Anda di halaman 1dari 5

KONSEP PENDEKATAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat

Dosen Pembimbing : Agus Mi’raj Drajat, S,Pd., S.Kep.Ners., M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Abdillah Ardi Natanegara (191FI04013)
2. Alwi Dwi Aryana (191FI04002)
3. Fawwaz Khoiri T (191FI04008)

FAKULTAS KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) atau community
organization or comunity development (COCD) merupakan perencanaan, pengorganisasian,
atau proyek dan atau pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyek
kemasyarakatan yang tujuan utamanya meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial
masyarakat. Sebagai suatu kegiatan kolektif, PPM melibatkan beberapa aktor, seperti
pekerja sosial, masyarakat setempat, lembaga donor, serta instansi terkait yang saling bekerja
sama mulai dari perancangan, pelaksanaan, samapai evaluasi terhadap program atau proyek
tersebut.
PPM sangat memperhatikan keterpaduan antara sistem klien dengan
lingkungannya.Sistem klien bisa bervariasi, mulai dari individu, keluarga, RT, tempat kerja,
rumah sakit dll.Dalam PPM, pekerja sosial menempatkan masayarakat sebagai sistem klien
dan sistem lingkungan sekaligus.Karenanya pengetahuan dan ketrampilan yang harus
dikuasai oleh pekerja sosial yang akan terlibat dalam PPM meliputi pengetahuan tentang
masyarakat, organisasi sosial, perkembangan, perilaku manusia, dinamika kelompok,
program sosial dan pemasaran sosial.
B. Rumusan masalah
Bagiamana Pendekatan dalam PPM menurut Ross ?
Bagiamana Pendekatan dalam PPM menurut Batten ?
Keuntungan dan kerugian pendekatan secara Direktif ?
Keuntungan dan kerugian pendekatan secara Non- Direktif ?
Strategi dalam pelaksanaan PPM Global strategi WHO ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (PPM)


Menurut Murray G. Ross, PPM adalah suatu proses ketika suatu masyarakat berusaha
menentukan kebutuhan-kebutuhan atau tujuan-tujuannya, mengatur atau menyusun,
mengembangkan kepercayaan dan hasrat untuk memenuhinya, menentukan sumber-sumber
(dari dalam ataupun dari luar masyarakat), mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan
dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya ini, dan dalam pelaksanaan keseluruhannya,
memperluas dan mengembangkan sikap-sikap dan prakti-praktik kooperatif dan kolaboratif
di dalam masyarakat.
a. Specific Conten Objektif Approach
Suatu lembaga merasakan adanya kebutuhan bagi masyarakat, kemudian membuat
program. Disini penting unsur waktu untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
b. General content objektive Approach
Beberapa lembaga merasakan adanya kebutuhan bagi masyarakat, dan membuat
beberapa program. Disini penting masalah kordinasi
c. Process objektive Approach
Berlangsungnya proses untuk menumbuhkan prakarsa dari masyarakat, timbul kerjasama
antar anggota masyarakat
Menurut T.R. Betten. Pengembangan Masyarakat bertujuan mempengaruhi
perikehidupan rakyat jelata dimana keberhasilannya tergantung sekali pada kemauan
masyarakat untuk aktif bekerjasama.
a. Directive Approach
Petugas menentukan kebutuhan bagi masyarakat cara-cara yang perlu dilakukan untuk
memenuhinya dan menyediakan sarana yang diperlukan
b. Non-directive Approach
Petugas merangsang tumbuhnya proses menentukan kebutuhan sendiri pada
masyarakat (self determination) dan kemandirian untuk memenuhi kebutuhan tersebut
(self help).
B. Keuntungan dan kerugian Direktif
1. Keuntungan :
 Banyak Hasil diperoleh untuk program-program jangka pendek atau kegiatan –
kegiatan fisik
2. Kerugian :
 Berkurangnya kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajar
 Masyarakat tergantung kepada kehadiran petugas sebagai agen perubahan
 Kurang efektif untuk program-program jangka panjang, misalkan untuk perubahan
prilaku.
C. Keuntungan dan kerugian pendekatan Non-Direktif
1. Keuntungan :
 Diperoleh hasil yang lebih baik dalam keterbatasan sumber daya
 Membantu perkembangan masyarakat dengan learning by doing
 Menumbuhkan rasa kebersamaan bersama anggota masyarakat (we feeling)
 Memunculkan kesempatan (petugas) untuk mendidik dan mempengaruhi masyarakat
2. Kerugian :
Membutuhkan waktu yang lebih banyak. Klien sulit menceritakan masalah yang
dihadapinya. Menuntut klien untuk bersikap dewasa dalam menentukan pemecahan
masalah yang dihadapi.

D. Strategi dalam pelaksanaan PPM / Global startegi - WHO, 1984.


a. Advocacy (advokasi)
Sasaran : decision & policy makers (keputusan dan pembuat kebijakan)
Kegiatan : lobying, penyampaian isu-isu kesehatan, lokakarya, dsb
Output : peraturan, intruksi yang menunjang program kesehatan
b. Social support (dukungan sosial) :
Sasaran : Tokoh masyarakat(toma) formal & informal
Kegiatan : lokakarya, seminar, diskusi, penyuluhan
Output : mendapatkan dukungan Toma
c. Community empoweement (pemberdayaan masyarakat)
Sasaran : masyarakat umum
Kegiatan : pertemuan / diskusi, penyuluhan
E. SOAL !

Anda mungkin juga menyukai