Anda di halaman 1dari 23

BACA PUSTAKA

DIVISI INFEKSI & PENYAKIT TROPIS

FILARIASIS
OleH :
Annisa Trie Anna
C105191005

Departemen Ilmu Kesehatan Anak


1
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Filariasis atau Lymphatic filariasis merupakan
Neglected Tropical Disease (NTD)

Disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan


melalui gigitan berbagai jenis nyamuk

Penyakit ini bersifat menahun kronis dan dapat


menimbulkan cacat yang menetap

Dampak psikologis bagi penderita


dan keluarganya. tidak dapat
bekerja secara optimal, hmenjadi
beban keluarga, masyarakat, dan
negara.
2
Epidemiologi

Gambar 1. Negara Endemik Filiariasis (sumber: WHO 2003)


3
Gambar 2. Daerah Endemis per provinsi / Kota di Indonesia

4
Grafik 1. Kasus Filariasis kronik per tahun 2010-2018

5
Grafik 2. Kasus Filariasis Kronis setiap provinsi tahun 2010-2018

6
Etiologi
• Infeksi cacing filaria yang hidup di dalam saluran
kelenjar getah bening (limfatik) dan anak cacing
(larva imatur) disebut mikrofilaria hidup di dalam
darah atau dapat pula ditemukan di kulit.

• Terdapat lebih dari 200 spesies parasit filaria, diantaranya


yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori,
dan Onchocerca volvulus.

Cacing dewasa filarial Mikrofilaria (anak cacing) 7


Ada 3 jenis spesies cacing filariasis di Indonesia yaitu Wuchereria
Bancrofti, Brugia Malayi, Brugia Timori.

Mikrofilaria Brugi Malayi


Wuchereria Bancrofti

Mikrofilaria Brugi Timori 8


SIKLUS HIDUP

Siklus Hidup Filaria 9


Cara Penularan

Gambar 1. Skema Rantai Penularan Filariasis Wuchereria Bancrofti (Sumber Kemenkes, 2014)
10
Patogenesis

poliferasi endotel
infiltrasi sel
Cacing dewasa serta jaringan ikat
dilatasi limfe dan plasma, eosinofil limfedema dan
hidup dalam menjadikan
mengakibatkan dan makrofag perubahan statis
saluran limfatik saluran limfatik
penebalan disekitar pembuluh yang kronik pada
atau dalam sinus- berkelok-kelok dan
pembuluh darah darah yang kulit
sinus limfe katup limfatik
terinfeksi
menjadi rusak.

11
Gejala Klinis
Asymptomatic amicrofilaremia

Asymptomatic microfilaremia

Gejala Akut : demam tinggi (demam filarial atau


elefantoid), menggigil dan lesu, limfangitis dan
limfadenitis

Gejala Kronik :hydrocele, limfedema, elefantiasis dan


chyluria

12
Filariasis limfatik akibat infeksi
Wuchereria bancrofti dapat
menyebabkan limfedema
ekstremitas, limfadenopati
inguinalis, dan hidrokel

Filariasis limfatik akibat infeksi


Wuchereria bancrofti dapat
menyebabkan limfedema ekstremitas,
limfadenopati inguinalis, dan hidrokel

13
Progresivitas filarial limfedema dibagi atas 3
derajat (WHO) :
• limfedema umumnya bersifat edema

Derajat 1:
pitting, hilang dengan spontan bila kaki
dinaikkan.

• limfedema umumnya edem non

Derajat 2 :
pitting, tidak secara spontan hilang
dengan menaikkan kaki.

• limfedema (elefantiasis), volume edem

Derajat 3: non pitting bertambah dengan


dermatosclerosis dan lesi
papillomatous.

14
Manifestasis Klinis Filariasis
oleh Wucheria Bancrofti

Manifestasis Klinis Filariasis


oleh Brugia Sp

15
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Parasitologi Radiodiagnosis
(Apusan Darah Tebal) (Ultrasonografi)

Pemeriksaan
Imunologis

16
Pemeriksaan Parasitologi
A B C

Sedian Darah Tebal 20 ul Sedian Darah Tebal 60 ul, Sedian Filtrasi darah
masing-masing garis 20 ul vena 1 ml
darah

Pemeriksaan Antigen

A. Pemeriksaan antigen W. bancrofti B. Pemeriksaan antigen Brugia sp


Penatalaksanaan
• Dietilkarbamasin : 6 mg/kgBB/oral selama

Obat
10-14 hari
• Ivermectin dosis tunggal 400 g/kgBB
• Albendazol 400 mg dosis tunggal

• Hidrokel dan elefantiasis dapat ditangani

Operasi
dengan eksisi bedah
• Butuh beberapkali prosedur

• Diet Tinggi Protein


Diet dan • Hindari makanan berlemak

Aktivitas
18
Pemberantasan

Skema Proses Eliminasi Filariasis di Kabupaten/Kota (Sumber Kementerian Kesehatan 2005)


19
Tabel 1 Dosis Obat Berdasarkan Umur dan Berat Badan

Umur DEC Albendazole


(Tahun) (100mg) (400 mg)
tablet tablet
2-5 1 1
6 – 14 2 1
≥ 14 3 1

Pengobatan massal dilakukan pada semua penduduk di daerah


endemisitas

Menggunakan DEC 6 mg/kg berat badan dikombinasikan dengan


Albendazole 400 mg setahun sekali selama 5 tahun berturut-turut.

Tujuan pengobatan untuk memutus mata rantai penularan, mengatasi serangan


akut serta mencegah akibat lebih lanjut dari filariasis.
20
Prognosis

Prognosa
Kecacatan jangka
Prognosis filariasis tergantung dari
panjang dapat
baik jika infeksi perjalanan
terjadi akibat
dikenali dan diobati penyakitnya, kasus
kerusakan limfatik
sejak dini. kronik memiliki
kronis
prognosa buruk

21
Kesimpulan

Penyakit ini dapat tanpa gejala Diagnosis dengan ditemukannya


Filariasis disebabkan oleh cacing
(asimtomatik) atau dengan mikrofilaria dalam darah, biopsi
filaria dan dapat ditularkan oleh
manifestasi klinik akut dan kelenjar limfe, dan pemeriksaan
seluruh jenis spesies nyamuk.
kronik, serologis.

Prinsip terapi ialah dengan Pencegahan penularan dapat


menggunakan kemoterapi untuk dengan menggunakan obat- Prognosa tergantung dari
membunuh filaria dewasa dan obatan seperti DEC ataupun perjalanan penyakitnya
mikrofilarianya dengan mengontrol vektor.

22
Terima Kasih 23

Anda mungkin juga menyukai