KELOMPOK 2
Di Susun Oleh :
DEPARTEMEN ARKEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Puji syukur senantiasa kami pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “ Aneka Warna Masyarakat dan Kebudayaan“ ini meskipun dengan sangat
sederhana.
Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta
pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini
menjadi lebih baik lagi.
Sebagai penulis, saya mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang terkandung
di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati saya berharap kepada para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki makalah ini.
Terima Kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang multicultural,
yang didalamnya terdapat perbedaan-perbedaan dalam banyak hal. Misalnya,
perbedaan data istiadat, agama, ras, suku dan sebagainya yang seringkali
menimbulkan konflik.
Masyarakat mejemuk adalah suatu masyarakat dimana sistem nilai yang
dianut oleh berbagai kesatuan sosial menjadi bagian yang sedemikian rupa
sehingga anggota masyarakat tersebut kurang memiliki loyalitas terhadap
masyarakat secara keseluruhan.
Indonesia adalah salah satu negara multicultural terbesar di dunia.
Kebenaran dan pernyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun
geografis yang begitu beragam dan luas. Sekarang ini, jumlah pulau yang ada
diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI) sekitar 13.000 pulau besar
dan kecil. Populasi penduduknya berjumlah lebih dari 200 juta jiwa, terdiri dari
300 suku yang menggunakan hampir 200 bahasa yang berbeda. Selain itu,
mereka juga menganut agama dan kepercayaan yang beragam, seperti Islam,
Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu serta berbagai macam
aliran kepercayaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Aneka Warna Masyarakat dan Kebudayaan?
2. Konsep apa saja yang tercakup dalam Aneka Warna Masyarakat dan
Kebudayaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui aneka warna masyarakat kebudayaan.
2. Untuk mengetahui konsep yang tercakup dalam aneka warna
masyarakat dan kebudayaan.
3.
BAB 2
PEMBAHASAN
Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat yang berwujud sebagai
komunitas desa, atau kota atau sebagai kelompok adat yang lain, bisa
menampilkan suatu corak yang khas. Hal itu terlihat oleh orang luar yang
bukan warga masyarakat bersangkutan. Seorang warga dari suatu
kebudayaan yang telah hidup dari hari kehari dalam lingkunga
kebudayaannya biasanya tidak melihat corak khas itu. sebaliknya, terhadap
kebudayaan tetangganya, ia dapat melihat corak khasnya, terutama
mengenai unsur-unsur yang berbeda menyolok dengan kebudayaan sendiri.
Corak khas dari suatu kebudayaan bisa tampil Karen kebudayaan itu
menghasilkan suatu unsur yang kecil, berupa suatu unsur kebudayaan fisik
dengan bentuk yang khusus atau karena diantara pranata-pranatanya ada
suatu pola sosial yang khusus, atau dapat juga karena warganya manganut
suatu tema budaya yang khusus. Sebaliknya, corak khas tadi juga dapat
disebabkan karena ada kompleks unsur-unsur yang lebih besar. Berdasarkan
atas corak khsus tadi, suatu kebudayaan dapat dibedakan dari kebudayaan
lain.
Konsep yang tercakup dalam istilah “suku bangsa” adalah suatu golongan
manusia yang terikat oleh suatu kesadaran dan identitas akan “kesatuan
kebudayaan”, sedangkan kesadaran dan identitas tadi seringkali dikuatkan
juga oleh kesatuan bahasa. Dengan demikian, kesatuan kebudayaan bukan
suatu hal yang ditentukan oleh orang luar, misalnya oleh seorang ahli
antropologi, ahli kebudayaan, atau ahli lainnya, dengan metode-metode
analisa ilmiah, melainkan oleh warga kebudayaan yang bersangkutan itu
sendiri.
Dalam kenyataan , konsep suku bangsa lebih kompleks daripada apa yang
terurai diatas. Ini disebabkan karena dalam kenyataan batas kesatuan
manusia yang merasakan diri terikat oleh keseragaman kebudayaan itu dapat
meluas atau menyempit, tergantung pada keadaan. Misalnaya, penduduk
pulau Flores di Nusa Tenggara Timur terdiri dari beberapa suku bangsa yang
khusus, juga menurut kesadaran orang Flores, yaiitu orang Manggarai, Ngada,
ruing, Nage-Keo, Ended an Larantuka. Keppribadia dari suku bangsa tersebut
dikuatkan oleh bahasa-bahasa khusus, yaitu bahasa Manggarai, Ngada, Sikka,
Ende dan sebagainya, yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga
seoorang Manggarai tidak mengerti bahasa Sikka, orang Sikka tidak mengerti
bahasa Ngada.
Kebudayaan suku bangsa yang hidup dari berburu dan meramu pada
akhir Abad ke-20 sudah hampir tidak ada dimuka bumi. mereka tinggal di
daerah-daerah terisolasi di daerah pinggiran atau daerah terpencil yang
karena keadaan alamnya tidak suka diganggu oleh bangsa-bangsa lain.
Pada masa kini, jumlah dari semua suku bangsa yang hidup dari berburu
diseluruh dunia belum ada setengah juta orang. Dibandingkan dengan
seluruh penduduk dunia yang berjumlah tiga miliar orang, maka hanya
tinggal kira-kira 0,01% dari seluruh penduduk dunia yang masih hidup dari
berburu. Jumlah itu semakin berkurang karena suku-suku bangsa yang
berburu sudah banyak yang pindah ke kota untuk menjadi buruh.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep yang tercakup dalam istilah “suku bangsa” adalah suatu golongan manusia yang
terikat oleh suatu kesadaran dan identitas akan “kesatuan kebudayaan”, sedangkan
kesadaran dan identitas tadi seringkali dikuatkan juga oleh kesatuan bahasa. Dengan
demikian, kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar
melainkan oleh warga kebudayaan yang bersangkutan itu sendiri.
Aneka warna kebudayaan suku bangsa di dunia dibedakan berdasarkan kriteria mata
pencaharian, yaitu: Masyarakat pemburu dan peramu, Masyarakat Peternak,
Masyarakat peladang, Masyarakat Nelayan, dan Masyarakat Perkotaan.
Daerah kebudayaan di Asia, yaitu: Daerah kebudayaan Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia
barat Daya, China, Stepa Asia Tengah, Siberia, Asia Timur Laut, dan Suku-suku Bangsa di
Indonesia.
Dalam zaman sekarang ini, dimana komunikasi manusia dan mobilitas manusia seluruh
penjuru bumi makin meluas maka pembauran antara manusia dari aneka warna ras,
bahasa dan kebudayaan makin intensif.
B. Saran
Sebagai penyusun, kami merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah
ini, maka dari itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca yang budiman.
- KAUKASOID : Golongan manusia yang mempunyai cirri-ciri fisik yaitu kulit putih,
tinggi badan sedang sampai jangkung, rambut lurus sampai berombak, mata biru muda
sampai cokelat tua, hidung biasanya mancung, dan badan biasanya berbulu. Contoh:
Arab, Afganistan, Turky
- KOMPLEKS : Mengandung beberapa unsur yang pelik, sulit dan rumit dan saling
berhubungan.
- ORNAMENT : Huiasan dari arsitektur, kerajinan tangan dsb. Lukisan, perhiasan dsb.
Hiasan yang digambar atau dipahat (pada candi, gereja atau gedung lain).
- Paleo-Mongoloid
- Sino-Tibotani
- Austronaesia