Dosen Pengampu :
Kelompok 9 :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TAHUN AJAR 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Analisis Laporan Kinerja Keuangan”
ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat
kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak
Rachmat Pramukty, S.E., M.Si yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan mengenai Analisis Laporan Kinerja Keuangan. Namun, tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kami juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan
kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................1
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
ISI...............................................................................................................................................................2
2.1 MENGHITUNG VARIANS............................................................................................................2
2.1.1 VARIANS PENDAPATAN......................................................................................................2
2.1.2 VARIANS BEBAN...................................................................................................................3
2.2 VARIASI DALAM PRAKTIK.......................................................................................................4
2.2.1 PERIODE WAKTU DARI PERBANDINGAN......................................................................4
2.2.2 FOKUS PADA MARGIN KOTOR.........................................................................................4
2.2.3 STANDAR EVALUASI............................................................................................................4
2.2.4 SISTEM BIAYA PENUH.........................................................................................................5
2.2.5 JUMLAH RINCIAN.................................................................................................................5
2.2.6 BIAYA TEKNIK DAN BIAYA DISKRESIONER................................................................5
2.3 KETERBATASAN ANALISIS VARIANS..................................................................................6
2.3.1 Tindakan Manajemen..............................................................................................................6
2.4 CONTOH KASUS.................................................................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................................................12
3.2 SARAN.............................................................................................................................................12
Daftar Pustaka..........................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh
perusahaan pada periode tertentu. Hal ini melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan atau profit secara efisien dan efektif. Kinerja keuangan dapat
diukur perkembangannya dengan melakukan analisis terhadap data-data keuangan yang
terdapat pada laporan keuangan.
Laporan keuangan menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya untuk memberikan
informasi yang wajar dan relevan kepada para pengguna informasi. Maka, evaluasi menjadi
suatu hal yang sangat fundamental dala pelaporan. Didalam makalah ini akan difokuskan
pada analisis atas ukuran-ukuran kinerja keuangan. Seperti bagaimana varians antara data
actual dan data anggaran dihitung untuk unit-unit bisnis. Karena, anggaran beban dan
pendapatan merupakan bagian dari anggaran unit bisnis. Dan tentang laporan dari varians-
varians ini digunakan oleh management senior untuk mengevaluasi kinerja unit bisnis.
1.3 TUJUAN
a. Mahasiswa mampu menguasai materi analisis laporan kinerja keuangan
b. Mahasiswa mampu menghitung varians.
c. Mahasiswa mengetahui bagaiman keterbatasan dalam anlisis varians.
d. Makalah untuk menjalkan tugas mata kuliah sistem pengendalian manajemen.
1
BAB II
ISI
2.1 MENGHITUNG VARIANS
Varians bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja unit bisnsi keseluruhan, yang
dibagi menjadi 2 varians, yaitu :
1. Varians Pendapatan adalah varians volume dan varians harga untuk unit bisnis
keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut.
2. Varians Beban adalah beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat
dibagi lebih lanjur berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik.
Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasikan setiap varians dengn manajer
individual yang bertanggung jawab untuk itu. Analisis jenis ini adalah alat yang sangat
ampuh. Tanpa analisis kemanjurana anggaran laba akan sangat terbatas.
Kerangka yang digunakan dalam analisis varians melipu ide-ide berikut ini :
Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba.
Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab kunci tersebut.
Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap faktor penyebab
Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap
faktor penyebab dengan cara menvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor
lainnya dianggap konstan.
Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat akal
sehat yang paling mendasar.
Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang
baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor penyebab
yang mendasari varians laba keseluruhan.
2
Varians Bauran dan Volume = (Volume aktual - Volume yang dianggarkan)
x Kontribusi per unit yang dianggarkan
Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang
dianggarkan. Varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari
yang diasumsikan dalam anggaran. Karena setiap produk memperoleh kontribusi per unit
yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang dianggarkan akan
menghasilkan suatu varians.
Varians Bauran
Varians bauran untuk masing-masing produk diperoleh dari persamaan berikut ini:
VariansBaura
n = [(Total volume penjualan aktual x proporsi yang dianggrakan)
-(Volume penjualan aktual)] x kontribusi per unit yang
dianggarkan
Varians Volume
Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari gabungan
antara varians bauran dan varians volume.
3
2.1.2 VARIANS BEBAN
Biaya Tetap
Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan,
karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik volume penjualan maupun volume produksi
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan
volume. Biaya produksi variabel yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume
produksi aktual. Volume yang digunakan untuk menyesuaikan beban produksi variabel
yang dianggarkan adalah volume produksi, bukan volume penjualan, yang digunakan
dalam menentukan varians pendapatan. Dalam contoh sederhana yang diberikan di sini,
diasumsikan bahwa kedua volume tersebut adalah sama yaitu, kuantitas dari setiap
produk yang dihasilkan pada bulan januari adalah sama dengan kuantitas yang terjual
pada bulan tersebut. Apabila volume produksi berbeda dengan volume penjualan, maka
perbedaan biaya akan terlihat dalam perubahan di persediaan.
4
Analisis varians dilakukan dengan mensubtitusi “margin kotor” untuk “harga jual”
dalam persamaan pendapatan. Margin kotor adalah selisih antara harga jual aktual dengan
biaya produksi standar.
Standar Historis
Ini merupakan catatan dari kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari bulan berjalan
dapat dibandingkan dengan hasil bulan sebelumnya, atau dengan hasil dari bulan yang
sama di tahun sebelumnya. Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius: (1)
kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut sedemikian rupa sehingga
perbandingan menjadi tidak valid lagi; dan (2) kinerja periode sebelumnya mungkin saja
tidak dapat diterima.
Standar Eksternal
Ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung jawab lain atau
perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama. Kinerja dari satu kantor cabang
penjualan dapat dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan lainnya.
Beberapa perusahaan mengidentifikasi perusahaan yang diyakini merupakan perusahaan
yang dikelola paling baik dalam industri tersebut dan menggunakan angka-angka dari
perusahaan tersebut—baik melalui kerjasama dengan perusahaan tersebut atau dari materi
yang diterbitkan sebagai dasar perbandingan. Proses ini disebut benchmarking.
Keterbatasan Standar
Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturunkan
dari standar yang valid. Walaupun sangat mudah untuk mengacu pada varians yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan, kata-kata ini mengimplikasikan bahwa standar
adalah ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya. Bahkan biaya
standar mungkin bukan merupakan estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang
seharusnya dalam situasi tersebut.Situasi ini dapat muncul karena salah satu atau kedua
alasan : (1). Standar tersebut tidak di tetapkan dengan selayaknya, atau (2). Walaupun
standar tersebut di tetapkan secara layak dalam kondisi yang ada pada waktu itu, kondisi
5
yang berubah membuat standar menjadi using. Langkah pertama yang penting dalam
analisis varians adalah pengujian terhadap validasi dari standar tersebut.
6
Masalah kedua dalam analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu
varians adalah signifikan. Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada
perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan standar untuk beberapa proses tertentu;
teknik-teknik ini umumnya disebut sebagai pengendalian mutu secara statistik.
Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika laporan kinerja
menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat menyesatkan pembacanya.
Misalnya, seorang manajer melihat kinerja biaya produksi unit bisnis mungkin
memerhatikan bahwa biaya tersebut sesuai dengan anggaran. Demikian pula, ketika varians
menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi semakin bergantung pada penjelasan-
penjelasan dan prediksi yang menyertainya. Para manajer pabrik mengetahui apa yang
terjadi di pabrik mereka dan dengan mudah menjelaskan penyebab varians.
Laporan formal tersebut adalah tetap penting. Salah satu manfaat utama dari
laporan formal adalah bahwa laporan tersebut memberikan tekanan yang diinginkan pada
manajer di tingkat yang lebih rendah untuk mengambil tindakan perbaikan atau inisiatif
mereka sendiri. Laporan laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada
tindakan. Tindakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja yang telah dilakukan
dengan baik, saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses,” atau tindakan
ketenagakerjaan yang lebih yang lebih drastis. Tetapi, tindakan-tindakan ini tidak
dilakukan untuk setiap unit bisnis setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik. Pujian adalah
yang paling diperlukan, dan kebanyakan orang tidak mengharapkan untuk memperoleh
pujian secara rutin.
7
Solartronic, Inc. (B)
Ikhtisar Laba Rugi
Januari 1984
Penjualan $165.000
(-) HPP (Harga Standar) 108.900
Margin Kotor $56.000
(-) Beban penjualan $26.500
Overhead umum korporat 18.000
Varians Operasi :
Tenaga Kerja Langsung $(3.500)
Bahan Baku Langsung 500
Overhead pabrik variabel (1.500)
Overhead pabrik tetap-pengeluaran 2000
Overhead pabrik tetap-volume (17.500) 20.000 64500
Laba sebelum pajak $(8.400)
8
Januari 1984
Penjualan 3000000
(-) HPP (standar) 1980000
Margin Kotor 1020000
(-) Beban Penjualan 420000
Overhead umum korporat 240000 660000
Laba sebelum pajak 360000
SECARA KHUSUS
Standar lebih khusus adanya varian-varian yang merugikan karena adanya
perbedaan dengan standar yang telah di tetapkan dengan biaya-biaya yang terjadi
sesungguhnya.
Tenaga Kerja Langsung
Ada 2 faktor yang mempengaruhi tenaga kerja langsung, yaitu :
1. Standar Tarif Upah Langsung
Varian yang merugikan karena perusahaan telah membayar upah langsung dengan
tarif yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarif upah langsung standar. Berikut
adalah penyebab terjadinya perbedaan, yaitu :
9
a. Telah digunakan tarif upah yang berbeda dengan standar upak pekerjaan tertentu.
b. Upah yang lebih besar dibandingkan tarif standar.
c. Karyawan baru yang diterima tidak dibayar sesuai tarif standar.
d. Kenaikan pangkat yang mengakibatkan perubahan tarif upah.
2. Selisih Kuantitas
Selisih kuantitas bahan baku yang menguntungkan karena kuantitas bahan baku
yang di pakai lebih kecil di bandingkan dengan kuantitas standar di dalam pengolahan
produk, yaitu:
- Perubahan dalam rancangan produk, mesin, peralatan atau metode pengolahan
produk yang lebih baik dan lebih kecil sehingga terjadi selisih komunitas bahan
baku yang lebih kecil.
- Pemakaian bahan baku subsitusi yang menguntungkan
- Pengawasan yang lebih baik terhadap karyawan.
- Memadai kondisi peralatan dan mesin.
- Pengaturan mesin dan peralatan yang lebih kuat.
10
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Yang menyebabkan adanya adanya varian pada biaya overhead pabrik adalah
elemen-elemen biaya overhead pabrik baik tetap maupun variable. Biaya ini dapat
dianalaisa melalui:
a. Selisih Kapasitas
BOP variable disebabkan adanya selisih kapasitas pabrik secara keseleruhan.
Varian ini merugi berarti sebagaian kapasitas normal yang tersedia tidak di pakai atau
menganggur. Hal ini berhubungan dengan elemen BOP tetap. Penyebabkan secara
umum berasal dari luar perusahaan (eksternal) yang umumnya tidak dapat
dikendalikan oleh departemen dimana timbul selisih tersebut, sehingga selisih
kapasitas ini menjadi tanggung jawab manajemen puncak
b. Selisih Anggaran
Umunya terjadi pada elemen-elemen BOP, yaitu perbedaan BOP sesungguhnya
dengan BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Selisih anggaran ini
dapat dikendalikan oleh departemen dimana timbul timbul selisih.
c. Selisish Efesiensi
Yaitu perbedaan anatara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya di
pakai untuk mengelola produk dikalikan tarif total overhead pabrik. Penyebabnya
adalah elemen BOP tetap dan elemen BOP Variabel yang menunjukan kinerja
perusahaan secara efesieni atau tidak. Berdasarkan efesiensi ini, maka BOP akan
mengutungkan bila kapasitas yang sesungguhnya lebih kecil dengan kapasitas
seharusnya (standar).
Analisa kinerja perusahaan pada satu bulan pertama dapat di bandingkan untuk
memperkirakan pelaksanaanya dalam satu tahun. Perbandingan tersebut tidak terlalu di
pengaruhi oleh penyimpangan yang terjadi dalam satu bulan, hal ini tidak menjadi
masalah bagi perusahaan.
Berikut adalah alasan-alasan yang nyata, yaitu:
Kinerja actual pada awal tahun tersebut dapat diperbaiki pada bulan-bulan selanjutnya
dengan melakukan standar evaluasi. Sebegaimana beberapa penyebab pada masing-
masing varian biaya yang disebutkan diatas, maka untuk memenuhi target laba
tahunan yang diharapkandapat dilakukan dengan merubah beberapa kebijakan seperti:
11
kebijakan dalam pembagian deviden, kebijakan pengeluaran, kebijakan untuk
mendapatkan tambahan kas, dan kebijakan pengeluaran atau meningkatkan penjualan
secara bertahap.
Secara manajerial, dengan menempatkan beban nyata kepada para manajer unit bisnis
dan menunjukan kecenderungan yang tidak berkesinambungan atau tidak menentu
dalam hal jumlah produksi, margin laba, dan biaya. Maka, para manajer bisnis akan
berusaha membuat estimasi yang realistis, walaupun sulit untuk dilakukan, sehingga
manajer unit bisnis akan cenderung untuk optimis terhadap kinerja bulan-bulan
mendatang.
Dengan pelaporan kinerja actual yang baik, maka akan memudahkan dalam membuat
Analisa keuangan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Para manajer unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada manajemen senior
secra teratur, biasanya perbulan. Laporan formal terdiri dari perbandingan antara pendapatan
dan biaya actual denga jumlah yang di anggarkan. Selisihnya, atau varians, antara kedua
jumlah ini dapat dianalisis pad beberapa tingkatan yang rinci. Analisis ini
mengidentifikasikan penyebab varians antara laba yang di anggarkan dan jumlah yang
berkaitan dengan masing-masing penyebab.
Penyebab penurunan kaba adalah adanya varian yang merugi seperti tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik variable, dan biaya overhead pabrik tetap-volume dimana
tak dapat diimbangi dengan varian yang menguntungkan bahan bahan langsung dan biaya
overhead pabrik tetap-dibelanjakan. Penurunan laba akibat selisih varian tersebut juga tidak
dapat diimbangi dengan tingkat penjualan yang memuaskan penurunan. Penurunan tingkat
penjualan disebabkan penurunan normal musiman. Walaupun telah dilakukan pengurangan
produksi untuk membantu menurunkan level inventaris.
3.2 SARAN
Solartronics, INC. sebaiknya menggunakan data tambahan yang akan berguna untuk
menganalisis kinerja perusahaan pada bulan januari. Data-data tersebut menjelaskan secara
rinci penyebab terjadinya berbagai varian dan bagian mana yang bertanggung jawab. Tanpa
data-data tersebut manajemen puncak tidak dapat mengetahui adanya operasi yang merugi
sehingga tidak dapat di ambil tindakan untuk mengatasi di bulan-bulan mendatang.
13
Daftar Pustaka
14