terhadap minat penggunaan. Berdasarkan uraian
diatas Peneliti memprediksi hubungan ekspektasi kinerja dan minat penggunaan SAK EMKM dikatakan
positif, apabila ekspektasi kinerja penggunaan SAK EMKM bagi para pelaku UMKM itu tinggi, maka akan
tinggi pula minat pemanfaatan SAK EMKM pada pelaku UMKM. Berdasarkan uraian di atas hipotesis
pertama yang diajukan adalah:
H1 : Ekspektasi kinerja berpengaruh positif terhadap penerapan SAK EMKM
 Pengaruh Ekspektasi Usaha Terhadap Penerapan SAK EMKM
Ekspektasi usaha merupakan tingkat kemudahan penggunaan sistem atau teknologi yang akan mengurangi
upaya (tenaga dan waktu) dalam melakukan pekerjaannya (Venkatesh et. al. 2003). Berdasrkan penelitian
Penelitian Aoun, Vatanasakdakul, & Li (2010) Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ekspektasi usaha
(effort expectancy) berpengaruh positif terhadap minat penggunaan sistem informasi akuntansi. Hasil
penelitian Nawaz & Sheham (2015) menyatakan bahwa ekspektasi usaha (effort expectancy berpengaruh
terhadap minat penggunaan sistem informasi akuntansi pada UMKM di Sri Lanka. Hasil penelitian Mursalin
(2012) yang menyimpulkan bahwa ekspektasi usaha memiliki pengaruh positif yang kuat dalam minat
penggunaan sistem informasi. Penelitian lain yang juga mendukung hasil penelitian Mursalin (2012) adalah
penelitian Chang et al. (2007) dan Phichitchaisopa & Naenna (2013). Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti
menguraikan hipotesis kedua sebagai berikut:
H2 : Ekspektasi usaha berpengaruh positif terhadap penerapan SAK EMKM

8. Jelaskan populasi dan sampel penelitian dlm riset tsb!


 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik UMKM yang mengetahui Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) di Kota Malang. Jumlah populasi pemilik UMKM yang mengetahui
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) di Kota Malang ini tidak
diketahui secara pasti.
 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 80 pemilik UMKM yang mengetahui Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) di Kota Malang.

9. Jelaskan bagaimana cara pengumpulan datanya!


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Survei adalah metode
pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan kepada responden (Sekaran dan Bougie, 2016:97). Metode ini
membutuhkan kontak antara peneliti dan subjek (responden) dari penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.
Teknik pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini adalah convenience sampling (teknik pengambilan
sampel yang mudah) dimana penentuan anggota sampel dari populasi dilakukan berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel dan dipandang bahwa orang
tersebut cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2016:85). Alat pengumpul data atau instrumen survei yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner diberikan langsung secara personal karena letak dari responden
yang dapat dijangkau langsung oleh peneliti dan dengan mendatangi langsung responden, memungkinkan peneliti
untuk mendapatkan response rate yang tinggi.

10. Indicator dari setiap variable (dalam model penelitian) berdasarkan penelitiannya siapa saja?
Konstruk Indikator Berdasarkan Penelitian
Variabel
Mampu meningkatkan kinerja (enhance job
performance) Venkatesh et. al. 2003
Ekspektasi Kinerja
(EK) Memiliki manfaat (usefulness)
Kesesuaian untuk pekerjaan (job- fit)
Kemudahan penggunaan (ease of use)
Ekspektasi Usaha Venkatesh et. al. 2003
(EU)
Tingkat kesulitan (complexity)
Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease
of use)

Persepsi orang lain terhadap kewajiban Venkatesh et. al. 2003


penggunaan sistem atau hal baru (subjective
norm)
Pengaruh Sosial (PS)
Faktor sosial (social factor)
Tingkat kepercayaan terhadap orang lain (image)
Dukungan sumber daya (resource support) Venkatesh et. al. 2003
Kondisi yang
Mendukung (KM) Ketersediaan fasilitas (availability of facilities)
Tingkat kecocokan (compatibility)
Keinginan penggunaan (intention to use)
Venkatesh et. al. 2003
Minat Penggunaan Usaha untuk menggunakan (effort to use)
(MP) Rencana penggunaan di masa depan (plan for
future use)

11. Jelaskan bagaimana peneliti menyatakan bahwa instrument (kuisioner) yg digunakan Valid dan reliabel!, baik dalam
pilot test (bab 3 akahir) maupun hasil penelitian sesungguhnya (bab 4)!
Outer model merupakan model pengukuran untuk menilai validitas dan reliabilitas dari sebuah model penelitian.
Pengujian outer model dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu pengujian validitas konvergen, uji validitas diskriminan,
dan pengujian terhadap reliabilitas.
 Uji Validitas Konvergen
Uji validitas konvergen menggunakan parameter nilai AVE dan communality harus lebih dari 0,5 dan nilai
outer loading lebih dari 0,7 (Sholihin dan Ratmono, 2013:67). Berdasarkan tabel 4.8 (hal 81) dapat diketahui
bahwa nilai AVE dan communality semua konstruk dalam penelitian ini lebih dari 0,5. Berdasarkan tabel 4.9
(hal 82) diketahui bahwa tidak terdapat indikator dengan nilai outer loading kurang dari 0,7. Data yang lebih
valid memerlukan nilai outer loading lebih dari 0,7 (Wijanto, 2008), sehingga dapat disimpulkan data telah
valid.
 Uji Validitas Diskriminan
Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur konstruk yang berbeda
seharusnya tidak berkorelasi tinggi. Terdapat dua parameter dalam uji validitas diskriminan, yaitu nilai akar
AVE harus lebih tinggi dari korelasi variabel laten dan nilai cross loading lebih dari 0,7 dalam satu variabel.
Berdasarkan tabel 4.10 (hal 84) diatas dapat diketahui bahwa semua konstruk memiliki nilai akar AVE lebih
dari nilai korelasi variabel laten. Tabel 4.11 (hal 85) menunjukkan bahwa nilai cross loading seluruh
indikator dalam penelitian ini lebih dari 0,7. Berdasarkan pada tabel 4.10 dan 4.11 dapat disimpulkan bahwa
konstruk dan indikator yang digunakan pada penelitian ini telah memenuhi uji validitas diskriminan.
 Uji Reliabilitas
Pengukuran dalam uji reliabilitas menggunakan dua parameter yaitu nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,7 dan
nilai composite reliability lebih dari 0,7. Tabel 4.12 (hal 86) menunjukkan bahwa seluruh konstruk dalam
penelitian ini memiliki nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,6 dan nilai composite reliability lebih dari 0,7.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa data peneltiian ini telah reliabel.
Setelah melakukan pengujian validitas konvergen, validitas diskriminan dan reliabilitas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa seluruh indikator dan konstruk yang digunakan dalam studi ini sudah valid dan reliabel karena
hasil pengujiannya telah memenuhi batas nilai minimal setiap pengujiannya.
12. Bagaimana hasil uji hipotesis riset ini?
Pengujian model struktural (inner model) dilakukan untuk mengukur variasi perubahan variabel independen terhadap
variabel dependen dan mengetahui tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis.
 Nilai Path Coefficient
Nilai path koefisien menunjukkan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis (Abdillah dan Hartono,
2015:197). Pada pengujian hipotesisnya dilakukan dengan melihat estimasi path koefisien dan nilai t-statistic
dengan signifikansi pada α=5%. Jika nilai t-statistic lebih tinggi dibandingkan t-table sebesar 1,64 untuk
hipotesis satu ekor (one-tailed) dan nilai dari p-values kurang dari 0,05 artinya hipotess diterima.
Berdasarkan tabel 4.15 (hal 93), berikut ringkasan pengujian hipotesis:
P-
Hipotesis T-statistics Hasil
values
H Ekspektasi kinerja berpengaruh positif
2.5290 0.0059 Diterima
1 terhadap penerapan SAK EMKM
H Ekspektasi usaha berpengaruh positif
2.5766 0.0051 Diterima
2 terhadap penerapan SAK EMKM
H Pengaruh sosial berpengaruh positif Tidak
0.1545 0.4386
3 terhadap penerapan SAK EMKM Diterima
Kondisi yang mendukung berpengaruh
H
positif terhadap penerapan SAK 2.4804 0.0067 Diterima
4
EMKM
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa seluruh hipotesis dalam penelitian ini diterima,
kecuali hipotesis 3.

13. Jelaskan bagaimana peneliti menjelaskan tentang hasil pengujian hiposetsis 1 dan hipotesis 3 (lihat dalam sub bab
diskusi hasil pengujian hipotesis)!
 Diskusi Pengaruh dari Ekspektasi Kinerja Terhadap Minat Penggunaan SAK EMKM (Hipotesis 1)
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) menyatakan bahwa penentu pengguna
teknologi informasi salah satunya adalah ekspektasi kinerja, yaitu tingkat dimana seorang individu meyakini
bahwa dengan menggunakan teknologi atau sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya.
Ekspektasi kinerja berkaitan dengan minat penggunaan teknologi atau sistem baru, termasuk diantaranya
SAK EMKM. Jika seseorang percaya bahwa dengan menggunakan SAK EMKM dapat membantu usahanya,
maka seseorang tersebut akan menggunakannya. Sebaliknya jika sesorang tidak percaya bahwa dengan
menggunakan SAK EMKM membantu usahanya, maka seseorang tersebut tidak akan menggunakannya.
Hipotesis pertama dalam studi ini menyatakan bahwa ekspektasi kinerja berpengaruh positif terhadap
penerapan SAK EMKM. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai T-statistic sebesar 2,5290, nilai tersebut
lebih besar dari nilai T-table (>1,64) dengan nilai β positif sebesar 0,3290. Berdasarkan hasil tersebut maka
ekspektasi kinerja berpengaruh positif terhadap penerapan SAK EMKM. Oleh karena itu hipotesis 1
diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin baik ekspektasi kinerja dari pemilik UMKM terhadap
SAK EMKM, maka akan semakin tinggi juga minat pemilik UMKM dalam menerapkan SAK EMKM.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Astutie & Fanani (2016); Nawaz dan
Sheham (2015); Whetyningtyas (2016); dan Aoun, Vatanasakdakul, & Li (2010) yang menyatakan bahwa
ekspektasi kinerja berpengaruh positif terhadap minat penggunaan sistem informasi akuntansi. Berdasarkan
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ekspektasi kinerja merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi keinginan UMKM dalam menerapkan SAK EMKM.
 Diskusi Pengaruh dari Pengaruh Sosial Terhadap Minat Penggunaan SAK EMKM (Hipotesis 3)
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) menyatakan bahwa penentu pengguna
teknologi informasi salah satunya adalah pengaruh sosial (social influnce) yaitu sejauh mana suatu individu
meyakini orang lain dalam menggunakan sistem baru (Vanketesh dkk., 2003). Hipotesis ketiga dalam studi
ini menyatakan bahwa pengaruh sosial berpengaruh positif terhadap penerapan SAK EMKM. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai T-statistic pengaruh sosial terhadap minat penggunaan sebesar 0,1545,
nilai tersebut jauh lebih kecil dari nilai T-table (<1,6 4) dengan nilai β negatif sebesar -0,0133. Berdasarkan
pada hasil tersebut maka hipotesis 3 dinyatakan ditolak. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh Nawaz & Sheham (2015), dan Astutie & Fanani (2016) yang menyatakan bahwa
pengaruh sosial berpengaruh positif terhadap minat penggunaan. Namun demikian, hasil penelitian ini masih
konsisten terhadap penelitian yang dilakukan oleh Aoun, Vatanasakdakul, & Li (2010) dan Tritunggal (2017)
yang menyatakan bahwa pengaruh sosial tidak berpengaruh terhadap minat penggunaan. Berdasarkan
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh sosial bukan merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi keinginan UMKM dalam menerapkan SAK EMKM.

14. Apa keterbatasan riset ini?


Peneliti menyadari terdapat keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan penelitian ini adalah tidak tersedianya
data mengenai jumlah pelaku UMKM yang mengetahui SAK EMKM sehingga jumlah populasi penelitian ini tidak
dapat diketahui secara pasti.

15. Jelaskan implikasi hasil riset ini!


Studi ini mempunyai dua implikasi, yang terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi praktis. Implikasi
teoritis penelitian ini adalah hasil dari penelitian ini dapat mendukung teori yang digunakan, yaitu UTAUT yang
dikembangkan oleh Venkatesh pada tahun 2003. Selain mendukung teori tersebut, hasil penelitian ini juga mampu
mengembangkan konsep penerimaan SAK EMKM pada UMKM di Kota Malang. Penelitian ini juga menambah
literatur di bidang akuntansi keuangan dan pelaporan yang belum banyak diteliti.
Implikasi praktis dari studi ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam perencanaan dan
implementasi SAK EMKM pada UMKM. Pelaku UMKM hendaknya melatih kemampuannya dalam bidang
akuntansi keuangan, serta menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung untuk membantu dalam menerapkan SAK
EMKM. Para praktisi ataupun regulator SAK EMKM yang mengalami kendala dalam melakukan perencanaan dan
implementasi SAK EMKM pada UMKM dapat mempertimbangkan faktor-faktor seperti ekspektasi kinerja,
ekspektasi usaha, dan fasilitas yang mendukung. Selain itu, implikasi lainnya adalah penelitian ini dapat digunakan
sebagai referensi untuk dukungan pembuatan keputusan bagi pemerintah dan Ikatan Akuntan Indonesia dalam
mengatur penerapan SAK EMKM pada UMKM.

16. Bagaimana menurut pendapat saudara tentang riset skripsi ini?.. uraikan opini saudara!
Masalah yang diangkat peneliti sangat relevan dengan permasalahan yang terjadi pada saat ini dalam dunia UMKM
di indonesia. Dengan adanya penelitian ini, menurut saya nantinya akan dapat menjawab harapan ASEAN dalam
pernyataan Dalam dua tahun ke depan, ekonomi ASEAN siap untuk melakukan ekspansi yang kuat dengan didorong
oleh konsumsi swasta dan investasi public. Dengan pendekatan UTAUT yang digunakan dalam menganalisis faktor-
faktor yang memengaruhi keinginan UMKM dalam menerapkan SAK EMKM di Kota Malang akan membantu dalam
dunia UMKM terutama dalam pengambilan keputusan dan membantu mereka dalam menilai kinerja usaha di Kota
Malang. Dengan melakukan survei menggunakan instrumen kuesioner dan diuji tingkat validitas dan reabilitas
datanya maka hasil dalam penelitian ini dapat dikatakan valid dan reliabel. Dengan demikian maka hasil peneliitan
ini dapat diterapkan dalam dunia UMKM di indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan dunia UMKM
E.

Anda mungkin juga menyukai