Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN

Dosen Pengampu :

Rachmat Pramukty, S.E., M.si.

Kelompok 9 :

1. Budi Setyawan Parluhutan Sinaga 201810315083


2. Sumayah Hasan 201810315178
3. Aliffio Fadel Piero 201810315185

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TAHUN AJAR 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Analisis Laporan Kinerja Keuangan”
ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat
kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak
Rachmat Pramukty, S.E., M.Si yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan mengenai Analisis Laporan Kinerja Keuangan. Namun, tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kami juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan
kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.

Bekasi, 23 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................1
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
ISI...............................................................................................................................................................2
2.1 MENGHITUNG VARIANS............................................................................................................2
2.1.1 VARIANS PENDAPATAN......................................................................................................2
2.1.2 VARIANS BEBAN...................................................................................................................3
2.2 VARIASI DALAM PRAKTIK.......................................................................................................4
2.2.1 PERIODE WAKTU DARI PERBANDINGAN......................................................................4
2.2.2 FOKUS PADA MARGIN KOTOR.........................................................................................4
2.2.3 STANDAR EVALUASI............................................................................................................4
2.2.4 SISTEM BIAYA PENUH.........................................................................................................5
2.2.5 JUMLAH RINCIAN.................................................................................................................5
2.2.6 BIAYA TEKNIK DAN BIAYA DISKRESIONER................................................................5
2.3   KETERBATASAN ANALISIS VARIANS..................................................................................6
2.3.1 Tindakan Manajemen..............................................................................................................6
2.4 CONTOH KASUS.................................................................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................................12
3.2 SARAN.............................................................................................................................................12
Daftar Pustaka..........................................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh
perusahaan pada periode tertentu. Hal ini melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan atau profit secara efisien dan efektif. Kinerja keuangan dapat
diukur perkembangannya dengan melakukan analisis terhadap data-data keuangan yang
terdapat pada laporan keuangan.
Laporan keuangan menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya untuk memberikan
informasi yang wajar dan relevan kepada para pengguna informasi. Maka, evaluasi menjadi
suatu hal yang sangat fundamental dala pelaporan. Didalam makalah ini akan difokuskan
pada analisis atas ukuran-ukuran kinerja keuangan. Seperti bagaimana varians antara data
actual dan data anggaran dihitung untuk unit-unit bisnis. Karena, anggaran beban dan
pendapatan merupakan bagian dari anggaran unit bisnis. Dan tentang laporan dari varians-
varians ini digunakan oleh management senior untuk mengevaluasi kinerja unit bisnis.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimana cara menghitung varians?
b. Varians apa saja yang terdapat pada varians pendapatan dan varians Beban?
c. Jelaskan tentang keterbatasan analisis varians
d. Study Kasus

1.3 TUJUAN
a. Mahasiswa mampu menguasai materi analisis laporan kinerja keuangan
b. Mahasiswa mampu menghitung varians.
c. Mahasiswa mengetahui bagaiman keterbatasan dalam anlisis varians.
d. Makalah untuk menjalkan tugas mata kuliah sistem pengendalian manajemen.

1
BAB II

ISI
2.1 MENGHITUNG VARIANS
Varians bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja unit bisnsi keseluruhan, yang
dibagi menjadi 2 varians, yaitu :
1. Varians Pendapatan adalah varians volume dan varians harga untuk unit bisnis
keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut.
2. Varians Beban adalah beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat
dibagi lebih lanjur berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik.
Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasikan setiap varians dengn manajer
individual yang bertanggung jawab untuk itu. Analisis jenis ini adalah alat yang sangat
ampuh. Tanpa analisis kemanjurana anggaran laba akan sangat terbatas.
Kerangka yang digunakan dalam analisis varians melipu ide-ide berikut ini :
 Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba.
 Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab kunci tersebut.
 Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap faktor penyebab
  Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap
faktor penyebab dengan cara menvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor
lainnya dianggap konstan.
  Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat akal
sehat yang paling mendasar.
 Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang
baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor penyebab
yang mendasari varians laba keseluruhan.

2.1.1 VARIANS PENDAPATAN


Dalam bagian ini dijelaskan bagaimana menghitung varians harga, volume dan
bauran penjualan. Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini
produk kemudian diagregasikan untuk menghitung total varians. Varians yang positif
adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba aktual melebihi
laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif tidak menguntungkan.

Varians Harga Penjualan


Varians harga penjualan dihitung dengan mengkalikan selisih antara harga aktual
dan harga standar dengan volume aktual.

Varians Bauran dan Volume


Seringkali varians bauran dan volume tidak dipisahkan. Persamaan untuk
gabungan dari varians bauran dan volume adalah:

2
Varians Bauran dan Volume = (Volume aktual - Volume yang dianggarkan)
x Kontribusi per unit yang dianggarkan

Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang
dianggarkan. Varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari
yang diasumsikan dalam anggaran. Karena setiap produk memperoleh kontribusi per unit
yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang dianggarkan akan
menghasilkan suatu varians.

Varians Bauran
Varians bauran untuk masing-masing produk diperoleh dari persamaan berikut ini:

VariansBaura
n = [(Total volume penjualan aktual x proporsi yang dianggrakan)
-(Volume penjualan aktual)] x kontribusi per unit yang
dianggarkan

Varians Volume
Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari gabungan
antara varians bauran dan varians volume.

VariansVolume = [(Total volume penjualan) x (Presentase yang dianggarakan)]


-[(Penjualan yang dianggarkan) x (Kontribusi per unit yang
dianggarkan)]

Penetrasi Pasar dan Volume Industri


Merupakan salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians
bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam pangsa pasar
dan jumlah yang disebabkan dalam volume industri.

* Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) – (Volume Industri)] x Penetrasi pasar


yang dianggarkan x Kontribusi per unit yang di anggarkan.
* Varians Volume Indutri = (volume industry actual – volume industry yang
dianggarkan) x penetrasi pasar yang di anggarkan x Kontribusi per unit yang
dianggarkan.

3
2.1.2 VARIANS BEBAN
Biaya Tetap
Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan,
karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik volume penjualan maupun volume produksi

Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan
volume. Biaya produksi variabel yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume
produksi aktual. Volume yang digunakan untuk menyesuaikan beban produksi variabel
yang dianggarkan adalah volume produksi, bukan volume penjualan, yang digunakan
dalam menentukan varians pendapatan. Dalam contoh sederhana yang diberikan di sini,
diasumsikan bahwa kedua volume tersebut adalah sama yaitu, kuantitas dari setiap
produk yang dihasilkan pada bulan januari adalah sama dengan kuantitas yang terjual
pada bulan tersebut. Apabila volume produksi berbeda dengan volume penjualan, maka
perbedaan biaya akan  terlihat dalam perubahan di persediaan.

2.2 VARIASI DALAM PRAKTIK

2.2.1 PERIODE WAKTU DARI PERBANDINGAN


Beberapa perusahaan menggunakan kinerja untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal
tertentu sebagai dasar perbandingan. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni,
akan digunakan jumlah yang dianggarkan dan jumlah aktual untuk enam bulan yang
berakhir pada tanggal 30 Juni, daripada jumlah untuk bulan Juni saja. Perusahaan-
perusahaan lain membandingkan anggaran untuk satu tahun penuh dengan estimasi
sekarang atas kinerja aktual untuk tahun yang bersangkutan. Jumlah aktual untuk laporan
yang dipersiapkan per tanggal 30 Juni akan terdiri dari angka aktual untuk enam bulan
pertama ditambah estimasi terbaik saat ini atas pendapatan dan beban untuk enam bulan
berikutnya.

2.2.2 FOKUS PADA MARGIN KOTOR


Di banyak perusahaan, perusahaan dalam biaya atau faktor-faktor lainnya
diperkirakan akan mengarah kepada perubahan dalam harga jual, dan tugas dari manajer
pemasaran adalah untuk memperoleh margin kotor yang dianggarkan—yaitu, penyebaran
yang konstan antara biaya dan harga jual. Kebijakan semacam itu terutama penting dalam
periode inflasi. Suatu analisis varians dalam sistem semacam itu tidak akan memiliki
varians harga jual. Melainkan, akan ada varians margin kotor. Margin kotor per unit adalah
selisih antara harga jual dengan biaya produksi.

4
Analisis varians dilakukan dengan mensubtitusi “margin kotor” untuk “harga jual”
dalam persamaan pendapatan. Margin kotor adalah selisih antara harga jual aktual dengan
biaya produksi standar.

2.2.3 STANDAR EVALUASI


Dalam sistem pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalam evaluasi
laporan atas aktivitas aktual dan terdiri atas tiga jenis: (1) standar atau anggaran yang telah
ditetapkan sebelumnya; (2) standar historis; (3) standar eksternal.

Standar atau Anggaran yang Telah Ditetapkan Sebelumnya


Bila dipersiapkan dan dikoordinasikan secara hati-hati, maka merupakan standar
yang unggul. Standar ini merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual diperbandingkan di
banyak perusahaan. Seandainya angka-angka anggaran didapatkan secara acak, maka tentu
saja angka-angka tersebut tidak akan menghasilkan dasar yang andal untuk perbandingan.

Standar Historis
Ini merupakan catatan dari kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari bulan berjalan
dapat dibandingkan dengan hasil bulan sebelumnya, atau dengan hasil dari bulan yang
sama di tahun sebelumnya. Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius: (1)
kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut sedemikian rupa sehingga
perbandingan menjadi tidak valid lagi; dan (2) kinerja periode sebelumnya mungkin saja
tidak dapat diterima.

Standar Eksternal
Ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung jawab lain atau
perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama. Kinerja dari satu kantor cabang
penjualan dapat dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan lainnya.
Beberapa perusahaan mengidentifikasi perusahaan yang diyakini merupakan perusahaan
yang dikelola paling baik dalam industri tersebut dan menggunakan angka-angka dari
perusahaan tersebut—baik melalui kerjasama dengan perusahaan tersebut atau dari materi
yang diterbitkan sebagai dasar perbandingan. Proses ini disebut benchmarking.

Keterbatasan Standar
Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturunkan
dari standar yang valid. Walaupun sangat mudah untuk mengacu pada varians yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan, kata-kata ini mengimplikasikan bahwa standar
adalah ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya. Bahkan biaya
standar mungkin bukan merupakan estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang
seharusnya dalam situasi tersebut.Situasi ini dapat muncul karena salah satu atau kedua
alasan : (1). Standar tersebut tidak di tetapkan dengan selayaknya, atau (2). Walaupun
standar tersebut di tetapkan secara layak dalam kondisi yang ada pada waktu itu, kondisi
5
yang berubah membuat standar menjadi using. Langkah pertama yang penting dalam
analisis varians adalah pengujian terhadap validasi dari standar tersebut.

2.2.4 SISTEM BIAYA PENUH


Jika perusahaan memiliki sistem biaya penuh (full-cost system), baik biaya overhead
variabel maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per unit. Jika
persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal, sebagian dari biaya
overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal di persediaan dari
bukannya mengalir ke harga pokok penjualan.sebaliknya, jika saldo persediaan turun
selama periode tersebut, lebih banayak biaya overhead tetap yang dilepaskan ke harga
pokok penjualan dibandingkan dengan jumlah actual yang terjadi dalam periode tersebut.

2.2.5 JUMLAH RINCIAN


Varians pendapatan dianalisis pada beberapa tingkatan: pertama, secara total; kemudian
berdasarkan volume, bauran, dan harga; lalu menganalisis varians volume dan bauran
berdasarkan volume industri dan pangsa pasar. Pada setiap tingkatan ini, varians tersebut
dianalisis berdasarkan produk individual. Proses dari satu tingkat ke tingkat lainnya ini
sering disebut dengan “mengupas bawang”—yaitu, lapisan demi lapisan dikupas, dan
proses tersebut akan terus berlanjut selama rincian tambahan masih dianggap berharga.

Rinciang tambahan biaya produksi dapat dikembangkan dengan menghitung varians


untuk pusat tanggung jawab di tingkat yang lebih rendah dan dengan mengidentifikasikan
varians dengan factor input yang spesifik, seperti tarif upah dan harga bahan baku.

2.2.6 BIAYA TEKNIK DAN BIAYA DISKRESIONER


Varians dalam biaya teknik dipandang dengan cara yang berbeda secara mendasar
dari varians dalam biaya kebijakan. Varians yang “menguntungkan” dalam biaya teknik
biasanya merupakan indikasi dari kinerja yang baik; yaitu, semakin rendah biayanya maka
semakin baik kinerjanya. Hal ini bergantung pada kualifikasi bahwa kualitas dan
pengantaran tepat waktu dinilai memuaskan. Sebaliknya, kinerja dari pusat beban
kebijakan biasanya di nilai memuaskan apabila beban actual hamper setara dengan jumlah
yang di anggarkan, tidak lebih tinggo maupun lebih rendah.

2.3   KETERBATASAN ANALISIS VARIANS


 Walaupun analisis  varians adalah alat yang ampuh, alat tersebut memiliki beberapa
keterbatasan. Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analsis ini
mengidentifikasi di mana varians terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini
terjadi atau apa yang dilakukan  mengenainya.

6
Masalah kedua dalam analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu
varians adalah signifikan. Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada
perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan standar untuk beberapa proses tertentu;
teknik-teknik ini umumnya disebut sebagai pengendalian mutu secara statistik.

Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika laporan kinerja
menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat menyesatkan pembacanya.
Misalnya, seorang manajer melihat kinerja biaya produksi unit bisnis mungkin
memerhatikan bahwa biaya tersebut sesuai dengan anggaran. Demikian pula, ketika varians
menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi semakin bergantung pada penjelasan-
penjelasan dan prediksi yang menyertainya. Para manajer pabrik mengetahui apa yang
terjadi di pabrik mereka dan dengan mudah menjelaskan penyebab varians.

2.3.1 Tindakan Manajemen


Ada satu prinsip utama dalam menganalisi laporan keuangan formal: Laporan laba
bulanan sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga. Informasi yang signifikan harus
dikomunikasikan secepatnya melalui telepon, faks, e-mail, atau pertemuan pribadi segera
setelah hal itu diketahui. Laporan formal menginformasikan kesan umum bahwa manajer
senior telah mengetahui dari sumber-sumber tersebut. Berdasarkan informasi ini, ia dapat
bertindak sebelum menerima laporan formal.

Laporan formal tersebut adalah tetap penting. Salah satu manfaat utama dari
laporan formal adalah bahwa laporan tersebut memberikan tekanan yang diinginkan pada
manajer di tingkat yang lebih rendah untuk mengambil tindakan perbaikan atau inisiatif
mereka sendiri. Laporan laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada
tindakan. Tindakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja yang telah dilakukan
dengan baik, saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses,” atau tindakan
ketenagakerjaan yang lebih yang lebih drastis. Tetapi, tindakan-tindakan ini tidak
dilakukan untuk setiap unit bisnis setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik. Pujian adalah
yang paling diperlukan, dan kebanyakan orang tidak mengharapkan untuk memperoleh
pujian secara rutin.

2.4 CONTOH KASUS

Kasus Solartronic, INC.


John Holden, presiden dan manajer umum dari Solartronics, Inc., sedang bingung. Lisa
Broker, manajer keuangan dan kontroler perusahaan yang baru saja di pekerjakan, telah
menetapkan pembuatan dan ikhtisar laba rugi yang baru. Laporan ini akan di terbitkan
secara bulanan. Holden baru saja menerima Salinan tersebut untuk bulan januari 1984.

7
Solartronic, Inc. (B)
Ikhtisar Laba Rugi
Januari 1984
   
Penjualan $165.000
(-) HPP (Harga Standar) 108.900
Margin Kotor $56.000
(-) Beban penjualan $26.500  
Overhead umum korporat 18.000  
Varians Operasi :  
Tenaga Kerja Langsung $(3.500)  
Bahan Baku Langsung 500  
Overhead pabrik variabel (1.500)  
Overhead pabrik tetap-pengeluaran 2000  
Overhead pabrik tetap-volume (17.500) 20.000 64500
Laba sebelum pajak         $(8.400)

Solartronic, Inc., yang merupakan perusahaan kecil yang berbasis di Texas


penghasilan panel tenaga matahari, telah berdiri sejak pertengahan tahun 1997. Di akhir
tahun 1993, perusahaan tersebut telah bertahan dari tahun-tahun yang buruk dan
memposisikan dirinya sebagai perusahaan yang berukuran cukup baik dalam industry itu.
Sebagai bagian dari usaha secara sadar untuk “melakukan profesionalisasi” terhadap
perusahaan tersebut, Holden telah memasukan Blocker dalam stafnya pada musim gugur
tahun 1983. Sebelum waktu itu, Solartronic telah memperkerjakan pegawai pembukuan
penuh waktu.
Kebingungan Holden muncul dari fakta bahwa ia tidak memperkirakan perusahaan
itu akan melaporkan kerugian pada bulan januari. Meskipun ia tau bahwa penjualan
rendah, terutama karena penurunan normal musiman, dan bahwa produksi telah dikurangi
untuk membantu menurunkan tingkat persediaan, ia tetap terkejut. Ia bertanya-tanya
apakah hasil bulan pertama ini merupakan pertanda buruk dalam hal kemungkinan untuk
memenuhi hasil yang dianggarkan untuk tahun tersebut (Lihat Tampilan 2). Walaupun
pada tahun 1984 anggaran hanya mencerminkan kenaikan 10% dalam volume penjualan
dibandingkan dengan tahun 1983., ia khawatir bahwa awal yang buruk semacam itu di
tahun berjalan akan menyulitkan perusahaan untuk “Kembali ke jalurnya”.

Solartronic, Inc. (B)


Ikhtisar Laba Rugi

8
Januari 1984
Penjualan 3000000
(-) HPP (standar) 1980000
Margin Kotor 1020000
(-) Beban Penjualan 420000  
Overhead umum korporat 240000 660000
Laba sebelum pajak       360000

ANALISA LAPORAN BULAN JANUARI 1984


SECARA UMUM
a. Penurunan Laba
Tampilan 1 memperlihatkan penurunan laba sebesar dibandingkan dengan laba yang
direncanakan semula. Penyebab penurunan laba adalah adanya varian yang merugi yaitu :
tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik –
volume dimana tak dapat di imbangi dengan varian yang menguntungkan : bahan
langsung dan biaya overhead pabrik tetap – dibelanjakan. Penurunan laba akibat selisih
varian tersebut juga tidak dapat di imbangi dengan tingkat penjualan yang memuaskan.
Penurunan tingkat penjualan disebabkan penurunan normal musiman, walaupun telah
dilakukan pengurangan produksi untuk membantu menurunkan level inventaris.
b. Laporan Pemasukan
Metode yang digunakan dalam laporan pemasukan adalah penentuan harga pokok penuh
yang merinci biaya menjadi 2, yaitu:
 Biaya Produksi
 Biaya Non-Produksi

SECARA KHUSUS
Standar lebih khusus adanya varian-varian yang merugikan karena adanya
perbedaan dengan standar yang telah di tetapkan dengan biaya-biaya yang terjadi
sesungguhnya.
Tenaga Kerja Langsung
Ada 2 faktor yang mempengaruhi tenaga kerja langsung, yaitu :
1. Standar Tarif Upah Langsung
Varian yang merugikan karena perusahaan telah membayar upah langsung dengan
tarif yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarif upah langsung standar. Berikut
adalah penyebab terjadinya perbedaan, yaitu :

9
a. Telah digunakan tarif upah yang berbeda dengan standar upak pekerjaan tertentu.
b. Upah yang lebih besar dibandingkan tarif standar.
c. Karyawan baru yang diterima tidak dibayar sesuai tarif standar.
d. Kenaikan pangkat yang mengakibatkan perubahan tarif upah.

2. Standar waktu (jam) kerja langsung


Varian yang merugi karena telah digunakannya waktu kerja yang lebih besar di
banding waktu standar, yaitu :
a. Departemen produksi telah bekerja secara tidak efesien karena pengawasan
terhadap tenaga kerja kurang baik.
b. Telah digunakan bahan dengan kualitas yang lebih jelek sehingga memerlukan
waktu pengerjaan yang lebih panajang.
c. Kurangnya koordinasi antar departemen produksi.

Bahan Baku Langsung


Ada dua factor yang mempengaruhi bahan baku langsung, yaitu:
1. Selisih harga
Varian yang menguntungkan yang disebabkan oleh selisih harga, yaitu:
- Adanya fluktuasi harga pasar
- Kontrak jangka panjang yang menguntungkan
- Pembelian dari pemasok yang lokasinya menguntungkan
- Pembelian dalam jumlah yang ekonomis
- Dapat memanfaatkan kesempatan potongan pembelian
- Kurangnya factor-faktor internal yang mengakibatkan pembelian bahan baku
yang mendadak karena adanya perencanaan yang baik.

2. Selisih Kuantitas
Selisih kuantitas bahan baku yang menguntungkan karena kuantitas bahan baku
yang di pakai lebih kecil di bandingkan dengan kuantitas standar di dalam pengolahan
produk, yaitu:
- Perubahan dalam rancangan produk, mesin, peralatan atau metode pengolahan
produk yang lebih baik dan lebih kecil sehingga terjadi selisih komunitas bahan
baku yang lebih kecil.
- Pemakaian bahan baku subsitusi yang menguntungkan
- Pengawasan yang lebih baik terhadap karyawan.
- Memadai kondisi peralatan dan mesin.
- Pengaturan mesin dan peralatan yang lebih kuat.

10
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Yang menyebabkan adanya adanya varian pada biaya overhead pabrik adalah
elemen-elemen biaya overhead pabrik baik tetap maupun variable. Biaya ini dapat
dianalaisa melalui:

a. Selisih Kapasitas
BOP variable disebabkan adanya selisih kapasitas pabrik secara keseleruhan.
Varian ini merugi berarti sebagaian kapasitas normal yang tersedia tidak di pakai atau
menganggur. Hal ini berhubungan dengan elemen BOP tetap. Penyebabkan secara
umum berasal dari luar perusahaan (eksternal) yang umumnya tidak dapat
dikendalikan oleh departemen dimana timbul selisih tersebut, sehingga selisih
kapasitas ini menjadi tanggung jawab manajemen puncak

b. Selisih Anggaran
Umunya terjadi pada elemen-elemen BOP, yaitu perbedaan BOP sesungguhnya
dengan BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Selisih anggaran ini
dapat dikendalikan oleh departemen dimana timbul timbul selisih.
c. Selisish Efesiensi
Yaitu perbedaan anatara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya di
pakai untuk mengelola produk dikalikan tarif total overhead pabrik. Penyebabnya
adalah elemen BOP tetap dan elemen BOP Variabel yang menunjukan kinerja
perusahaan secara efesieni atau tidak. Berdasarkan efesiensi ini, maka BOP akan
mengutungkan bila kapasitas yang sesungguhnya lebih kecil dengan kapasitas
seharusnya (standar).

Analisa kinerja perusahaan pada satu bulan pertama dapat di bandingkan untuk
memperkirakan pelaksanaanya dalam satu tahun. Perbandingan tersebut tidak terlalu di
pengaruhi oleh penyimpangan yang terjadi dalam satu bulan, hal ini tidak menjadi
masalah bagi perusahaan.
Berikut adalah alasan-alasan yang nyata, yaitu:
 Kinerja actual pada awal tahun tersebut dapat diperbaiki pada bulan-bulan selanjutnya
dengan melakukan standar evaluasi. Sebegaimana beberapa penyebab pada masing-
masing varian biaya yang disebutkan diatas, maka untuk memenuhi target laba
tahunan yang diharapkandapat dilakukan dengan merubah beberapa kebijakan seperti:

11
kebijakan dalam pembagian deviden, kebijakan pengeluaran, kebijakan untuk
mendapatkan tambahan kas, dan kebijakan pengeluaran atau meningkatkan penjualan
secara bertahap.

 Secara manajerial, dengan menempatkan beban nyata kepada para manajer unit bisnis
dan menunjukan kecenderungan yang tidak berkesinambungan atau tidak menentu
dalam hal jumlah produksi, margin laba, dan biaya. Maka, para manajer bisnis akan
berusaha membuat estimasi yang realistis, walaupun sulit untuk dilakukan, sehingga
manajer unit bisnis akan cenderung untuk optimis terhadap kinerja bulan-bulan
mendatang.
 Dengan pelaporan kinerja actual yang baik, maka akan memudahkan dalam membuat
Analisa keuangan.

Maka dalam menganalisa varian untuk menunjukan kinerja keuangan tahunan


sebaiknya di lengkapi dengan :
- Penjelasan naratif bersamaan dengan laporan kinerja. Karena dalam laporan
kinerja tidak menjelaskan mengapa varian tersebut muncul dan tindakan apa yang
telah diambil untuk mengatasinya.
- Penggunaan Teknik statistika jika proses produksi di lakukan berulang secara
teratur.

DATA ANALISA PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN


Bebarapa data tambahan yang berguna untuk menganalisa kinerja perusahaan:
1. Penjelasan Varian :
Selisih bahan baku seperti: selisih harga bahan baku dibeli maupun dipakai, selisih
kuantitas komposisi yang dipakai, selisih hasil bahan baku.
2. Selisih biaya tenaga kerja langsung
Seperti selisih tarif upah langsung, selisih efesiensi upah langsun, selisih hasil upah
langsung.
3. Selisih BOP
Seperti selisih anggaran, selisih kapasitas, selisih efesiensi.
4. Data biaya usaha umum yang meliputi biaya pemasaran dan biaya administrasi
umum.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Para manajer unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada manajemen senior
secra teratur, biasanya perbulan. Laporan formal terdiri dari perbandingan antara pendapatan
dan biaya actual denga jumlah yang di anggarkan. Selisihnya, atau varians, antara kedua
jumlah ini dapat dianalisis pad beberapa tingkatan yang rinci. Analisis ini
mengidentifikasikan penyebab varians antara laba yang di anggarkan dan jumlah yang
berkaitan dengan masing-masing penyebab.
Penyebab penurunan kaba adalah adanya varian yang merugi seperti tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik variable, dan biaya overhead pabrik tetap-volume dimana
tak dapat diimbangi dengan varian yang menguntungkan bahan bahan langsung dan biaya
overhead pabrik tetap-dibelanjakan. Penurunan laba akibat selisih varian tersebut juga tidak
dapat diimbangi dengan tingkat penjualan yang memuaskan penurunan. Penurunan tingkat
penjualan disebabkan penurunan normal musiman. Walaupun telah dilakukan pengurangan
produksi untuk membantu menurunkan level inventaris.

3.2 SARAN
Solartronics, INC. sebaiknya menggunakan data tambahan yang akan berguna untuk
menganalisis kinerja perusahaan pada bulan januari. Data-data tersebut menjelaskan secara
rinci penyebab terjadinya berbagai varian dan bagian mana yang bertanggung jawab. Tanpa
data-data tersebut manajemen puncak tidak dapat mengetahui adanya operasi yang merugi
sehingga tidak dapat di ambil tindakan untuk mengatasi di bulan-bulan mendatang.

13
Daftar Pustaka

Robert N.Anthony Vijay Govindarajan. Management Control System, penerbit Salemba


Empat,2005.
https://evimayasaf.blogspot.com/2016/11/sistem-pengendalian-manajemen-resume_22.html
https://www.academia.edu/22576557/Analisis_Laporan_Kinerja_Keuangan

14

Anda mungkin juga menyukai