Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rey Ilhan Mansiz

Npm : 022121065

Kelas : 4B

Tugas : Taxation

Definisi

PPh kepanjangan dari Pajak Penghasilan. Ini artinya pajak yang dibebankan kepada seorang wajib
pajak atau badan atas pendapatan yang dia dapatkan atau terima dalam jangka waktu satu tahun
pajak. Jadi PPh ini merupakan pajak subjektif karena melekat pada subjek pajaknya.

 Pph 21

Pengertian PPh Pasal 21 berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak PER-32/PJ/2015 adalah
pajak atas penghasilan berupa gaji, upah honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya dengan
nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh orang pribadi sebagai subjek pajak dalam negeri. Perhitungan PPh 21 dilakukan
dengan mengalikan tarif pajak dengan Dasar Pengenaan Pajak atau jumlah bruto dari penghasilan
yang ditetapkan. Umumnya penghasilan yang diterima atau diperoleh tersebut akan dikurangi dengan
unsur pengurang yang juga ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 Pph 22

PPh pasal 22 biasanya dikenakan kepada badan usaha tertentu, baik usaha milik pemerintah, ataupun
swasta yang kegiatannya berhubungan dengan perdagangan ekspor/impor dan juga penjualan barang
mewah. Namun, untuk tarif PPh 22 sedikit lebih rumit daripada pph lainnya. Untuk pihak pemungut
PPh 22 seperti;

 Badan pemerintah Pusat/Daerah dan juga lembaga pemerintahan yang berhubungan dengan
pembayaran atas penyerahan barang.
 Badan-badan tertentu, seperti badan pemerintah dan juga badan swasta yang berhubungan
dengan kegiatan pada bidang ekspor dan impor.
 Wajib pajak tertentu yang melakukan penjualan barang mewah

 Pph 23

PPh 23 adalah pajak penghasilan yang dikenakan dari penghasilan berupa bunga, royalti, sewa, jasa
dan hadiah selain yang telah dipotong oleh PPh 21. Penghasilan ini terjadi karena adanya transaksi
dari pihak yang memberikan penghasilan dengan pihak yang menerima penghasilan. adapun, objek
pajak dari PPh 23 adalah meliputi penghasilan yang dibayarkan kepada pihak lain atau rekanan
berupa sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, misalnya, sewa kendaraan
atau sewa sound system. Berdasarkan undang-undang dasar hukum PPh Pasal 23 adalah sebagai
berikut;

1. Pasal 23 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 244/PMK.03/2008 tentang Jenis Jasa Lain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) Huruf c Angka 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir kali dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

Dalam mengetahui tarif PPh 23 dibedakan menjadi 2, yaitu tarif 15% dan tarif 2% dikenakan atas
nilai DPP (Dasar Pengenaan Pajak) atau jumlah bruto. Jumlah bruto adalah seluruh jumlah
penghasilan yang disediakan untuk dibayarkan atau telah jatuh tempo dengan pemotong pajak seperti
badan pemerintahan, penyelenggara kegiatan, subjek pajak dalam negeri, BUT (Bentuk Usaha Tetap,
perwakilan usaha luar negeri dan OP (Orang Pribadi) yang ditunjuk oleh DJP (Direktorat Jenderal
Pajak).

 Pph 4 (2)

PPh pasal 4 Ayat 2 ini merupakan pajak atas jenis penghasilan yang wajib pajak dapatkan dan
pemotongannya bersifat final oleh wajib pajak badan maupun wajib pajak pribadi dan tidak bisa di
kreditkan dengan pajak penghasilan terutang. PPh 4 ayat 2 mempunyai tarif yang berbeda-beda untuk
setiap jenis pajaknya maka dari itu PPh 4 ayat 2 ini sering di katakan PPh Final juga. Jenis
Penghasilan Kena Pajak Setidaknya ada 5 kategori penghasilan yang bisa dikenakan jenis pajak ini ;

1. -Penghasilan berupa hadiah undian.


2. Penghasilan bunga dari deposito dan jenis-jenis tabungan, bunga dari hasil obligasi dan
obligasi negara, serta bunga simpanan dari tabungan yang dibayarkan koperasi kepada
anggotanya.
3. -Penghasilan dari transaksi saham maupun transaksi sekuritas lainnya, transaksi derivatif
(baik kontrak maupun perjanjian) yang diperdagangkan bursa, transaksi penjualan saham atau
pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangan usahanya yang diterima oleh
perusahaan modal ventura.
4. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah atau bangunan, usaha jasa
konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah atau bangunan.
5. Penghasilan tertentu lainnya yang diatur khusus oleh Peraturan Pemerintah (PP).

Anda mungkin juga menyukai