Anda di halaman 1dari 51

Tegal, 01 Agustus 2022

KEWAJIBAN
PERPAJAKAN
KOPERASI

Oleh : Ade Sistiawanto, S.Ak


Fungsional Asisten Penyuluh Pajak Terampil
KPP Pratama Tegal
“Dengan koperasilah rakyat dapat melatih diri
dan jiwanya untuk memperoleh kepercayaan
atas dirinya sendiri dan kesanggupannya.
Koperasi mendidik anggotanya berjuang
bersama-sama secara persaudaraan.”
Moh. Hatta, 1954
Definisi Wajib Pajak
Wajib Pajak adalah orang Wajib Pajak Badan adalah
pribadi atau badan, meliputi: perusahaan di Indonesia
• pembayar pajak, seperti:
• pemotong pajak, • Perusahaan Terbatas
• dan pemungut pajak, (PT),
yang mempunyai hak dan • Perusahaan Firma (Fa),
kewajiban perpajakan sesuai • Perusahaan Perseroan
dengan ketentuan peraturan Komanditer (CV)
perundang-undangan • Dan lain-lain, termasuk
perpajakan. Koperasi dan Yayasan.
Kewajiban Wajib Pajak

DAFTAR HITUNG

SETOR LAPOR
Mendaftarkan Diri

“Wajib Pajak Badan dapat memilih


untuk mendaftarkan diri secara online
melalui laman https://ereg.pajak.go.id”

www.ereg.pajak.go.id

Pendaftaran Online
Persyaratan Pendaftaran

Scan akta pendirian atau


dokumen pendirian

Scan Kartu NPWP salah satu


pengurus, atau paspor

Scan KTP salah satu pengurus


Pengusaha Kena Pajak

WAJIB PKP TIDAK WAJIB PKP

Koperasi yang melakukan Koperasi yang melakukan


penyerahan barang/jasa penyerahan barang/jasa
kena pajak lebih dari 4,8 kena pajak sampai dengan
Miliar dalam satu tahun 4,8 Miliar dalam satu tahun
wajib dikukuhkan sebagai tidak wajib dikukuhkan
Pengusaha Kena Pajak sebagai Pengusaha Kena
(PKP) Pajak (PKP)
Kewajiban Perpajakan Koperasi

PPh Ps.21 PPN

PPh Ps.23 PPh Ps.4(2)

PPh Ps. 25 atau PPh Tahunan


PP 23 tahun 2018 Badan
PPh Ps.21
PPh Pasal 21

PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan


berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan
pembayaran lain dengan nama dan
dalam bentuk apapun sehubungan
dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan oleh orang
pribadi Subjek Pajak dalam negeri

Peraturan Direktur Jenderal


Pajak Nomor : Per - 16/Pj/2016
Objek PPh Pasal 21

PESERTA BUKAN
KEGIATAN PEGAWAI

PENERIMA UANG
PESANGON, PENSIUN ATAU ANGGOTA DEWAN
UANG MANFAAT PENSIUN, KOMISARIS/
THT, JHT, TERMASUK AHLI PENGAWAS YANG
WARISNYA TIDAK MERANGKAP
SEBAGAI PEGAWAI

PEGAWAI MANTAN
PEGAWAI
PTKP
Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP) adalah pengurang
penghasilan untuk perhitungan
pajak orang pribadi

+ +
54 juta 4,5 juta 4,5 juta
Untuk WP Tambahan untuk Tambahan untuk
Orang Pribadi WP yang kawin setiap tanggungan
(maksimal 3)
Tarif PPh Pasal 21(Tarif Progresif)

0 juta

50 juta
5%
Di atas 50 juta

250 juta
15%
Di atas 250 juta

500 juta
25%
Di atas
500 juta 30%
Tanggal Pembayaran dan Pelaporan

BAYAR LAPOR

10 20
Jatuh Tempo Tanggal Jatuh Tempo Tanggal

Bulan Berikutnya Bulan Berikutnya


PPh Ps.23
PPh Pasal 23

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak


yang dipotong atas penghasilan yang berasal
dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan
selain yang
penghargaan, telah
dipotong PPh Pasal 21.
Tarif dan Objek PPh Pasal 23

15%
 Dividen (Badan)
 Hadiah dan
Penghargaan
(Badan)
 Bunga
(Pribadi/Badan)

 Sewa atas penggunaan harta

2% (OP dan/atau Badan)


 Jasa teknik, manajemen,
konstruksi dan konsultan
(Badan)
 Jasa lainnya (Badan)
Tanggal Pembayaran dan Pelaporan

BAYAR LAPOR

10 20
Jatuh Tempo Tanggal Jatuh Tempo Tanggal

Bulan Berikutnya Bulan Berikutnya


PPh Ps. 4(2)
PPh Pasal 4(2)
 Bunga Simpanan Koperasi  Penghasilan Pengalihan Hak
bagi Orang Pribadi Atas Tanah Dan Bangunan
 Hadiah Undian (Tarif 25%) (Tarif 2,5%)
 Penghasilan dari Usaha  Penghasilan Persewaan
yang Diterima atau Tanah dan Bangunan (Tarif
Diperoleh Wajib Pajak 10%)
yang Memiliki Peredaran  Penghasilan Usaha Jasa
Bruto Tertentu (Tarif 0,5%) Konstruksi (

FOR
RENT
Bunga Simpanan Anggota Koperasi
(Orang pribadi)

Rp 0 s.d. Rp 240.000 Di atas Rp 240.000


per bulan per bulan

0%
x Bunga Perbulan
10%
x Bunga Perbulan

*bukti potong dibuat baik untuk penerima


bunga 0-240.000 maupun diatas 240.000
perbulan
Pembagian Sisa Hasil Usaha
(Orang pribadi)

DIKECUALIKAN DARI PEMOTONGAN PAJAK KARENA


BUKAN OBJEK PAJAK PENGHASILAN
Berlaku sejak 29 Oktober 2021
Berdasarkan Pasal 4 ayat 3 huruf i Undang-undang Nomor 7
Tahun 2021 Tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
disebutkan bahwa yang dikecualikan dari objek pajak adalah:
bagian laba atau sisa hasil usaha yang diterima atau
diperoleh anggota dari koperasi, perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan,
perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit
penyertaan kontrak investasi kolektif
Jasa Konstruksi

1.Untuk Pelaksanaan Konstruksi:


1. 1,75% untuk Pelaksanaan Konstruksi oleh Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi
usaha kecil atau perseorangan.
2. 4% Pelaksanaan Konstruksi oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi
usaha.
3. 2,65% Pelaksanaan Konstruksi oleh Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha
menengah dan kualifikasi usaha besar (penjelasan Pasal 3 ayat (1) huruf c).
2.Untuk Perencanaan/ Pengawasan Konstruksi:
1. 3,5% Perencanaan/Pengawasan Konstruksi oleh Penyedia Jasa yang memiliki
kualifikasi usaha atau perseorangan.
2. 6% Perencanaan/Pengawasan Konstruksi oleh Penyedia Jasa yang tidak memiliki
kualifikasi usaha.
Tanggal Pembayaran dan Pelaporan

BAYAR LAPOR

10 20
Jatuh Tempo Tanggal Jatuh Tempo Tanggal

Bulan Berikutnya Bulan Berikutnya


PPh Ps.25&
PP 23 Th.2018
PPh Badan
Pasal 17
Tarif PPh Badan

1 PPh Badan adalah 22% dari laba fiskal

2 Apabila Wajib Pajak memiliki omzet sampai dengan 4,8


miliar/tahun maka Wajib Pajak mendapatkan fasilitas
pengurangan tarif 50% (Pasal 31E) sehingga tarif PPh
Badannya menjadi 11% dari Laba Fiskal

3 Angsuran PPh Pasal 25 yang harus dibayar setiap bulan


dihitung dari PPh Badan terutang dikurangi dengan kredit
pajak (PPh 22, 23) dibagi 12
4 Untuk Wajib Pajak Badan yang baru pertama kali
menggunakan tarif PPh Badan Pasal 17 setelah sebelumnya
menggunakan PP23 tahun 2018 (tarif 0,5%) maka angsuran
Pasal 25 Badan untuk tahun berjalan adalah NIHIL
Tarif PPh Badan
Fasilitas Pengurangan
Tarif
 WP Badan dalam negeri dengan
omzet ≤ Rp50 Miliar mendapat

22
fasilitas pengurangan tarif
sebesar 50% dari tarif normal,
yang dikenakan atas
Penghasilan Kena Pajak dari
% bagian peredaran bruto sampai
dengan Rp4,8 Miliar.

 Khusus untuk Perseroan


Terbuka (minimal 40% saham
x Penghasilan Kena Pajak dimiliki publik) mendapatkan
pengurangan tarif 5%.
Tarif PPh Badan

1
Contoh 1 :
Koperasi Makmur tahun 2021 menggunakan tarif PP23 yaitu
0,5% dari omzet. Mulai tahun 2022, Koperasi Makmur sudah
tidak berlaku lagi tarif 0,5% karena sudah berakhir masa
berlakunya per 31 Desember 2021 kemarin. Mulai 2022
Koperasi Makmur harus menggunakan tarif PPh Badan Pasal
17. Maka untuk angsuran Pajak PPh Pasal 25 yang harus
dibayar setiap bulan selama tahun 2022 adalah NIHIL.

2 Contoh 2 :
Koperasi Makmur tahun 2022, memiliki omzet 2 miliar dan
laba fiskal untuk laporan keuangan 2022 adalah sebesar 500
juta. Dan kredit pajak yang sudah dipotong pihak lain selama
tahun 2022 (PPh 22, 23) adalah sebesar 1.000.000. Maka PPh
Badan tahun pajak 2022 yang terutang adalah 11% x 500 juta
= 55.000.000. Angsuran PPh Pasal 25 untuk tahun 2023 adalah
sebesar (55.000.000 – 1.000.000) : 12 bulan = 4.500.000 yang
harus dibayar setiap bulan paling lambat tgl 15 bulan
berikutnya.
Tanggal Pembayaran dan Pelaporan
PPh Pasal 25

BAYAR LAPOR

15
Jatuh Tempo Tanggal Pembayaran dianggap
Sebagai pelaporan

Bulan Berikutnya
PP 23 Tahun 2018

Omzet sampai
Omzet diatas 4,8 M
dengan 4,8 M
Koperasi dengan Omzet Untuk koperasi dengan
tahun sebelumnya hingga omzet tahun sebelumnya
4,8 Miliar dikenakan tarif diatas 4,8 Miliar,
0,5% dari omzet (PP 23 menggunakan angsuran
Tahun 2018) PPh Pasal 25
PP 23 Tahun 2018
SUBJEK PAJAK

Orang Pribadi
Jangka waktu 7 tahun

Badan Usaha , berbentuk:


PT, dengan jangka waktu 3 tahun
CV, Firma, & Koperasi, dengan jangka waktu 4 tahun
Jangka waktu dihitung, sejak:
WP Lama : Tahun Pajak PP berlaku
WP Baru : Tahun Pajak terdaftar
PP 23 Tahun 2018
SUBJEK PAJAK
Koperasi yang terdaftar :
Sebelum atau pada tahun 2018, tarif PPh 0,5%
Berlaku sampai 31 Desember 2021
Setelah masa berakhir, Koperasi harus menggunakan
Tarif PPh Badan 22% atau 11% dari Laba Fiskal

Terdaftar setelah tahun 2018, tarif PPh 0,5% berlaku


Sampai 4 tahun sejak terdaftar.
Misal Koperasi Makmur terdaftar NPWP tahun 2020
Maka Koperasi Makmur bisa menggunakan tarif 0,5%
Sejak tahun pajak 2020 sampai 31 Desember 2023
Setelah masa berakhir, Koperasi harus menggunakan
Tarif PPh Badan 22% atau 11% dari Laba Fiskal
WP TIDAK DIKENAI PP INI

1 WP yang memilih untuk dikenai PPh Pasal 17


(Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan ke KPP dan pada Tahun
Pajak-Tahun Pajak berikutnya terus menggunakan Tarif PPh Pasal 17)

2 WP Badan yang memperoleh fasilitas PPh


Pasal 31A UU PPh atau PP 94 Tahun 2010

3 BUT

4 CV atau Firma yang:


• dibentuk oleh beberapa WP OP yang memiliki
keahlian khusus; dan
• menyerahkan jasa sejenis dengan jasa sehubungan
dengan pekerjaan bebas
OBJEK PAJAK

Peredaran bruto Omzet ditotal dari


Penghasilan (omzet) setahun seluruh
dari USAHA* tidak melebihi gerai/outlet, baik
Rp 4,8Miliar pusat atau cabang

*USAHA antara lain usaha dagang, industri, dan jasa, seperti misalnya toko/kios/los
kelontong, pakaian, elektronik, bengkel, penjahit, warung/rumah makan, salon, dan
usaha lainnya
PEREDARAN BRUTO TERTENTU

Merupakan jumlah peredaran bruto dalam 1 (satu) tahun dari


tahun pajak terakhir sebelum tahun pajak bersangkutan,
yang ditentukan berdasarkan keseluruhan peredaran bruto
dari usaha, termasuk peredaran bruto dari cabang
PELUNASAN PAJAK

T
BUPO

Dipotong atau
Setor sendiri dipungut oleh
Pemotong atau
Pemungut *

*WP mengajukan Surat Keterangan ke KPP


Tanggal Pembayaran dan Pelaporan

BAYAR LAPOR

15
Jatuh Tempo Tanggal Pembayaran dianggap
Sebagai pelaporan

Bulan Berikutnya
PPN
PPN (Pajak Pertambahan Nilai)

Pengusaha yang telah


dikukuhkan sebagai PKP
WAJIB memungut, menyetor
dan melaporkan PPN dan
atau PPnBM yang terutang
atas penyerahan BKP dan
atau JKP yang dilakukannya
Tarif PPN

 Harga Jual

11%
 Penggantian
 Nilai Impor
 Nilai Lain

Nilai
0% Ekspor
Tanggal Pembayaran dan Pelaporan

BAYAR LAPOR
Tanggal Jatuh Tempo Tanggal Jatuh Tempo

Akhir Akhir
Bulan Berikutnya* Bulan Berikutnya
*Sebelum SPT Dilaporkan
SP Tahunan
Badan

T
SPT Tahunan Badan
Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan adalah surat yang
oleh Wajib Pajak digunakan untuk
melaporkan penghitungan dan
atau pembayaran Pajak, objek
pajak dan atau bukan objek pajak SPT
dan atau harta dan kewajiban
dalam 1 (satu) tahun pajak.
Penghitungan PPh Badan Kurang
bayar SPT Tahunan :
PPh terutang dikurangi kredit
pajak (PPh 22,23) setelah itu
dikurangi angsuran PPh Pasal 25.
SPT Tahunan Badan
SPT
Contoh :
Koperasi Makmur tahun 2022, memiliki
omzet 2 miliar dan laba fiskal untuk
laporan keuangan 2022 adalah sebesar
500 juta. Dan kredit pajak yang sudah
dipotong pihak lain selama tahun 2022
(PPh 22, 23) adalah sebesar 1.000.000.
Pasal 25 yang sudah dibayar selama
tahun 2022 adalah nihil.
Maka PPh Badan tahun pajak 2022 yang
terutang adalah 11% x 500 juta =
55.000.000. Olehkarena itu, PPh Badan
yang masih harus dibayar/kurang bayar
SPT Tahunan (PPh Pasal 29) adalah
sebesar :
55.000.000 – 1.000.000 – 0 = 54.000.000.
Tanggal Pembayaran PPh Pasal 29 (kurang bayar
SPT) dan Pelaporan SPT Tahunan Badan

BAYAR LAPOR
Jatuh Tempo Tanggal Jatuh Tempo Tanggal

30 30
APRIL APRIL
Tahun Berikutnya* Tahun Berikutnya
*Sebelum SPT Dilaporkan
Pembayaran
dan Pelaporan
Membuat e-billing

TELLER / CUSTOMER LAYANAN


SERVICE BANK BILLING

SMS ID BILLING KRING PAJAK


*141*500# 1500200

INTERNET BILLING PENYEDIA JASA


DJP (ASP)

INTERNET
BANKING
Cara Melakukan Pembayaran

TELLER BANK / KANTOR POS ATM / MINI ATM

MOBILE BANKING INTERNET BANKING


Dapat diakses oleh nasabah BPD Bali

AGEN BRANCH BANKING


Dapat dilayani oleh BRIlink
Cara Melaporkan SPT

Sesuai dengan ketentuan


perpajakan yang belaku, wajib
pajak wajib melaporkan Surat  Online  KPP /
Pemberitahuan (SPT) Masa via KP2KP
dan Tahunan sesuai dengan eform
 Pos
kriteria perpajakan* melalui
beberapa sarana.

*Jenis Surat Pemberitahuan dan Batas Waktu


Pelaporan Menyesuaikan Dengan Kegiatan Usaha
Wajib Pajak
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai