Mustari, S.E.,M.Ak
Mekanisme Perhitungan PPh Badan
KEWAJIBAN WP BADAN
PEMBUKUAN = adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang dan jasa, yang
ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk
periode tahun pajak tersebut
RESUME
PT Alim Rugi bergerak di bidang penjualan material bangunan dan membuat pembukuaan
dalam usahanya. berdasarkan data laporan keuangan yang di milikinya, pada tahun pajak
2020 PT Alim Rugi memperoleh bruto sebesar Rp. 4.500.000.000 dengan penghasilan kena
pajak dari bisnisnya sebesar Rp. 500.000.000 berapa PPh terutang untuk tahun pajak 2020 ?
Jawab :
PPh terutang Tahun Pajak 2020 = (50%x 22%) Rp 500.000.000
= Rp 55.000.000
Tarif Pajak Pasal 31E
PT Alim Rugi bergerak dibidang penjualan material bangunan dan memilih untuk melakuan pembukuaan
dalam usahanya. Berdasarkan data laporan keuangan yang dimilikinya, pada tahun pajak 2021,PT Alim Rugi
memperoleh peredaran bruto sebesar Rp 40.000.000.000 dengan penghasilan kena pajak dari bisnisnya
sebesar Rp 4.000.000.000. berapa PPh terutang untuk tahun pajak 2021?
JAWAB
PhKP Tahun Pajak 2021 = Rp 4.000.000.000
PhKP mendapat Fasilitas = (Rp 4.800.000.000 : Rp 40.000.000.000)x Rp 4.000.000.000
= Rp 480.000.000
PhKP Non Fasilitas = Rp 4.000.000.000 - Rp 480.000.000 = Rp 3.520.000.000
Lanjutan Jawaban Contoh Kasus 3
PT Alim Rugi bergerak dibidang penjualan material bangunan, dan membuat serta
penyusun pembukuan dalam menjalankan usahanya, berdarakan data laporan keuangan
yang dimilikinya pada tahun 2022, PT Alim Rugi memperoleh peredaran Bruto sebesar Rp
60.000.000.000 dengan penghasilan kena pajak dari bisnisnya sebesar Rp 6.000.000.000,
berapa PPh terutang untuk tahun pajak 2022?
JAWAB :
PPh Terutang Tahun 2022 = 20% x Rp 6.000.000.000
= 1.200.000.000
Tarif Pajak Pasal 31E
Kredit Pajak
PPh Pasal 22
Dipotong Pihak Lain dikreditkan berdasarkan
PPh Pasal 23 bukti pemotongan pajak
(bukan PPh Final)
PPh Pasal 24
KREDIT
PAJAK
PPh Pasal 25
Dibayar Sendiri
1. Tarif pembebanan tunggal sebesar 10% dari nilai impor dengan atau tanpa penggunaan
API untuk barang tertentu yang tercantum dalam lampiran 41/PMK.010/2022
2. Importir yang menggunakan Angka Pengenal Importir atau (API) 2,5% dari nilai Impor
3. Importir yang tidak menggunakan Angka Pengenal Importir atau non (API) 7,5% dari
nilai Impor
4. Importir yang tidak dikuasai : 7,5% dari harga jual lelang
PT. ABC Melakukan transaksi transaksi jual beli peralatan mesin dengan perusahaan
berdomisili usaha di korea tanpa menggunakan API. Nilai Kontrak diketahui $ 10.000
berdasakan ketentuan FOB Shipping point. PT ABC mengasuransikan pengiriman tersebut
dengan biaya premi sebesar 10% dari kontrak pembelian.
Adapun bea masuk dan pungutan lain masing-masing adalah senilai 20% dan Rp 5.000.000.
kurs yang ditetapkan oleh Menkeu adalah Rp. 14.000,00/$ sedangkan oleh BI Rp 13.500/$
berapakah besar PPh 22 terutang?
Jawaban contoh kasus 1 pph 22
Cost………………………………………………………$ 10.000
Insurance (10% dari Cost …………………………… $ 1.000
Freight……………………………………………………$ 1.500
CIF (C+I+F).................................................................$ 12.500
CIF di Konversi ke Rp 14.000……………………………Rp 175.000.000
Bea masuk 20% dari CIF Rp 35.000.000
Bea lainya ……………………………………………….. Rp 5.000.000
Nilai Impor = DPP……………………………………… Rp. 135.000.000
PPh pasal 22 = 7.5% x nilai impor ………………………Rp 10.125.000
PPh Pasal 23
PPh Pasal 24
Ph. LN
MKPLN = X PPh Terutang
PKP
PPh Pasal 24
Ph DN = 400.000.000
Ph LN = 200.000.000 🡪 Dipotong Pajak 40 juta
PKP = 600.000.000
PPh Terutang= 150.000.000
40 juta 50 juta
PPh Yang Dibayar Sendiri
PPh Pasal 25
(angsuran bulanan pembayaran pajak yang
dilaporkan sebagai SPT Masa)
Tdk dpt
Dikreditkan
maupun
dibiayakan
ANGSURAN PPH
PASAL 25
ANGSURAN PAJAK DALAM TAHUN BERJALAN
Pasal 25 ayat (1)
DIKURANGI
DIBAGI
CONTOH :
CONTOH :
DIREKTUR JENDERAL
PAJAK
BERWENANG
• PT ABC Pada tahun 2020 wajib pajak Badan dengan penghasilan Bruto sebesar 9.600.000.000, penghasilan kena pajak nya 2.200.000.000 = hitung pph
terutang nya berapa?
( 4,800.000.000: 9.600.000.000) x 2.200.000.000
= 1.100.000.000
PKP Fasilitas dan Non Fasilitas
PKP non Fasilitas = pkp – PKP F
= 2.200.000.000-1.100.000.000 = 1.100.000.000
(50 % X22%) X 1.100.000.000= 121.000.000
22 % X 1.100.000.000 = 242.000.000
PPh terutang 363,000,000 (Tahun 2020)
• Studi Kasus PPh 23
PT EFG menyewa alat berat kepada PT HIJ dengan Biaya sewa sebesar Rp.50.000.000
Berapa besar PPh Pasal 23 atas sewa yang harus di potong PT EFG sebagai pemberi penghasilan atas sewa PT HIJ? = 2% x50.000.000= 1.000.000
Lanjutan