Badan Usaha
www.pajak.go.id
Subjek Pajak
www.pajak.go.id
Saat Mulai dan Berakhir
Kewajiban Subjektif
www.pajak.go.id
2 Menghitung
Pajak
PP 23 Tahun 2018 atau PPh Pasal 25
www.pajak.go.id
Batas peredaran bruto tidak dikenai pajak bagi Wajib Pajak UMKM
Bagi UMKM yang menghitung PPh dengan tarif final 0,5% (PP 23/2018) dan memiliki
peredaran bruto sampai Rp 500 juta setahun tidak dikenai PPh.
www.pajak.go.id
Angsuran
PPh Pasal 25
Angsuran pajak dalam tahun berjalan yang harus
dibayar sendiri oleh Wajib Pajak
Tarif
PPh Badan
22%
FASILITAS PERPAJAKAN Pasal 31 E
WP BADAN DALAM NEGERI DENGAN PEREDARAN BRUTO S.D RP 50 MILIAR
MENDAPAT FASILITAS BERUPA PENGURANGAN TARIF SEBESAR 50%
DARI TARIF NORMAL YANG DIKENAKAN ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK
DARI BAGIAN PEREDARAN BRUTO S.D RP 4,8 MILIAR.
Contoh
Penghitungan Pajak
Contoh : Laporan Keuangan BUMDes XXX tahun 2022
Total Penghasilan (Omzet) = Rp. 30.000.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Rp. 5.000.000.000
www.pajak.go.id
PPh Final
PPh Final (dibayar sendiri atau dipotong pihak
lain) tidak dapat dikreditkan.
a. 1. bantuan atau sumbangan, termasuk zakat dan sumbangan keagamaan yang sifatnya
wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang ditentukan pemerintah;
2. harta hibahan, sesuai dengan ketentuan undang-undang perpajakan
b. warisan;
c. harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham atau
sebagai pengganti penyertaan modal;
d. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan/jasa yang diterima dalam bentuka
natura dan/atau kenikamatan, meliputi :
Penyediaan makan/minum, bahan makanan/minuman bagi seluruh pegawai
Natura di daerah tertentu
Natura karena keharusan pekerjaaan, contoh: alat keselamatan kerja atau seragam
Natura yang bersumber dari APBN/APBD/APBDes
Natura dengan jenis dan batasan tertentu
e. pembayaran dari perusahaan asuransi karena kecelakaan, sakit, atau karena meninggalnya
orang yang tertanggung, dan pembayaran asuransi beasiswa;
www.pajak.go.id
Penghasilan yang
Dikecualikan Dari Objek Pajak
(Pasal 4 ayat (3) UU PPh)
f. dividen atau penghasilan lain dengan ketentuan yang diatur dalam pasal 4 ayat 3 huruf f;
g. iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan;
h. penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang-bidang tertentu
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan;
i. bagian laba atau sisa hasil usaha yang diterima atau diperoleh anggota dari koperasi,
perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas sahan-saham, persekutuan,
perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektifi;
j. penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura;
l. beasiswa;
m. sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang
pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan dengan syarat tertentu;
www.pajak.go.id
Penghasilan yang
Dikecualikan Dari Objek Pajak
(Pasal 4 ayat (3) UU PPh)
n. bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
kepada WP tertentu;
o. Dana setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan/atau BPIH khusus, dan
penghasilan
dari pengembangan keuangan haji dalam bidang atau instrumen keuangan tertentu,
diterima
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH);
p. sisa lebih yang diterima/diperoleh badan atau lembaga sosial dan/atau keagamaan
yang terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam
bentuk sarana dan prasarana sosial dan keagamaan dalam jangka waktu paling lama
4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, atau ditempatkan sebagai
dana abadi
www.pajak.go.id
Biaya-biaya yang boleh dikurangkan
dari Penghasilan Bruto (Pasal 6 UU PPh)
www.pajak.go.id
Biaya-biaya yang boleh dikurangkan
dari Penghasilan Bruto (Pasal 6 UU PPh)
www.pajak.go.id
Biaya-biaya yang Tidak Boleh Dikurangkan
dari Penghasilan Bruto
Pasal 9 UU PPh
www.pajak.go.id
Penyusutan
(Pasal 11 ayat (1) UU PPh )
www.pajak.go.id
Penyusutan
Dilakukan :
1. dalam bagian-bagian yang sama besar selama
masa manfaat yang telah ditentukan bagi harta
tersebut (metode Garis Lurus) ayat (1)
2. dalam bagian-bagian yang menurun selama
masa manfaat, yang dihitung dengan cara
menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku,
dan pada akhir masa manfaat nilai sisa buku
disusutkan sekaligus, dengan syarat dilakukan
secara taat asas (metode Saldo Menurun)
ayat (2)
www.pajak.go.id
Amortisasi
(Pasal 11A ayat (1) UU PPh )
Dilakukan :
• dalam bagian-bagian yang sama besar (Garis
Lurus)
• dalam bagian-bagian yang menurun selama masa
manfaat, yang dihitung dengan cara menerapkan
tarif amortisasi atas pengeluaran tersebut atau
atas nilai sisa buku dan pada akhir masa manfaat
diamortisasi sekaligus dengan syarat dilakukan
secara taat asas. (Saldo Menurun)
www.pajak.go.id
Pengelompokan dan Tarif
Amortisasi (Pasal 11A ayat (2) UU PPh )
Tarif Amortisasi
Kelompok Harta
Masa Manfaat Garis Saldo
Tak Berwujud
Lurus Menurun
www.pajak.go.id
3 Membayar
Pajak
Pembayaran Pajak
Jatuh Tempo Pembayaran dan Pelaporan
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
Pembayaran Pajak
BUAT KODE BILLING BAYAR
Bank
www.pajak.go.id
Kantor Pos
Datang langsung ke Kantor Pajak
Mesin ATM
SMS (khusus Telkomsel)
SMS Banking
Penyedia Jasa Aplikasi
Internet Banking
Teller Bank
Mesin EDC
4 Melaporkan
SPT
Kewajiban Pelaporan Surat Pemberitahuan
(SPT)
Sarana dalam melaporkan dan mempertanggung- 1. SPT Masa
jawabkan penghitungan jumlah pajak yang
sebenarnya terutang
2. SPT Tahunan
www.pajak.go.id
SPT
Masa
JENIS-JENIS WITHOLDING TAX
1 PPh Psl 21
Pembayaran Gaji, Honorarium dan Upah
2 PPh Psl 23
Sewa & Jasa Selain Orang Pribadi dan Tanah Bangunan
4 PPN
Pajak atas Konsumsi Barang dan/atau Jasa
www.pajak.go.id
SPT
Tahunan
Pengambilan
Formulir SPT Tahunan
www.pajak.go.id
Cara Melaporkan SPT
Sesuai dengan ketentuan perpajakan
yang belaku, wajib pajak wajib Datang langsung ke Kantor Pajak
melaporkan Surat Pemberitahuan
(SPT) Masa dan Tahunan sesuai
dengan kriteria perpajakan* melalui
www.pajak.go.id
beberapa sarana.
*Jenis Surat Pemberitahuan dan Batas Waktu
Pelaporan Menyesuaikan Dengan Kegiatan Usaha
Wajib Pajak
Kantor Pos
www.pajak.go.id
Alur Pengisian
SPT Tahunan
LAPOR
www.pajak.go.id
Kredit Pajak
www.pajak.go.id
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Pengisian SPT
Melampirkan laporan keuangan lengkap seperti: neraca,
laporan rugi laba, daftar penyusutan, dan lain-lain;
Yang diisi terlebih dahulu adalah formulir lampiran,
bukan induknya;
Di setiap lembar jangan lupa mengisi identitas seperti
nama, NPWP dan tahun pajaknya;
Jangan lupa membubuhkan tanda tangan, karena jika
tidak, SPT yang anda laporkan dianggap tidak sah;
Jika SPT menunjukkan kurang bayar, kekurangan
tersebut harus dibayar paling lambat sebelum SPT
dilaporkan;
Pembayaran dapat dilakukan di kantor pos atau bank.
www.pajak.go.id
Batas Waktu
Penyampaian SPT
4
Bulan
Setelah akhir tahun buku
Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan SPT
Tahunan PPh harus dibayar lunas sebelum SPT PPh disampaikan.
Sanksi Tidak Menyampaikan SPT
PIDANA KARENA
SENGAJA
Ps. 39 UU KUP
www.pajak.go.id