1. a. Orang pribadi
b. Warisan yang belum
1. Subjek Pajak Dalam Negeri
terbagi sebagai satu
2. Subjek Pajak Badan
kesatuan menggantikan
3. Subjek Pajak Luar Negeri
yang berhak
2. Badan
3. Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Pejabat Perwakilan Diplomatik & Konsulat
atau Pejabat Lain Dari Negara Asing
Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak, baik yang berasal ari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk :
• Penggantian atau imbalan dengan pekerjaan • Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
atau jasa yang diterima atau diperoleh • Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan
• Hadiah dari undian jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan pemerintah
• Laba usaha • Keuntungan selisih kurs mata uang asing
• Keuntungan karena penjualan atau karena • Selisish lebih karena penilaian kembali aktiva
pengalihan harta • Premi asuransi
• Penerimaan kembali pembayatan pajak yang • Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya
telah dibebankan sebagai biaya an yang terdiri dari Wajib pajak yang menjalankan usaha atau
pembayaran tambahan pengembalian pajak pekerjaan bebas
• Bunga • Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang
• Dividen belum dikenakan pajak penghasilan dari usaha berbasis syari’ah
• Royalti atau imbalan atas penggunaan bank • Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang
• Sewa dan penghasilan lain sehubungan mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan
dengan penggunaan harta • Surplus bunga
Sebagaimana tercantum dalam ketentuan Undang-Undang (UU) Pajak Penghasilan (PPh), dasar pengenaan
pajak penghasilan (DPP PPh) adalah:
DPP PPh 22
(DPP Nilai Impor)
PPT下载 http://www.1ppt.com/xiazai/
1. Menggunakan pembukuan 2. Menggunakan norma penghitungan penghasilan neto
a. Penghasilan kena pajak (WP Orang Pribadi) = ( Besarnya presentase × penghasilan bruto) – PTKP
= Penghasilan neto – PTKP
= (Penghasilan bruto - Biaya yg diperkenakan UU PPh) – PTKP
b. Penghasilan kena pajak (WP Badan)
= Penghasilan neto
= Penghasilan bruto - Biaya yg diperkenankan UU PPh
3 4
1.
2.
Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
Pemotongan PPh atas penghasilan yang terutang Pemotongan atas penghasilan berupa bunga deposito
atas Wajib Pajak luar neger (PPh Pasal 26) dan tabungan-tabung lainnya, penghasilan dari transaksi
saham dan sekuritas lainnya di bursa efek, penghasilan
dari pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan
serta penghasilan tertentu lainnya (PPh Pasal 4 Ayat (2)
2. Pelunasan Pajak Sesudah Akhir Tahun