Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEKERJASAMA BADAN PENYULUHAN DAN
PENGELOLAAN SAMPAH, PENGEMBANGAN SDM
LIMBAH DAN BAHAN BERACUN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BERBAHAYA

Bimbingan Teknis Jarak Jauh


Pengelolaan Sampah di Bank Sampah
Dengan LMS

Materi :
Pendekatan Sosial Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

Tahap V (12-15 April 2021)


Oleh :
Freddy B. Leksonono, M.Sc
Metode Pendekatan Sosial
Metode Pendekatan Mentalistik
- Menitikberatkan pada perubahan sikap, mental sasaran.
➡ sosialisasi, penyuluhan, pelatihan.
➡ Bersedia membuat bank sampah (output).

Metode Pendekatan Kondisional


- Menitikberatkan pada penanggulangan/perbaikan lingkungan fisik.
➡ Bank sampah percontohan
➡ ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)
➡ Tergerak untuk meniru.
Aplikasi Metode Pendekatan Sosial
➡ Jangka Pendek
Pendekatan sosial kondisional perlu diikuti dengan pendekatan
otoritatif. Ide atau gagasan yang ingin disampaikan harus mendapatkan
legitimasi dari orang yang memlilki otoritas (pejabat setempat).
Contoh : Program kegiatan belajar masyarakat.
➡ Jangka Panjang
Pendekatan sosial mentalistik perlu dibarengi
dengan melalui pendekatan persuasif,
artinya : ide atau gagasan harus disampaikan secara rutin melalui
berbagai media dan kesempatan.
Contoh : program mendirikan bank sampah
Strategi Penerapan
Metode Pendekatan Sosial
Identifikasi karakteristik sasaran
- Target (orang tua, dewasa, remaja, anak-anak)
- ➡ Tujuan program
- ➡ Setting Waktu
- ➡ Lokasi
- ➡ Lama pelaksanaan
- ➡ Materi
Melibatkan kelompok sasaran/target
➡ Proses identifikasi masalah
➡ Proses Penentuan skala prioritas
➡ Proses pelaksanaan
➡ Proses monitoring/ evaluasi (penilaian).
Metode Pendekatan Sosial
Dalam Membangun Partisipasi
→ Masyarakat sebagai subyek sekaligus objek dari kegiatan.
Tahap Pendekatan :
● Memotivasi masyarakat agar mau dan mampu berbuat
● Mengumpulkan informasi, data dan fakta
● Menentukan skala prioritas dan membuat keputusan
● Membuat rencana jangka pendek dan panjang
- Apa yang harus dikerjakan ?
- Siapa yang mengerjakan ?
- Kapan dikerjakan ?
- Dimana dikerjakan ?
- Bagaimana akan dikerjakan ?
- Sebarapa target akan dicapai ?
Metode Pendekatan Sosial
Dalam Membangun Partisipasi
● Membetuk kelompok kerja/Organisasi kerja
● Melaksanakan program kerja sesuai rencana
● Melakukan evaluasi kegiatan dan hasil kegiatan
Strategi Pendekatan Sosial
Untuk Menumbuhkan Partisipasi
➡ Pendekatan Institusional
Dilakukan dalam kemasan resmi (formal)
: Balai RW, Balai Desa, Kantor Kecamatan dll
Pesan disampaikan secara langsung (dirrect) kepada kelompok/
komunitas secara kolektif
➡ Pendekatan Personal
Dilakukan dalam kemasan santai (informal) pada setiap
kesempatan :
warung kopi, café, pos kamling dll.
Pesan disampaikan secara tatap muka (face to face)
terhadap bagian dari kelompok/ komunitas sasaran.
Pengertian Partisipasi (1)
• Secara harfiah, partisipasi berarti:
 Turut berperan serta dalam suatu
kegiatan
 Keikutsertaan atau peran serta dalam
suatu kegiatan.
 Peran serta aktif atau pro-aktif dalam
suatu kegiatan

• Partisipasi dalam program pembangunan


adalah:
suatu bentuk keterlibatan dan
keikutsertaan masyarakat secara aktif
dan sukarela, baik karena alasan-alasan
dalam dirinya (intrinsik) maupun dari luar
(ekstrinsik), dalam keseluruhan proses
kegiatan yang bersangkutan.
Pengertian Partisipasi (2)
• Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan
yang mengarah kepada tumbuhnya kemampuan
mereka untuk lebih berdaya menghadapi
berbagai tantangan hidup tanpa harus
bergantung pada orang lain. Ketika masyarakat
semakin kuat, peran orang luar semakin
dikurangi  Pendekatan partisipatif disebut
juga pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Pembangunan Partisipasi
- Pembangunan yang memposisikan masyarakat
sebagai subyek atas program pembangunan yang
diperuntukkan bagi kepentingan mereka sendiri
- Pelibatan masyarakat mulai dari tahap :
perencanaan → pelaksanaan → monitoring/evaluasi
- Pengerahan massa/mobilisasi diperlukan apabila
program yang dijalankan bersifat padat karya.
Prinsip Pembangunan Partisipatif
1. Perencaan Program harus berdasarkan fakta
2. Program harus memperhitungkan kemampuan
masyarakat dari sisi : teknis, sosial dan ekonomi.
3. Program harus memperhatikan unsur kepentingan
kelompok dalam masyarakat.
4. Pelibatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
program.
5. Pelibatan organisasi lain dalam masyarakat.
6. Program memuat jangka pendek – panjang.
7. Mudah untuk dievaluasi dan dimonitoring.
8. Program harus mempertimbangkan kondisi lingkungan
dan sosial, waktu, tenaga dll.
Prinsip Kerja Partisipasi
- Program kerja disampaikan secara terbuka kepada
masyarakat → komunikasi partisipatif agar mendapatkan
dukungan.
- Program dilaksanakan secara bekerjasama (antar kelompok
masyarakat, para tokoh, pejabat setempat).
- Program kerja bersifat universal.
- Selama program dilakukan koordinasi selalu dilakukan secara
horisontal dan vertikal.
- Tidak perlu bersikap superior atau “merasa paling”
tahu/pintar dalam setiap kesempatan pelaksanaan program.
- Tidak perlu memberikan janji-janji.
Ciri - Ciri Kegiatan Partisipatif (1)
1. Ide atau gagasan kegiatan program dilakukan oleh
masyarakat sendiri. Jika masyarakat belum mampu, orang
luar “mendorong” masyarakat untuk mencoba melalui
kegiatan penjajakan kebutuhan bersama masyarakat.
2. Identifikasi kebutuhan, perencanaan kegiatan, pelaksanaan
dan penilaian kegiatan (monev) dilakukan oleh masyarakat
sendiri didampingi oleh orang luar sampai masyarakat
semakin kuat kemampuannya.
3. Kepemimpinan dan pembagian tugas dilaksanakan dengan
cara musyawarah, saling menghargai, dan disepakati
bersama, sesuai potensi dan kemampuan yang bisa
disumbangkan oleh masing-masing pihak.
Ciri - Ciri Kegiatan Partisipatif (2)

4. Penerima manfaat hasil program adalah


masyarakat sendiri tanpa membeda-bedakan
kelompok, golongan, jenis kelamin, agama, dsb.
5. Peduli terhadap kelompok yang paling
membutuhkan dan kelompok lemah,
6. Tidak hanya melibatkan kelompok elit
masyarakat, melainkan juga kelompok yang
paling lemah, kelompok minoritas dan
kelompok perempuan.
Bentuk (Pola) Partisipasi Masyarakat
Dalam Kelompok/ Komunitas
➡ Masing – masing anggota kelompok/ komunitas (individu)
memiliki sudut pandang/ persepsi yang berbeda
Di pengaruhi :
- latar belakang pendidikan
- status sosial
- wawasan/ pengetahuan dll.
➡ Program memperoleh dukungan dari setiap anggota sehingga
kendala - kendala yang muncul dapat diminimalkan dan dapat
berjalan sesuai harapan.

➡ Tidak adanya dominasi dari sebagian anggota dari kelompok/


komunitas dalam pengambilan keputusan. Dapat dilakukan secara
demokratis dengan musyarawah mufakat.
Identifikasi Tingkatan Partisipasi di Bank Sampah
Kategori Tingkatan Partisipasi/ Level (1)

MASYARAKAT HANYA MENERIMA INFORMASI


Keterlibatan masyarakat hanya sampai diberi informasi
(misalnya melalui pengumuman) tentang bank sampah dan
bagaimana informasi itu diberikan ditentukan oleh si pemberi
informasi (pihak tertentu)
Kategori
Tingkatan Partisipasi/ Level (2)

MASYARAKAT MULAI DIAJAK UNTUK BERUNDING;


Pada level ini, sudah ada komunikasi 2 arah, karena masyarakat sudah
mulai diajak untuk diskusi atau berunding terkait program bank
sampah. Dalam tahap ini meskipun sudah dilibatkan dalam suatu
perundingan, pembuat keputusan adalah orang luar atau orang-orang
tertentu saja.
Kategori
Tingkatan Partisipasi/ Level (3)

MEMBUAT KEPUTUSAN SECARA BERSAMA-SAMA antara


masyarakat dan pihak luar. Pada tahapan ini masyarakat
dilibatkan dalam memutuskan sebuah kegiatan/program bank
sampah. Namun dalam pelaksanaan, evaluasi, monitoring dan
pengembangan masih dilakukan oleh pihak luar
Kategori
Tingkatan Partisipasi/ Level (4)

MASYARAKAT MENDAPATKAN WEWENANG ATAS


KONTROL SUMBER DAYA DAN KEPUTUSAN
Pada tahapan ini masyarakat dilibatkan secara keseluruhan,
yaitu mulai dari melakukan perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi sampai pada tahap
replikasi/pengembangan bank sampah.
Menentukan
Tangga Partisipasi Masyarakat aturan
di Bank Sampah
Membuat
keputusan Kontrol dan
rasa memiliki

Mempengaruhi
keputusan

Mendengar

Membuat keputusan
Berbicara

Menghadiri
rapat/
pertemuan Berpartisipasi aktif

Diizinkan
untuk
bergabung
Partisipasi semu
(Token participation)
Indikator Keberhasilan Pengembangan Komunitas
Berdasarkan Partisipasi
➡ Perbaikan/ peningkatan kondisi lingkungan dan taraf
hidup (sosial, ekonomi, kesehatan dll)
➡ Termotivasinya masyarakat secara luas untuk
berpartisipasi menjadi bagian dari program yang dijalankan.
- Nasabah bank sampah
- Pengelola bank sampah
- Pembeli sampah
➡ Tumbuh dan berkembangnya kemampuan masyarakat
untuk mandiri. Adanya replikasi bank sampah di berbagai
tempat.
DENGAN MEMILAH
DAN MENABUNG SAMPAH,
HIDUP LEBIH BERSIH
DAN HARI ESOK LEBIH BAIK

SEKIAN
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai