Anda di halaman 1dari 18

STRATEGI PENGHEMATAN PAJAK

MELALUI PEMILIHAN BENTUK USAHA


dan MANAJEMEN PENUTUPAN USAHA dan
STRATEGI PERPAJAKANNYA
Dira Nadian & Diva Tiara
STRATEGI PENGHEMATAN PAJAK MELALUI
PEMILIHAN BENTUK USAHA

A. USAHA PERSEROAN TERBATAS

Merupakan persekutuan modal yang didirikan berdasarkan perjanjian,


melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya yang
terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
UU serta peraturan pelaksanaannya.
Ilustrasi Perhitungan Pajak Perseroan-PT berikut ini :

Income tahun 2013 Rp 60.000.000.000

COGS Rp 58.800.000.000

Gross Income Rp 1.200.000.000

Operating Expenses Rp 500.000.000

Net Income before tax Rp 700.000.000

Corporate Tax (PPh badan) 25% Rp 175.000.000

Net Income after tax Rp 525.000.000


PPh Final Untuk WPOP

Net Income before tax Rp 700.000.000

Corporate tax (PPh badan) 25% Rp 175.000.000

Net Income after tax Rp 525.000.000

Pajak Atas Dividen 10% (PPh Final) Rp 52.500.000

Return yang diterima pemegang saham Rp 472.500.000

% Beban Pajak (total tax/net income (Rp 175.000.000+Rp 52.500.000): Rp


700.000.000 x 100%=32,5%
B. Usaha Persekutuan (CV, Firma, Kongsi)

Macam-macam perkumpulan bukan badan hukum atau tidak termasuk kategori


sebagai badan hukum,yaitu persekutuan perdata,firma,dan cv. Pendirian sebuah
firma (Fa), walaupun didirikan dengan akte notaris,didaftarkan di kepaniteraan
pengadilan negeri dan diumumkan dalam tambahan berita negara RI, tidak
diperlukan adanya pengesahan dari kementrian hukum dan ham. Demikian pula
halnya dengan pendirian sebuah CV, karena pada dasarnya CV merupakan
firma dengan bentuk khusus.
Ilustrasi Perhitungan Pajak Firma/CV sebagai berikut :

Income Tahun 2013 Rp 60.000.000.000

COGS Rp 58.800.000.000

Gross Income Rp 1.200.000.000

Operating Expenses Rp 500.000.000

Net Income before tax Rp 700.000.000

Corporate Tax (PPh badan) 25% Rp 175.000.000

Net Income after tax Rp 525.000.000


Net Income before tax Rp 700.000.000

Corporatee Tax (PPh badan) 25% Rp 175.000.000

Net Income after tax Rp 525.000.000

Pajak Atas Dividen 0% Rp 0

Return yang diterima Share holder Rp 525.000.000

%Beban Pajak (total tax/Net Income) (175 juta : 700 juta)x 100% = 25%
C.USAHA PERSEORANGAN

Mayoritas penduduk Indonesia menjalankan bisnisnya secara perseorangan,


tidak mau terikat dengan badan usaha yang lebih formal, tanpa akte notaris
dan bersikap fleksibel terhadap kewajiban yang harus dipenuhi, namun
tetap memiliki NPWP untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Bentuk
badan usaha perseorangan dapat berupa wartel, salon, rumah makan, usaha
dagang (UD), waralaba dan masih banyak lagi.
Perhitungan Pajak Perseorangan

Lapisan Penghasilan PPh Psl 21


Tarif Pajak
perseorangan (UU PPh No. 36 Tahun 2008

0 sampai Rp 50.000.000 5%

Di atas Rp 50.000.000 s.d Rp 250.000.000 15%

Di atas Rp 250.000.000 s.d Rp


25%
500.000.000

Di atas Rp 500.000.000 30%


D. USAHA KOPERASI

Adalah badan usaha yang mengorganisasi pemanfaatan dan pendayagunaan


sumber daya ekonomi para anggotannya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan
kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya
dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian koperasi
merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional
(PSAK No.27)
Beberapa Jenis Koperasi :

Koperasi
Konsumen Koperasi Produsen
Contoh : koperasi warung serba
Contoh : koperasi jasa
ada atau super market
konsultasi

KOPERASI
Koperasi Simpan Koperasi
Pinjam Pemasaran
Contoh : Koperasi simpan Pinjam Contoh : Koperasi Kantin Sekolah,
Unit Desa, Koperasi Serba Usaha, Koperasi Kantin Perusahaan
Kospin Jasa
Perlakuan Perpajakan Koperasi

Sebagaimana pada bentuk badan usaha lainnya, pada prinsipnya koperasi


dapat melakukan kegiatan di hampir semua bidang usaha, sehingga atas
penghasilan koperasi yang disebut sisa hasil usaha (SHU) merupakan objek
pajak penghasilan yang dikenai tarif PPh Badan, dengan tarif tunggal 28%
(tahun 2009), dan tarif 25% (tahun 2010 dan seterusnya).
E. USAHA ORGANISASI NIRLABA (YAYASAN)

Yayasan adalah salah satu bentuk badan hukum entitas bisnis yang cukup banyak digunakan di
Indonesia, yang didirikan dengan payung hukum UU No. 16 tahun 2001 Tentang Yayasan.
Pendirian sebuah per usahaan dengan bentuk Yayasan, didasarkan pada akte notaris yang
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara RI, serta diperlukan adanya pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
Dalam Yayasan, tanggung jawab per usahaan dibebankan kepada Pengurus. Pengurus
yayasan adalah organ yayasan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan yayasan untuk kepentingan dan tujuan yayasan.
MANAJEMEN PENUTUPAN USAHA DAN
STRATEGI PERPAJAKANNYA

A. Penyelesaian Kewajiban Perpajakan

Negara mempunyai hak mendahulu (hak preferensi) pembayaran utang pajak atas barang-barang milik
Penanggung Pajak yang akan dilelang. Pembayaran kepada kreditur lain diselesaikan setelah utang pajak
dilunasi. Dalam hal wajib pajak dinyatakan pailit, bubar, atau dilikuidasi, maka kurator, likuidator, atau
orang atau badan yang ditugasi untuk melakukan pemberesan, dilarang membagikan harta wajib pajak
dalam pailit, pembubaran atau likuidasi kepada pemegang saham atau kreditur lainnya sebelum
menggunakan harta tersebut untuk membayar utang pajak wajib pajak tersebut (Pasal 21 ayat 1 dan (3a)
UU KUP No. 28 Tahun 2007).
B. MENGANGSUR ATAU MENUNDA
PEMBAYARAN PAJAK

Wajib pajak dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk mengangsur atau
menunda pembayaran pajak dalam Surat Tagihan Pajak. Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta
Purusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang terutang
bertambah, serta Pajak Peng hasilan Pasal 29, kepada Direktur Jenderal Pajak.
C. Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Diajukan permohonan penghapusan NPWP antara lain oleh :

Wajib pajak atau ahli warisnya karena wajib pajak sudah tidak memenuhi
persyaratan subjektif atau objektif sesuai dengan ketentuan undang-
undang perpajakan.

Wajib pajak badan dalam rangka likuidasi atau


pembubaran karena penghentian atau penggabungan
usaha.

Wajib pajak bentuk usaha tetap yang menghentikan


kegiatan usahanya di indonesia
D. PENCABUTAN NPPKP

 
Terdapat 2 (cara) pencabutan NPPKP:

a. Pencabutan NPPKP berdasarkan permohonan wajib pajak.


b. Pencabutan NPPKP dapat dilakukan secara jabatan oleh Dirjen Pajak .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai